Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Damianus Journal of Medicine

Gambaran penggunaan kondom pada remaja aktif seksual pra-nikah di Indonesia Tahun 2009: Analisis data sekunder Hartati, Hendri; Suswanti, Ika
Bahasa Indonesia Vol 23 No 1 (2024): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v23i1.4723

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan angka kejadian penyakit infeksi menular seksual salah satunya disebabkan oleh meningkatnya perilaku remaja yang aktif secara seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penggunaan kondom pada remaja aktif seksual di Indonesia tahun 2009. Metode: Penelitian menggunakan data sekunder dari survei kesehatan reproduksi remaja di sekolah  menengah atas di 4 provinsi di Indonesia yang dilakukan pada 2008-2009 oleh PPKUI atas dukungan Rutgers WPF Indonesia. Sebanyak 2315 siswa berpartisipasi dalam studi ini melalui pengisian angket (self administered questionaires). Hasil: Terkait perilaku seksual sebanyak 9% remaja laki-laki dan 3,7% remaja perempuan menyatakan pernah melakukan hubungan seksual, dengan usia pertama kali melakukan hubungan seksual adalah 14,9 tahun. Penelitian kami menunjukkan 1,9% responden menggunakan kondom saat pertama kali hubungan seksual. Sementara, terkait sikap remaja terkait penggunaan kondom, 60% remaja di antaranya setuju penggunaan kondom dapat mencegah penyakit infeksi menular seksual, 60% remaja juga menyatakan adanya intensi menggunakan kondom kembali saat melakukan hubungan seks berikutnya.  Simpulan: Hubungan seks pranikah di kalangan remaja sekolah ditemukan meningkat, namun hanya sepertiga yang menggunakan kondom. Potensi penggunaan kondom di kalangan remaja tercermin melalui sikap positif terhadap manfaat penggunaan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual. Selain itu, lebih dari separuh remaja yang pernah menggunakan kondom mempunyai niat untuk menggunakan kondom pada hubungan seksual berikutnya.
Hubungan antara kualitas tidur dan depresi pada remaja: studi cross sectional Indonesian Family Life Survey 5 Suswanti, Ika; Yulia; Rahesi, Inggri Dwi; Nurmiwiyati; Sahara, Khalipatun
Bahasa Indonesia Vol 24 No 2 (2025): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v24i2.6539

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan mental saat ini menjadi isu yang menarik untuk diteliti khususnya di kalangan remaja. Aspek biologis dan psikososial seringkali menjadi faktor penyebab depresi pada remaja. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan aktivitas fisik terhadap kejadian depresi pada remaja berdasarkan data sekunder Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5.   Metode: Penelitian dengan design studi potong lintang menggunakan data sekunder IFLS-5 pada periode pengumpulan data tahun 2014 sampai 2015 yang melibatkan 3.580 remaja usia 14-19 tahun. Penilaian depresi menggunakan instrument Center for Epidemiological Studies Depression Scale (CESD-10) dengan kategori depresi apabila ditemukan skor lebih dari 10 poin. Variabel lain yang diukur meliputi karakteristik demografi (usia, tempat tinggal, jenis kelamin, tingkat pendidikan), aktivitas fisik, kualitas tidur dan indeks masa tubuh. Untuk melihat hubungan antara faktor risiko dengan kejadian depresi dilakukan analisis secara bivariat menggunakan Chi Square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Mayoritas subjek penelitian adalah perempuan, tempat tinggal di urban, dan pendidikan SMA. Kejadian depresi pada remaja ditemukan sebesar 30,2%. Secara independen jenis kelamin perempuan, aktivitas fisik berat, serta kualitas tidur yang buruk (p<0,001) berkaitan dengan kejadian depresi pada remaja. Analisis multivariat menujukkan faktor kualitas tidur yang buruk meningkatkan kecenderungan 2,728 kali lebih tinggi untuk mengalami depresi. Sementara aktivitas fisik rendah meningkatkan 1,655 kali untuk terjadinya depresi pada remaja.   Simpulan: Angka kejadian depresi pada remaja mencapai 30,2%, memperbaiki pola hidup termasuk kualitas tidur dan aktivitas fisik menjadi faktor penting untuk mengurangi kecenderungan kejadian depresi pada remaja. Pentingnya intervensi berbasis pola tidur sehat dan peningkatan aktivitas fisik dalam upaya pencegahan depresi pada remaja.