Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KONSUMERISME DAN GAYA HIDUP PEREMPUAN DI RUANG SOSIAL: ANALISIS BUDAYA PEMBEDAAN DIRI DI LINGKUNGAN FISIP UNIMAL Rachel, Rahmi; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3094

Abstract

This study focuses on the objectives of being different and consumption behavior among students. This study uses the theory of habitus and environment according to Pierre Bourdieu. The method used is qualitative research with a descriptive approach in order to describe and obtain information on what female students are doing to be different and consumption behavior in their social space. The results of this study found that there are several factors that influence female students to be different. First, they want to be the center of attention for others. Second, being different is done in order to attract the attention of men in the environment. Third, someone takes action to be different because they want to be a trendsetter, feel different and attractive makes a woman feel happy, and becomes a woman's pride. Fourth, be more confident. All of that encourages consumptive behavior where consuming an item is no longer a fulfillment of a need but only because you want to appear different from others or are afraid to look the same or similar to othersABSTRAKPenelitian ini memfokuskan pada tujuan tampil beda dan perilaku konsumsi di kalangan mahasiswi dengan menggunakan teori habitus dan lingkungan menurut Pierre Bourdieu. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif agar dapat menggambarkan dan memperoleh informasi tentang apa yang dilakukan oleh mahasiswi untuk tampil beda melalui perilaku komsumsi di ruang sosialnya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswi untuk tampil beda. Pertama, adanya keinginan menjadi pusat perhatian bagi orang lain. Kedua, tampil beda dilakukan dengan tujuan menarik perhatian lawan jenis yang yang ada di lingkungan tersebut. Ketiga, seseorang melakukan tindakan tampil beda karena ingin menjadi pencipta tren, merasa berbeda dan menarik membuat rasa senang, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang perempuan. Keempat, menjadi lebih percaya diri. Semua itu mendorong perilaku konsumtif dimana mengonsumsi suatu barang bukan lagi sebagai pemenuhan kebutuhan melainkan hanya karena ingin tampil berbeda dari orang lain atau takut terlihat sama atau mirip dengan yang lain.
Eksistensi Hiburan Kibot pada Acara Resepsi Pernikahan Masyarakat Tamiang Robby, Abdul; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 2 (2020): Kebudayaan, Keberagaman, dan Pembangunan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i2.3115

Abstract

This research focuses on the causes of kibot entertainment still exist in Tamiang society and the motives of people choosing kibot as entertainment. Coleman's rational choice theory was used in analyzing research data. The research method is a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Meanwhile, the data analysis technique in this study used an interactive analysis method. The research findings illustrate that people see kibot as a rational choice based on economic value considerations because of its affordable prices. Kibot entertainment also has social value as a prestige that is given through the recognition of others. In addition, the existence of kibot entertainment is based on the guidance of people around them who help them with their work at the wedding reception. On the basis of these motives, kibot entertainment continues to exist in demand by the Tamiang community, especially the people of Kampung BaboAbstrakPenelitian ini berfokus pada penyebab hiburan kibot masih eksis di tengah masyarakat dan motif masyarakat memilih kibot sebagai hiburan. Teori pilihan rasional Coleman digunakan dalam menganalisis data penelitian. Metode penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif. Temuan penelitian menggambarkan masyarakat melihat kibot sebagai sebuah pilihan rasional atas pertimbangan nilai ekonomi karena harga yang terjangkau. Hiburan kibot juga memiliki nilai sosial sebagai sebuah prestise atau gengsi yang diberikan melalui pengakuan orang lain. Selain itu, eksistensi hiburan kibot dilandasi oleh tuntunan dari orang-orang sekitar yang membantu pekerjaan mereka dalam acara resepsi pernikahan. Atas dasar motif-motif tersebut menjadikan hiburan kibot tetap eksis diminati oleh masyarakat Tamiang khususnya masyarakat Kampung Babo.
Kajian Pembangunan Ketahanan Pangan Keluarga Petani Ketaren, Amiruddin; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5646

Abstract

Indonesia is an agricultural country. The reality is that the agriculture sector is often secondary or not a top priority. Government policies are more likely to support the industrial sector, while the younger generation tends to leave the agricultural sector. That has an impact on decreasing the level of community food security. Rice imports are still being carried out today. Various factors encourage the problem of food insecurity in Indonesia. This literature review intended to map some problems in agriculture. Various reference sources from books and scientific works were collected and analyzed. Certain aspects, particularly those related to the economy and socio-culture, are dissected and elaborated to produce a comprehensive input for policy breakthroughs in development in the agricultural sector. The estuary is an increase in food security that means an increase in welfare.ABSTRAKIndonesia adalah negara agraris. Realitasnya sektor pertanian acapkali dinomorduakan atau tidak menjadi prioritas utama. Kebijakan pemerintah lebih cenderung mendukung sektor perindustrian, sementara generasi muda mulai meninggalkan sektor pertanian. Hal itu berdampak pada menurunnya tingkat ketahanan pangan masyarakat. Impor beras masih dilakukan hingga saat ini. Berbagai faktor mendorong terjadinya masalah kerawanan pangan di Indonesia. Kajian literatur ini dimaksudkan untuk memetakan permasalahan di bidang pertanian secara umum. Berbagai sumber rujukan dari buku dan karya ilmiah dikumpulkan dan dianalisis. Aspek-aspek tertentu, khususnya yang terkait dengan ekonomi dan sosio-kultural dibedah dan dielaborasi guna menghasilkan suatu masukan terobosan kebijakan yang komprehensif dalam pembangunan di bidang pertanian. Muaranya adalah peningkatan ketahanan pangan yang berarti peningkatan kesejahteraan.
Modal Sosial dan Kearifan Lokan dalam Pengelolaan Hutan: Studi Kasus di Kawasan Hutan Gampong Kunci Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Rakhmadsyah Putra Rangkuti; Amiruddin Ketaren; Darmadi Ridwan
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v14i2.18894

Abstract

The natural environment becomes the primary source for humans' lives to fulfill their daily needs. Life necessities encourage humans to adapt in various ways according to their abilities. The diversity of local cultures contains norms, ethics, and moral values that emphasize to preservation environment. These values integrated and becoming a guide in behaving and interacting with nature. Forest is a part of the customary community unit in Aceh, and there are customary laws to regulate the lives of the people related to the forest. Forest management in customary law in Aceh is a manifestation of local wisdom that is still guarded by the community. It has become social capital for the Acehnese people who have been passed to maintain environmental equilibrium. The utilization of social capital in forest management base on customary law has encouraged the village social institutions to make the community prosperous.AbstrakLingkungan alam menjadi sumber utama kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan hidup mendorong manusia untuk beradaptasi dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuannya. Keragaman budaya lokal mengandung norma, etika, dan nilai moral yang mengedepankan kelestarian lingkungan. Nilai-nilai tersebut terintegrasi dan menjadi pedoman dalam berperilaku dan berinteraksi dengan alam. Hutan merupakan bagian dari kesatuan masyarakat adat di Aceh, dan terdapat hukum adat yang mengatur kehidupan masyarakat terkait dengan hutan. Pengelolaan hutan dalam hukum adat di Aceh merupakan perwujudan kearifan lokal yang masih dijaga oleh masyarakat. Hal tersebut menjadi modal sosial bagi masyarakat Aceh yang telah dilalui untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Pemanfaatan modal sosial dalam pengelolaan hutan berdasarkan hukum adat telah mendorong kelembagaan sosial desa untuk ikut menyejahterakan masyarakat.
Remaja dan Warung Kopi pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di Gampong Meunasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara) Nurul Jannah; Rakhmadsyah Putra Rangkuty
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 1 (2022): Memperkuat Politik Kebangsaan dan Keindonesiaan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i1.3656

Abstract

This research is entitled Youth and Coffee Shops during the Covid 19 Pandemic (Case Study in Gampong Meunasah Cut, Nisam District, North Aceh Regency). This study focuses on the causes of teenagers in Gampong Meunasah Cut to choose to gather in coffee shops during the Covid 19 pandemic and the impact of coffee shops on adolescents during the Covid 19 pandemic. This study uses Veblen's perspective of social change theory. Veblen sees technology as coloring the social system. Therefore, put forward the proposition that human behavior reflects technological and economic development. Veblen's statement implicitly requires the ability of technology to influence human behavior. If so, then the technology carries certain values and therefore is not value free in social life. The research method used in this research is a qualitative method using a descriptive approach. The results of this study indicate that the reason why teenagers in Gampong Meunasah Cut chose to gather at a coffee shop during the Covid 19 pandemic were (a) available free wifi internet network, (b) participating in online learning, and (c) adequate facilities. The impact of coffee shops on adolescents during the Covid 19 pandemic in Gampong Meunasah Cut is (a) it has an impact on education, (b) can control youth interactions, and (c) builds patterns of social interaction between teenagers and the community.Penelitian ini berjudul Remaja Dan Warung Kopi Pada Masa Pandemi Covid 19 (Studi Kasus di Gampong Meunasah Cut Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara). Penelitian ini mengfokuskan pada penyebab remaja di Gampong Meunasah Cut memilih berkumpul di warung kopi pada masa pandemi covid 19  dan dampak warung kopi terhadap remaja pada masa pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan teori perubahan sosial perspektif Veblen. Veblen melihat teknologi mewarnai tatanan sistem sosial. Karena itu, mengajukan preposisi bahwa perilaku manusia mencerminkan perkembangan teknologi dan ekonominya. Statement Veblen ini secara implisit mengsyaratkan kemampuan teknologi dalam mempengaruhi perilaku manusia. Jika demikian, maka teknologi itu membawa nilai-nilai tertentu dan karenanya tidak bebas nilai dalam kehidupan sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab remaja di Gampong Meunasah Cut memilih berkumpul di warung kopi pada masa pandemi covid 19 adalah (a) tersedia jaringan internet wifi gratis, (b) mengikuti belajar daring, dan (c) tersedia fasilitas memadai. Dampak warung kopi terhadap remaja pada masa pandemi covid 19 di Gampong Meunasah Cut adalah (a) berdampak terhadap pendidikan, (b) dapat mengontrol pergaulan remaja, dan (c) membangun pola interaksi sosial antara sesama remaja dan masyarakat.
KONSUMERISME DAN GAYA HIDUP PEREMPUAN DI RUANG SOSIAL: ANALISIS BUDAYA PEMBEDAAN DIRI DI LINGKUNGAN FISIP UNIMAL Rahmi Rachel; Rakhmadsyah Putra Rangkuty
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3094

Abstract

This study focuses on the objectives of being different and consumption behavior among students. This study uses the theory of habitus and environment according to Pierre Bourdieu. The method used is qualitative research with a descriptive approach in order to describe and obtain information on what female students are doing to be different and consumption behavior in their social space. The results of this study found that there are several factors that influence female students to be different. First, they want to be the center of attention for others. Second, being different is done in order to attract the attention of men in the environment. Third, someone takes action to be different because they want to be a trendsetter, feel different and attractive makes a woman feel happy, and becomes a woman's pride. Fourth, be more confident. All of that encourages consumptive behavior where consuming an item is no longer a fulfillment of a need but only because you want to appear different from others or are afraid to look the same or similar to othersABSTRAKPenelitian ini memfokuskan pada tujuan tampil beda dan perilaku konsumsi di kalangan mahasiswi dengan menggunakan teori habitus dan lingkungan menurut Pierre Bourdieu. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif agar dapat menggambarkan dan memperoleh informasi tentang apa yang dilakukan oleh mahasiswi untuk tampil beda melalui perilaku komsumsi di ruang sosialnya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswi untuk tampil beda. Pertama, adanya keinginan menjadi pusat perhatian bagi orang lain. Kedua, tampil beda dilakukan dengan tujuan menarik perhatian lawan jenis yang yang ada di lingkungan tersebut. Ketiga, seseorang melakukan tindakan tampil beda karena ingin menjadi pencipta tren, merasa berbeda dan menarik membuat rasa senang, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang perempuan. Keempat, menjadi lebih percaya diri. Semua itu mendorong perilaku konsumtif dimana mengonsumsi suatu barang bukan lagi sebagai pemenuhan kebutuhan melainkan hanya karena ingin tampil berbeda dari orang lain atau takut terlihat sama atau mirip dengan yang lain.
Kajian Pembangunan Ketahanan Pangan Keluarga Petani Amiruddin Ketaren; Rakhmadsyah Putra Rangkuty
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5646

Abstract

Indonesia is an agricultural country. The reality is that the agriculture sector is often secondary or not a top priority. Government policies are more likely to support the industrial sector, while the younger generation tends to leave the agricultural sector. That has an impact on decreasing the level of community food security. Rice imports are still being carried out today. Various factors encourage the problem of food insecurity in Indonesia. This literature review intended to map some problems in agriculture. Various reference sources from books and scientific works were collected and analyzed. Certain aspects, particularly those related to the economy and socio-culture, are dissected and elaborated to produce a comprehensive input for policy breakthroughs in development in the agricultural sector. The estuary is an increase in food security that means an increase in welfare.ABSTRAKIndonesia adalah negara agraris. Realitasnya sektor pertanian acapkali dinomorduakan atau tidak menjadi prioritas utama. Kebijakan pemerintah lebih cenderung mendukung sektor perindustrian, sementara generasi muda mulai meninggalkan sektor pertanian. Hal itu berdampak pada menurunnya tingkat ketahanan pangan masyarakat. Impor beras masih dilakukan hingga saat ini. Berbagai faktor mendorong terjadinya masalah kerawanan pangan di Indonesia. Kajian literatur ini dimaksudkan untuk memetakan permasalahan di bidang pertanian secara umum. Berbagai sumber rujukan dari buku dan karya ilmiah dikumpulkan dan dianalisis. Aspek-aspek tertentu, khususnya yang terkait dengan ekonomi dan sosio-kultural dibedah dan dielaborasi guna menghasilkan suatu masukan terobosan kebijakan yang komprehensif dalam pembangunan di bidang pertanian. Muaranya adalah peningkatan ketahanan pangan yang berarti peningkatan kesejahteraan.
Eksistensi Hiburan Kibot pada Acara Resepsi Pernikahan Masyarakat Tamiang Abdul Robby; Rakhmadsyah Putra Rangkuty
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 2 (2020): Kebudayaan, Keberagaman, dan Pembangunan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i2.3115

Abstract

This research focuses on the causes of kibot entertainment still exist in Tamiang society and the motives of people choosing kibot as entertainment. Coleman's rational choice theory was used in analyzing research data. The research method is a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Meanwhile, the data analysis technique in this study used an interactive analysis method. The research findings illustrate that people see kibot as a rational choice based on economic value considerations because of its affordable prices. Kibot entertainment also has social value as a prestige that is given through the recognition of others. In addition, the existence of kibot entertainment is based on the guidance of people around them who help them with their work at the wedding reception. On the basis of these motives, kibot entertainment continues to exist in demand by the Tamiang community, especially the people of Kampung BaboAbstrakPenelitian ini berfokus pada penyebab hiburan kibot masih eksis di tengah masyarakat dan motif masyarakat memilih kibot sebagai hiburan. Teori pilihan rasional Coleman digunakan dalam menganalisis data penelitian. Metode penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif. Temuan penelitian menggambarkan masyarakat melihat kibot sebagai sebuah pilihan rasional atas pertimbangan nilai ekonomi karena harga yang terjangkau. Hiburan kibot juga memiliki nilai sosial sebagai sebuah prestise atau gengsi yang diberikan melalui pengakuan orang lain. Selain itu, eksistensi hiburan kibot dilandasi oleh tuntunan dari orang-orang sekitar yang membantu pekerjaan mereka dalam acara resepsi pernikahan. Atas dasar motif-motif tersebut menjadikan hiburan kibot tetap eksis diminati oleh masyarakat Tamiang khususnya masyarakat Kampung Babo.
Efektivitas Pembinaan Terhadap Warga Binaan Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon) Julfina Rosa Hasibuan; Rakhmadsyah Putra Rangkuti; Fauzi Fauzi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang efektivitas pembinaan terhadap warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan fenomena kejadian-kejadian yang ada berdasarkan hasil penelitian dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Lokasi penelitian ini bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Fokus penelitian ini adalah memfokuskan kepada pembinaan yang diberikan pihak lapas kepada warga binaan wanita serta upaya pihak Lapas dalam menangangi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan. Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan berdasarkan pada asas subjek yang menguasai permasalahan dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Wanita di Lapas Kelas IIB Lhoksukon sudah efektif. Pembinaan yang diberikan tersebut  yang pertama yaitu, pembinaan kerohanian melalui keagamaan, yang meliputi pengajian, ceramah, baca Alqur’-an, serta pembinaan kemandirian melalui keterampilan, yang meliputi keterampilan menjahit masker, menjahit sarung bantal, menajhit baju, membuat kancing baju dari tempurung kelapa. Hambatan-hambatan yang dihadapi didalam lapas, masih kurangnya fasilitas untuk program pembinaan keterampilan menjahit, rendahnya tingkat pendidikan Warga Binaan, serta kurangnya pemahaman pegawai sebagai pembina khususnya dalam bidang keterampilan menjahit.
KOMUNIKASI SIMBOLIK KAUM LESBIAN FEMME DALAM MEMILIH PASANGAN (Studi Kasus Di Kota Binjai Sumatera Utara) Elsi vania Sinulingga; Rakhmadsyah Putra Rangkuty; Amiruddin Ketaren; Alwi Alwi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 8, No 1 (2022): Budaya Lokal
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v8i1.5076

Abstract

Penelitian ini berjudul :Komunikasi Simbolik Kaum Lesbian Femme Dalam Memilih Pasangan (Studi Kasus Di Kota Binjai Sumatera Utara). Penelitian ini berfokus pada individu lesbian bukan pada komunitas lesbian. Adapun masalah yang diangkat adalah bagaimana komunikasi simbolik kaum lesbian di Kota Binjai dan bagaimana identitas femme memilih pasangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komunikasi simbolik kaum lesbian di Kota Binjai dan untuk mengetahui identitas femme dalam memilih pasangan. metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini informan berjumlah empat orang dan ke empat orang tersebut menduduki peran masing-masing sebagai seorang lesbian. Dari hasil penelitian ini terdapat komunikasi simbolik yang di gunakan kaum lesbian melalui bahasa verbal maupun non verbal, bahasa ini disertai dengan simbol-simbol yang di gunakan kaum lesbian dalam berinteraksi kemudian proses pemilihan pasangan pada identitas Femme dimana hasil penelitian terdapat dua orang lesbian yang terdeteksi sebagai biseksual dengan skala yang berbeda-beda menurut Kontinum Kinsey dalam (Lehmiler, 2014).