Abstrak: Biaya produksi terbesar dalam kegiatan usaha budidaya ikan adalah pakan. Setiap tahun, pakan ikan mengalami kenaikan harga yang khususnya dirasakan oleh kelompok budidaya ikan baung. Pakan alternatif yang potensial yang dapat digunakan adalah maggot dan saat diberikan pada benih ikan baung dibutuhkan pengolahan menjadi tepung agar dapat terkonsumsi dengan baik sesuai ukuran mulut ikan. Oleh karena itu, Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Palembang melakukan kegiatan pelatihan pembuatan tepung maggot sebagai produk turunan maggot dengan nilai ekonomis yang potensial.yang melibatkan 7 orang peserta pelatihan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan budidaya ikan baung dengan ikan dengan memproduksi maggot tepung sebagai subtitusi pakan dan tingkat pemahaman mitra setelah pelatihan tercapai hingga 73%. Program kegiatan ini dibagi menjadi empat kegiatan, yaitu penggalian pengetahuan peserta tentang maggot dan tepung maggot, sosialisasi materi budidaya maggot dan teknis pembuatan tepung maggot, aplikasi maggot untuk budidaya ikan baung, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dengan penyebaran kuisinoner. Produk yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tepung maggot yang menjadi pakan alternatif, sebagai produk turunan dengan nilai jual ekonomis potensial, dan dapat menekan biaya produksi budidaya ikan baung.Abstract: The most considerable production cost in fish farming activities is feed. Every year, fish feed prices increase, which is especially felt by the baung fish farming group, Village-owned enterprise (BumDes) Teratai Indah, Bangsal Village, Pampangan District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province. A potential alternative feed that could be used is a maggot, and when given to baung fish post-juvenile, it needs processing into flour to be adequately consumed according to the size of the fish's mouth. Therefore, the Aquaculture Study Program, Muhammadiyah University of Palembang, conducted training on the manufacture of maggot flour as a maggot derivative product with potential economic value. This community service program aims to optimize baung fish farming activities by producing alternative feed for baung post-juvenile and making variant products from maggot at BumDes Teratai Indah. This activity program is divided into four movements: exploring participants' knowledge about maggot and maggot flour, socialization of maggot cultivation materials and techniques for making maggot flour, and applying maggot for baung fish cultivation, and evaluation of the implementation of activities. The product obtained from this activity is maggot flour, an alternative feed, as a derivative product with a potential economic selling value and can reduce the production cost of baung fish farming in the Teratai Indah BumDes Ogan Komering Ilir Regency.