Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Karakteristik Gelatin Kulit Kaki Ayam dengan Perlakuan Tingkat Konsentrasi Asam Klorida Devi Kumala Sari; Viny Suwita; Hajar Setyaji
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v2i2.2832

Abstract

Gelatin is a protein from bone and skin collagen hydrolysis that is widely used for various industrial purposes, both in the food and non-food industries. Gelatin is used as an agent to increase elasticity, consistency and stability. Gelatin is usually obtained by acid or alkaline hydrolysis. This study aims to utilize the skin of chicken feet (Tarsometa tarsus) to produce the best quality and physicochemical properties of gelatin with hydrochloric acid treatment and as an alternative to halal gelatin. The design used was a completely randomized design (CRD) consisting of treatment of HCl concentration and 3 replications, namely 0.5%; 1.0%; 1.5%; 2.0%; 2.5% and 3.0%. The variables observed consisted of water content, ash content, protein content and yield. The data obtained from the observations were analyzed using analysis of variance at the 5% level. If it is significantly different, continue with Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% level. The results of this study indicate that the concentration of HCl has a significant effect on yield, color and viscosity. HCl with the concentration of 1.5% is the best concentration with water content of 8.84%, ash content of 0.25%, protein content of 95.42%, yield of 8.89%.
Utilization of Daker (Buffalo Dadih) as A Natural Mask to Prevent Acne and Brighten The Face Dihan Kurnia; Delli Lefiana; Devi Kumala Sari
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v14i1.176

Abstract

This study aims to determine the effect of adding coffee and tea powder to the quality of mask products from buffalo dadih. This study was conducted in the quality control laboratory of Payakumbuh State Agricultural Polytechnic University from July 16 to September 15, 2022.  The mask is made with a dilution using 1:1 aquadest. Furthermore, the daker was added with 5% coffee and tea powder, with the following treatment MD0 mask without the addition of coffee and tea, MD1 5% coffee powder addition, MD2 5% tea powder addition. Analysis of the quality of Daker masks: antioxidant activity, inhibition and growth of acne bacteria, And pH value. This study's results indicate that adding coffee and tea powder has antioxidants ranging from 29.93-55.60 ppm. This Buffalo dadih (DAKER) mask has a pH between 5.33-5.44 which does not irritate the skin. At the same time, this curd mask has an inhibition range from 10.00-11.23 mm. The addition of coffee and tea powder did not significantly affect the resistance of P. acne bacteria and pH but increased the antioxidant activity value of the DAKER mask.
SIFAT FISIKOKIMIA TEH TALUA INSTAN METODE SPRAY DRYING DENGAN PERLAKUAN JENIS TELUR YANG BERBEDA devi kumala sari; Tety Desrita Handayani; Nela Eska Putri Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i3.39847

Abstract

ABSTRACT Tea talua is a traditional Minangkabau drink made from tea mixed with egg yolks and beaten with sugar and some other additives. Currently there are no instant talua tea drinks available. Instant drinks are usually in powder form served in airtight packages. Powdered drinks are prepared by quick drying with the addition of coating agents. This study aims to determine the effect of different types of eggs on the physicochemical quality of instant egg tea produced. This research method used a completely randomized design (CRD) which consisted of 3 types of treatment and 3 repetitions. This study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatment given was the difference between egg yolks as raw material for talua tea, including: R = chicken eggs, B = duck eggs, and K = native chicken eggs, so that 9 treatment units were obtained. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at 95% confidence level. The use of different types of eggs did not differ significantly in the proximate test, namely moisture content (2.17+0.40 - 2.41+0.26%), ash content (1.02 + 0.02 - 1.05 + 0.06%), fat content (6.43 + 3.86 - 7.98 +2.10%), protein content (7.74+1.34 - 8.3+0.53%), carbohydrate content (80.48+2.78 - 82.39 +4.47 %)  and the yield (6.70 +0.55 - 8.61 +2.15 % )of instant talua tea produced Keywords: instan drink, egg, tea, teh talua.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER: The Effect of Administering Gamal Leaf Flour (Gliricidia sepium) in the Ration on Broiler Performance Raffi Fitra Inzaghi; Nilawati, Nilawati; Devi Kumala Sari
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1647

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun gamal (Gliricidia sepium) dan dosis terbaik pemberian tepung daun gamal (Gliricidia sepium) dalam ransum terhadap performans broiler. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan, setiap perlakuan terdiri dari lima ekor broiler.  Perlakuan yang diberikan terdiri dari kontrol tanpa pemberian tepung daun gamal (P0), pemberian 2% tepung daun gamal dalam ransum (P1), pemberian 4% tepung daun gamal dalam ransum (P2), pemberian 6% tepung daun gamal dalam ransum (P3). Parameter penelitian meliputi bobot akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan mortalitas broiler. Hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian tepung daun gamal (Gliricidia sepium) sebanyak 2% dalam ransum broiler berpengaruh signifikan terhadap peningkatan bobot akhir, pertambahan bobot badan broiler dan dapat mennekan mortalitas broiler, namun tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan, dan konversi pakan.   Kata kunci: Broiler, Performans, Tepung Daun Gamal
PERSENTASE KARKAS BROILER DENGAN PEMBERIAN CAMPURAN LARUTAN TEPUNG GAMBIR (UNCARIA GAMBIR ROXB) DENGAN TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DALAM AIR MINUM: Percentage of Broiler Carcasses by Giving Gambier Flour (Uncaria Gambir Roxb) with Soybean Meal in Drinking Water Novi Syahwinda Khairani; Nilawati, Nilawati; Devi Kumala Sari
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1671

Abstract

Pemberian antibiotik pada ayam dapat meninggalkan residu pada karkasnya dan berpotensi menyebabkan resistensi pada konsumen yang terus-menerus terpapar. Tepung kedelai umumnya mengandung protein kasar, namun pemberiannya harus diatur agar tidak berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung gambir (Uncaria gambir roxb) dengan tepung bungkil kedelai (soybean meal) dalam air minum. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan di kandang ayam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Bahan yang digunakan adalah DOC ayam broiler, gambir, bungkil kedelai pakan pomersil, desinfektan, vaksin, kapur, sekam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu pemberian tepung gambir (Uncaria gambir Roxb) dan tepung bungkil kedelai (Soybean meal) dalam air minum broiler, meliputi A = tanpa perlakuan, B = 0,5 gr gambir ditambah 1,5 gr bungkil kedelai, C = 1 gr gambir ditambah 1 gr bungkil kedelai, D = 1,5 gr gambir ditambah 0,5 gr bungkil kedelai. Hasil analisis sidik ragam didapatkan bahwa penambahan feed additive tepung gambir dan bungkil kedelai yang diberikan dalam air minum broiler memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap perentase karkas broiler, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase paha broiler. Tetapi tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase dada, punggung dan sayap broiler.   Kata kunci: Tepung gambir, Tepung kedelai, Broiler, Karkas
PENAMPILAN PRODUKSI DAN KARKAS BROILER DENGAN PEMBERIAN PROBIOTIK BERBASIS Rhizopus oryzae DAN Lactobacillus casei Nilawati, Nilawati; Novfirman, Novfirman; Sari, Devi Kumala; Rahmi, Novadhila; Gustian, Afrengki
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i1.18196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat dan performa probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei terhadap penampilan produksi dan karkas broiler. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, lima kali ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 10 ekor ayam pedaging. Variabel yang diamati meliputi bobot akhir broiler, pertambahan bobot badan (PBB), persentase karkas, konsumsi pakan, konversi pakan (FCR), dan indeks performans (IP) broiler. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan DMRT untuk melihat pengaruh perlakuan dan beda hasil antar perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei dapat meningkatkan bobot akhir ayam pedaging, PBB, persentase karkas, menekan FCR, dan meningkatkan IP broiler (P<0,05), tetapi tidak berdampak terhadap konsumsi pakan broiler (P>0,05). Pemberian probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei ditemukan dapat meningkatkan produksi dan persentase karkas broiler. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa jenis probiotik ini (Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti AGP pada broiler.
PENAMPILAN PRODUKSI DAN KARKAS BROILER DENGAN PEMBERIAN PROBIOTIK BERBASIS Rhizopus oryzae DAN Lactobacillus casei Nilawati, Nilawati; Novfirman, Novfirman; Sari, Devi Kumala; Rahmi, Novadhila; Gustian, Afrengki
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i1.18196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat dan performa probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei terhadap penampilan produksi dan karkas broiler. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, lima kali ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 10 ekor ayam pedaging. Variabel yang diamati meliputi bobot akhir broiler, pertambahan bobot badan (PBB), persentase karkas, konsumsi pakan, konversi pakan (FCR), dan indeks performans (IP) broiler. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan DMRT untuk melihat pengaruh perlakuan dan beda hasil antar perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei dapat meningkatkan bobot akhir ayam pedaging, PBB, persentase karkas, menekan FCR, dan meningkatkan IP broiler (P<0,05), tetapi tidak berdampak terhadap konsumsi pakan broiler (P>0,05). Pemberian probiotik berbasis Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei ditemukan dapat meningkatkan produksi dan persentase karkas broiler. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa jenis probiotik ini (Rhyzopus oryzae dan Lactobacillus casei) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti AGP pada broiler.
Kualitas Semen Sapi Wagyu pada Pengencer yang Berbeda Selama Proses Pendinginan Arisya, Reggina Putri; Dewi, Muthia; Irda, Irzal; Kurnia, Dihan; Syukriani, Debby; Sari, Devi Kumala; Rahmi, Novadhila
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.30581

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kualitas semen sapi Wagyu yang diencerkan dengan tiga jenis pengencer yang berbeda. Materi yang digunakan adalah semen sapi Wagyu Japanese Black yang berumur 3 tahun. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (Tris aminomethane + 20% kuning telur), P1 (Susu skim + 20% kuning telur), P2 (Air kelapa + 20% kuning telur). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan jika diperoleh hasil berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian jenis pengencer yang berbeda berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan motilitas namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap abnormalitas. Persentase viabilitas yaitu P0 sebesar 81,36±1,05%; P1 sebesar 86,08±4,83% dan P2 sebesar 69,97±5,66%, persentase motilitas masing masing 45,67±0,81%; 46,50±1,37%; 41,00±1,09%, dan persentase abnormalitas masing masing 54,86±10,96%; 59,87±6,18%; 48,81±8,79%. Kesimpulasn dari penelitian adalah nilai viabilitas dan motilitas semen sapi wagyu tertinggi ditunjukkan pada penggunaan pengencer susu skim.Kata kunci: Kualitas semen, sapi wagyu, pengenceran, pendinginan.Quality of Wagyu Cow Semen in Different Diluents During the Cooling ProcessABSTRACT.  This study aims to test the differences in semen quality diluted with three different types of diluents. The material used in this study was 3-year-old Japanese Black wagyu cattle semen. The method used was a Completely Randomized Design (RAL), with 3 treatments and 6 replications, namely P0 (Tris aminomethane + 20% egg yolk), P1 (Skim milk + 20% egg yolk), P2 (Coconut water + 20% egg yolk). The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and if the results were significantly different, Duncan's further test was carried out. The results showed that different types of diluents had significantly effected viability and motility (P<0,05) but not abnormality. The percentage of viability were P0 of 81.36 ± 1.05%; P1 of 86.08 ± 4.83% and P2 of 69.97 ± 5.66%, the percentage of motility were 45.67 ± 0.81%; 46.50 ± 1.37%; 41.00 ± 1.09%, and the percentage of abnormality were 54.86 ± 10.96%; 59.87 ± 6.18%; 48.81 ± 8.79% respectively. The conclusion of this study was that the highest viability and motility values were shown in skim milk diluent.
PENAMPILAN ORGAN INTERNAL BROILER DENGAN PEMBERIAN INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum): Appearance of Broiler Internal Organs Giving Infusa of Bay Leaf (Syzygium polyanthum) Nilawati; Dwi Ananta; Debby Syukriani; Devi Kumala Sari; Novadhila Rahmi
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian daun salam terhadap organ internal broiler. Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC broiler dengan pemeliharaan selama 28 hari. Penelitian dilaksanakan dengan RAL (4 perlakuan dan 5 ulangan). Perlakuan penelitian adalah pemberian infusa daun salam pada air minum broiler yaitu A (kontrol), B (10 ml infusa/liter air minum), C (20 ml infusa/liter air minum), dan D (30 ml infusa/liter air minum). Variabel penelitian terdiri dari persentase hati, persentase jantung, persentase limpa, dan persentase empedu broiler. Hasil penelitian ini ditemukan pemberian larutan daun salam tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) pada persentase hati, persentase jantung, persentase limpa, dan persentase empedu broiler. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian daun salam tidak memberikan pengaruh terhadap organ internal broiler.   Kata kunci: Broiler, Daun Salam, Organ Internal Broiler
Cobent (Community Based Environment) Dalam Pengelolaan Sampah Mandiri Guna Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Dusun Sukunan, Banyuraden, Sleman, DIY Billah, Nadiyah Salsa; Sari, Devi Kumala; Khasanah, Annisa Nur
Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik Vol. 3 No. 2 (2018): April
Publisher : Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jakp.3.2.195-213.2018

Abstract

COBENT (Community Based Environment) merupakan tindakan maupun kegiatan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat setempat dalam mengelola kelestarian lingkungan dengan mempertahankan kualitas lingkungan. Upaya konservasi dan pengembangan usaha meningkatkan kualitas lingkungan sangat ditekankan dalam konsep ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep dan implementasi dari konsep COBENT dalam pengelolaan sampah secara mandiri guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Dusun Sukunan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Melalui metode penelitian tersebut, peneliti leluasa untuk memperoleh data fakta secara detail sehingga data yang diperoleh mampu menjawab pertanyaan. Hasil penelitian dengan konsep COBENT dalam Pengelolaan Sampah Mandiri di Dusun Sukunan ditemukan bahwa dari aspek partisipasi, stakeholders, faktor penggerak, konservasi lingkungan beserta dampak yang ditimbulkan saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Implementasi COBENT yang diterapkan dalam pengelolaan sampah secara mandiri menjadi salah satu usaha untuk mengubah nilai sampah menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat baik secara ekonomi maupun lingkungan. Dari upaya COBENT dalam pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Dusun Sukunan serta mampu menjadi support system yang utama dan best practiced bagi daerah lainnya.