Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KAJIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Fredik Melkias Boiliu; Desetina Harefa; Dewi Lidya S; Ardianto Lahagu; Solmeriana Sinaga
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2, Juni 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v10i2.1077

Abstract

This article aims to discuss drug abuse in the perspective of Christian religious education. Narcotics are basically good drugs when used according to the dosage or doctor's recommendations for health. However, if someone uses it without medical indication or without a doctor's instructions because of the disease or other things recommended by the doctor, it will cause addiction / addiction and dependence popularly known as narcotics. In this case, without the indication (use) recommended by a doctor or an improper dose it will be dangerous to human health and can even cause sudden death. Bible neither directly addresses the topic of drug abuse nor mentions literal prohibition on narcotics and their use. However, it does not mean drug abuse is allowed. In Christian faith, believers must abstain from drugs because drugs can damage both physically and spiritually. In Corinthians 7: 1, it explains "purify yourselves from all things that can defile body and spirit, so that your position may be perfect in the fear of God". This means that as a Christian, he must protect and purify his body so that he does not sin. Thus, drugs can damage the body, both soul and mind, so drug use is not allowed. In this article, the author uses literature review and literature research methods, utilizing written ideas as a source of emphasis on the interpretation and analysis of the meaning of the.
Menumbuhkan Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa STT Real Batam Melalui Kegiatan PKM Tahu Tempe Sebagai Jembatan Pewartaaan Injil Fredy Simanjuntak; Mangiring Tua Togatorop; Ardianto Lahagu; Roy Martin Simanjuntak; Stefanus Meo Nekin
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.112 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v3i2.123

Abstract

This article discusses the Creativity Program initiated by the Theology Study Program with STT Real Batam students to take advantage of their free time to cultivate the entrepreneurial spirit of students through the skills of making tofu and tempeh. This was initially motivated by daily needs in the dormitory so that students could also eat simple, everyday foods that are no less healthy and beneficial for the body. The implementation method for this PkM program is by visiting one of the tofu-tempe production centres in Batu Aji. The purpose of the activity is to provide skills to students so as to foster an entrepreneurial spirit for STT Real Batam students. From the results of the evaluation, it was noted that he had attended several pieces of training from theory to practice. Students are motivated to develop such training in the campus environment. The implementation of this PKM is very useful to increase student creativity so that the production of tofu and tempeh can be used as a medium for Micro, small and medium enterprises and at the same time to complement the daily food needs of the hostel.AbstrakArtikel ini membahas tentang Program Kreativitas yang digagas oleh Prodi Teologi dengan mahasiswa STT Real Batam untuk memanfaatkan masa luang untuk menumbuhkan jiwa enterpreneuship mahasiswa melalui keterampilan pembuatan tahu dan tempe. Hal ini awalnya dimotivasi kebutuhan sehari-hari di asrama supaya mahasiswa pun dapat mengkomsi makanan sederhana sehari-hari yang tak kalah sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Metode pelaksanaan pada program PkM ini yaitu dengan mengunjungi salah satu pusat produksi tahu-tempe di Batu Aji. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan meningkatkan keterampilan kepada mahasiswa sehingga menumbuhkan jiwa enterpreneurship bagi mahasiswa STT Real Batam. Dari hasil evaluasi, tercatat selama mengikuti beberapa kali pelatihan dari teori sampai praktek. Mahasiswa termotivasi untuk mengembangkan pelatihan pembuatan tersebut di lingkungan kampus. Pelaksanaan PKM ini sangat berguna untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa untuk ditambah hasil produksi tahu dan tempe dapat dijadikan sarana UMKM dan sekaligus untu melengkapi keperluan makanan asrama sehari-hari.
Upaya Edukasi Pemuda Dalam Pencegahan Perkawinan Beda Agama Mangiring Tua Togatorop; Ardianto Lahagu; Michael Cornelius Pua; Rame Irma Ida; Ulina Wati Br Siregar; Sukardin Zebua
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.568 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v1i1.104

Abstract

This research is a study on “Efforts to Prevent Interfaith Marriages for STT Real Batam Students. The main problems are 1. What are the causes of the rise of interfaith marriages, 2? What efforts are being made to minimize the prevalence of interfaith marriages, 3? What is the solution to the rise of interfaith marriages? The goal is whether or not interfaith marriages are carried out according to religion according to the biblical perspective. The type of research used is qualitative research, with a sociological approach. The results of the study indicate that efforts to educate the basics and criteria in choosing a life partner according to the teachings of the Christian religion must be planted in Christian families as early as possible so that wherever they are in the future or in whatever environment they are, they are still able to hold and have one principle. choosing the right life partner according to the Bible.AbstrakPenelitian ini adalah studi tentang “Upaya Pencegahan Perkawinan Beda Agama bagi Mahasiswa STT Real Batam. Pokok permasalahannya: 1. Apa penyebab maraknya perkawinan beda agama, 2. Upaya apa yang dilakukan unuk meminimalisir maraknya perkawinan beda agama, 3. Apa solusi maraknya pernikahan beda agama? Tujuannya adalah Boleh atau tidaknya Perkawinan beda agama dilangsungkan menurut agama menurut perspektif alkitab. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya didikan dasar-dasar dan kriteria-kriteria dalam memilih pasangan hidup menurut ajaran agama Kristian haruslah ditanam dalam diri keluarga Kristen sedini mungkin, sehingga dimanapun mereka berada kelak atau dilingkungan mana pun mereka, mereka tetap mampu untuk memegang dan mempunyai satu prinsip pemilihan pasangan hidup yang benar menurut Alkitab.Kata kunci: Edukasi, Pemuda, Pencegahan Perkawinan Beda Agama.
Peningkatan Profesionalisme Guru Pak Melalui Pelatihan Elda Br Situmorang; Haposan Simanjuntak; Rita Evimalinda; Ardianto Lahagu; Lidya Dewi S.; Rikardo Butar-Butar; Ester Lina Situmorang
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2: September 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.027 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v2i2.128

Abstract

This research was conducted by the author aims to determine how the influence of PAK Teacher Professionalism on Student Interest in Learning. The research was conducted using descriptive qualitative methods by interviewing several active teaching staff and browsing several books related to PAK teacher professionalism and learning interest. The results of the study show that the influence of PAK Teacher Professionalism on Student Interest in School is very large and good in meeting the development of knowledge and spiritual character of students towards Christian Religious Education. AbstrakPenelitian ini di lakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Profesionalisme Guru PAK terhadap Minat Belajar Siswa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dekriptif dengan melakukan wawancara terhadap beberapa tenaga pengajar yang aktif dan menelusuri beberapa buku yang berkaitan dengan profesonalisme Guru PAK dan Minat Belajar. Hasil dari penelitian menunjukan pengaruh Profesionalisme Guru PAK terhadap Minat Belajar Siswa Disekolah sangat besar dan baik dalam memenuhi perkembangan pengetahuan dan karakter rohani siswa terhadap Pendidikan Agama Kristen.
Membangun Spiritualitas Kristen Warga Binaan di Lapas Umum Kelas II A Tanjungpinang Fredy Simanjuntak; Candra Gunawan Marisi; Ardianto Lahagu; Benteng M. M. Purba; Agustinus Sihombing
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.468 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v1i1.101

Abstract

Spirituality is the value or understanding possessed by humans in behaving with one another, even their relationship with God which is influenced by the environment, experience and knowledge. Every human being has Spirituality in him, and spirituality affects both individual behaviour in society or other individuals. The Indonesian state by law certainly has the goal of creating good community conditions in the midst of society. The state wants the assisted citizens or Correctional Institution communities to receive guidance in order to create this good condition. However, this wish has not been carried out properly, due to a lack of experts. So how does Christianity view this? Certainly the question will arise as well what should be done to bring the assisted people from living the wrong way to the right direction by cultivating their spirituality and of course teaching them Christian spirituality. AbstrakSpritualitas adalah nilai atau pemahaman yang dimiliki oleh mansuia dalam berperilaku satu dengan yang lainya bahkan hubungan dengan Tuhan yang dipengaruhi oleh lingkungan hidup, pengalaman dan pengetahuan. Setiap manusia memiliki Spiritualitas dalam dirinya, dan spritiualitas mempengaruhi baik buruknya perilaku individu ditengah-tengah masyarakat atau terhadap individu lainnya. Negara Indonesia secara hukum tentunya memiliki tujuan agar terciptanya kondisi masyarakat yang baik ditengah-tengah masyarakat. Negara ingin warga binaan atau masyarakat lapas mendapat binaan agar terciptanya keadaan yang baik tersebut. Namun keinginan itu belum terlaksana dengan baik, dikarenakan kurangnya tenaga ahli. Lantas bagaimana kekristenan memandang hal ini. Tentunya akan timbul pertanyaan juga apa yang harus dilakukan untuk membawa warga binaan dari hidup yang salah menuju arah yang benar. Tentu saja dengan membina spiritualitas mereka dan tentunya mengajarkan kepada mereka spiritualitas Kristen.
Pembinaan Transformatif Bagi Warga Binaan Di Lembaga Pembinaan Anak Kelas II Batam Fredy Simanjuntak; Rita Evimalinda; Ardianto Lahagu; Efvi Noyita; Ester Lina Situmorang; Agiana Her Visnhu Ditakristi
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.14 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v2i1.113

Abstract

This Mental and Spiritual Development Program was initiated by STT REAL Batam and GBI Windsor House of Glory. This coaching program is a routine program of STT REAL Batam to carry out the tridharma of higher education which is the first program or pilot project in collaboration with GBI Windsor Square House of Glory which is committed to the field of Mental and Spiritual Development of Christian Prisoners at the Batam Class II Child Development Institute. It is hoped that this coaching program can support government programs in rehabilitative, corrective, and educative services to inmates and participate in building life values so that they can equip inmates spiritually so that they can carry out their roles well. and good citizens. useful. This coaching program is a mentoring movement to improve the quality of piety to God Almighty, intellectual, professional attitudes and behavior, physical and spiritual health of the inmates. Furthermore, it is expected that they will be able to improve themselves and not repeat the crimes that have been committed.AbstrakProgram Mental dan Spiritual Development ini digagas oleh STT REAL Batam dan GBI Windsor House of Glory. Program pembinaan ini merupakan program rutin STT REAL Batam untuk mengemban tridharma perguruan tinggi yang merupakan program atau pilot project pertama bekerjasama dengan GBI Windsor Square House of Glory yang berkomitmen pada bidang Pembinaan Mental dan Spiritual Narapidana Kristen di Lembaga Pembinaan Anak Kelas II Batam. Diharapkan program pembinaan ini, dapat mendukung program pemerintah dalam pelayanan rehabilitatif, korektif, dan edukatif kepada warga binaan serta ikut membangun nilai-nilai kehidupan sehingga dapat membekali warga binaan secara spiritual agar dapat menjalankan perannya dengan baik. dan warga masyarakat yang baik. berguna. Program pembinaan ini sendiri merupakan gerakan pendampingan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku profesional, kesehatan jasmani dan rohani warga binaan. Selanjutnya diharapkan pembinaan agar mereka mampu memperbaiki diri dan tidak mengulangi kejahatan yang telah dilakukan.
Pelatihan Pembinaan Pengerajin Batik Di STT Real Batam Clarins Claristha H.D. Simatupang1; Fredy Simanjuntak; Ardianto Lahagu; Adenia Hotmayesi Sinaga; Foera-era ndruru; Ester Erlita Silaban; Yoeli Zai; Rame Ima Irda
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 2: Septermber 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.558 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v1i2.108

Abstract

This study aims to determine the extent to which students view batik craftsmen at STT Real Batam. This research also provides an insight into the important role of students in preserving the cultural heritage of the Indonesian nation which must be preserved and preserved. By using the qualitative analysis method and collecting data based on literature review and questionnaires, data will be formulated regarding the views of STT Real Batam students about written batik. Based on these results, it can be concluded that the students' view of batik craftsmen is that making batik takes a lot of time, can be done part-time, requires a large amount of capital, requires an artistic spirit, is more suitable for women and requires perseverance. With research, strategies can be formulated and things that must be improved for the development of extracurricular batik at STT Real Batam. AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pandangan para mahasiswa terhadap pengerajin batik di STT Real Batam. Penelitian ini juga memberikan pandangan akan peran penting mahasiswa dalam melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan dijaga. Dengan mengunakan metode analisis kulitatif dan mengumpulkan data berdasarkan kajian pustaka dan kuisioner akan dirumuskan data data mengenai pandangan mahasiswa STT Real Batam tentang batik tulis. Berdasarkan hasil itu, dapat di simpulkan pandangan mahasiswa terhadap pengerajin batik bahwa membatik menghabiskan banyak waktu, dapat dilakukan sebagai sambilan, memerlukan modal yang besar, memerlukan jiwa seni, lebih cocok dilakukan oleh perempuan dan memerlukan ketekunan. Dengan penelitian dapat dirumuskan strategi dan hal-hal yang harus ditingkatkan untuk pengembangan ekstrakulikuler batik yang ada di STT Real Batam.
Refleksi konseptual misi Yesus melalui keramahan gereja di Indonesia Simanjuntak, Fredy; Papay, Alexander Djuang; Lahagu, Ardianto; Evimalinda, Rita; Ferry, Yusak Hentrias
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 7, No 2: Teologi Menstimulasi Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kehidupan Bersama dalam Bingkai Kebang
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v7i2.329

Abstract

Jesus, reflecting on the context of the mission in the Gospels, often touches on various dimensions, both physical, emotional, intellectual, social, and spiritual for each person and his environment. Many Gospel narratives show the face of friendliness as well as the social responsibility of Jesus in public spaces. Jesus didn't just stop at the gracious nature of God in His mission of ministry but also inspired his listeners to bring out the same kind of hospitality that Jesus did. This needs to reflect the portrait of church life in Indonesian society, which in general tends to focus on religious formalism. This paper aims to explore the concept of Jesus' mission and to realize it practically in the context of Indonesian society today. The method used is descriptive analysis and a hermeneutic approach to the narratives in the Gospels. This study seeks to offer a contextual concept and model of Jesus' ministry to the community served not only as an object of God's hospitality but also as a subject who actively participates in presenting hospitality in public spaces. In conclusion, the mission that Jesus intended to be carried forward by the church was God's mission which Jesus himself had accomplished during his earthly ministry, namely manifesting God's hospitality for humans through the preaching of the gospel and social care.AbstrakYesus, dalam konteks misi di Injil, kerap menyentuh berbagai dimensi, baik secara fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual, setiap orang dengan lingkungannya. Narasi Injil banyak menunjukkan wajah keramahan sekaligus tanggung jawab sosial Yesus di ruang publik. Yesus tidak hanya berhenti pada sifat keramahan Allah dalam misi pelayanan-Nya, namun juga menginspirasi para pendengarnya untuk menghadirkan keramahan yang sama, seperti yang Yesus lakukan. Hal ini perlu menjadi refleksi potret kehidupan bergereja pada masyarakat Indonesia, yang umumnya cenderung terfokus kepada formalisme agawami. Artikel ini bertujuan untuk menggali konsep misi Yesus serta merealisasikan secara praktis dalam konteks masyarakat Indonesia di masa ini. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif serta pendekatan yang hermeneutis pada narasi kitab-kitab Injil. Penelitian ini berupaya menawarkan konsep dan model pelayanan Yesus yang kontekstual kepada komunitas yang dilayani, bukan hanya sebagai objek keramahan Allah, namun sekaligus sebagai subjek yang aktif berpartisipasi menghadirkan keramahan pada ruang publik. Kesimpulannya, jelas terlihat bahwa misi yang dimaksudkan Yesus untuk diteruskan oleh gereja adalah misi Allah yang telah dikerjakan Yesus sendiri selama pelayanan-Nya di dunia, yaitu memanifestasikan keramahan Allah bagi manusia melalui pemberitaan Injil dan kepedulian sosial.
Kesetaraan Gender dan Panggilan Perempuan dalam Pemberitaan Injil Ardianto Lahagu; Fredy Simanjuntak; Uswatun Hasanah; Jabes Pasaribu
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 6, No 2: Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v6i2.196

Abstract

Even though the patriarchal cultural system is still inherent in Indonesia, especially in Christian society, which shows the dominant centrality of men in the Church and family, this research reveals the phenomenon of an increasing tendency for women to become more religious. In carrying out religious responsibilities, such as attendance at weekly services, daily prayer, witnessing, and preaching the Gospel in the family, women are exposed to gender disparities related to patriarchal traditions. This article aims to discover God's intended design for women as equal partners in preaching the Gospel by exploring women's responses to their call to preach the Gospel in the context of gender equality amidst men's function as priests in the family; preaching the Gospel is considered to continue. The author uses a qualitative approach through Phenomenological Studies. The research results highlight factors such as gender equality, which cannot be separated from the Bible, the reality of the rise of women as one of the church's strengths in ecclesiastical vocations, and gender responsibility as an essential element in designing women's roles in preaching the Gospel. AbstrakMeskipun sistem kebudayaan patriarki masih melekat di Indonesia, khususnya dalam masyarakat Kristen yang menunjukkan dominasi sentralitas laki-laki di Gereja dan keluarga, penelitian ini mengungkap fenomena peningkatan kecenderungan perempuan menjadi lebih religius. Dalam menjalankan tanggung jawab kewajiban religious (keagamaan), seperti kehadiran dalam pelayanan mingguan, doa harian, bersaksi, dan memberitakan Injil dalam keluarga, memperhadapkan perempuan pada kesenjangan gender yang terkait dengan tradisi patriarki. Artikel ini bertujuan untuk menemukan desain yang dimaksudkan Allah untuk perempuan sebagai mitra setara dalam pemberitaan Injil, dengan menggali respons kaum perempuan terhadap panggilan mereka dalam pemberitaan Injil dalam gugus kesetaraan gender ditengah fungsi laki-laki sebagai imam di keluarga, pemberitaan Injil dianggap tetap harus berlanjut. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif melalui Studi Fenomenologi. Hasil penelitian menyoroti faktor-faktor seperti kesetaraan gender yang tidak dapat dipisahkan dalam pandangan Alkitab, realitas kebangkitan perempuan sebagai salah satu kekuatan gereja dalam panggilan gerejawi, dan tanggung jawab gender sebagai elemen penting dalam merancang peran perempuan dalam pemberitaan Injil. 
Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Dan Spritualitas Siswa SMP Swasta Hosannah Batam Gulo, Moralman; Gaol, Mery Cristina Lumban; Lelo, Sisulince; Halawa, Ebensaluran; Bunga, Faldin Adrianus; Saleleubaja, Sulastri; Lahagu, Ardianto; Ginting, Daniel
ENGAGEMENT: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Community Empowerment and Services
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/engagement.v2i1.14

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang salah dalam status pelajar maupun non pelajar karna merusak kesehatan tubuh dan tidak membangun spritualitas  pribadi setiap orang. Pada tingkat SMP banyak pelajar sudah merokok dengan di pengaruhi banyak faktor, seperti pergaulan, lingkungan, keluarga dan faktor lainya. Tujuan dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk meningkatkan kesadaran siswa SMP Hosannah Batam tentang bahayanya perilaku merokok terhadap kesehatan tubuh serta meningkatkan pengetahuan mereka  pada pengajaran yang benar sesuai dengan Alkitab tentang larangan merokok. Adapun metode yang di lakukan dalam menyelengarakan kegiatan PkM ini yakni; Tim membuat perencanaan lalu melakukan survei terlebih dahulu di tempat mitra kegiatan, melaksanakan penyuluhan dan mengevaluasi kegiatan. Hasil dan pembahasan kegiatatan PkM ini ialah siswa SMP Hosannah Batam mengalami  peningkatan pada kesadaran dan pengetahuan mereka tentang bahaya rokok terhadap kesehatan tubuh serta membangun spritualitas siswa dengan mengaplikasikan ayat yang tertulis di dalam Alkitab  mengenai larangan merokok. Selama kegiatan PkM berlangsung siswa sangat fokus dan bergairah aktif mendengarkan dan berdiskusi serta  berharap kegiatan penyuluhan ini di lakukan di berbagai daerah.