Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Royalty Fee Bisnis Waralaba Ritel di Kota Makassar dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Afifah, Andi Nur; Sohrah; Kara, Muslimin
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 7 No 1 (2021): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v7i1.296

Abstract

The aim of this research was to determine and understand the royalty fees for retail store franchise business in the perspective of Islamic economic law in the city of Makassar. This research was a type of qualitative descriptive research (non-statistical) using normative, phenomenological, and sociological approaches. Findings of this research revealed that: First, the franchise of company X with its franchisee was in accordance with the Islamic law, there was no element of fraud in terms of contracts and agreements which was implemented in transparency. While, the franchise of company Y and its franchisee, there were different perceptions of policies related to the contract and franchise agreement, namely the absence of a written signing so that it was not in accordance with sharia, but both parties agreed on considerations and amendment policies that made specifically by the franchisee. Second, the implementation of royalty fees between the two companies had been carried out in transparency. The difference of both companies and their franchisees was from the policy of late payment of royalty fees. Company X and its franchisee used a maximum three-month deadline with an interest system, this was not adjusted to Islamic law because interest includes usury. Then, company Y and its franchisee would absolutely not use the delay system policy, because the royalty fee would automatically be deducted from the franchisee's cashback by purchasing products at Company Y.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT SARANG BURUNG WALET BAGI PETERNAK Ifal Arfandi; Sohrah
El-Iqthisadi Volume 4 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.29687

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi untuk mengetahui potensi sarang burung walet sebagai sumber zakat di Desa Towoni Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui potensi sarang burung walet sebagai sumber zakat, dan 2) mengetahui bagaimana praktek zakat sarang burung walet menurut hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Desa Towono Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu, dengan pendekatan yuridis, emperis dan syariat, dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat sarang burung walet di Desa Towoni Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu sangatlah besar, namun masih jauh dari aturan dan ketentuan Islam. Pengusaha sarang burung walet mengeluarkan zakatnya dengan cara yang berbeda-beda dan menggunakan aturan sendiri, bahkan ada yang tidak mengeluarkan sama sekali. Adapun zakat sarang burung walet dapat dianalogikan dengan zakat pertanian. Sebagaimana halnya pertanian, usaha sarang burung walet juga bersifat musiman dan menunggu hasil. Dimana besar zakat yang dikeluarkan yaitu 5% karena dalam mendirikan usaha sarang burung walet membutuhkan banyak biaya. Kata Kunci: Burung Walet, Hukum Islam, Peternak, Zakat. Abstract The background of writing this thesis is to determine the potential of swiftlet nests as a source of zakat in Towoni Village, Baras District, Pasangkayu Regency. The aims of this study are: 1) to determine the potential of swallow's nest as a source of zakat, and 2) to find out how to practice swallow's nest zakat according to Islamic law. The type of research used is field research using qualitative descriptive methods carried out in Towono Village, Baras District, Pasangkayu Regency, with a juridical, empirical and shari'a approach, with primary and secondary data sources. Data collection techniques are through observation, interviews and documentation. Then the data analysis technique used is data collection, data reduction, data presentation, then drawing conclusions. The results showed that the zakat of swiftlet nests in Towoni Village, Baras District, Pasangkayu Regency was very large, but still far from Islamic rules and regulations. Swallow's nest entrepreneurs issue their zakat in different ways and use their own rules, some even don't issue them at all. The zakat of swallow's nest can be analogous to zakat of agriculture. As with agriculture, swallow nest business is also seasonal and waiting for results. Where the amount of zakat issued is 5% because in establishing a swallow's nest business requires a lot of money. Keywords: Breeders, Islamic Law, Swallow, Zakat.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP EFISIENSI PEMBAYARAN ZAKAT SECARA ONLINE DI BAZNAS Baharuddin; Sohrah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 3 April 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v3i3.24256

Abstract

Islam is present in the midst of a society that is so unique that it presents various kinds. Zakat is one of the practices of the five pillars of Islam which is an absolute obligation for all Muslim communities as stated in the texts of the Qur'an and Al-Hadith. Therefore, everyone is encouraged to become muzakki, where each muzakki plays a role in overcoming poverty, meaning that hope is aimed at people who are able and to the poor themselves. The main problem in this study is how the Efficiency of Online Zakat Payments Judging from Islamic Law at the National Amil Zakat Agency Kab. soppeng. This type of research is a "qualitative" type of data, with the research approach used is a normative theological approach and socio-cultural approach. The results of the study show: 1.) Payment of zakat which is accessed online/via transfer at BAZNAS Kabupaten Soppeng through the BSI bank is inputted into the BAZNAS information management system which in full the funds that enter each year can print zakat income and expenditure. Each individual can access all forms of zakat transactions through the website or application that is paid via transfer. 2.) The efficiency of online zakat payments in terms of Islamic law is included in the category of darura as long as it runs according to sharia principles and there is no argument that prohibits it, the payment system is legal, so it can make it easier for muzakkih who do not have time to deliver their zakat to BAZNAS. However, the development of an online zakat system in Kabupaten. Soppeng still needs to be improved. Keywords: Efficiency, Islamic Law, Online Zakat.
PENGELOLAAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Muhammad Gufran Abdi; Sohrah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 4 Juli 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.26108

Abstract

Abstrak Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap manusia yang harus dijalankan secara berkesinambungan dengan mengikuti perkembangan zaman dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri. Pokok permasalahan dalam penlitian ini yaitu Pengelolaan Bantuan Dana Pendidikan dalam Perspektif Hukum Islam (Study Kasus Baitul Maal As’Adiyah Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah yuridis, empiris dan syariat. Hasil penelitian adalahSistem pengumpulannya yang dilakukan Baitul Maal As’Adiyah yaitu pertama pihak Baitul Maal As’Adiyah datang langsung kerumah masyarakat, kedua pihak Baitul Maal As’Adiyah membagikan tabungan berkah keluarga dengan gerakan 1000 sehari, ketiga masyarakat atau donatur yang ingin menyumbang bisa datang langsung ke kantor Baitul Maal As’Adiyah Wonomulyo. Penyaluran dana untuk bantuan konsumtif, program bantuan pendidikan atau beasiswa itu sendiri lebih bersifat konsumtif. Bantuan pendidikan ini terkhusus pada pelajar dhuafa di As’Adiyah Wonomulyo yang kurang mampu dalam hal pembiayaan untuk pendidikan dan memberikan bantuan dana atau gaji kepada tenaga pengajar. Dan Pemberdayaan untuk kebutuhan pembagunan infrastruktur pondok pesatren As’Adiyah tahfidz, pembangunan rumah ibadah, bantuan biaya pendidikan siswa dan santri di As’Adiyah Wonomulyo yang Dhuafa dapat meningkatkan orang-orang dhuafa dan meningkatkan perekonomian ummat. Kata Kunci: Hukum Islam, Pendidikan, Pengelolaan Dana. Abstract Education is a very important thing in the life of every human being that must be carried out continuously by following the times in order to improve the quality of human life itself. The main problem in this research is the Management of Education Fund Assistance in the Perspective of Islamic Law (Baitul Maal As'Adiyah Wonomulyo Case Study, Polewali Mandar Regency. This type of research is qualitative, with the research approach used is juridical, empirical and saria.The results of the research are the collection system carried out by Baitul Maal As'Adiyah, namely, first, the Baitul Maal As'Adiyah came directly to the community's house, the two Baitul Maal As'Adiyah parties distributed family blessing savings with a movement of 1000 a day, the three communities or donors who wanted to donate could come directly to the Baitul Maal As'Adiyah Wonomulyo office. The distribution of funds for consumptive assistance, educational assistance programs or scholarships itself is more consumptive in nature. This educational assistance is specifically for poor students in As'Adiyah Wonomulyo who are less well off in terms of financing for education and providing financial assistance or salaries to teaching staff. And Empowerment for the need for infrastructure development for As'Adiyah Tahfidz Islamic boarding schools, construction of houses of worship, assistance for the education costs of students and students at As'Adiyah Wonomulyo who are Dhuafa can improve poor people and improve the economy of the ummah. Keywords: Education, Fund Management, Islamic Law.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TANAH WAKAF DI KABUPATEN KOLAKA UTARA Hesti; Sohrah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 1 Oktober 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.26141

Abstract

Abstrak Masyarakat di Kelurahan Lasusua Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara, masih sangat kurang pahamtentang pengetahuan hukum tanah wakaf yang di perjual belikan, Proses penyelesaian kasus tanah wakaf yang di perjual belikan ini di selesaikan dengan cara musyawarah bersama yang di hadiri oleh pemerintah dan tokoh masyarakat Kelurahan Lasusua,penjualan tanah wakaf adalah perbuatan yang menyimpang dan melanggar larangan di dalam hukum Islam, itu di karenakan melanggar ikrar atau tujuan amalan dari Hj.Mariang yang telah mewakafkan tanah tersebut untuk lokasi SDN 1 Lasususa, dengan penelitian ini penulis mengharapkan pejabat tingkat kelurahan setempat agar lebih mengedukasi warganya agar memahami dan mengetahui tentang hukum dan larangan jual beli tanah wakaf.Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penjualan pewakafan dan jual beli tanah, dalam pelaksanaan penjualan maupun pembelian sebuah tanah mari kita memperhatikan rukun-rukunnya, bukti tanda hak milik tanah dan hukum yang mengatur perihal tersebut agar kelak di dalam transaksi penjualan maupun pembelian tidak menimbulkan permasalahan antar kedua bela pihak baik pengurus tanah yang telah di wakafkan dengan pemilik tanah. Kata Kunci: Jual Beli, Tinjauan Hukum Islam, Wakaf. Abstract The community in Lasusua Subdistrict, Lasusua Subdistrict, North Kolaka Regency, is still very lacking in knowledge of the Law of Waqf Land Sold and Purchased. sale of wakaf land is an act that deviates and violates the prohibition in Islamic law, it violates the pledge or purpose of practice of Hj. Mariang who has endowed the land for the location of SDN 1 Lasususa, with this research the author expects local village officials to be more educated its citizens to understand and know about the law and prohibition of buying and selling waqf land. Based on the results of research there are several things that need to be considered in the sale of endowment and sale of land, in the implementation of the sale and purchase of land let's pay attention to the pillars, evidence of land ownership and the law that governs the matter so that later in the sale transaction and the purchase does not cause problems between the two parties, both the land manager who has been endowed with the landowner. Keywords: Buying and Selling, Islamic Law Review, Wakaf.
PENGARUH PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG BSI TERHADAP MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH INDONESIA Nurmadina; Sohrah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 2 Januari 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v4i2.29566

Abstract

Abstrak Prinsip ekonomi Islam telah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad saw. dan terus merambat ke masa dinasti setelahnya. Model transaksi seperti menghimpun dana umat, pinjam meminjam uang dan barang, menyalurkan dana kepada masyarakat ditangani oleh lembaga keuangan negara (baitul mal). Bermuamalah membutuhkan dua pihak yakni antara pihak pertama dan kedua, sebagai bentuk hubungan sosial yang akan dibangun nantinya. Bermuamalah sangat erat kaitannya dengan hubungan antar sesama. Salah satu contoh dari bermuamalah yaitu menabung di bank yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan. Secara umum bank dibagi menjadi dua yaitu bank syariah dan bank konvensional. Pada dasarnya bank yang sesuai dengan tuntunan syariah adalah bank syariah. Namun, pada realitasnya eksistensi bank syariah masih kurang diketahui di masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya minat mahasiswa dalam menggunakan bank syariah, yaitu: faktor lokasi atau penyebaran unit Bank Syariah yang tidak merata di setiap daerah, faktor promosi yaitu strategi marketing yang kurang baik, faktor pengetahuan mahasiswa tentag Bank syariah yang masih kurang serta adanya stigma bahwa Bank Syariah hanya sekedar berlabel syariah namun praktiknya masih menggunakan sistem konvensional, serta faktor kebijakan universitas yang masih menggunakan layanan Bank Konvensional dalam melakukan pembayaran SPP. Berdasarkan hal tersebut sehingga mendorong penulis untuk mengangkat “Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tentang BSI Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah Indonesia (Studi Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah UIN Alauddin Makassar) sebagai judul penelitian ini. Kata Kunci: Bank Syariah Indonesia, Minat Menabung, Pengetahuan, Pengaruh. Abstract The principles of Islamic economics have been applied since the time of the Prophet Muhammad. and continued to propagate into the dynasty that followed. Transaction models such as collecting people's funds, borrowing money and goods, distributing funds to the public are handled by state financial institutions (baitul mal). Bermuamalah requires two parties, namely between the first and second parties, as a form of social relations that will be built later. Bermuamalah is very closely related to the relationship between each other. One example of muamalah is saving in a bank which will later meet needs. In general, banks are divided into two, namely Islamic banks and conventional banks. Basically, a bank that is in accordance with sharia guidelines is a sharia bank. However, in reality the existence of Islamic banks is still not well known in the community. There are several factors that influence the lack of interest of students in using Islamic banks, namely: location factors or the spread of Islamic Bank units that are not evenly distributed in each region, promotion factors, namely poor marketing strategies, student knowledge factors about Islamic banks that are still lacking and stigma that Islamic banks are only labeled as sharia but in practice they still use the conventional system, as well as university policy factors that still use conventional bank services in paying tuition fees. Based on this, it encourages the author to raise "The Influence of Student Knowledge About BSI on Interest in Savings in Indonesian Islamic Banks (Student Study of Sharia Economics Law UIN Alauddin Makassar) as the title of this research. Keywords: Bank Syariah Indonesia, Influence, Interest in Saving, Knowledge.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME AKAD RAHN (GADAI SYARIAH) PADA BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR CABANG MAKASSAR 1 Rosdiana Deceng; Sohrah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 3 April 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.30597

Abstract

Abstrak Gadai syariah (Rahn) merupakan produk inovasi dari lembaga keuangan syariah yang bukan hanya dapat dilakukan di pegadaian syariah namun dapat juga dilakukan di perbankan syariah. Dalam pelaksanaan gadai syariah (rahn) di perbankan syariah pada mulanya masih menerapkan fee (biaya) terhadap jumlah pinjaman yang diberikan sebesar 4% yang dialokasikan sebagai pendapatan yang dibagikan kepada para deposin dan biaya administrasi bank termasuk didalamnya asuransi. Dalam islam rahn (gadai syariah) merupakan saling tolong menolong (ta’awun) bagi umat islam tanpa adanya imbalan jasa. Semua dilakukan secara sukarela tanpa mencari keuntungan seperti yang terjadi pada zaman Rasulullah saw. Namun jika melihat kepada zaman sekarang rahn (gadai syariah) dilakukan di lembaga keuangan formal yang mencari keuntungan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Kata kunci: Rahn (gadai syariah), Hukum Islam, Bank Syariah Indonesia
PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA JUAL BELI KREDIT DI PT. PILAR SYARIAH MAKASSAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Muhammad Arqam Azikin H. Muslimin; Sohrah; Hadi Daeng Mapuna
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 4 Juli 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.35126

Abstract

Abstrak Pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana penerapan akad murabahah pada jual beli kredit di PT. Pilar Syariah Makassar dalam perspektif hukum Islam? dengan sub masalah yaitu: 1) Bagaimana sistem jual beli secara kredit pada PT. Pilar Syariah Makassar? 2) Bagaiman sistem jual beli kredit dengan akad murabahah menurut hukum Islam?. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) deskriptif kualitatif dengan pendekatan normatif dan pendekatan sosiologis. Sumber data didapatkan dari data primer yaitu wawancara yang di lakukan di PT. Pilar Syariah Makassar. Kedua sumber data sekunder yaitu bersumber dari buku, jurnal dan referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu 1) teknik pengelolaan data 2) teknik analisis data 3) kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik jual beli kredit dengan akad murabahah di PT. Pilar Syariah Makassar telah sesuai dengan hukum Islam dan sejalan dengan Fatwa DSN MUI Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah. Kata Kunci: Akad Murabahah, Jual Beli Kredit, Hukum Islam. Abstract The main problem of this research is how to apply the contract murabaha on buying and selling credit at PT. Makassar Sharia Pillars in the perspective of Islamic law? with sub-problems, namely: 1) What is the system of buying and selling on credit at PT. Makassar Sharia Pillar? 2) What is the credit buying and selling system with a murabaha contract according to Islamic law? This type of research is field research (field research) qualitative descriptive with a normative approach and a sociological approach. Sources of data obtained from primary data, namely interviews conducted at PT. Makassar Sharia Pillar. The second source of secondary data is sourced from books, journals and other references related to this research. Methods of data collection carried out, namely observation, interviews and documentation. Meanwhile, data management and analysis techniques were carried out in three stages, namely 1) data management techniques 2) data analysis techniques 3) conclusions. The results of this study indicate that the practice of buying and selling credit with a contract murabaha at PT. The Makassar Sharia Pillars are in accordance with Islamic law and are in line with the DSN MUI Fatwa Number 04/DSN-MUI/IV/2000 concerning murabaha. Keywords: Murabaha Contract, Credit Sale and Purchase, Islamic Law.
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID DI DESA TINDANG KECAMATAN BONTONOMPO SELATAN KABUPATEN GOWA (STUDI PENGUKURAN DENGAN METODE SEGITIGA BOLA) Mega wati; Alimuddin; Sohrah
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i2.24441

Abstract

Qibla direction is a direction that is a legal requirement and obligation that must be carried out for Muslims when carrying out prayers, based on the word of Allah swt in QS. Al-Baqarah/2: 144, QS Al-Baqarah/2: 149, QS Al-Baqarah/2: 150, as well as several hadiths and opinions of scholars who instruct Muslims to face towards the Kaaba when performing prayers. . For this reason, it is known that the Qibla direction is one of the legal requirements for prayer, it is necessary to check and determine the position of the Qibla direction of the mosque which is a place for prayer for Muslims. Especially in Tindang Village, South Bontonompo District, Gowa Regency where the majority of the local community considers that if you are facing west, it includes facing towards the Qibla. So it is considered important to re-check the position of the Qibla direction of the mosque in Tindang Village, South Bontonompo District, Gowa Regency by using the ball triangle method and Google Eart as a determinant of the accuracy of the Qibla direction of the mosques in Tindang Village by having 6 mosques which will be an illustration general position of the Qibla direction in the village. Based on the method used in determining the Qibla direction, it can be seen and found that the level of accuracy of the Qibla direction of the mosque in Tindang Village is still not accurate. This is because the results obtained from measurements of 6 existing mosques indicate that there is a deviation of more than 10 degrees to reach 20 degrees, 4 mosques have inaccurate Qibla direction and the other 2 mosques are accurate.
Analisis Sosiologis Terhadap Perempuan Yang Mengabaikan Hutang Puasa: Studi Kasus Mahasiswi Perbandingan Mazhab Dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Anggraeni, Reny; Haddade, Abdul Wahid; Sohrah
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 3 ISSUE 2, MAY 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.vi.25176

Abstract

Pokok masalah dalam penelitian ini ialah analisis sosiologis terhadap perempuan yang mengabaikanhutang puasa (studi kasus mahasiswi Perbandingan Mazhab dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). Pokok masalah tersebut selanjutnya diuraikan kedalam beberapa sub masalah atau pertanyaan penelitian yaitu: 1) Apa yang menjadi faktor mahasiswi jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Alauddin Makassar mengabaikan hutang puasa? 2) Bagaimana analisis sosiologis terhadap mahasiswi Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Alauddin Makassar yang mengabaikan hutang puasa. Faktor yang menjadi penyebab mahasiswi PMH mengabaikan hutang puasa ialah karena lupa, malas, menunda-nunda, faktor lingkungan sekitar, dan ketidak tahuannya akan hukum mengqadha puasa Ramadhan. Analisis sosiologis berdasarkan fakta yang ada dilapangan nyatanya pelaksanaan qadha puasa tidak sejalan dengan hukum yang berlaku, berdasarkan hasil wawancara ditemukan bahwa partisipan melakukan pengabaian meskipun telah mengetahui hukumnya yang dimana jika sesuatu yang wajib lalu ditinggalkan adalah dosa bagi orang tersebut. Adanya pengabaian hutang puasa dikarenakan masih kurangnya kesadaran masing-masing mengenai pelaksanaan qadha puasa.