Padang lamun mempunyai peranan ekologi bagi lingkungan laut dangkal yaitu sebagai habitat biota, produsen primer, penangkap sedimen serta berperan sebagai pendaur zat-zat hara. Mengingat pentingnya peranan ekosistem padang lamun maka kelestarian sumber daya alam ini perlu dijaga, oleh karena itu pemetaan dan pemantauan yang terus-menerus terhadap keberadaan padang lamun sangat penting dilakukan. Metode penginderaan jauh merupakan metode yang dapat digunakan untuk memetakan dan memantau kondisi padang lamun. Perkembangan teknologi sensor satelit yang pesat saat ini, khususnya resolusi spasial dan spektral sensor meningkatkan kualitas peta sebaran lamun. Penggunaan metode dan skema klasifikasi yang kurang tepat dalam klasifikasi kondisi lamun dari citra satelit juga termasuk hal yang dapat memengaruhi akurasi peta, sehingga dibutuhkan berbagai alternatif kajian algoritma yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan algoritma Support Vector Machine dan Logika Fuzzy menggunakan citra satelit WorldView-2 dan Sentinel-2 di Pulau Kodingareng Lompo dengan empat kelas tutupan lamun yaitu jarang (0-25%), sedang (26-50%), padat (51-75%), dan sangat padat (76-100%). Hasil yang diperoleh adalah algoritma Logika Fuzzy menggunakan citra WorldView-2 memiliki akurasi keseluruhan klasifikasi tutupan lamun yang paling baik sebesar 78,60%.