Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tinjauan Historis Penggunaan Gotong Dan Bulang Pada Masyarakat Simalungun Damanik, Tresia Trinita; Corry, Corry; Napitu, Ulung
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No. 1 Mei 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/b91w5q15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penggunaan gootong dan bulang serta mengetahui apa makna dan fungsi penggunaannya pada masyarakat Simalungun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah serta pendekatan antropologi budaya. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunnakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu awalnya gotong adalah penutup kepala laki-laki yang menggunakan hiou ragi panei, namun setelah raja Jawa memberikan hadiah kain batik sebagai simbol kerjasama dengan raja Simalungun sehingga kain batik digunakan  sebagai bahan dasar pembuatan gotong. Bulang dulunya digunakan kaum perempuan untuk seharihari. Pada masa kerajaan bulang terdiri dari bulang partongah (yang digunakan kaum bangsawan) dan bulang  paruma (yang digunakan masyarakat biasa) Gotong terdiri dari 4 jenis yaitu gotong horja, gotong pandihar, gotong tikkal/porsa dan gotong pottik sama dengan bulang yang terbagi menjadi bulang sulappei, bulang teget, bulang hurbu dan bulang gijang. Makna penggunaan gotong dan bulang yaitu sebagai identitas dan warisan budaya serta sebagai status sosial bagi masyarakat Simalungun. Fungsi penggunaan gotong dan bulang dapat dilihat berdasarkan waktu penggunaannya pada pernikahan gotong dan bulang berfungsi sebagai simbol kedewasaan, pada acara kematian berfungsi sebagai simbol ketulusan dan keikhlasan, pada acara patappei sihilap berfungsi untuk melambangkan bahwa seseorang itu akan menjadi seorang pemimpin dan pada saat siluah kehormatan gotong dan bulang berfungsi untuk melambangkan bahwa seseorang itu telah masuk ke wilayah Simalungun dan sebagai bentuk ucapan bahwa kita menerima mereka denngan hormat dan senang hati
Peristiwa G30S/PKI Pada Stabilitas Sosial Di Bandar Betsy 1965 - 1998 Triana, Fadilla; Corry, Corry; Asnewastri, Asnewastri
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No. 1 Mei 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/wyaesf15

Abstract

Pembantaian yang terjadi 14 Mei 1965 itu dikenal dengan nama „Peristiwa Bandar Betsy‟. Tugu Letda Sudjono yang berdiri di tengah kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun itu kini menjadi saksi bisu kekejaman PKI di Sumatera Utara.   Barisan PKI dan organisasi sayapnya melancarkan aksi sepihak karena keinginan menguasai tanah negara di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu targetnya adalah lahan kebun karet milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) IX Bandar Betsy. Untuk menguasai kebun itu, PKI mempersenjatai ratusan anggota Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Rakyat (PR) dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Kala itu, Letda Sudjono bertugas di kebun itu dibantu sebuah traktor yang sering dioperasikannya.  Kisah kematian tragis Letda Sudjono bermula saat anggota BTI berkumpul di tanah perkebunan Bandar Betsy tepatnya di Balai Sumber Sari. Anggota BTI yang berjumlah 200 orang lebih berkumpul dan sepakat merebut kembali lahan perkebunan. Upaya yang mereka lakukan hari itu juga yaitu dengan menanami lahan dengan berbagai tanaman seperti ubi, pisang dan jagung. Ketika proses penanaman, Letda Sudjono dan tiga orang anggotanya datang ke kebun tersebut untuk mengecek traktornya yang terjebak kubangan lumpur. Setelah mengecek alat beratnya, Letda Sudjono kembali melakukan patroli. Pada saat bersamaan, anggota BTI sedang melakukan penanaman di lahan yang kini menjadi milik PTPN III itu.Saat itu, Letda Sudjono melarang BTI menanami lahan. Ketika Letda Sudjono melarang penggarapan lahan, salah satu anggota BTI berupaya merampas helmnya. Melihat adanya rebutan helm, Letda Sudjono memukul anggota BTI itu dengan tongkatnya. Tidak terima dengan sikap itu, anggota BTI marah dan kemudian balik menyerang Letda Sudjono. Letda Sudjono dipukul dari belakang dan terjatuh. Dalam situasi itu, para anggota BTI kemudian mencangkul dan menghujamkan berbagai peralatan tani ke tubuh Letda Sudjono. Hingga pada akhirnya Letda Sudjono tewas dimassa oleh sekelompok BTI yang main hakim sendiri yang ingin merebutkan lahan perkebunan tersebut
Efektivitas Model Daring Dalam Meningkatkan Pembelajaran Daring Kelas VI Semester Ganjil DI SD Negeri 091382 Purba Sinombah Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun Girsang, Yusly Fachriza; Corry, Corry; Hasugian, Jalatua H Hasugian
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 1 No 2 (2023): Vol 1 NO. 2 Nov 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/ckv4bb34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring Dalam Meningkatkan Pembelajaran Daring  Kelas VI Semester Ganjil Di SD Negeri 091382 Purba Sinombah Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. Pelaksanaan model daring di SD Negeri 091382 memiliki pembelajaran media online dan memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Pembelajaran daring membangun komunikasi antar guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa juga mampu mengelola waktu secara mandiri dan lebih banyak bersosialisasi dengan keluarga. Kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran daring di antaranya adalah biaya yang besar, jaringan, cuaca, listrik padam, dan kuota internet. Selain itu, motivasi belajar siswa akan menurun jika guru dan orang tua tidak melakukan kontrol belajar secara intensif. Penelitian ini adalah kualitatif lapangan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Sumber data diambil dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orang tua. Teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi 
Teacher's Ability To Conduct Deep Assessmentcitizenship Education Learning (Pkn) At Satria Mandiri Private Junior High School, Bandar Tongah. Nasution, Ade Mey Lisca; Gultom, Sariaman; Saragih, Krissi Wahyuni; Napitu, Ulung; Corry, Corry
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 8, No 1 (2023): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Februari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v8i1.4918

Abstract

Evaluation is an important component in the education system. Evaluation of achievement is separate from the teaching and learning process; In addition, it is very important in the education and teaching system in educational institutions. Improvement and development of education can be identified by the evaluation results. Thus, through evaluation teachers will be able to identify how successful their teaching and learning process is planning and discover the level of program efficiency. Qualitative methods are used in this research. Observation, interview, and documentation of data collection techniques used. Data analysis techniques are data reduction, presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that the teacher's ability to teach Civic Education evaluates the learning process in SMP Swasta Satria Mandiri, the teacher has carried out eight evaluation criteria in the teaching and learning process, namely: consistency between the teaching and learning process and the curriculum, implementation by the teacher, implementation by students, student motivation, liveliness, interaction, teacher's ability to teach, student achievement quality; However, the weakness caused by the teacher's lack of ability in planning and evaluating implementation in SMP Swasta  Satria Mandiri. The teacher's ability To Carry Out The Final Evaluation In Learning Citizenship Education at The Satria Mandiri Private Vocational School is quite good. Although in general the evaluation has been carried out well, some weaknesses were found. Suggestions for this research are that Civics teachers in SMP Swasta  Satria Mandiri need improvement in making good lesson plans, and teachers should record student improvements in the learning process in organized notes such as Discussion Assessment sheets, affective Assessment sheets for student objectivity scores.
SOSIALISASI PERANAN MAUJANA NAGORI DALAM MEMBINA HARMONISASI KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MULTIETNIK DI NAGORI PAMATANG SIMALUNGUN KECAMATAN SIANTAR Corry, Corry; Napitu, Ulung; Matondang, Marhaeni K.D.; Saragih, Rosmeri; Purba, Erwin; Nasution, Ade Mey Lisca; Saragih, Desyar Tania Apelin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/v2tarb96

Abstract

This community service activity aims to describe the role of maujana nagori in fostering harmonization of multiethnic community life in Nagori Pamatang Simalungun, Siantar District. In addition to these objectives, this activity is intended to provide a deep understanding to the community so that they can create a harmonious life, even though the community living in Nagori Pamatang Simalungun is pluralist in terms of ethnicity, religion, race, and between groups. In the implementation of this socialization activity, lecture and question and answer methods were used from the speakers to all community members who attended the socialization. To optimize the socialization activities, the resource persons first consulted with the Head of Nagori so that they could invite the community and set a time for socialization so that the activities could be carried out properly. The results of the socialization activities show that the public's understanding of the importance of the role of Maujana Nagori in realizing the integration and harmonization of pluralist ethnic life in Nagori Pamatang Simalungun, Siantar District is increasing. Besides that, they are also enthusiastic about participating in the socialization and are willing to carry out constructive activities to support development and harmony of life in the midst of a multi-ethnic society
SOSIALISASI PERAN PERGURUAN TINGGI DAN AKADEMISI SEBAGAI INKUBATOR BISNIS DALAM PENGUATAN KOPERASI SEBAGAI LEMBAGA EKONOMI KERAKYATAN MENUJU KOPERASI MODERN BAGI PELAKU UKM DI SUMATERA UTARA Napitu, Ulung; Corry, Corry; Sinurat, Anggiat; Harianja, Tuangkus; Arent, Ease; Mardiani, Mardiani; Nasution, Ade Mey Lisca; Napitu, Hasian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/914vq849

Abstract

This community service aims to provide an understanding that universities and academics act as business incubators for developing small and medium enterprises. In order to support the growth and development of SMEs, there needs to be a synergy from various parties ranging from academia, industry, and universities as stakeholders. The business incubator is a place used by many developing countries, including Indonesia, as a means of developing new businesses and/or small and medium enterprises (SMEs). The business incubator itself is an institution that oversees a business incubation in the coaching process for small businesses and/or new product development as well as the provision of business facilities and infrastructure, business development, and management and technology support. The availability of skilled labor needed by the Business and Work World (DUKA) is still very low. This is revealed from data from the Central Statistics Agency (BPS) which was announced in February 2020, which was around 13%. This condition is a challenge for universities not to exacerbate this condition by introducing an early work environment to students, so that they can become graduates according to the needs of the job market, either as employees or business owners through student business incubators at universities.The Business Incubator is a form of Academic Entrepreneurship adapted to the industrial era 4.0 based on the use of electronic media and the internet. To socialize the community service material to SME business actors, the lecture method and question-and-answer method are used for 90 minutes. The results of the socialization have further increased the understanding of the community and SMEs about the importance of developing business incubators as business facilities and infrastructure in business development. 
SOSIALISASI PROYEK PENGUATAN PROFILPELAJAR PANCASILA (P5) BAGI PESERTA DIDIK SMIP YAYASAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN Napitu, Ulung; Corry, Corry; Haloho, Bongguk; Arent, Ease; Napitu, Resna; Purba, Indra Gandi; Girsang, Samrin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rx3a8n50

Abstract

Kegiatan sosialisasi proyek penguatan profil pelajar pancasila bagi peserta didik SMIP Yayasan Universitas Simalungun bertujuan untuk memperkuat karakter dan pemahaman peserta didik tentang arti penting dan kedudukan ideologi negara pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialisasi dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif, ceramah, diskusi serta tanyajawab. Kegiatan sosialisasi, dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2024, mengundang 60 orang peserta didik dan 10 orang guru, berlokasi di aula SMIP Yayasan Universitas Simalungun. Melalui kegiatan sosialisasi ini, para peserta didik dan guru diharapkan memahami arti penting pancasila dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, sehingga dapat mengamalkan dan menghayati nilai - nilai pancasila dalam kehidupannya sehari-hari dan menghindarkan diri dari berbagai gerakan radikalisme, konflik suku, agama, ras antar golongan, disintegrasi dan berbagai gerakan separatisme lainnya yang mengancam keutuhan negara kesatuan republik Indonesia
SOSIALISASI KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI TENAGA PENDIDIK DI SMK SWASTA PELITA PEMATANGSIANTAR Haloho, Bongguk; Napitu, Ulung; Corry, Corry
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/h7fhwc62

Abstract

Kegiatan sosialisasi konsep dasar psikologi pendidikan bagi tenaga pendidik di SMK Swasta Pelita Pematangsiantar bertujuan untuk membekali dan memperluas wawasan bagi guru tentang kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian yang bermanfaat untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMK Swasta Pelita Pematangsiantar. Pentingnya sosialisasi untuk memahami kepribadian peserta didik, karena saat ini ditemukan degradasi dan keanekaragaman peserta didik yang cenderung destruktif terhadap proses pembelajaran mendalam, bermakna dan refleksi diri sesuai dengan pembelajaran deep learning. Sosialisasi dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif, ceramah, diskusi serta tanya jawab yang dihadiri sebanyak 30 orang guru tanggal 11 Agustus 2025 berlokasi di aula SMK Swasta Pelita Pematangsiantar dengan menggunakan media infocus. Setelah dilaksanakan sosialisasi pemahaman tenaga pendidik tentang arti penting psikologi khususnya psikologi pendidikan dalam pembelajaran meningkat sehingga para peserta didik terlebih dahulu memahami kondisi psikologis peserta didik secara komprehensif sebagai individu yang unik memiliki karakter yang berbeda-beda sebelum dilaksanakan proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut para guru terlebih dahulu berempati dan simpati kepada peserta didik sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru pada seluruh mata pelajaran
PERSEPSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH Mardiani, Mardiani; Corry, Corry; Napitu, Ulung
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 (2023): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah (Special Issues)
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v8i2.44996

Abstract

This study aims to describe the perceptions of high school students in online learning during the COVID-19 pandemic in history subjects. The formulation of the problem in this study is how the perception of high school students in online learning during the COVID-19 pandemic is on the subject of history. The method in this research is a literature study. The results showed that students experienced problems related to signals during online learning. Most students have not mastered the application of learning well which affects the effectiveness of the learning process. There are still many students who find it difficult to understand the material with online learning. Students receive support from the school during online learning. The conclusion of this study is that the implementation of online learning during the COVID-19 pandemic experienced many obstacles based on the perceptions of students. 
Tinjauan Historis Penggunaan Gotong Dan Bulang Pada Masyarakat Simalungun Damanik, Tresia Trinita; Corry, Corry; Napitu, Ulung
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No. 1 Mei 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/b91w5q15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penggunaan gootong dan bulang serta mengetahui apa makna dan fungsi penggunaannya pada masyarakat Simalungun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah serta pendekatan antropologi budaya. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunnakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu awalnya gotong adalah penutup kepala laki-laki yang menggunakan hiou ragi panei, namun setelah raja Jawa memberikan hadiah kain batik sebagai simbol kerjasama dengan raja Simalungun sehingga kain batik digunakan  sebagai bahan dasar pembuatan gotong. Bulang dulunya digunakan kaum perempuan untuk seharihari. Pada masa kerajaan bulang terdiri dari bulang partongah (yang digunakan kaum bangsawan) dan bulang  paruma (yang digunakan masyarakat biasa) Gotong terdiri dari 4 jenis yaitu gotong horja, gotong pandihar, gotong tikkal/porsa dan gotong pottik sama dengan bulang yang terbagi menjadi bulang sulappei, bulang teget, bulang hurbu dan bulang gijang. Makna penggunaan gotong dan bulang yaitu sebagai identitas dan warisan budaya serta sebagai status sosial bagi masyarakat Simalungun. Fungsi penggunaan gotong dan bulang dapat dilihat berdasarkan waktu penggunaannya pada pernikahan gotong dan bulang berfungsi sebagai simbol kedewasaan, pada acara kematian berfungsi sebagai simbol ketulusan dan keikhlasan, pada acara patappei sihilap berfungsi untuk melambangkan bahwa seseorang itu akan menjadi seorang pemimpin dan pada saat siluah kehormatan gotong dan bulang berfungsi untuk melambangkan bahwa seseorang itu telah masuk ke wilayah Simalungun dan sebagai bentuk ucapan bahwa kita menerima mereka denngan hormat dan senang hati