Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Nasional

PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA SEBAGAI PRODUK UNGGULAN LOKAL ningtyas, kurnia rimadhanti; Sarono; Analianasari; Nugraha Agassi, Taufik; Gina Putri, Pridata; M Perdiansyah MH; Supriyanto
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coir is a fairly large part of the coconut fruit, which is 35% of the total weight of the fruit. Coconut coir consists of fibers and cork that connect one fiber to another. Fiber is a valuable part of coir. Each coconut contains 525 grams of fiber (75% of coir), and 175 grams of cork (25% of coir). The classification of fiber based on its origin is that coconut coir fiber itself is a type of natural fiber derived from the coconut plant, namely the fruit. Coconut coir when decomposed will produce coir fiber (cocofibre) and coir powder (cococoir). The purpose of the activity is to improve the understanding and skills of farmers around the Darul Iman Islamic Boarding School in Tanjung Sari Village, Natar District, to utilize coconut coir waste into products that have local competitiveness, namely brooms and doormats. The activities are carried out by learning by doing with the stages of socialization, counseling, direct implementation direct practice, and evaluation.
PEMBERDAYAAN WANITA TANI UNTUK PENGEMBAGAN GEOTEKSTIL BERBASIS SABUT KELAPA DI DESA CAMPANG RAYA SUKA BUMI BANDAR LAMPUNG Sebastian, Yose; Agassi, Taufik Nugraha; Analianasari, Analianasari; Ningtyas, Kurnia Rimadhanti; Supriyanto, Supriyanto; Putri, Pridata Gina
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jpn.v5i2.3770

Abstract

Kelapa merupakan salah satu komoditas yang paling melimpah di Indonesia. Kelapa, tidak hanya menyajikan makanan, minuman, dan bahan tambahan bagi kita, tetapi juga menghasilkan beberapa produk sampingan seperti sabut kelapa, atau cocofiber. Sabut kelapa asal Desa Campang biasanya dijual tanpa proses pengolahan lebih lanjut sehingga menyebabkan rendahnya nilai jual sabut kelapa tersebut. Namun masalah ini dapat diatasi dengan mengubah serat kelapa menjadi produk yang lebih bernilai seperti geotekstil. Namun terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi petani di Desa Campang Raya seperti terbatasnya pengetahuan dalam pengolahan geotekstil berbahan dasar sabut kelapa, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya memiliki mitra usaha, dan terbatasnya pengetahuan dalam mengelola usaha. Permasalahan tersebut pada akhirnya akan membatasi perkembangan usaha mereka yang berkaitan dengan serat kelapa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan memberikan edukasi yang benar tentang serat kelapa dan geotekstil, mengenalkan mereka pada pengolahan serat kelapa, memberikan pelatihan keterampilan, dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengolah serat kelapa menjadi geotekstil. Maksud dan sasaran kegiatan pengembangan masyarakat ini secara umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di Desa Campang Raya sehingga dapat menghasilkan banyak produk dari sabut kelapa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga dilakukan agar para petani di Desa Campang Raya mempunyai keterampilan yang cukup dalam memproduksi geotekstil sendiri, mengenalkannya kepada mitra usaha, serta mampu menghitung dan mengelola hasil usahanya sendiri.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA KARBONISASI DALAM OPTIMALISASI RENDEMEN ARANG DAN REDUKSI VOLUME ASAP DI KELOMPOK TANI SIMBARINGIN DUSUN SIDOSARI LAMPUNG SELATAN Ningtyas, Kurnia Rimadhanti; Fahrulsyah, Fahrulsyah; Agassi, Taufik Nugraha; Soeherman, Giffary Pramafisi; Harahap, M. Perdiansyah Mulia; Putri, Pridata Gina
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 6 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jpn.v5i2.4223

Abstract

Proses karbonisasi atau pengarangan pada usaha arang tempurung kelapa di kelompok tani simbaringin memiliki beberapa permasalahan antara lain proses pengarangan masih menggunakan alat yang sederhana sehingga rendemen arang belum optimal dan volume asap yang yang cukup banyak dari proses pembakaran tempurung kelapa. Oleh sebab itu kegiatan PKM ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan dengan memodifikasi alat karbonisasi dengan teknologi tepat guna sehingga terdapat peningkatan rendemen pada produk arang dan dapat mereduksi volume asap dari proses pembakaran, serta melakukan transfer pengetahuan terkait proses produksi arang yang memiliki kualitas yang sesuai standar. Program PKM ini dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan antara lain: tahap awal berupa dikusi dengan pengusaha arang, dilanjutkan dengan membuat desain alat pirolisis untuk proses karbonisasi tempurung kelapa dilanjutkan dengan transfer iptek kepada pengusaha arang di Desa Simbaringin serta dilakukan diskusi bersama kembali sebagai bentuk monitoring dan evaluasi kegiatan PKM. Kegiatan awal PKM dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2024 di tempat usaha Bapak Andri M. Solihin. Pada kegiatan tahap awal ini dilakukan diskusi bersama untuk menyatukan persepsi. Teknologi tepat guna berupa alat pirolisis yang diterapkan di kelompok tani Simbaringin ini diharapkan dapat meningkatkan rendemen dari produk arang tempurung kelapa sebesar 10 % dan dapat mereduksi asap yang dihasilkan dari proses pembakaran dengan suhu berkisar dari 200 o C – 400 o C. Prinsip dari alat ini adalah pembakaran tidak langsung dimana bahan bakar tidak bersentuhan langsung dengan tempurung kelapa serta merubah asap yang ada pada ruang reaktor menjadi asap cair. Kata kunci : arang, karbonisasi, rendemen, teknologi tepat guna