Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam ekonomi Indonesia, termasuk di pedesaan seperti Desa Tanjung Hataran, Kabupaten Simalungun. Remaja pengusaha muda di desa ini sering kali menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan usaha, terutama karena minimnya pengetahuan akuntansi dasar. Workshop akuntansi dasar yang diadakan bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan pelatihan teoritis dan praktis kepada 20 remaja pengusaha muda. Kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan praktik, dan pendampingan intensif. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan peserta, dengan skor rata-rata naik dari 60% menjadi 85% setelah mengikuti pelatihan. Hasil tersebut menekankan pentingnya pemahaman akuntansi dasar untuk meningkatkan keberlanjutan usaha kecil dan menengah di pedesaan. Saran untuk peningkatan termasuk penambahan materi terkait perencanaan keuangan jangka panjang dan penggunaan teknologi pencatatan keuangan digital, serta pendampingan yang lebih berkelanjutan dan kerja sama dengan institusi pendidikan dan pemerintah.