Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hygiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Murid Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru, Riau Ismainar, Hetty; Harnani, Yessi; Sari, Nila Puspita; Zaman, Kamali; Hayana, Hayana; Hasmaini, Hasmaini
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.1.27-33

Abstract

Latar belakang: Sanitasi pada makanan merupakan upaya untuk mengamankan dan menyelamatkan agar makanan tetap bersih, aman dan sehat. Masih ditemukan pedagang makanan yang belum memenuhi standar hygienitas terutama pada makanan jajanan anak di Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan hygiene dan sanitasi pedagang makanan dilihat dari pengetahuan, personal hygiene, kebersihan peralatan, cara penyajian dan lingkungan.Metode: Jenis penelitian observasional, desain cross sectional. Pemilihan sampel berjumlah 35 pedagang makanan pada sebelas SD di Kota Pekanbaru dengan purposive sampling. Penelitian dimulai bulan Juni-Agustus 2019. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner terstruktur. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Masih terdapat 18 orang (51,4%) hygiene dan sanitasi makanan dengan kategori rendah (<700). Ada hubungan signifikan antara personal hygiene, pengetahuan, kebersihan peralatan, cara penyajian dan lingkungan dengan hygiene dan sanitasi makanan dengan ρ-value ≤ 0,05 dan nilai POR> 1. Sedangkan untuk kebersihan peralatan merupakan faktor dominan dengan POR = 8,400 (1,829-38,568).Simpulan: Kelima variabel yang diteliti berhubungan dengan hygiene dan sanitasi makanan dan merupakan faktor risiko. Perlu koordinasi. peran aktif dan pengawasan pihak sekolah bersama pemerintah dalam penerapan standar kebersihan, keamanan dan makanan sehat bagi siswa SD di Kota Pekanbaru. ABSTRACT Title: Hygiene and Sanitation of Snack Traders for Elementary School Students in Pekanbaru, RiauBackground: Food sanitation is an effort to secure and save food to keep it clean, and healthy. But there are still food traders who do not use hygiene standards, especially in snacks in elementary schools. The study aimed to describe the correlation between hygiene and sanitation of food vendors seen from the knowledge, personal hygiene, equipment cleanliness, sanitary presentation, and the environment.Method: It was observational with a cross-sectional design. The sample selection consisted of 35 food traders at eleven elementary schools in Pekanbaru with purposive Sampling. The study was conducted for three months (June-August). The research instrument used a structured questionnaire. The data analysis used univariate and bivariate  analysis with chi-square test at 95% Confidence Interval.Result: There are still have  18 (51.4%) traders whose food hygiene and sanitation are in a low category (Standart <700). There was a significant correlation between, personal hygiene, knowledge, equipment cleanliness, sanitary presentation, and the environment with food hygiene and sanitation with p-value < 0.05 and POR > 1. Meanwhile, equipment hygiene was the dominant factor with POR = 8,400 (1,829-38,568 ).Conclusion: The five variables studied were related to food hygiene and sanitation as a risk factors. Need coordination. the active role and supervision of the school committee together with the government in implementing hygiene, safety, and healthy food standards for elementary school students in Pekanbaru. 
Counselling program of sanitation clinic Puskesmas Sungai Raya in 2020: Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya Tahun 2020 zaman, kamali
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) Vol. 1 No. 1 (2021): Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol1.Iss1.899

Abstract

Kesehatan Lingkungan (Kesling) sebagai salah satu upaya kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesehatan lingkungan dipuskesmas memiliki peranan vital terhadap derajat kesehatan masyarat diwilayah kerja puskesmas. Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan lingkungan secara optimal diperlukan pelayanan kesling yang terintegrasi lintas program dan sektor. Sebagai puskesmas baru, pengelolaan manajemen, pemenuhan kebutuhan fisik Puskesmas serta SDM masih menjadi perhatian. disebabkan keterbatasan SDM puskesmas, tenaga sanitarian / Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sungai Raya harus mendapatkan pendampingan, mengingat petugas yang ditunjuk tidak mendapatkan pendidikan formal sebagai sanitarian (D3/S1 Sanitaran). Tujuan pengabdian ini adalah Melakukan pendampingan terhadap petugas sanitarian dalam melakukan tugas pokok dan fungsi program klinik sanitasi Puskesmas Sungai Raya Kabupaten Indragiri Hilir. Adapun pendampingan yang dilakukan pada proses identifikasi potensi bahaya lingkungan, konseling, ispeksi dan intervensi masalah kesehatan. Hasil kegiatan menggambarkan komitmen pimpinan puskesmas untuk menyelenggarakan program klinik sanitasi puskesmas.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Las Proyek Pembangunan Gudang Limbah B3 Cabang Dumai Silfiani, Adawiyah; Santoso, Santoso; Herniwanti, Herniwanti; Rahayu, Endang Purnawati; Zaman, Kamali
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18249

Abstract

Pengelasan adalah suatu pekerjaan yang sering digunakan dalam kontruksi dan industri. Pengelasan merupakan salah satu proses yang berpotensi besar atau berisiko tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan survei pendahuluan, peneliti mengamati langsung pekerja las tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker, dan sarung tangan sebagai upaya pencegahannya dengan alasan pekerja merasa gerah dan kurang nyaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja las proyek pembangunan gudang limbah B3 cabang Dumai.. Metode penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 47 orang dengan teknik total sampling. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara umur pvalue = 0,008 dan OR= 6,500, pendidikan pvalue = 0,034 dan OR= 4,411, lama kerja pvalue = 0,028 dan OR= 4.667, pengetahuan pvalue = 0,045 dan OR= 4,278, sikap pvalue = 0,003 dan OR= 8,171, dan pengawasan pvalue = 0,002 dan OR= 8,571. Dari analisis multivariat, variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepatuhan penggunaan APD adalah pengawasan. Sedangkan variabel lama kerja, pengetahuan, umur, pendidikan, ketersediaan APD, sikap, sebagai variabel counfounding. Penelti menyarankan agar perusahaan meningkatkan pengawasan dan kedisiplinan dengan kebijakan yang lebih tegas dengan memberikan sanksi tanpa toeransi kepada pekerja, lebih sering mengadakan pelatihan tentang fungsi dan kegunaan APD, menjelaskan bahwa prinsip utama dari APD ialah memberi perlindungan bagi para pekerja.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI UPT PUSKESMAS MERAL TAHUN 2024 Bhakti, Agni Yuwanna; Zaman, Kamali; Mazlan, Mazlan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40820

Abstract

Tingginya angka kejadian DBD dan belum tercapainya target nasional, baik di tingkat kabupaten maupun Puskesmas, menunjukkan pentingnya evaluasi dan optimalisasi program untuk meningkatkan efektivitas intervensi yang melibatkan peran aktif masyarakat, sesuai dengan komitmen dalam RPJMN 2020-2024. Tujuan residensi ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di UPT  Puskesmas Meral tahun 2024. Jenis penelitian residensi ini adalah kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara. Informan berjumlah 3 orang yaitu Kepala Puskesmas, Pj. Program DBD dan Kader. Informan dipilih menggunakan teknik  purposive sampling. Metode pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik problem solving cyle meliputi analisa situasi, identifikasi masalah, prioritas masalah dan menentukan alternatif masalah dengan menggunakan Fishbone analysis. Hasil residensi ini kurangnya sosialisasi, peran kader jumantik yang belum optimal, serta terbatasnya anggaran dan bahan pendukung menghambat pencegahan DBD. Kebijakan yang belum maksimal, minimnya pengawasan dan kolaborasi lintas sektor yang kurang efektif semakin memperburuk upaya pengendalian penyakit DBD. Kesimpulan upaya pencegahan dan pengendalian DBD di UPT Puskesmas Meral masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan lima kelurahan yang belum mencapai target ABJ (≥95%) dan angka incidence rate yang masih tinggi (64 per 100.000 penduduk). Prioritas utama adalah meningkatkan capaian ABJ melalui optimalisasi peran kader jumantik, sosialisasi yang lebih efektif, alokasi anggaran yang memadai, pemanfaatan media promosi, serta peningkatan kolaborasi lintas sektor.
PENERAPAN MASLACH BURNOUT INVENTORY SEBAGAI ALAT IDENTIFIKASI BURNOUT SYNDROME PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUHAMMAD SANI Safitri, Diana; Zaman, Kamali; Devi, Liza Srikusuma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41869

Abstract

Sindrom burnout menjadi isu penting di RSUD Muhammad Sani akibat beban kerja tinggi, keterbatasan sumber daya, dan tekanan kerja yang berkelanjutan. Kondisi ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental tenaga kesehatan, menurunkan kualitas pelayanan, meningkatkan angka turnover, dan mengurangi produktivitas kerja. Untuk mengidentifikasi sindrom Burnout pada Perawat IGD RSUD Muhammad Sani. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan evaluatif. Informan pada residensi ini terdiri dari informan kunci dan informan pendukung, adapun informan kunci adalah dokter spesialis Kejiwaan dan informan pendukung adalah Psikolog RSUD Muhammad Sani. Informan dipilih menggunakan teknik  purposive sampling. Metode pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik problem solving cyle meliputi analisa situasi, identifikasi masalah, prioritas masalah dan menentukan alternatif masalah dengan menggunakan Fishbone analysis. Stres yang tidak terkelola, minimnya pelatihan, ketiadaan alat ukur formal untuk mendeteksi burnout, proses kerja monoton tanpa rotasi, tekanan sosial dari pasien atau keluarganya, serta lingkungan kerja yang tidak nyaman merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko burnout. sindrom Burnout di RSUD Muhammad Sani belum memiliki system formal untuk mendeteksi Burnout. Akibatnya gejala burnout tidak terpantau secara sistematis, sehingga sulit untuk mengambil Langkah intervensi yang efektif.
ANALISA KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD MUHAMMAD SANI TAHUN 2024 Agustina D, Chomsatun; Zaman, Kamali; Devi, Liza Sri Kusuma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41885

Abstract

Indikator mutu rekam medik yang baik dan lengkap adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan aspek persyaratan hukum, RSUD Muhammad Sani telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Khanza. Namun, pengelolaan rekam medis masih menghadapi kendala, seperti pendaftaran, pencarian dokumen, pencatatan, pendistribusian ke ruang rawat, dan penyimpanan dokumen pasien. Tujuan residensi ini untuk mengetahui penerapan pengisian dokumen Rekam Medis Pasien  Rawat inap di RSUD Muhammad Sani tahun 2024. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan evaluatif. Informan berjumlah 5 orang yaitu Ketua Komite Medis, Kepala Seksi Penunjang Medis, Kepala Instalasi Rekam Medis, Petugas Rekam medis, Dan Perawat kepala ruangan. Informan dipilih menggunakan teknik  purposive sampling. Metode pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik problem solving cyle meliputi analisa situasi, identifikasi masalah, prioritas masalah dan menentukan alternatif masalah dengan menggunakan Fishbone analysis. Pengelolaan rekam medis di RSUD Muhammad Sani masih menghadapi berbagai kendala, seperti pengetahuan SDM yang tidak seragam, rendahnya disiplin pengisian tepat waktu, kurangnya sosialisasi SPO, sistem pengisian yang kompleks, ketiadaan reward/punishment, variabel SIMRS yang belum sederhana, sarana prasarana yang kurang memadai, sistem elektronik yang belum standar, serta keterbatasan anggaran. Pengelolaan rekam medis di RSUD memerlukan penyempurnaan sistem elektronik, peningkatan pelatihan dan sosialisasi, kebijakan sanksi, efisiensi dokumen, monitoring yang optimal, serta anggaran khusus untuk pengembangan berkelanjutan.  
Monitoring the Achievement of Environmental Sanitation Indicators at Pulau Kijang Health Center, Indragiri Hilir Regency Zaman, Kamali; Winda, Septiani
Journal of Community Services and Engagement: Voice of Community (VOC) Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/voc.v5i1.10341

Abstract

Environmental sanitation is critical for public health as it affects the spread of diseases such as diarrhea, dengue, and respiratory infections. Poor sanitation arises from issues like inadequate access to clean water, insufficient waste disposal systems, and low public awareness. In Indragiri Hilir Regency, despite health programs, issues such as unsafe drinking water, inadequate latrines, and challenges in implementing Community-Based Total Sanitation (STBM) persist. This highlights problems in program execution, including limited resources and community involvement. The community service project was conducted in partnership with Pulau Kijang Health Center. It involved field data collection, interviews, and document review to assess sanitation progress. The monitoring focused on key indicators such as access to safe drinking water, healthy latrines, and waste management. The project concluded with training health staff and local cadres on sanitation evaluation based on data analysis. Initial assessments revealed that previous monitoring efforts were ineffective due to outdated data and a lack of integration. The approach included training for health workers and local cadres on community-based sanitation monitoring, developing a simple digital data recording system, and conducting public education campaigns. The introduction of the digital system improved data organization, and public education campaigns increased community involvement in reporting sanitation issues. Public participation rose significantly, leading to more accurate sanitation data and better monitoring techniques. The program successfully addressed issues such as outdated data and limited human resources through a comprehensive approach. The introduction of digital data systems and community education improved the quality and accessibility of sanitation data. This led to greater community participation and enhanced the capacity of health personnel. The project demonstrates the value of a collaborative, data-driven approach for sustainable improvements in public health and sanitation.
Faktor Kerja dan Kualitas Tidur sebagai Determinan Kelelahan Kerja pada Perawat IRNA Surgikal RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Fabiola, Vanny Hilda; Santoso, Santoso; Herniwanti, Herniwanti; Yunita, Jasrida; Zaman, Kamali; Asril, Asril
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 6 No. 2 (2025): Juli-Desember 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.6.2.126-137.2025

Abstract

Perawat berisiko mengalami kelelahan kerja akibat faktor kerja, tingginya tuntutan, dan kualitas tidur yang buruk. Di IRNA Surgikal RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, jam kerja perawat sering melebihi batas shift (41–46 jam/minggu) dengan beban tinggi, karena satu perawat menangani 7–8 pasien, terutama saat shift malam. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor kerja dan kualitas tidur terhadap kelelahan kerja pada perawat IRNA Surgikal RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2025. Desain penelitian adalah kuantitatif cross-sectional dengan 81 responden yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square serta regresi logistik ganda model prediksi. Hasil menunjukkan 69,1% responden mengalami kelelahan kerja. Faktor kerja (beban kerja, masa kerja, dan shift kerja) mempengaruhi kelelahan sebesar 46,5%, sedangkan kualitas tidur sebesar 53,5%. Terdapat pengaruh beban kerja (p=0,005), shift kerja (p=0,041), dan kualitas tidur (p=0,003) terhadap kelelahan kerja, namun tidak terdapat pengaruh usia (p=0,534), status pernikahan (p=1,000), dan masa kerja (p=0,148). Variabel dominan adalah kualitas tidur (POR=6,439) dengan Nagelkerke R Square = 0,395. Disarankan RSUD Arifin Achmad menambah jumlah perawat untuk menyeimbangkan rasio perawat-pasien, memperhatikan pembagian tugas, rotasi kerja, serta menerapkan program pencegahan kelelahan melalui manajemen stres, relaksasi, dan konseling.