Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Prevalensi dan Faktor Risiko Anemia pada Anak di Negara Maju Izzania Oktaviani; Desie Rahmawati; Yulianti Nataya Rame Kana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 4. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.991 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.4.2021.218-226

Abstract

Background: Anemia is a global public health problem that occurs in developed countries or in developing countries. The prevalence of anemia in children aged 1-5 years in the United States is 3.9% and iron anemia is 1.1%. This review discussed prevalence and the risk factors and anemia in children in developed countries. Method: The method used is a literature review, the data source in the form of research articles is obtained from online databases, namely Google Scholar and Science Direct. The articles reviewed were 10 articles that met the inclusion criteria. Result: Based on several studies, iron deficiency or deficiency is the most common cause in children in developed countries. 8% of children under five in the United States have iron deficiency, and 2-3% of them are iron deficiency anemia. Risk factors for anemia include lack of serum zinc, low levels of 25 (OH) D, exclusive breastfeeding without iron fortification, Low Birth Weight (LBW), food intake factors, history of asthma and eczema, and maternal education. Iron deficiency anemia in childhood has been shown to have a negative effect on cognitive and psychomotor development. Prevention of anemia that can be done include giving iron supplements and food recommendations. Conclusion: Risk factors for anemia include lack of serum zinc, low 25 (OH) D levels, exclusive breastfeeding without iron fortification, Low Birth Weight (LBW), food intake factors, history of asthma and eczema, and maternal education.
Analysis of Factors Affecting Leprosy Cases in East Java Province with Spatial Autoregressive Model (SAR) Desie Rahmawati; Hardian Bimanto
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v7i1.10285

Abstract

Leprosy caused by Mycobacterium leprae is still a health problem in Indonesia. The incidence of leprosy in every regency/city in East Java Province indicates a spatial dependence. This study aims to describe the pattern of leprosy incidence and identify factors that influence the incidence of leprosy in East Java Province. This study used secondary data published by East Java Provincial Health Office and East Java Central Statistics Agency in 2018. The observation units in this study are 38 regencies/cities in East Java Province. The analytical method used is Spatial Autoregressive Model (SAR) which is a spatial approach based on area. Based on the results of analysis show that Moran's index value = 0.250 (p = 0.018) which means indicating a spatial dependency. The mean years' schools (p = 0.001) and the male population (p = 0.006) had a significant effect on the incidence of leprosy. Meanwhile, the percentage of healthy housing coverage (p = 0.111) and population density (p = 0.055) did not affect the incidence of leprosy. The spread pattern of leprosy in East Java Province is clustered in adjacent areas and factors that affect the incidence of leprosy are the mean years' schools and the male population.
Perbandingan Spatial Autoregressive Model dan Spatial Error Model dalam Pemodelan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur Desie Rahmawati; Hardian Bimanto
Jurnal Statistika dan Aplikasinya Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Statistika dan Aplikasinya
Publisher : Program Studi Statistika FMIPA UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSA.05104

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan upaya pembangunan kualitas hidup manusia yang telah dicapai. Pertumbuhan IPM di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu besarnya angka IPM di suatu wilayah dapat memengaruhi angka IPM pada wilayah yang berdekatan sehingga faktor geografis diduga dapat memengaruhi dan memberikan efek dependensi spasial pada nilai IPM di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pada faktor yang berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur. Unit pengamatan pada penelitian ini adalah 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Spatial Autoregressive Model (SAR) dan Spatial Error Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai uji Lagrange Multiplier (lag) dan Lagrange Multiplier (error) terdapat dependensi lag dan error. Variabel prediktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap nilai IPM pada model SAR dan SEM antara lain Angka Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan Lama Sekolah dan Kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan model SEM dengan nilai R2 terbesar dan nilai AIC terkecil sehingga model SEM lebih baik digunakan untuk menganalisis nilai IPM di Provinsi Jawa Timur dibandingkan model SAR dan model regresi OLS.
GAMBARAN PENERAPAN HIGIENE SANITASI PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA GRESIK JAWA TIMUR Rahmawati, Desie; Deviatin, Nafiatus Sintya; Permatasari, Eska Distia; Roshida, Devy Syanindita; Fanani, Tamam Al; Handriyanto, Candra Ferdian; Khiyaroh, Yuntafi’il
Jurnal Delima Harapan Vol 11 No 2 (2024): September
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v11i2.265

Abstract

Latar Belakang: Higiene sanitasi makanan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan dari pedagang tersebut. Makanan yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penyakit salah satunya dapat menyebabkan keracunan. Kasus keracunan makanan yang terjadi di Gresik tahun 2018 sebanyak 6 kasus dan tahun 2019 terjadi peningkatan yaitu sebanyak 23 kasus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan higiene dan sanitasi pada PKL yang berjualan di sekitar kampus Universitas Gresik di Jalan Arif Rahman Hakim Kota Gresik, Jawa Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Sasaran/subyek penelitian adalah PKL yang berjualan di sekitar kampus Universitas Gresik di sepanjang Jalan Arief Rahman Hakim Kota Gresik Jawa Timur yang berjumlah 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan tentang hygiene sanitasi dan lembar observasi higiene sanitasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas PKL di sekitar Universitas Gresik memiliki pengetahuan tentang higiene sanitasi dalam kategori sedang yaitu sebanyak 70%. Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar PKL memiliki personal hygiene dalam kategori kurang yaitu sebanyak 17 orang (56,7%), sebanyak 16 orang (53,3%) telah menggunakan bahan pangan yang bersih dan aman dengan baik dan sebanyak 19 orang (63,4%) telah menggunakan peralatan/tempat yang cukup bersih dan aman bagi kesehatan. Kesimpulan: Sebagian besar PKL di sekitar kampus Universitas Gresik memiliki pengetahuan dalam kategori sedang sehingga diperlukan adanya sosialisai tentang higiene sanitasi makanan untuk meningkatkan pengetahuan PKL.
Sosialisasi Higiene dan Sanitasi pada Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Gresik Jawa Timur Deviatin, Nafiatus Sintya; Twistiandayani, Retno; Rahmawati, Desie; Permatasari, Eska Distia; Roshida, Devy Syanindita; Nilamsari, Neffrety; Prameswari, Riski Dwi; Al Fanani, Tamam; Handriyanto, Candra Ferdian; Khiyaroh, Yuntafi'il; Ramadan, Anggun Novitria; Cahyani, Suci Dwi; Mahmudah, Safinatul
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/nark7a82

Abstract

Makanan yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) sangat rentan terkena kontaminasi akibat kesalahan pada proses penyimpanan, kurang baiknya proses pengolahan makanan serta proses penyajian yang tidak higienis. Makanan yang terkontaminasi kumana dan bakteridapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit diare dan keracunan makanan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat sebanyak 4.792 kasus keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2023, dan Jawa Timur berada di urutan ketiga kasus keracunan pangan tertinggi di Indonesia dengan total kasus sebanyak 701 kasus. Maka dari itu, perlu dilakukan kegiatan sosisalisasi tentang higiene dan sanitasi makanan pada PKL untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik higiene dan sanitasi makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di sekitar Jalan Arif Rahman Hakim Gresik dengan sasaran para PKL. Bentuk kegiatan sosialisasi ini menggunakan metode ceramah langsung (door to door) dengan menjelaskan materi tentang personal hygiene dan sanitasi makanan. Media penyampaian materi yang digunakan berupa leaflet. Sosialisasi tentang prinsip pelaksanaan higiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan pada PKL di Jalan Arief Rahman Hakim Gresik dapat meningkatkan pengetahuan PKL dan seluruh PKL yang menjadi peserta sosialisasi memberikan respon positif terkait kegiatan sosialisasi dimana peserta terliha antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan.
Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pasca Gempa di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Provinsi Banten Redha, Pratiwi Soni; Kristanti, Melly; Chairani, Aulia; Rahmawati, Desie; Relawan, Sekolah
Segara : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): Vol. 2 No. 2 (2024): SEGARA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/segara.v2i2.9688

Abstract

Gelombang seismik diciptakan oleh pelepasan energi dari dalam bumi yang tiba-tiba, pergerakan kerak bumi, atau lempeng Bumi biasanya. yang menyebabkan gempa bumi.Gempa bumi ini berpusat di 52 km barat daya Sumur Kabupaten Pandeglang dengan skala 6,7 SR, kedalaman 10 km,merupakan gempa bumi yang dangkal, adanya pergerakan naik dan tidak memicu tsunami. Gempa bumi ini menyebabkan guncangan terkuat di Cikeusik dan Panimbang, Pandeglang pada skala VI MMI. Di Labuan, Sumur, dan Lebak. Dimana wilayah paling parah terdampak adalah kecamatan sumur, Cikeusik, Cimanggu, dan kabupaten Pandeglang, serta kabupaten Lebak. Bencana gempa bumi ini mengakibatkan banyaknya kerugian akan materi dan korban sehingga hal ini mendasari akan dilakukannya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak mulai dari pemeriksaan sampai pengobatan secara gratis. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh tim dari Social Disaster Rescue Sekolah Relawan yang turun langsung ke lokasi bencana untuk membantu masyarakat dalam segi kesehatan dan memberi dukungan mental terhadap masyarakat terdampak. Adanya analisis situasi dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui wawancara dengan pemimpin desa setempat dan data sekunder melalui wawancara dengan pemimpin desa. Selanjutnya, menggunakan pendekatan kualitatif Adapun kegiatan ini diikuti oleh masyarakat desa Ujung Jaya sebanyak 52 orang dengan kualifikasi adalah Perempuan 35 orang , Laki-laki 14 orang, Lanjut Usia 3 orang. Di desa Ujung Jaya ini didapatkan bahwa didapati pasien hampir rata-rata keluhannya adalah batuk,demam,pilek, gatal-gatal, tekanan darah rendah, magh. Adanya antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini membuat kami bersemangat untuk melaksanakan kegiatan ini. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengurangi pemberantasan penyakit dan keluhan kesehatan pasca gempa terjadi
PENGARUH STATUS OBESITAS TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA SANITARIAN DAN SURVEILANS DI PUSKESMAS KOTA BANDUNG soni Redha, Pratiwi; Kristanti, Melly; Chairani, Aulia; Rahmawati, Desie
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.35640

Abstract

Kelelahan kerja pada tenaga kesehatan dapat mempengaruhi akan kondisi kesehatan sehigga pelayanan kesehatan yang tidak maksimal. Kelelahan kerja dapat dirasakan oleh semua tenaga kesehatan seperti tenaga surveilans dan sanitarian di Puskesmas yang ada di kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status obesitas terhadap kelelahan kerja pada tenaga sanitarian dan surveilans di Puskesmas Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan tenaga sanitarian dan surveilans di Puskesmas Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode total sampling, jumlah sampel penelitian yaitu 51 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis crosstabulation dan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja (p=0,788), usia (p=0,991), beban kerja (p=0,203), jenis kelamin (p=0,172) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan kerja, tetapi status gizi berpengaruh secara signifikan terhadap kelelahan kerja (p=0,009; OR= 2,36). Status gizi obesitas berpeluang meningkatkan risiko kelelahan kerja sebesar 2,36 kali dibandingkan dengan yang tidak obesitas. Tenaga kesehatan termasuk tenaga surveilans dan sanitarian di Puskesmas dapat mendapatkan beban kerja yang tidak berlebihan dan dapat melakukan pemilihan akan pekerjaan sehingga dapat mencegah terjadinya kelelahan kerja, selain itu juga tenaga sanitarian yang obesitas untuk dapat menjalankan diet dan olahraga teratur agar mengurangi risiko kelelahan kerja.