Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

WEAKNESS OF WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED IN CALCULATING THE NUMBER OF HEALTH WORKERS IN PUBLIC HEALTH CENTER Permatasari, Eska Distia; Pudjirahardjo, Widodo Jatim
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.562 KB) | DOI: 10.20473/jaki.v3i1.1493

Abstract

ABSTRACT Workload Indicators of Staffing Need (WISN) was a method for calculating the number of health worker in Public Health Center. However, the result from previous studies show that this method had some weakness. Public Health Center in Pacarkeling Surabaya had problem in the shortage of health worker. Previously, Workload Indicators of Staffing Need was applied to assess the health worker. This study identified the weakness of WISN by company to the objective workload. This was an observational study by using total population of medical, midwifery, and nursing staff in Pacarkeling Surabaya Public Health Center. WISN calculation method was performed to get the final result. They were the number of staff needs and the value of ratio. This ratio compared with the result of objective workload calculating to show the weakness of WISN method. WISN method is not appropriate when applied in Public Health Center. There were some weakness in the WISN method that made this method was less accurate. It is because health worker don’t carry out their job based on main duty, the method using data from previous years and don’t pay attention to labor of productivity. Keyword: weakness of WISN, the number of health worker, Public Health                      Center
Analisis Beban Kerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pacarkeling Surabaya Eska Distia Permatasari; Nyoman Anita Damayanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 5, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.107 KB) | DOI: 10.14710/jmki.5.3.2017.65-73

Abstract

Masalah beban kerja adalah masalah yang paling banyak dialami oleh sejumlah Puskesmas, termasuk di Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa 58,33%  tenaga kesehatan memiliki beban kerja yang berat atau tinggi. Pengakuan persepsi beban kerja tinggi yang tidak sebanding dengan kuantitas pekerjaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah ketika melakukan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah di Puskesmas. Untuk membuktikan bahwa masalah tingginya beban kerja ini bukan masalah subyektif saja, maka peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kategori beban kerja obyektif setiap tenaga kesehatan yaitu dokter, bidan, dan perawat di Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah dokter, bidan, dan perawat di Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Analisis beban kerja dilakukan dengan menggunakan metode time and motion study. Hasli penelitian menunjukkan bahwa seluruh seluruh tenaga medis, kebidanan, dan keperawatan di Puskesmas Pacarkeling Surabaya memiliki kategori beban kerja underload dengan rata-rata pelaksanaan waktu kerja produktif 69,46% setiap harinya. Sehingga hasil pengukuran beban kerja obyektif memang diperlukan agar masalah beban kerja subyektif dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang tepat.
Kelemahan Workload Indicatorsof Staffing Need Sebagai Metode Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Eska Distia Permatasari; Widodo Jatim Pudjirahardjo
Indonesian Journal of Health Administration (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.562 KB) | DOI: 10.20473/jaki.v3i1.2015.89-98

Abstract

ABSTRACT Workload Indicators of Staffing Need (WISN) was a method for calculating the number of health worker in Public Health Center. However, the result from previous studies show that this method had some weakness. Public Health Center in Pacarkeling Surabaya had problem in the shortage of health worker. Previously, Workload Indicators of Staffing Need was applied to assess the health worker. This study identified the weakness of WISN by company to the objective workload. This was an observational study by using total population of medical, midwifery, and nursing staff in Pacarkeling Surabaya Public Health Center. WISN calculation method was performed to get the final result. They were the number of staff needs and the value of ratio. This ratio compared with the result of objective workload calculating to show the weakness of WISN method. WISN method is not appropriate when applied in Public Health Center. There were some weakness in the WISN method that made this method was less accurate. It is because health worker don’t carry out their job based on main duty, the method using data from previous years and don’t pay attention to labor of productivity. Keyword: weakness of WISN, the number of health worker, Public Health                      Center
GAMBARAN PENERAPAN HIGIENE SANITASI PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA GRESIK JAWA TIMUR Rahmawati, Desie; Deviatin, Nafiatus Sintya; Permatasari, Eska Distia; Roshida, Devy Syanindita; Fanani, Tamam Al; Handriyanto, Candra Ferdian; Khiyaroh, Yuntafi’il
Jurnal Delima Harapan Vol 11 No 2 (2024): September
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v11i2.265

Abstract

Latar Belakang: Higiene sanitasi makanan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan dari pedagang tersebut. Makanan yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penyakit salah satunya dapat menyebabkan keracunan. Kasus keracunan makanan yang terjadi di Gresik tahun 2018 sebanyak 6 kasus dan tahun 2019 terjadi peningkatan yaitu sebanyak 23 kasus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan higiene dan sanitasi pada PKL yang berjualan di sekitar kampus Universitas Gresik di Jalan Arif Rahman Hakim Kota Gresik, Jawa Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Sasaran/subyek penelitian adalah PKL yang berjualan di sekitar kampus Universitas Gresik di sepanjang Jalan Arief Rahman Hakim Kota Gresik Jawa Timur yang berjumlah 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan tentang hygiene sanitasi dan lembar observasi higiene sanitasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas PKL di sekitar Universitas Gresik memiliki pengetahuan tentang higiene sanitasi dalam kategori sedang yaitu sebanyak 70%. Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar PKL memiliki personal hygiene dalam kategori kurang yaitu sebanyak 17 orang (56,7%), sebanyak 16 orang (53,3%) telah menggunakan bahan pangan yang bersih dan aman dengan baik dan sebanyak 19 orang (63,4%) telah menggunakan peralatan/tempat yang cukup bersih dan aman bagi kesehatan. Kesimpulan: Sebagian besar PKL di sekitar kampus Universitas Gresik memiliki pengetahuan dalam kategori sedang sehingga diperlukan adanya sosialisai tentang higiene sanitasi makanan untuk meningkatkan pengetahuan PKL.
INFLUENCE ANALYSIS OF ORGANIZATIONAL FACTORS ON WORKPLACE BEHAVIOR IN THE IMPLEMENTATION OF RECORDING AND REPORTING PATIENT SAFETY INCIDENTS AT X HOSPITAL IN SURABAYA Permatasari, Eska Distia; Devi, Yuli Puspita; Handriyanto, Candra Ferdian; Prameswari, Riski Dwi
Lux Mensana: Journal of Scientific Health Vol. 2 Issue 4 (2023)
Publisher : jfpublisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/jsh.v2i4.460

Abstract

Introductions. Work behavior is characterized by the implementation of recording and reporting patient safety incidents in accordance with applicable procedures. The problem in this research is the delay in recording and reporting patient safety incidents at Hospital This research aims to analyze the influence of organizational factors (perceived organizational support, organizational culture, ethical work climate, and trust in management) on workplace behavior in the implementation of IKP recording and reporting at Hospital X Surabaya. Method. This study used a cross-sectional design. The research was conducted in 35 work units at Hospital X Surabaya involving 77 work unit members as informants. Primary data collection using a questionnaire was carried out to measure all variables. Meanwhile, workplace behavior is measured using primary data using a questionnaire supported by using secondary data in the form of IKP reports. Meanwhile, workplace behavior is measured using primary data using a questionnaire supported by using secondary data in the form of Patient Safety Incident reports. Results & Analysis. The research results show that there are variables that have a p-value smaller than 0.05. Caring (dummy variable) from the ethical work climate variable (p-value=0.002). Conclusion. There are several recommendations given based on the results of this research. First, increasing cooperation between work unit members who support patient safety behavior related to recording and reporting patient safety incidents. Second, develop programs and policies related to the implementation of recording and reporting patient safety incidents.
Sosialisasi Higiene dan Sanitasi pada Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Gresik Jawa Timur Deviatin, Nafiatus Sintya; Twistiandayani, Retno; Rahmawati, Desie; Permatasari, Eska Distia; Roshida, Devy Syanindita; Nilamsari, Neffrety; Prameswari, Riski Dwi; Al Fanani, Tamam; Handriyanto, Candra Ferdian; Khiyaroh, Yuntafi'il; Ramadan, Anggun Novitria; Cahyani, Suci Dwi; Mahmudah, Safinatul
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/nark7a82

Abstract

Makanan yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) sangat rentan terkena kontaminasi akibat kesalahan pada proses penyimpanan, kurang baiknya proses pengolahan makanan serta proses penyajian yang tidak higienis. Makanan yang terkontaminasi kumana dan bakteridapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit diare dan keracunan makanan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat sebanyak 4.792 kasus keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2023, dan Jawa Timur berada di urutan ketiga kasus keracunan pangan tertinggi di Indonesia dengan total kasus sebanyak 701 kasus. Maka dari itu, perlu dilakukan kegiatan sosisalisasi tentang higiene dan sanitasi makanan pada PKL untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik higiene dan sanitasi makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di sekitar Jalan Arif Rahman Hakim Gresik dengan sasaran para PKL. Bentuk kegiatan sosialisasi ini menggunakan metode ceramah langsung (door to door) dengan menjelaskan materi tentang personal hygiene dan sanitasi makanan. Media penyampaian materi yang digunakan berupa leaflet. Sosialisasi tentang prinsip pelaksanaan higiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan pada PKL di Jalan Arief Rahman Hakim Gresik dapat meningkatkan pengetahuan PKL dan seluruh PKL yang menjadi peserta sosialisasi memberikan respon positif terkait kegiatan sosialisasi dimana peserta terliha antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan.
Pengaruh Social and Interpersonal Factors terhadap Deviant Workplace Behavior Pada Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit X Surabaya Devi, Yuli Puspita; Permatasari, Eska Distia; Prameswari, Riski Dwi; Handriyanto, Candra Ferdian
VJKM: Varians Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Varians Statistik Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63953/vjkm.v1i1.3

Abstract

Deviant Workplace Behavior (DWB) adalah perilaku melanggar norma di tempat kerja yang mempengaruhi produktivitas baik individu maupun organisasi. Keterlambatan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien yang terjadi di Rumah Sakit X Surabaya adalah bentuk dari deviant workplace behavior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh social and interpersonal factors terhadap deviant workplace behavior di RS X Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 35 unit pelayanan dan unit penunjang di Rumah Sakit X Surabaya. Variabel independen penelitian ini adalah influence of work groups dan influence of supervision. Analisis analitik menggunakan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil menunjukkan variabel influence of work groups memiliki pengaruh yang signifikan terhadap workplace behavior dalam hal pencatatan dan pelaporan IKP. Semakin baik kelompok kerja yang ada di unit kerja (saling mendukung dan memilki kerja sama yang baik) maka semakin baik pula perilaku kerja mereka dalam hal pencatatan dan pelaporan IKP (nilai b positif 0,541). Diharapkan adanya pembuatan media agar dapat saling mengingkatkan kerja sama antar anggota unit kerja yang mendukung perilaku keselamatan pasien terkait dengan kegiatan pencatatan dan pelaporan IKP serta SOP supervisi yang harus dilakukan Sub Komite Keselamatan Pasien sehingga dapat meminimalisir terlambatnya pencatatan dan pelaporan IKP.