Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) memiliki peran penting dalam penyampaian pesan dakwah dan pengkaderan ulama di Aceh Tenggara. Dalam hal ini, penting untuk mendalami metode yang diterapkan oleh MPU dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan sosial kepada masyarakat, serta bagaimana metode tersebut berkontribusi terhadap pengkaderan ulama di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode penyampaian pesan yang digunakan oleh MPU dalam kegiatan pengkaderan ulama di Aceh Tenggara, serta untuk mengevaluasi efektivitas metode tersebut dalam mencapai tujuan pengkaderan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi terhadap kegiatan pengkaderan ulama yang diselenggarakan oleh MPU. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan strategi penyampaian pesan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPU menerapkan tujuh metode penyampaian pesan dakwah termasuk hiwar, bayan, tabligh, indzar, ta’aruf, nasihat, dan wa’idz atau Mau’idzah, meskipun MPU telah menerapkan beberapa metode, efektivitas penyampaian pesan dakwah masih perlu ditingkatkan. Kader ulama yang dihasilkan belum sepenuhnya siap untuk berperan sebagai ulama profesional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa MPU perlu mengembangkan dan memperluas metode penyampaian pesan dakwah untuk meningkatkan kualitas pengkaderan ulama. Dengan demikian, diharapkan MPU dapat lebih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan dan membentuk kader ulama yang mampu menghadapi tantangan zaman serta kontribusi dalam menciptakan kader ulama yang berkualitas dan profesional.