Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)

VFA dan N-NH3 Daun Gamal (Gliricidia sepium) pada Ransum Sapi Potong Secara In Vitro Merryafinola Ifani; Efka Aris Rimbawanto; Bambang Hartoyo; Agung Prastyo Nugroho
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.177 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.12641

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian konsentrat dengan daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap produksi VFA total dan N-NH3 secara in vitro dengan pakan basal jerami padi dengan rasio konsentrat dan jerami padi 60%:40%. Materi yang digunakan dalam percobaan in vitro adalah cairan rumen berasal dari tiga sapi potong di Rumah Potong Hewan Bantarwuni, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Ransum yang diuji tersusun dari daun gamal berumur satu tahun dan dipanen umur 60 hari berasal dari Kebumen, jerami padi varietas Umbul-umbul, dan konsentrat. Ransum yang diuji adalah jerami padi dengan konsentrat yang digantikan daun gamal dengan taraf 0; 20; 40; 60% BK. Penelitian menggunakan metode eksperimen secara in vitro yang telah dimodifikasi. Variabel yang diukur adalah produksi VFA total  dan nitrogen amonia (N-NH3­­). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan daun gamal pada ransum ruminansia berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi VFA total  dan N-NH3. Penggantian daun gamal sebanyak 40% BK pada ransum mampu menghasilkan produk VFA dan mengalami penurunan pada taraf penambahan 60% BK, sedangkan penggunaan daun gamal pada taraf 60% BK menghasilkan puncak produksi nitrogen amonia (N-NH3­­).Kata kunci: daun gamal, tanin, VFA total, N-NH3. 
Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia Secara In Vitro Agung Prastyo Nugroho; Efka Aris Rimbawanto; Bambang Hartoyo; Merryafinola Ifani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.245 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.12642

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik dari berbagai macam pemanfaatan leguminosa antara lain: kaliandra, I. zollingeriana, dan lamtoro untuk menggantikan bungkil kedelai dalam ransum ruminansia yang iso-protein secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah cairan rumen sapi yang diambil dari Rumah Potong Hewan Bantarwuni Purwokerto. Ransum perlakuan yang digunakan terdiri dari R0 sebagai kontrol dengan sumber protein bungkil kedelai, R1 kaliandra, R2 lamtoro, dan R3 I. zollingeriana. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Pengukuran kecernaan dilakukan secara in vitro yang telah dimodifikasi. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penggunaan berbagai macam leguminosa pohon sebagai sumber protein utama pada pakan ruminansia berpengaruh sangat nyata (p<0,01) antara perlakuan terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada pakan ruminansia secara in vitro. Disimpulkan bahwa penggunaan leguminosa pohon sumber protein terbaik untuk menggantikan penggunaan bungkil kedelai yaitu kaliandra.Kata Kunci: Kecernaan in vitro, leguminosa, pakan ruminansia. Tree Legumes Dry Matter and Organic Matter Digestibility as Ruminant Protein Source in VitroABSTRACTThis research was conducted to evaluate dry matter and organic matter digestibility of ruminant feed with different utilizations of legume: Calliandra, I. zollingeriana, and Laucaena leaves to substitute soy bean meal (iso-protein) by in vitro methods. The experiment used rumen fluid collected at Bantarwuni Slaughter House. The treatments are R0 as control (SBM), R1 calliandra, R2 Laucaena, and R3 I. zollingeriana. Variables measured are the digestibility of dry matter and organic matter. The experiment method used to evaluate digestibility was modified in vitro method. Results of variance analysis showed that utilization of different legume as main protein source were significant (p<0,01). The highest digestibility value of dry matter and organic matter reached on R1 treatment (calliandra). It concluded that the best legume to substitute soy bean meal in ruminant feed is Calliandra.Keywords: in vitro digestibility, legume, ruminant feed
Aktivitas Enzim Protease dan Dinamika Protein Cairan Rumen pada Rekayasa Pakan Aditif Secara In Vitro Nugroho, Agung Prastyo; Suhartati, Suhartati; Rahayu, Sri; Ifani, Merryafinola
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.217 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.18346

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh penambahan pakan aditif dalam pakan ruminansia sebagai upaya meningkatkan aktivitas protease dan mengkaji pengaruhnya terhadap total protein cairan rumen pada lama inkubasi yang berbeda. Penambahan bahan aditif diharapkan dapat menjaga kondisi lingkungan mikro rumen tetap stabil dan dapat memberikan suasana yang optimal untuk kinerja bakteri rumen. Apabila kondisi lingkungan mikro rumen sesuai dan suasana rumen menjadi anaerob maka populasi bakteri rumen akan meningkat. Peningkatan populasi bakteri rumen akan berdampak pada meningkatnya aktivitas enzim yang dihasilkan. Penelitian bersifat eksperimental menggunakan metode in vitro. Perlakuan yang diuji yaitu P0 = Pakan basal (60% konsentrat : 40% hijauan); P1 = P0 + 0,5% isobutirat; P2 = P1 + 0,5% S. cerevisiae; P3 = P2 + 1% minyak kedelai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (one way classification), setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Peubah yang diukur yaitu aktivitas protease menggunakan metode Walter dan kadar protein cairan rumen dalam pengamatan dinamika protein diukur menggunakan metode Bradford. Hasil analisis variansi menunjukan bahwa penambahan pakan aditif berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap aktivitas protease dalam cairan rumen dan hasil analisis variansi dinamika protein menunjukkan bahwa inkubasi 4 jam pada perlakuan P2 dan P3 menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein. Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan kombinasi isobutirat, S. Cerevisiae, dan minyak kedelai pada substrat pakan merupakan perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan aktivitas protease dan mampu meningkatkan kadar protein cairan rumen pada jam ke 4 inkubasi secara in vitro.Kata Kunci: pakan aditif, protease, in vitro, proteinProtease Activities and Dynamics of Rument Liquid Proteins on In Vitro Feed Additives ABSTRACTThe aim of this study was to examine the effect of adding feed additives to ruminant feed as an effort to increase protease activity and to examine its effect on the total protein in rumen fluid at different incubation times. The addition of additives is expected to maintain a stable rumen microenvironment and can provide an optimal atmosphere for the performance of rumen bacteria. If the conditions of the rumen microenvironment are suitable and the rumen atmosphere becomes anaerobic, the population of rumen bacteria will increase. An increase in the population of rumen bacteria will have an impact on increasing the activity of the enzymes produced. This research is experimental using the in vitro method. The treatments tested were P0 = basal feed (60% concentrate: 40% forage); P1 = P0 + 0.5% isobutyrate; P2 = P1 + 0.5% S. cerevisiae; P3 = P2 + 1% soybean oil. This study used a completely randomized design (one way classification), each treatment was repeated 5 times so that there were 20 experimental units. The variables measured were protease activity using the Walter method and rumen fluid protein levels in the protein dynamics observations measured using the Bradford method. The results of the analysis of variance showed that the addition of feed additives had a very significant effect (p<0.01) on the protease activity in the rumen fluid and the results of the analysis of variance of protein dynamics showed that the 4-hour incubation in P2 and P3 treatments showed a very significant effect (p <0, 01) on protein content. The conclusion of this study is the addition of a combination of isobutyrate, S. cerevisiae, and soybean oil to the feed substrate is the most effective treatment in increasing protease activity and is able to increase rumen protein levels at the 4th hour of incubation in vitro.Keywords: feed additives, protease, in vitro, protein