Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efektifitas Penggunaan Modul Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kemandirian Mahasiswa pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Pratiwi, Nurfadillah; Natsir, Taufiq; Arfandi, Anas
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 1 (2025): Volume 3 Issue 1 Agustus 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan modul pembelajaran sebelum dan setelah diterapkannya modul terhadap kemandirian mahasiswa pada mata kuliah belajar dan pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain kuesioner pre-test dan kuseioner post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2024 sebanyak 27 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hasil distribusi kecenderungan kemandirian mahasiswa sebelum diterapkan modul pembelajaran pada kategori sedang dengan presentase 0% dan setelah diterapkan modul pembelajaran distribusi kecenderungan kemandirian mahasiswa pada kategori sedang meningkat dengan presentase sebesar 62,96%. Kemudian dari hasil uji paired sample t-test menunjukkan nilai sig, (2 tailed) sebesar 0,000 < 0,005. Kesimpulannya penggunaan modul pembelajaran cukup efektif meningkatkan kemandirian mahasiswa pada mata kuliah belajar dan pembelajaran.
Applying Total Station Technology to Enhance Student Competencies in a Vocational Education Institution Natsir, Taufiq; Amin, Ridwan; Ishak, Ishak; Haedar, Ahmad Wahidiyat; Rasyid, Ramli
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 3 Issue 1 December 2025: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v3i1.2543

Abstract

This community engagement program aims to enhance the technical competencies of students in a vocational education institution through the application of Total Station technology for contour measurement. The initiative was designed to bridge the gap between classroom theory and modern field surveying practices by integrating structured training, intensive mentoring, and digital mapping tools. A total of 30 geomatics students participated in the program, engaging in instrument familiarization, field measurement exercises, and data processing using CAD-based mapping software. The training adopted an experiential learning model with a learning-by-doing approach, supported by digital modules and instructional video tutorials. Evaluation results show substantial improvements in student competencies: 85% of participants were able to operate the Total Station independently, 70% processed survey data digitally, and 80% produced contour maps of acceptable quality. The program also generated a digital learning module as a sustainable output. These findings demonstrate that integrating Total Station technology into vocational education effectively improves students’ understanding of topography, spatial data analysis skills, and industry-oriented work readiness.
Enhancing Students’ Scientific Writing Competence in a Vocational Education Institution through Structured Training and Mentoring Rasyid, Ramli; Ishak, Ishak; Ridwan, Ridwan; Natsir, Taufiq
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 3 Issue 1 December 2025: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v3i1.2549

Abstract

Scientific writing is an essential competency for vocational students, enabling them to engage with academic literacy demands and adapt to the evolving expectations of the modern workforce. At SMKN 1 Tana Toraja, students’ scientific writing skills remain limited, as reflected in their difficulties understanding article structure, applying citation techniques, and conducting proper literature searches. This community service program was implemented to address these challenges through structured training combined with continuous mentoring. The program introduced participants to the fundamentals of academic writing, guided them in developing article outlines, provided instruction on identifying credible references, and trained them to use reference management tools such as Mendeley. Students also received step-by-step assistance in refining their drafts until completion. The learning approach emphasized hands-on practice, allowing participants to experience the writing process directly and progressively. Program effectiveness was assessed through pre-test and post-test evaluations, which revealed a 42% improvement in students’ conceptual understanding. Additionally, 78% of participants successfully completed scientific manuscripts that met expected academic standards. The program produced a digital writing module and audiovisual materials that can serve as sustainable learning resources. Overall, this initiative significantly strengthened students’ academic literacy skills and encouraged the development of a productive writing culture within the vocational education environment.
Analisis Ketelitian Pengukuran Beda Tinggi Menggunakan Metode Waterpass dan Total Station Samman, Daffa Sinatrya; Patanduk, Nelson; Ridwan, Ridwan; Natsir, Taufiq; Gusfiadi, Gusfiadi
Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijfs.v11i2.81285

Abstract

Abstract. This study discusses the accuracy of height-difference measurements using the Waterpass and Total Station methods. The method employed is a literature review based on a descriptive, qualitative-comparative approach. The results indicate that the Waterpass method provides higher accuracy compared to the Total Station, with smaller standard deviations and lower closure errors. Nevertheless, the Total Station excels in measurement time efficiency. The choice of method should be adjusted to the project’s needs; Waterpass is suitable for limited areas requiring high accuracy, while Total Station is appropriate for broader coverage and time efficiency. Keywords: High Difference Measurement, Total Station, Waterpass
Pelatihan Pembuatan Maket Kontur sebagai Media Pembelajaran Teknik pada Siswa SMK Negeri 1 Tana Toraja Natsir, Taufiq; Ayuddin, Ayuddin; Ridwan, Ridwan
PENGABDI PENGABDI: VOL. 6, NO.2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v6i2.80863

Abstract

Abstrak. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan praktis siswa SMK Negeri 1 Tana Toraja dalam pembuatan maket kontur sebagai media pembelajaran dan representasi bentuk lahan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai respon atas minimnya sarana praktik dan terbatasnya pemahaman siswa terhadap interpretasi kontur secara visual. Pelatihan dirancang menggunakan pendekatan project-based learning yang menempatkan siswa sebagai pelaksana utama pada setiap tahap produksi, mulai dari analisis peta kontur, pengaturan skala, penyusunan pola, pemotongan bahan, hingga perakitan dan penyelesaian akhir maket. Sebanyak 30 siswa dari kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan dan Geomatika mengikuti program ini. Selama proses pelatihan, peserta memperoleh pendampingan intensif, demonstrasi teknik, serta akses kepada modul digital dan video tutorial yang dikembangkan oleh tim pelaksana. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek pemahaman konsep topografi, ketelitian dalam pemotongan dan penyusunan lapisan kontur, serta kemampuan menghasilkan maket yang tepat dan rapi. Selain luaran berupa maket kontur berukuran A3, program ini juga menghasilkan katalog karya digital dan rancangan teaching factory sederhana untuk mendukung keberlanjutan pembelajaran. Kegiatan ini membuktikan bahwa integrasi antara praktik langsung, media visual, dan pemanfaatan bahan ajar digital mampu memperkuat kualitas pembelajaran vokasi serta meningkatkan kesiapan siswa dalam memahami representasi bentuk lahan secara aplikatif.Kata Kunci: Maket Kontur, Pendidikan Vokasi, Pembelajaran Berbasis Proyek, Media Topografi, Keterampilan Teknik
Integrasi Nilai Budaya dan Keberlanjutan dalam Arsitektur Vernakular: Studi pada Rumah Tradisional Toraja Natsir, Taufiq; Abidah, Andi; Marsa, Ivan Fachrul; Saragi, Alexander Adrian; Dwiasta, Andi Yusdy
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2025 : PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Arsitektur vernakular merupakan manifestasi harmonis antara manusia, lingkungan, dan nilai budaya yang diwariskan lintas generasi. Dalam konteks Indonesia, rumah tradisional Toraja atau Tongkonan menjadi representasi paling kuat dari kearifan lokal yang mengintegrasikan aspek sosial, spiritual, dan ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan hubungan antara nilai budaya dan prinsip keberlanjutan dalam arsitektur Tongkonan, dengan menyoroti bagaimana transformasi material dan fungsi ruang mencerminkan adaptasi terhadap modernitas tanpa kehilangan makna simbolik. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka dan analisis tematik terhadap berbagai literatur mengenai arsitektur vernakular, nilai budaya, serta desain berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tongkonan berfungsi sebagai sistem pengetahuan hidup yang mengatur tatanan sosial dan spiritual masyarakat Toraja, sekaligus menerapkan prinsip arsitektur hijau melalui ventilasi alami, penggunaan bahan lokal, serta orientasi ruang yang responsif terhadap iklim tropis. Transformasi yang terjadi bukanlah degradasi budaya, melainkan bentuk pelestarian dinamis yang memungkinkan inovasi berbasis nilai lokal. Dengan demikian, Tongkonan tidak hanya menjadi artefak tradisional, tetapi juga model konseptual bagi praktik arsitektur berkelanjutan yang menyatukan efisiensi ekologis dan ketahanan budaya dalam satu kesatuan harmonis.Kata Kunci: Arsitektur Vernakular, Tongkonan, Kearifan Lokal, Keberlanjutan, Nilai Spiritual