Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Sosialisasi Peningkatan Ketahanan Bangunan Sekolah Di Kabupaten Tapanuli Selatan : Solusi Dari Kajian Non-Linier Perilaku Soft Storey Harahap, Sahrul; Hasibuan, Erwina Azizah; Afniria, Afniria; Nasution, Alvi Sahrin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Radisi Vol 5 No 1 (2025): April
Publisher : Yayasan Kajian Riset dan Pengembangan RADISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/pkmradisi.v5i1.565

Abstract

This service aims to mitigate soft storeys on the resilience of school buildings in South Tapanuli Regency. This socialization activity was held at the South Tapanuli Regency Education Office. The targets of this activity were the Principal and representatives of the Education Office and BPBD with a total of 30 participants. The steps for implementing this service began with presenting material about the Earthquake in South Tapanuli and Soft Storeys. Continued with a Workshop/Practice discussing Soft Storey Identification using the layout of each school building. At the end of the activity, finding solutions/discussions related to the policy of Integrating soft storey mitigation in school budget planning
Analisa tebal perkerasan terhadap kerusakan ruas jalan besar sibargot desa sibargot kecamatan bilah barat kabupaten labuhan batu Rambe, Adam; Harahap, Sahrul; Rambe, Mhd Rahman
STATIKA Vol. 4 No. 1 (2021): Statika Vol 4 No 1 April 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i1.630

Abstract

Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat berdampak pada kepadatan lalu lintas, baik di jalan dalam kota maupun luar kota, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan. Tingginya pertumbuhan lalu lintas akibat pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan masalah yang serius apabila tidak diimbangi dengan perbaikan mutu dari sarana dan prasarana jalan yang ada. Ruas Jalan yang di tinjau adalah salah satu ruas jalan lintas lokal yang menghubungkan Kecamatan Bilah Barat dengan Kecamatan Dolok Sigompulon terutama Desa Sibargot. Pasalnya, akses jalan ini kondisinya sudah memperihatinkan yang terjadi hampir di sepanjang jalan akibat kurangnya perawatan jalan terutama perawatan derainase. Oleh karena itu, kondisi jalan sangat berpengaruh bagi kenyamanan dan keselamatan setiap pengguna jalan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu untuk mengetahui jenis dan persentase kerusakan yang terjadi di Ruas Jalan Besar Sibargot Desa Sibargot Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhan Batu serta penanganan pemeliharaannya dan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk peningkatan atau perbaikan jalan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Bina Marga dan metode analisa komponem. Dari analisis data, dapat di ambil kesimpulan, yaitu: jenis kerusakan yang terjadi pengelupasan lapisan permukaan secara keseluruhan sebesar 6800 m2, harga persentase kerusakan sebesar 100 % kategori kerusakan termasuk dalam kategori banyak dengan nilai persentase kerusakan > 7, maka kriteria pemilihan penanganan yang kita gunakan adalah Pemeliharaan Rutin atau Rekonstruksi. Sedangkan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk peningkatan atau perbaikan kedepan yaitu: lapisan permukaan 11 cm, lapisan pondasi atas 20 cm dan lapisan pondasi bawah 10 cm dengan umur rencana 20 tahun
Analisa perbandingan biaya dan waktu Pengerjaan pasangan dinding bata merah dan Block hebel gedung lantai -II Harahap, Rajab edisyahban; Harahap, Sahrul; Pakpahan, Afniria
STATIKA Vol. 4 No. 1 (2021): Statika Vol 4 No 1 April 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i1.631

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang kontruksi terus berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk keefisienan pengerjaan di lapangan.Waktu sangatlah penting dalam pelaksanaan proyek.Material yang bisa digunakan untuk pasangan dinding adalah bata merah, batako, beton, gypsum, bambu, papan, multiplek dan sebagainya. Bata merah atau bata konvensional merupakan bahan konstruksi dinding yang paling banyak digunakan di kota besar maupun di pedesaan. Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi dalam hal ini dinding.Block hebel adalah alternatif sebagai pengganti dinding bata merah. Block hebel dibuat dengan material menyerupai beton dan memiliki sifat kuat, ringan, dan mampu mengurangi beban struktur . Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yaitu menghimpun data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber: Jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dinding bata merah dan dinding Block hebel. Hasil penelitian biaya untuk pemasangan dinding bata merah pada gedung lantai 2 sebesar : Rp 376.842.998,10 dinding Block hebel pada bangunan yang sama sebesar Rp 622.463.042,80 dari hasil tersebut terdapat selisih perbedaan biaya pasangan bata merahlebih murah sebesar : 245.620.044,70 adapun waktu yang dibutuhkaan dalam menyelesaikan pekerjaan pemasangan dinding menggunakan bata merah adalah 96 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan dinding Block hebel adalah 32 hari dengan luas bangunan 959.562 m² dan tingkat kesulitan lokasi dianggap sama. Sehingga dindingBlock hebel lebih efisien waktunya menjadi 64 hari dibandingkan pasangan dinding bata merah.
Analisa performa turbin angin model kincir dengan variasi diameter sudu untuk irigasi Hasibuan, Arifin Sobar; Harahap, Sahrul; Pohan, Rizky Febriani
STATIKA Vol. 4 No. 1 (2021): Statika Vol 4 No 1 April 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i1.634

Abstract

Angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Sumber energi angin dapat dimanfaatkan dengan cara mengubah energi tersebut ke dalam bentuk energi mekanik yang lebih berguna. Alat yang berfungsi untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik disebut turbin angin.Energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin angin dapat digunakan untuk mengerakkan pompa air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisa performa turbin angin yang efektif melalui variasi diameter sudu antara 60 cm, 70 cm, dan 80 cmsecara eksperimental, dan mengetahui keluaran debit air yang dihasilkan oleh pompa dari berbagai variasi sudu untuk mengairi sawah dengan volume 22,5 m3. Tahap-tahap penelitian meliputi perancangan dan pembuatan model turbin angin dari penggerak pompa air, uji karakteristik turbin dengan variasidiameter sudu, dan analisa untuk mendapatkan diameter sudu paling optimal. Berdasarkan pada hasil pengujiandiperoleh variasi diameter sudu yang lebih efektifterdapat pada sudu 80 cm, karena mulai dari sudu 60 cm debit air dan efisiensi sistem yang dihasilkan tidak terlalu besar, kemudian pada sudu 70 cm bertambah besar,dan kemudian terus bertambah besar sampai pada sudu 80cm. Dari analisa yang sudah dilakukan pada sudu 80cm diperoleh kecepatan angin rata-rata 1,25 m/s, debit 0,144 ℓ/s , kecepatan sudu 48,13 rad/s, tip speed ration (TSR) 317,51rad, dan rata-rata torsi 0,329 m/rad.
Analisa sedimen transport pada model saluran terbuka (studi laboratorium) Siregar, Firdaus Habibi; Harahap, Sahrul; Siregar, Izhari
STATIKA Vol. 4 No. 1 (2021): Statika Vol 4 No 1 April 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i1.635

Abstract

Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Hasil sedimen (sediment yield) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Penelitian tentang laju sedimentasi telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti, baik secara langsung di lapangan maupun dalam skala laboratorium. Namun, secara umum sedimen yang dikaji adalah sedimen secara keseluruhan atau lebih dikenal dengan sedimen suspensi, dimana sedimen tersebut sudah tertiri dari berbagai material seperti: tanah, kayu-kayuan, pasir, kerikil/bebatuan, dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan memisahkan jenis dari sedimen-sedimen tersebut. Material sedimen yang menjadi sampel uji adalah pasir, kerikil, dan tanah. Ketiga jenis sedimen ini diuji dengan bantuan alat hydrolic testing yang ada di Laboratorium Teknik Sipil UGN guna mengetahui laju sedimentasinya. Dari data pengujian yang dihasilkan, laju aliran massa sedimen (Qs) jenis kerikil dan tanah pada bukaan pintu air 100 mm adalah masing-masing sebesar 0,064 kg/s dan 0,072 kg/s. Sementara itu, pada material sedimen pasir memiliki laju aliran sedimen sebesar 0,133 kg/s pada bukaan pintu air yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa material sedimen pasir lebih cepat dan lebih banyak terangkut atau tergeser daripada sedimen kerikil dan tanah.
ANALISA PERBANDINGAN PELAT LANTAI KONVENSIONAL DENGAN PELAT LANTAI BOUNDECK PADA GEDUNG DINAS PERHUBUNGAN TAPANULI SELATAN mandala, andri; Harahap, Sahrul; Rambe, Mhd Rahman
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): Statika Vol 4 No 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i2.760

Abstract

Pada beberapa elemen bangunan gedung ada yang memiliki biaya besar dan salah satunya yaitu pada elemen plat, namun elemen tersebut masih dapat dioptimalisasi dengan cara pengefisienan kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan studi perbandingan. Dalam pemilihan teknologi, aspek pembiayaan, waktu pelaksanaan, dan aspek pengadaan material yang akan menjadi pusat perhatian untuk dilakukannya studi perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Plat Beton Boundeck sedikit lebih mahal sebesar Rp 853.056.141 dibandingkan Plat Beton Konvensional sebesar Rp 580.670.968; (2) Plat Beton Boundeck lebih mudah dalam proses pelaksanaannya dibandingkan Plat Konvensional; (3) Plat Beton Boundeck lebih cepat dalam waktu pelaksanaannya dibutuhkan 12 hari dibandingkan Pelat Beton Konvensional dibutuhkan 15 hari; (4) Pelat Beton Boundeck menghasilkan sampah lebih sedikit dibandingkan Pelat Konvensional; (5) Material untuk Pekerjaan Plat Beton Konvensional lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan pekerjaan Plat Beton Boundeck. Berdasarkan dari hasil ketiga aspek tersebut, untuk pemilihan teknologi khususnya Pekerjaan Plat direkomendasikan untuk menggunakan Plat Beton Boundeck.
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL Harahap, Muhammad Nasir; Harahap, Sahrul; Pakpahan, Afniria
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): Statika Vol 4 No 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i2.764

Abstract

Dalam pembuatan betonair sangat diperlukan untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat halus, dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Pada dasarnya air yang digunakan adalah air yang berpH 7 atau normal. Begitupun dengan standar pengujian di laboratorium. Namun pada praktiknya di lapangan air yang digunakan tidak mempertimbangkan pH air baik asam maupun basa. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh kuat tekan beton pada umur 7, 14, dan 28 hari dengan menggunakan air dengan variasi pH air 4, 5, 9 dan pH 10 pada campuran beton normal sedangkan sebagai pembanding adalah beton normal pH air 7. Penelitian dilakukan di laboratorium beton dan struktur teknik sipil fakultas teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Penelitian menunjukkan penurunan nilai kuat tekan beton yang menggunakan air dengan Variasi pH 4, 5, 9, dan 10 dari nilai kuat tekan beton air pH 7 yang menjadi pembandingnya. Kuat tekan rata-rata yang dihasilkan pada umur 7 hari pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 12,78 MPa, 12,80 MPa, 15,99 MPa, 13,08 MPa dan 12,10 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 12,67 MPa, 13,33 MPa, 16,67 MPa, 13,67 MPa, dan 12,67 MPa untuk beton berbentuk kubus. Pada umur 14 hari nilai kuat tekan beton dengan menggunakan pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 15,14 MPa, 16,91 MPa, 19,32 MPa, 16,99 MPa dan 14,86 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 16,33 MPa, 17,33 MPa, 18,67 MPa, 16,33 MPa dan 15,33 MPa, untuk beton berbentuk kubus. Sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan beton dengan menggunakan pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 18,49 MPa, 20,38 MPa, 22,72 MPa, 20,00 MPa dan 18,12 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 18,00 MPa, 20,00 MPa, 23,00 MPa, 20,33 MPa, dan 17,33 MPa untuk beton berbentuk kubus. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati hasil penurunan mutu beton maka untuk pemakaian air yang tidak ber-pH 7 agar lebih memperhatikan dan mempertimbangkan resiko penurunan nilai kuat tekan beton yang direncanakan.
ANALISA KERUSAKAN RUMAH TINGGAL DITINJAU DARI STRUKTUR TANAH DI DESA BATANG PANE KEC. HALONGONAN TIMUR KAB. PADANG LAWAS UTARA Rasyid, Muhammad; Harahap, Sahrul; Rambe, Muhammad Rahman
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): Statika Vol 4 No 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i2.765

Abstract

Tanah merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah konstruksi bangunan. Daya dukung tanah di perlukan untuk menopang beban yang di hasilkan oleh bangunan, namun dalam kenyataannya tidak semua tanah memiliki daya dukung yang baik. Dari berbagai macam jenis tanah terdapat tanah khusus yang memerlukan penaganan tertentu sebelum dapat digunakan. Salah satu contoh tanah khusus ini adalah lempung ekspansif. Jenis tanah ini paling banyak menimbulkan masalah bila di gunakan sebagai dasar proyek konstruksi, baik pada bangunan maupun sebagai lapisan tanah dasar pada proyek jalan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai CBR tanah pada rumah tinggal yang mengalami kerusakan di desa Batang Pane II serta penanganan yang tepat terhadap kerusakan rumah tinggal ditinjau dari struktur tanah. Metode yang digunakan untuk menganalisa kerusakan rumah tinggal di lakukan secara penelitan atau observasi langsung dilapangan. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai CBR rata-rata pada rumah tinggal yang mengalami kerusakan di desa Batang Pane II sebesar 3,35 %, artinya kekuatan tanah dasar termasuk dalam kategori Normal dan perlu tidaknya pemadatan tergantung kategori gedung karena jenis tanah termasuk dalam kategori tanah ekspansif. Penanganan yang tepat terhadap kerusakan rumah tinggal ditinjau dari struktur tanah yaitu perlu penambahan lebar dan cerucuk pada pondasi serta struktur yang standart, karena di lapangan rata-rata bangunan yang rusak tidak menggunakan ring balok.
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PADA DRAINASE BATU KALI DENGAN DRAINASE BETON PRACETAK Batubara, Renita; Harahap, Sahrul; Rambe, Muhammad Rahman
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): Statika Vol 4 No 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i2.766

Abstract

Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik air permukaan (limpasan), maupun air tanah dari suatu daerah atau kawasan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, industri di bidang properti semakin meningkat sehingga dapat meningkatnya akan kebutuhan material bahan bangunan yang berkualitas terutama pada material drainase. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pada drainase batu kali dan drainase beton pracetak. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada pekerjaan drainase batu kali dan beton pracetak adalah Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) tahun 2016. Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa (1)biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan drainase batu kali adalah Rp.73.583.467,91.,sedangkan (2)biaya untuk pekerjaan drainase beton pracetak adalah Rp. 101.192.266,67 sehingga (3)Selisih biaya antara drainase batu kali dengan drainase beton pracetak sebesar Rp. 27.608.798,76. (4)Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan drainase batu kali dibutuhkan selama 12 hari, sedangkan (5) waktu pelaksanaan untuk pekerjaan beton pracetak selama 4 hari dengan jumlah Tukang yang sama sebanyak 4 orang. (6)Selisih waktu pelaksanaan antara drainase batu kali dengan beton pracetak sebesar 8 hari, dimana waktu pelaksanaan drainase beton pracetak lebih efisien dibandingkan pelaksanaan pasangan batu kali.
PENGARUH PENGGUNAAN BATU GUNUNG DESA BULUMARIO SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP PENGUJIAN MUTU BETON Hutasuhut, Rizk Hamdani; Harahap, Sahrul; Pohan, Rizki Febriani
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): Statika Vol 4 No 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v4i2.767

Abstract

Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi rekayasa struktur di Indonesia, penggunaan beton masih banyak digunakan pada pekerjaan konstruksi seperti pekerjaan bangunan pemukiman, pemukiman, gedung, jalan, bendungan, dan lain-lain. Beton merupakan bahan yang relatif murah dibandingkan dengan bahan lain, selain memiliki kuat tekan yang besar, beton mudah dikerjakan dan dapat dibentuk sesuai yang diinginkan. Batu gunung adalah batu yang sesuai dengan namanya berasal dari gunung dan umumnya dibuat untuk beberapa keperluan bangunan seperti pondasi dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa besar pengaruh penggunaan batu gunung desa Bulumario sebagai agregat kasar,dan mengetahui berapa besar massa beton setelah memakai batu gunung desa Bulumario sebagai agregat kasar. Pengaruh penggunaan agregat kasar yang bersumber dari batu gunung desa Bulumario menghasilkan kenaikan kuat tekan dari umur 7, 14, dan 28 hari. Setelah dilakukan pengujian kuat tekan diperoleh nilai hasil kuat tekan rata-rata beton dengan campuran agregat kasar Bulumario umur 7, 14, dan 28 hari sebesar 12,96 MPa, 14,72 MPa, 18,83 MPa. Dari hasil pengujian berat dan diperoleh hasil berat rata-rata beton dengan campuran agregat kasar Bulumario umur 7, 14, dan 28 hari sebesar 12.084,66 gram, 11.849,33 gram, dan 11.819 gram.