Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN SADAJAH TRAVEL DENGAN APLIKASI MACRAME SEBAGAI ELEMEN DEKORATIF DI PONDOK ABU WILDAN Yuningsih, Sari; Khansa, Liandra; Puspitasari, Citra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1912

Abstract

Pendidikan berbasis pesantren atau pondok salah satu tempat untuk menimba ilmu dengan pondasi ajaran Islam yang kuat. Jumlah pesantren yang besar, menjadi satu potensi untuk menggerakkan kemandirian umat guna memberikan kesejahteraan yang lebih luas. Berbeda dengan pesantren moderen yang sudah mandiri, Pondok Abu wildan merupakan salah satu pesantren yang masih berfokus pada kegiatan Pendidikan saja, dan belum mengembangkan program yang dapat mengantarkan para santrinya untuk lebih mandiri. Hal tersebut merupakan peluang bagi kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan bekal tambahan berupa pelatihan yang dapat memberdayakan para santri agar lebih mandiri. Terlebih saat ini didukung dengan kondisi pasca pandemi dimana kegiatan perekonomian mulai menggeliat, salah satunya sektor wisata. Kebutuhan masyarakat dalam berwisata, tentunya perlu ditunjang dengan peralatan yang membantu meningkatkan kenyamanan dan kefektifan, seperti contohnya peralatan ibadah. Dalam kegiatan berwisata dan melakukan perjalanan, dibutuhkan suatu produk ibadah yang praktis dan mudah dibawa; sehingga produk seperti sajadah travel cukup digemari oleh masyarakat saat ini. Untuk itu produk sajadah travel dapat dikembangkan sebagai produk pelatihan yang dapat diberikan kepada santri di Pondok Abu Wildan, sebagai bekal keterampilan yang selanjutkan dikembangkan oleh para pengurus. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, para peserta telah menyelesaikan pembuatan sajadah travel dengan aplikasi macrame sebagai bekal keterampilan meraih kemandirian pesantren.
Perancangan Produk Fashion dengan Teknik Tenun sebagai Upaya Kreatif Mengoptimalkan Pemanfaatan Limbah Benang Rajut (Studi Kasus: Sentra Rajut Binong Jati – Bandung) Puspitasari, Citra; Adams, Hasna
Jurnal Desain Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.25 KB) | DOI: 10.30998/jd.v8i3.9391

Abstract

Limbah tekstil padat pasca produksi yang bersumber dari industri tekstil menjadi salah satu material yang keberadaannya melimpah dan selalu memiliki potensi untuk terus diberdayakan secara kreatif. Industri rajut Binong Jati - Bandung selain menghasilkan produk pakaian atau aksesoris berbahan rajut turut menghasilkan limbah benang yang pemanfaatannya beragam. Umumnya limbang benang rajut dijadikan bahan isian suatu produk berbahan tekstil yang memiliki volume seperti; bantal, boneka, dan sebagainya. Lebih jauh limbah benang juga dapat diolah secara lebih kreatif dengan teknik reka rakit tekstil yaitu tenun tapestry untuk produk fashion. Pengolahan secara kreatif ini berpeluang memunculkan industri kreatif di bidang fashion khususnya yang mengangkat value fashion berkelanjutan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kampung Rajut Bingong Jati, limbah benang belum termanfaatkan dengan optimal. Pemilahan berdasarkan warna, jenis, dan ukuran benang masih menjadi bahan pertimbangan. Hal ini mengakibatkan tidak semua limbah benang yang tersedia mampu termanfaatkan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk merancang produk fashion berbahan limbah benang rajut secara lebih optimal. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah metode kualitatif dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini meliputi studi literatur, wawancara, observasi lapangan, dan eksperimentasi. Penelitian ini menghasilkan prototype berupa produk fashion yang memuat olahan limbah benang rajut menggunakan teknik tenun tapestry yang dapat menjadi salah satu acuan dalam memanfaatkan limbah benang secara kreatif.
ADAPTASI MOTIF TRADISIONAL ULAP DOYO PADA KAIN TENUN ATBM UNTUK PRODUK FASHION Adristi, Naswa Kayla; Puspitasari, Citra; Nursari, Faradillah
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kehidupan berbudaya dan masyarakat, kain tenun dirancang sebagai busana adat, namun di zaman sekarang selain fungsi tersebut, kain tenun juga berfungsi sebagai penunjang penampilan serta pelestarian karya daerah. Potensi budaya yang dimiliki Kalimantan Timur adalah kerajinan tekstil, kerajinan dengan basis tekstil khas Kalimantan Timur yang sudah sangat berkembang saat ini diwakili oleh salah satunya kain tenun Ulap Doyo. Ragam hias motif tradisional yang diproduksi hingga saat ini yaitu seperti motif Harimau (tenggulut timang), motif Naga (tenggulut naga), motif Perahu (langkant), motif Bungkus Gula, motif Kadal (bling), motif Tebuk Pancung, motif Udho, motif Sendok, dan motif Bunga Nunuk. Penelitian ini menemukan adanya potensi dan kebutuhan untuk mengembangkan tenun Ulap Doyo ke arah yang lebih spesifik yaitu perancangan desain motif dengan inspirasi motif Bunga Nunuk dari tenun Ulap Doyo. Penelitian menerapkan metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, studi literatur, dan eksplorasi untuk pengumpulan data terkait adaptasi motif tradisional Bunga Nunuk dari tenun Ulap Doyo pada produk tekstil dan fashion. Kata kunci: Motif Tradisional, Tenun Ulap Doyo, Tenun ATBM.
EKSPLORASI KAIN GONI MENGGUNAKAN KOMBINASI TEKNIK ANYAM & SULAM Iko, Dara Salma Tunggal; Puspitasari, Citra; Ramadhan, M. Sigit
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jute cloth or also known as burlap cloth is a cloth that existed during the Dutch colonial era. Burlap cloth is made from plant fibers in the form of jute (jute) and rosella (java jute). The use of jute fabric material in the realm of fashion has been widely used in the interior sector and also in the fashion industry. The potential of jute fabric using surface textile techniques can be an attractive alternative design application that can be applied in the development of current fashion products. As time goes by, the use of jute cloth in Indonesia is not only limited to sacks for storing food but is also used as material for fashion products, therefore in this research considering that there is still potential to explore jute cloth using various other techniques, the aim of this research is resulting in a variety of explorations made from jute fabric using a combination of techniques. As for the techniques identified or potential from existing data, it can be seen that jute cloth is still limited as a fabric that is explored using a mixture of several techniques in general. Jute fabric as a material has the potential to be further processed using pre-existing surface textile designs. Keywords: Jute Cloth, Fabric, Combination of Techniques, Fashion.
EKSPLORASI SERAT KENAF MENGGUNAKAN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) UNTUK PRODUK FASHION Nurkholisa, Reza; Wardhani, Shella; Puspitasari, Citra
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat potensi serat kenaf (Hibiscus cannabinus L.) grade-Asebagai alternatif penggunaan benang pakan dalam proses pembuatan kain tenunmenggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Serat kenaf memiliki karakter fisik sepertikekuatan tarik tinggi, bobot ringan, serta kemampuan terurai tinggi yang dapatmenjadikannya pilihan material ramah lingkungan. Namun, sifat serat yang kaku danpermukaannya yang kurang halus menjadi hambatan, khususnya dalam aplikasi tekstilyang bersentuhan langsung dengan kulit. Pemanfaatan ATBM memberikan keuntunganberupa kestabilan dalam pengaturan kerapatan benang lungsi, yang berperan pentingdalam menciptakan struktur kain yang lebih kuat dan tahan lama. Selain aspek teknispenenunan, penelitian ini juga akan mempertimbangkan pendekatan visual melaluipenerapan unsur rupa dan prinsip desain guna menciptakan produk tekstil yang tidakhanya fungsional namun juga memiliki daya tarik visual. Berbagai kombinasi strukturtenun, dan karakteristik benang diuji dalam proses eksplorasi guna menghasilkan variasihasil yang adaptif dan dapat diterapkan. Hasil eksplorasi diharapkan dapat membukapeluang baru dalam pemanfaatan serat kenaf pada industri fashion.Kata Kunci : ATBM, Produk Fashion, Serat Kenaf
EKSPLORASI SISA KAIN KONVEKSI DENIM MELALUI KOMBINASI POLA TENUN DASAR DAN TENUN TAPESTRI DENGAN ATBM UNTUK PRODUK FASHION Nadhiroh, Faridatun; Puspitasari, Citra; Putri, Shella Wardani
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengekplorasi pemanfaatan limbah kain denim dari industrikonveksi melalui kombinasi teknik tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) danteknik macrame untuk menciptakan produk fashion berkelanjutan. Limbah kaindenim, yang jumlahnya signifikan dan berpotensi mencemari lingkungan, diolahmenjadi bahan baku tekstil yang unik melalui perpaduan teknik tradisional tenunATBM dan tapestry. Penelitian ini mengidentifikasi minimnya eksplorasi kombinasiteknik ini dalam pemanfaatan limbah kain denim untuk produk fashion ramahlingkungan. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif meliputi observasi,wawancara, eksperimen, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan potensibesar kombinasi teknik tenun ATBM dan macrame dalam mengolah limbah kaindenim menjadi material baru dari limbah kain denim dan menjadi produk fashionbernilai estetika dan fungsional, serta mendukung tren fashion berkelanjutan.Kata kunci: ATBM, Produk Fashion, Sisa Kain Konveksi Denim, Teknik Tapestry.
INSPIRASI MOTIF SONGKET PANDAI SIKEK MELALUI PENERAPAN TEKNIK TAPESTRY PADA BUSANA MODEST Diva, Larissa Putri Rahma; Puspitasari, Citra; Putri, Shella Wardhani
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motif Songket Pandai Sikek merupakan bagian dari warisan budayaMinangkabau yang memiliki makna filosofis mendalam dan potensi visual yang tinggiuntuk diterapkan dalam desain busana. Salah satu motif khasnya, yaitu Buah Palo, belumbanyak diangkat dalam konteks busana pesta modest fashion. Di sisi lain, teknik tapestrysebagai teknik kriya tekstil menawarkan nilai estetis dan eksklusivitas tinggi, namunpenerapannya dalam desain busana modest masih jarang ditemukan. Penelitian inibertujuan untuk merancang busana pesta modest wanita dengan mengangkat inspirasimotif Buah Palo dari Songket Pandai Sikek melalui penerapan teknik tapestry. Penelitiandilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data berupastudi literatur, observasi event modest fashion, wawancara, serta eksplorasi visual tekniktapestry. Proses rekarakit dilakukan dengan menggunakan benang lotus metallicberwarna merah maroon dan kuning keemasan. Melalui penelitian ini, diharapkan dapatdihasilkan desain busana pesta modest yang inovatif, berakar pada budaya lokal, namuntetap relevan dengan tren fashion kontemporer, serta menjadi kontribusi dalampelestarian kriya tekstil Indonesia melalui pendekatan modern.Kata kunci: Songket Pandai Sikek, Buah Palo, tapestry, busana pesta, modest fashion,kriya tekstil.
KOMBINASI TEKNIK CROCHET DAN KNITTING DALAM PERANCANGAN BUSANA MODEST Anisah, Wiri; Puspitasari, Citra; Putri, Shella Wardhani
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri busana modest di Indonesia mendorong inovasi teknik tekstilyang estetis, fungsional, dan sesuai prinsip kesopanan. Salah satu potensi yang dapatdikembangkan adalah kombinasi antara teknik crochet manual dan knitting mesin. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan efektivitas kombinasi kedua teknik tersebut dalamperancangan busana modest bergaya kasual. Penelitian menggunakan metode kualitatif denganpengumpulan data melalui studi literatur, observasi brand pembanding, wawancara, sertaeksplorasi teknik dan material. Eksplorasi dilakukan dalam tiga tahap: awal, lanjutan, danterpilih. Hasil menunjukkan bahwa crochet cocok sebagai elemen dekoratif seperti bunga danrenda karena teknik ini memungkinkan pembentukan detail yang variatif, bertekstur, danekspresif secara visual, sedangkan knitting mesin digunakan sebagai struktur utama karenamenghasilkan kain yang lebih ringan, elastis, dan tidak menerawang. Produk akhir berupacardigan, sweater, dan vest dirancang dengan menggabungkan elemen handmade dari crochetdan struktur knitting mesin, yang tetap mempertimbangkan prinsip kesopanan. Penelitian inimembuktikan bahwa kombinasi teknik tersebut dapat menghasilkan busana modest yangestetis, fungsional, dan sesuai dengan gaya hidup muda masa kini.Keywords: busana modest, crochet, knitting, tekstil.
PENERAPAN REDESIGN UNTUK MENGOLAH SISA PRODUKSI BENANG “KAMPOENG RADJOET” GUNA MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK FESYEN Wulandari, Nadya Stevi; Puspitasari, Citra; Febriani, Rima
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri fesyen di Kampoeng Radjoet menghadapi tantanganpengelolaan limbah benang sisa produksi yang belum optimal digunakan, sehinggaberpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan kehilangan nilai ekonomi. Penelitian inibertujuan untuk merancang produk fesyen inovatif berbasis keberlanjutan denganmemanfaatkan kembali limbah benang sisa dari Kampoeng Radjoet melalui prosesRedesign dan eksplorasi teknik rajut yang kreatif. Metode yang digunakan meliputieksplorasi teknik rajut bundar, square loom, serta motif bunga stilasi, dan penggabunganelemen visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi teknik ini mampumenghasilkan produk fesyen yang unik, artistik, dan bernilai pasar tinggi, sekaligusmengurangi limbah tekstil. Temuan ini memperkuat peran pengolahan limbah dalammendukung keberlanjutan industri mode lokal, meningkatkan nilai ekonomi bagipengrajin, serta memberi dampak positif terhadap pelestarian lingkungan.Kesimpulannya, pendekatan ini penting untuk inovasi desain berbasis limbah yang relevandengan kebutuhan pasar dan prinsip keberlanjutan.Kata kunci: Kampoeng Radjoet, Keberlanjutan, Limbah Tekstil, Redesign, Teknik Rajut
PENERAPAN TEKNIK MAKRAME SEBAGAI ELEMEN DEKORATIF PADA BUSANA MODEST FORMAL OFFICE WEAR Azzahra, Audrey Nabila; Puspitasari, Citra; Putri, Shella Wardhani
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekarakit tekstil (structure textile design) adalah desain yang berkaitan denganstruktur atau konstruksi dasar dari kain itu sendiri. Salah satunya adalah teknik Makrame,yang dikenal sebagai seni simpul tradisional dan telah digunakan sejak lama dalam duniakriya tekstil. Teknik ini memiliki potensi besar untuk memberikan sentuhan estetika yangunik, bernilai tinggi, serta memperkuat karakter visual dalam busana modern. Namun,penerapannya dalam konteks busana formal masih sangat terbatas, baik dari segieksplorasi material, simpul yang digunakan, maupun pendekatan desain secarakeseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi eksplorasi teknikMakrame sebagai bentuk ekspresi craftsmanship yang dapat diaplikasikan secarafungsional dan estetis pada busana modest formal office wear. Berdasarkan hasilobservasi yang telah dilakukan, aplikasi teknik Makrame pada busana formal masih jarangdigunakan dan umumnya hanya berfungsi sebagai struktur utama, belum sebagai elemendekoratif. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulandata berupa studi literatur terhadap buku, jurnal, dan laporan penelitian terdahulu,observasi lapangan, serta eksperimen desain yang dilakukan untuk mengintegrasikanunsur-unsur makrame pada berbagai bagian busana, baik secara visual maupunstruktural.Kata kunci: Makrame, Modest Fashion, Formal Wear.