Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

EKSPLORASI TEKNIK RUST DYEING PADA MATERIAL KULIT DOMBA AFKIR SEBAGAI PRODUK FASHION Tamara Audy R’Marallyn Rantung; Prafitra Vinianni; Citra Puspitasari
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit  domba  afkir  atau  kulit  domba  grade  C merupakan  kulit  domba  hasil proses  penyamakan  yang  memiliki  kecacatan  pada  bagian  kulitnya,  sehingga pengolahan kulit afkir untuk produk fashion belum dilakukan secara optimal. Seperti pengolahan kulit afkir di Sukaregang, Garut, baru diolah menjadi produk jaket kulit saja dan  sebagian ada  yang menjadi  limbah dan  terbuang begitu  saja. Penulis berupaya untuk memanfaatkan kulit domba afkir dengan menggunakan kebaruan teknik yaitu menerapkan  teknik  surface  design  pada  kulit  afkir  sehingga menghasilkan material kulit  baru  dengan motif  yang  variatif  dan mampu membantu mengurangi  bahkan menutupi  kecacatan  yang  terdapat  pada  kulit  afkir,  dengan  tujuan  menghasilkan material baru dan bermanfaat untuk produk  fashion yang dapat dikenakan kembali. Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kualitatif  dengan  metode  pengumpulan  data berupa studi literatur yang bersumber dari berbagai buku dan jurnal, hasil observasi dan wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kulit domba afkir serta proses eksplorasi untuk menghasilkan lembaran-lembaran percobaan dari teknik rust dyeing yang selanjutnya dapat diaplikasikan untuk perancangan produk dari kulit afkir yang menghasilkan warna dan motif baru yang  lebih variatif dari material kulit lainnya pada produk fashion. Kata kunci : Kulit domba afkir, rust dyeing, produk fashion
EKSPLORASI BENANG BORDIR MENGGUNAKAN GABUNGAN TEKNIK RENDO BANGKU DAN TEKNIK CROCHET DENGAN PENERAPAN WARNA MARAWA MINANGKABAU SEBAGAI APLIKASI PADA PODUK FASHION Reski Tsurayya; Citra Puspitasari; Sari Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendo  Bangku  merupakan  kerajinan  daerah  Kotogadang  yang  mana merupakan terapan teknik rekarakit Bobbin lace asal Belgia yang diperkenalkan oleh para  noni  Belanda  semasa  penjajahan  di  Indonesia.  Berdasarkan  perkembangan kerajinan di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum mengenal teknik Rendo Bangku khas daerah Minangkabau. Hal ini disebabkan dengan berbagai faktor mulai dari kurangnya minat masyarakat khususnya warga Kotogadang dalam mengerjakan kerajinan daerah sehingga menjadikan kurangnya tenaga pengrajin serta rumitnya proses pengerjaan Rendo Bangku mulai dari tahap pemintalan benang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi alternatif dalam mengerjakan teknik renda agar benang pintalan pada klos tidak mudah kusut dan lebih lebar dengan bantuan teknik Chain  Crochet.  Sehingga  saat  pengerjaan  renda  dengan  klos  menciptakan pembaruan  pada  karya  tanpa  mengurangi  esensi  dari  proses  pengerjaan  Rendo Bangku secara tradisional dan dapat mengoptimalkan nilai estetika yang kemudian dapat  diterapkan  kembali  dari  yang  awalnya merupakan  element  dekoratif  karya menjadi  sebuah  produk  desain  yang  dapat  berdiri  sendiri  dengan  tetap mencirikhaskan daerah Minangkabau seperti umbul-umbul marawa Minangkabau. Melalui  serangkaian  proses  eksperiment  serta  pengumpulan  data  observasi, wawancara dan studi  literatur. Hasil penelitian akan diaplikasikan menjadi sebuah produk fashion menggunakan teknik gabungan dari Rendo Bangku dengan Crochet dengan penerapan warna Marawa Minangkabau  Kata kunci: rendo bangku, crochet, warna marawa minangkabau, produk fashion
FREEFORM CROCHET DENGAN INSPIRASI MAKANAN SEBAGAI UNSUR DEKORATIF PADA PRODUK FASHION Andi Siti Marifa Tenri Sui Syahrial; Citra Puspitasari
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Freeform crochet atau bisa disebut juga bebas berkreasi dengan benang tanpa adanya <aturan= yang menjadi patokan dalam membuat pola tertentu dengan crochet. Hal  ini membuat  kita  jadi  lebih  leluasa  untuk menuangkan  ide  dalam  bentuk  jalinan benang yang saling mengait. Selain fenomena crochet saat ini yang tengah berkembang dalam masyarakat,  perkembangan  tentang makanan manis  atau  dessert juga  sedang menjadi tren, dimana masyarakat mulai berbondong- bondong membuat ladang usaha yang berfokus pada makanan manis dengan menciptakan inovasi-inovasi baru. Melihat kedua  fenomena  tersebut, mengenai  tren  crochet dan  tren makanan manis,  penulis melihat  adanya  potensi  penggabungan  tren  untuk  diterapkan  pada  produk  fashion. Penggabungan kedua tren tersebut  juga dikaitkan dengan tren fashion dari Indonesia Trend Forecasting 2021/2022 atau ITF, yaitu Essentiality dengan subtema Naive, yang berkonsep colorful, casual, wavy, sesuai dengan color pallete yang khas dari makanan manis. Teknik freeform crochet menjadi teknik utama penelitian ini. Diharapkan dapat menciptakan  suatu  permukaan  tekstil  dan  detail  tekstur  yang  lebih  inovatif,  dengan mengekplorasi  warna,  siluet,  bentuk,  dan  komposisi  dari makanan- makanan manis, dessert tersebut.  Melalui  hasil  eksplorasi  yang  akan  diolah  lebih  lanjut  dan  akan diaplikasikan pada produk fesyen.  Kata Kunci : trend fashion, dessert, es krim, product fashion, freeform crochet
PENGOLAHAN TEKNIK 3D PRINTING DENGAN FILAMEN POLYLATIC ACID SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PADA PRODUK FESYEN Dila Salma; Citra Puspitasari; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fesyen adalah suatu fenomena yang akan terus berputar mengikuti trend yang ada. Perkembangan teknologi yang ada disekitar kita memberikan dampak positif pada ranah desain, salah satu teknologi yang sedang berkembang adalah teknologi 3D Printing, dalam pembuatan produknya menggunakan mesin sehingga prosesnya mudah, cepat dan detail.  Printing  ini  bisa mencetak  banyak model  seperti alat  peraga  untuk  pendidikan, model perhiasan, alat-alat kesehatan, desain produk, hingga mainan anak-anak, sehingga teknologi ini menjadi salah satu tren pada bidang teknologi informasi dan juga komunikasi di saat ini. Pada proses pencetakan 3D Printing ini menggunakan material filamen, dimana filamen mempunyai banyak jenisnya salah satu jenisnya ialah filamen polylatic acid (PLA) merupakan filamen plastik yang bersifat bio-degradable, yaitu dapat terurai lebih cepat dalam  lingkungan dibandingkan dengan plastik  lainnya, sehingga dapat dikatakan  lebih ramah lingkungan. Secara fisik, PLA memiliki sifat yang cukup keras juga kaku tetapi tetap mudah  digunakan  namun  rentan  terhadap  suhu  panas  yang  sangat  tinggi.  Dari hasil wawancara  serta  observasi  didapatkan  data  bahwasannya  filemen  polylatic  acid yang paling aman digunakan dan mempunyai  risiko gagal yang sedikit, namun belum banyak penggunaannya  sebagai  alternatif material pada produk  fesyen.  Sehingga hal ini  dapat menjadi peluang untuk mengembangkan penggunaan teknik 3D printing dengan filamen PLA sebagai alternatif material produk fesyen. Kata kunci: 3D Printing, filamen polylatic acid, produk fesyen
PENERAPAN TEKNIK BEADING DAN EMBROIDERY PADA BUSANA DEMI COUTURE DENGAN INSPIRASI WAYANG PURWA Natasya Rizky Permatasari; Marissa Cory Agustina Siagian; Citra Puspitasari
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan mengangkat  salah  satu  tokoh Wayang  Purwa  yaitu  Dewi  Dresanala dimana  wayang  tersebut  mulai  ditinggalkan  oleh  masyarakat  bertujuan  untuk  dapat mengolah ornamen yang ada pada kesenian wayang kulit Dewi Dresanala sebagai inspirasi visual yang akan dikembangkan menjadi embellishment pada busana Demi Couture. Jenis metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif dengan melakukan observasi (wawancara),  eksplorasi  dan  juga  studi  literature berupa  buku,  skripsi, jurnal, website. Unsur eksplorasi komposisi dengan menggunakan teknik hand embroidery dan  beading. Dalam penelitian ini, teknik beading dan hand embroidery adalah teknik yang sangat tepat dapat dikembangkan dengan inspirasi Wayang Dewi Dresanala sebagai bentuk eksplorasi embellishment yang akan diterapkan pada busana Demi Couture. Hasil dari penelitian  ini berupa busana Demi Couture yang memiliki nilai fungsi dan nilai estetika.  Kata kunci: embellishment, beads, hand embroidery, demi couture, wayang  purwa
PEMANFAATAN LIMBAH KAIN SONGKET RIAU SISA PRODUKSI BUTIK PENGANTIN MENGGUNAKAN TEKNIK TENUN UNTUK PRODUK FASHION Fidella Atika; Citra Puspitasari; Marissa Corry Agustina Siagian
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenun  songket  merupakan  kain  tradisional  khas  Riau  yang  banyak digunakan  untuk  pakaian  acara  pernikahan  atau  sebagai  seserahan  maupun cenderamata.  Banyaknya minat  terhadap  kain  songket membuat  salah  satu  butik Wedding Gallery Aya memproduksi kain tenun songket sebagai pakaian pernikahan tradisional khas Riau. Kain songket yang tidak digunakan kemudian menjadi limbah. Limbah kain tenun songket sisa produksi yang dihasilkan belum dapat diolah secara optimal. Limbah kain songket sisa produksi ini menggunakan proses recycle dimana penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui studi pustaka, observasi, Wawancara serta melakukan eksplorasi  terhadap  limbah kain songket dengan membuat reka benang yang kemudian diolah menjadi lembaran dengan  teknik  tenun.  Hasil  dari  lembaran  teknik  tenun  tersebut  kemudian  akan dimanfaatkan dan digunakan untuk pembuatan produk fashion.  Kata kunci: limbah, recycle, kain songket, tenun, fashion, produk fashion
EKSPLORASI KULIT DOMBA AFKIR MENGGUNAKAN TEKNIK SHIBORI ARASHI PADA BUSANA READY TO WEAR Popi Sopiah; Prafitra Viniani; Citra Puspitasari
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garut merupakan salah satu sentra penyamakan kulit yang tepatnya berada di  kampung  Sukaregang.  Penyamakan  kulit  merupakan  proses  perubahan  kulit mentah menjadi kulit tersamak, serta memberikan karakter yang konsisten pada kulit sehingga tidak mudah mengalami pembusukan. Proses penyamakan menghasilkan kulit  tersamak  yang  memiliki  tingkatan  klasifikasi  yang  dibagi  sesuai  dengan kualitasnya, yaitu: kulit kelas I, kulit kelas II, dan afkir. Kulit domba afkir merupakan kualitas kulit tersamak yang ditolak karena memiliki kecacatan dari segi warna dan tekstur. Selain itu, pengolahan dan pengaplikasian kulit domba afkir masih terbilang monoton, sehingga membuat nilai jual kulit domba afkir semakin rendah. Maka dari itu, terdapat potensi pengembangan pada kulit domba  afkir yang dapat menutupi kecacatannya serta menambah inovasi dalam pengolahan dan pengaplikasian pada kulit  domba  afkir.  Adapun  tujuan  penelitian  ini  yaitu mengolah motif  pada  kulit domba afkir tersamak dengan menggunakan teknik shibori arashi pada permukaan kulit, guna dapat menutupi kecacatan warna dan tekstur pada kulit domba afkir itu sendiri. Penelitian  ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data  studi  literatur, observasi, dan  eksplorasi. Hasil  akhir dari  penelitian  ini,  yaitu berupa produk  ready to wear seperti bustier, korset dan mini dress menggunakan material  kulit  domba  afkir  yang  bermotif  arashi  sebagai  material  utama  dalam pembuatan produk. Kata Kunci: Kulit domba afkir, shibori arashi, ready to wear
PENGAPLIKASIAN TEKNIK BEADING DAN TEKNIK DRAPING PADA BUSANA PESTA Grace Mutiara Junita Putri; Marissa Cory Agustina Siagian; Citra Puspitasari
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan  fesyen  dan  teknologi  saat  ini  cenderung  mengalami  kebaruan dalam waktu yang singkat dan membuat tuntutan akan model baru yang lebih berkarakter pada setiap design. Kebutuhan konsumen akan model lebih meningkat terutama pada baju pesta. Memberi  karakter  pada model,  dapat melalui  pengaplikasian  beberapa  dekorasi seperti surface design. Peneliti melihat kesempatan dalam pengoptimalan teknik draping pada baju pesta serta potensi penggabungan teknik draping dan beadingpada busana pesta. Metodelogi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  kualitatif,  sumber  data  yang diperolah pada penelitian  ini diperoleh melalui observasi, wawancara, studi  literatur, dan eksplorasi. Adapun tujuan penelitian  ini untuk mengetahui   dekorasi mengunakan Teknik beadingdan Teknik draping yang dapat disatukan dan diaplikasikan kedalam busana pesta. Eksplorasi yang dilakukan pada penelitian ini melalui tahapan eksplorasi awal dan lanjutan. Penelitian  ini  pun  didukung  dengan  informasi  melalui  wawancara  langsung  dengan beberapa  designer  dan  pemilik  butik  baju  pesta.  Hasil  akhir  penelitian  ini  yaitu  berupa busana pesta yang diaplikasikan dua teknik rekalatar sebagai penunjang dekorasinya. Kata Kunci:  draping, beading, busana pesta
Studi Potensi Pengembangan Desain Tas Anyaman Paku Hata di Kabupaten Pangandaran Hasannah, Shela Rahayu; Puspitasari, Citra
Desainpedia: Jurnal Desain Produk dan Desain Komunikasi Visual Vol 2, No 2 (2023): Urban Design, Lifestyle & Behaviour
Publisher : Universitas Pembangunan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/dpj.v2i2.801

Abstract

Tumbuhan paku hata (Lygodium circinnatum (Burm. f.) Swartz) merupakan salah satu serat alam yang menyebar di Indonesia, tanaman tersebut banyak dimanfaatkan dalam pembuatan produk kerajinan. Daerah di Indonesia yang terkenal dengan produk kerajinan serat tanaman paku hata yaitu Lombok dan Bali, namun di pulau Jawa yakni di Kabupaten Pangandaran terdapat salah satu UMKM yang memanfaatkan tanaman tersebut menjadi produk kerajinan. Namun produk kerajinan paku hata asal Kabupaten Pangandaran ini masih mengadopsi teknik dari hasil pelatihan di Lombok sehingga hasil akhir produknya masih sering disalahpahami oleh masyarakat karena produknya mirip dengan produk asal Lombok dan Bali. Sehingga masih perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk memberikan ciri khas pada produk asal Kabupaten Pangandaran. 
Perancangan Produk Fashion dengan Konsep Slow Fashion Menggunakan Teknik Macramé Rasyid, Hanifah Nur; Puspitasari, Citra; Yuningsih, Sari
KalaTanda Vol 4 No 1 (2022): Kalatanda
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/kalatanda.v4i1.6586

Abstract

Fashion dapat diartiakan sebagai gaya berbusana yang populer dalam kurun waktu tertentu. Sehingga produk fashion biasanya diproduksi mengikuti trend terbaru untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan munculnya trend fashion terbaru menyebabkan produk fashion lampau kurang diminati, oleh karena itu permintaan produk fashion yang tidak pernah berhenti. Hal tersebut juga yang menyebabkan munculnya gerakan fast fashion dalam industri fashion. Fast fashion merupakan istilah dari gerakan berbusana yang mengikuti perkembangan trend dalam kurun waktu yang cepat. Fast fashion sendiri merupakan trend berpakaian yang memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan sosial. Menciptakan produk fashion yang tidak terikat dengan fast fashion dengan menerapkan alternatif yang berbanding terbalik yaitu slow fashion sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. Konsep slow fashion akan diaplikasikan pada produk fashion dengan menggunakan teknik macramé. Teknik macramé merupakan salah satu teknik tekstil rekarakit yang proses pembuatannya dilakukan secara manual dan membutuhkan jangka waktu produksi yang cukup panjang sehingga kualitas serta daya tahan pakaian lebih terjamin. Bahan yang di gunakan pada teknik macramé merupakan bahan local yang komponennya 100% alami sehingga mengurangi jejak karbon pada pakaian dan apabila waktu pemakaian telah berakhir saat terbuang pun pakaian dapat teruai dengan mudah.