Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Rethinking Early Marriages in Indonesia: Advocating for Reform to Tackle Domestic Conflict, Violence, and Rights Infringements Utami, Ria Anggraeni; Pradityo, Randy; Karo, Lidia Br.; Karinda, Risna
Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Vol 5 No 1 (2023): Various Issues on Advocacy, Policy-Making, and Law Enforcement
Publisher : Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijals.v5i1.66569

Abstract

The significance of establishing an age limit for marriage cannot be overstated, as marrying at a young age often leads to heightened domestic conflicts, encompassing instances of domestic violence and an increased likelihood of divorce. This study employs an empirical juridical research method, combining field research and library materials, to delve into the factors contributing to child marriages. The findings reveal various drivers of child marriages, notably rooted in economic hardships within families (poverty), parental-arranged marriages, influence from peer groups with a high prevalence of early marriages, cultural perspectives on marriage age, discontinued education, and instances of premarital sexual activities. The repercussions of child marriages extend beyond the act itself, jeopardizing fundamental rights that the young individuals may have otherwise enjoyed. This research underscores the vulnerability of several rights in the context of child marriages, including the right to education, the right to a sustainable livelihood, the right to holistic growth and development, and the right to live free from violence. The forms of violence stemming from child marriages are manifold, encompassing both physical and psychological abuse perpetrated by partners or individuals with familial ties, such as blood relations, marital bonds, and guardians residing in the household. Addressing these multifaceted factors is crucial for the protection and well-being of individuals ensnared in early marriages, paving the way for more informed policies and interventions.
ANALISIS MEKANISME PENYELESAIAN KONFLIK MELALUI HUKUM ADAT CEMPALO TANGAN DAN TANTANGAN IMPLEMENTASINYA DI PROVINSI BENGKULU Aprianti, Agrez; Kamila, Khansa Athaya Nurul; Khasanah, Vidya Lawrent; Putri, Tasya Amanda; Utami, Ria Anggraeni
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 3 (2025): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v12i3.12779

Abstract

Penelitian ini mengkaji mekanisme penyelesaian konflik melalui hukum adat Cempalo Tangan yang masih dipraktikkan di berbagai komunitas adat di Provinsi Bengkulu. Cempalo Tangan, yang berkaitan dengan perbuatan fisik atau tindakan nyata yang melanggar norma dan nilai adat, memiliki proses penyelesaian yang khas melalui jalur musyawarah adat. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap tokoh adat, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, penelitian ini menganalisis tahapan-tahapan penyelesaian konflik mulai dari identifikasi pelanggaran, investigasi adat, musyawarah, hingga pemberian sanksi dan pemulihan keseimbangan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penyelesaian konflik melalui Cempalo Tangan masih memiliki relevansi dan efektivitas dalam menjaga keharmonisan sosial. Namun, implementasinya menghadapi beberapa tantangan seperti benturan dengan sistem hukum formal, berkurangnya pengetahuan generasi muda tentang adat, modernisasi dan perubahan nilai dalam masyarakat, serta inkonsistensi dalam penerapan sanksi adat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperlukan upaya integrasi yang harmonis antara hukum adat dan sistem hukum formal, serta revitalisasi nilai-nilai adat melalui pendidikan dan pemberdayaan lembaga adat untuk mempertahankan eksistensi dan fungsi hukum adat Cempalo Tangan dalam kehidupan masyarakat modern di Bengkulu.
Rethinking Early Marriages in Indonesia: Advocating for Reform to Tackle Domestic Conflict, Violence, and Rights Infringements Utami, Ria Anggraeni; Pradityo, Randy; Karo, Lidia Br.; Karinda, Risna
Indonesian Journal of Advocacy and Legal Services Vol. 5 No. 1 (2023): Various Issues on Advocacy, Policy-Making, and Law Enforcement
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijals.v5i1.29849

Abstract

The significance of establishing an age limit for marriage cannot be overstated, as marrying at a young age often leads to heightened domestic conflicts, encompassing instances of domestic violence and an increased likelihood of divorce. This study employs an empirical juridical research method, combining field research and library materials, to delve into the factors contributing to child marriages. The findings reveal various drivers of child marriages, notably rooted in economic hardships within families (poverty), parental-arranged marriages, influence from peer groups with a high prevalence of early marriages, cultural perspectives on marriage age, discontinued education, and instances of premarital sexual activities. The repercussions of child marriages extend beyond the act itself, jeopardizing fundamental rights that the young individuals may have otherwise enjoyed. This research underscores the vulnerability of several rights in the context of child marriages, including the right to education, the right to a sustainable livelihood, the right to holistic growth and development, and the right to live free from violence. The forms of violence stemming from child marriages are manifold, encompassing both physical and psychological abuse perpetrated by partners or individuals with familial ties, such as blood relations, marital bonds, and guardians residing in the household. Addressing these multifaceted factors is crucial for the protection and well-being of individuals ensnared in early marriages, paving the way for more informed policies and interventions.
GREEN VICTIMOLOGY: SEBUAH KONSEP PERLINDUNGAN KORBAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA Salim, Agus; Utami, Ria Anggraeni; Fernando, Zico Junius
Bina Hukum Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2022): Bina Hukum Lingkungan, Volume 7, Nomor 1, Oktober 2022
Publisher : Asosiasi Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejahatan lingkungan yang marak terjadi di Indonesia beberapa dekade belakangan ini, banyak memakan korban, baik itu korban manusia ataupun non-manusia seperti hewan, pohon, sungai dll. Namun dalam kenyataanya dilapangan, perlindungan korban masih jauh dari yang semestinya, apalagi berkaitan dengan korban non manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan (library research), dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan analitik (analytical approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan futuristic (futuristic approach). Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-preskriptif, penulis menganalisis dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini adalah mencoba konsep green victimology dalam upaya perlindungan korban terhadap kejahatan lingkungan, yang menetapkan bahwa batasan korban atas viktimisasi lingkungan dalam perspektif green victimology tidak hanya terbatas pada manusia saja, namun juga termasuk dapat mengklasifikasikan korban non-manusia seperti, hewan, pohon, dan sungai, yang didasari pada nilai ekosentrisme (mengakui nilai-nilai intrinsik) dan sudut pandang keadilan lingkungan (ecojustice).
Neurolaw: A Concept in Development and Enforcement of Criminal Law in Indonesia Fernando, Zico Junius; Agusalim, Agusalim; Utami, Ria Anggraeni; Albariansyah, Hamonangan; Sacipto, Rian
Jambura Law Review VOLUME 7 NO. 1 JANUARY 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33756/jlr.v7i1.24144

Abstract

Neurolaw is an interdisciplinary field that combines law and neuroscience to enhance the understanding of human behavior, decision-making, and their legal implications. This approach is gaining global attention and has potential for application in Indonesia's criminal law system. Neurolaw sheds light on how factors related to the brain and nervous system like impulsivity, mental health issues, and environmental influences can affect criminal behavior and personal accountability. This research, using normative legal method, finds that neurolaw could be valuable in Indonesia's justice system for evaluating testimony, truth, and fairness. Techniques like brain scans and neuropsychological tests offer scientific support for statements made by defendants and witnesses, helping to ensure legal decisions are more objective and just. While neurolaw offers potential advancements for criminal law, it faces challenges in Indonesia. Neuroscience is a complex field that requires specialized knowledge, yet Indonesia currently has few experts in this area. Additionally, the required infrastructure such as brain scanning technology, advanced laboratories, and research funding is limited.
GREEN VICTIMOLOGY: SEBUAH KONSEP PERLINDUNGAN KORBAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA Salim, Agus; Utami, Ria Anggraeni; Fernando, Zico Junius
Bina Hukum Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2022): Bina Hukum Lingkungan, Volume 7, Nomor 1, Oktober 2022
Publisher : Asosiasi Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PHLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejahatan lingkungan yang marak terjadi di Indonesia beberapa dekade belakangan ini, banyak memakan korban, baik itu korban manusia ataupun non-manusia seperti hewan, pohon, sungai dll. Namun dalam kenyataanya dilapangan, perlindungan korban masih jauh dari yang semestinya, apalagi berkaitan dengan korban non manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan (library research), dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan analitik (analytical approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan futuristic (futuristic approach). Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-preskriptif, penulis menganalisis dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini adalah mencoba konsep green victimology dalam upaya perlindungan korban terhadap kejahatan lingkungan, yang menetapkan bahwa batasan korban atas viktimisasi lingkungan dalam perspektif green victimology tidak hanya terbatas pada manusia saja, namun juga termasuk dapat mengklasifikasikan korban non-manusia seperti, hewan, pohon, dan sungai, yang didasari pada nilai ekosentrisme (mengakui nilai-nilai intrinsik) dan sudut pandang keadilan lingkungan (ecojustice).
Analisi Normatif Terhadap Kekosongan Pengaturan Pedoman Teknis Alat Bukti Elektronik Dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Di Indonesia Afisako, Vina Putri; Rahma, Aulia Nafisha; Sabilla, Riqa Kurnia; Syahnaz, Khinayla Faradiba; Utami, Ria Anggraeni
Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2025): Oktober - Desember
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan terhadap pola kejahatan seksual, khususnya melalui meningkatnya kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang meninggalkan jejak elektronik sebagai sumber pembuktian utama. Meskipun Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) telah mengakui alat bukti elektronik sebagai alat bukti yang sah, hingga kini belum tersedia pedoman teknis yang komprehensif untuk mengatur prosedur pengumpulan, penyimpanan, autentikasi, dan verifikasi bukti digital dalam proses peradilan pidana. Kekosongan pengaturan ini menimbulkan ketidakseragaman praktik di tingkat penyidikan dan persidangan, sehingga berpotensi melemahkan nilai pembuktian bukti elektronik dan menimbulkan risiko ketidakpastian hukum. Selain itu, ketiadaan standar teknis turut mengancam perlindungan korban, terutama terkait risiko reviktimisasi, kebocoran data pribadi, serta penyalahgunaan konten sensitif. Melalui pendekatan normatif, artikel ini menganalisis kesenjangan antara pengaturan normatif dan kebutuhan praktik penegakan hukum, serta mengkaji implikasinya terhadap asas kepastian hukum dan perlindungan korban. Artikel ini menegaskan pentingnya penyusunan pedoman teknis nasional yang terintegrasi antar lembaga penegak hukum untuk memastikan keabsahan alat bukti elektronik, melindungi hak korban, dan mewujudkan keadilan substantif dalam perkara kekerasan seksual di era digital.
Saksi Mahkota Dalam Pembuktian Tindak Pidana Korupsi: Perspektif Hukum Pembuktian Dan Asas Perlindungan Hak Terdakwa Yanti, Tiara Okta; Agustini, Lidhya; Syafirda, Bella; Ananda, Dea Eryan; Utami, Ria Anggraeni
Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2025): Oktober - Desember
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corruption is an extraordinary crime with broad impacts on state budgets and public trust in officials, requiring efficient evidentiary methods. This study examines the role of crown witnesses in proving corruption crimes from the perspectives of evidentiary law and the protection of defendant rights. A normative juridical method using statutory and conceptual approaches through literature review was applied. The findings indicate that the use of crown witnesses is a legitimate extraordinary evidentiary tool if supported by other evidence and does not violate defendant rights. However, challenges include regulatory ambiguity, potential human rights violations, witness credibility, and witness protection. This study offers normative recommendations to balance evidentiary effectiveness and human rights protection in the criminal justice system.
Perlindungan Hak Tersangka Melalui Penerapan Asas Praduga Tak Bersalah dalam Tahap Pembuktian Pada Sistem Peradilan Pidana Indonesia Nababan, Grace Oktavia; Ramadhana, Elsa; Wahyuni, Yulia Tri; Irawan, Patricia Swalika; Utami, Ria Anggraeni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk perlindungan hak tersangka melalui penerapan asas praduga tak bersalah dalam tahap pembuktian pada sistem peradilan pidana di Indonesia. Asas praduga tak bersalah merupakan prinsip fundamental yang menjamin setiap orang yang disangka melakukan tindak pidana dianggap tidak bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Dalam praktiknya, asas ini sering kali tidak diterapkan secara konsisten, sehingga mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak tersangka, seperti hak atas perlakuan yang adil, hak untuk membela diri, dan hak untuk tidak diperlakukan seolah-olah telah bersalah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asas praduga tak bersalah sangat menentukan keadilan dalam proses pembuktian, namun masih terdapat tantangan berupa persepsi aparat penegak hukum, pemberitaan media, serta tekanan publik yang dapat memengaruhi objektivitas proses hukum. Oleh karena itu, diperlukan penguatan penegakan hukum dan peningkatan kesadaran aparat terhadap pentingnya asas ini demi terjaminnya perlindungan hak tersangka dalam peradilan pidana Indonesia.