Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Faktor Status Penglihatan yang Berhubungan dengan Tingkat Kemandirian Lansia Silaen, Desi Hartati; Zendrato, Mey Lona Verawaty
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7813

Abstract

Lansia memiliki aktifitas lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang lebih muda, dikarenakan proses degenerative fungsi tubuh. Salah satu penurunan pada lansia yaitu fungsional mata. Gangguan penglihatan lansia mengakibatkan keterasingan, ketergantungan, depresi dan terkadang disorientasi dan kebingungan, ini mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran hubungan faktor status penglihatan dominan dengan kemandirian lansia. Jumlah responden penelitian ini 103 lansia di rusun Tzu Chi Cengkareng. Simple random sampling metode penelitian ini, dengan pemilihan sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil analisis didapati p value > 0.05; tidak ditemukan hubungan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status penglihatan dengan tingkat kemandirian lansia. Namun perhatian khusus pada lansia terkait penurunan fungsi penglihatan perlu ditindaklanjuti, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari.
Nursing Care for Homeless Patients with Hemorrhagic Stroke at A Public Hospital Dwivania, Agatha Tunjung; Ernawati, Ernawati; Zendrato , Mey Lona Verawaty; Marpaung , Yosi Marin
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v7i1.4522

Abstract

A hemorrhagic stroke occurs when a blood vessel in the brain bursts, causing bleeding in the brain tissue. A hemorrhagic stroke can have a significant impact on the patient. Family support has been shown to influence the success of treatment for hemorrhagic stroke patients. Therefore, Family support is substantial and linked to achieving patient independence. Homeless stroke patients typically receive minimal care and have high mortality rates. This paper aims to review the implementation of care for homeless patients with hemorrhagic stroke in a public hospital in Jakarta. This article is a case report of a homeless 65-year-old man with decreased consciousness who was diagnosed with hemorrhagic stroke. The data were obtained by physical assessment. Several diagnostic tests were performed, including CT scan, MRI, and blood tests. A student nurse working one shift per day provided nursing care for three days. The patient had limb paralysis and drowsiness. The priority diagnoses were ineffective cerebral tissue perfusion, impaired physical mobility, and deficits in self-care. Nursing care focuses on the patient's consciousness and fulfilling basic needs. After 3 days of care, the patient was still unconscious. However, there were no symptoms of increased intracranial pressure. Family participation is necessary for the care of patients with hemorrhagic stroke. The nurse's role as a caregiver becomes primary and crucial for homeless patients who have no family.
MENANGKAL HIPERTENSI PADA LANSIA: HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI SKRINING, EDUKASI, DAN KONSULTASI KESEHATAN Komang Noviantari; Malianti Silalahi; Mey Lona Verawaty Zendrato; Permaida Permaida; Stepanus Maman Hermawan; Ernawati Ernawati; Dian Anggraini; Yosi Marin Marpaung; Mariam Dasat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24851

Abstract

Abstrak: Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, masih menjadi masalah kesehatan utama dan penyebab kematian terbanyak di dunia, terutama pada lansia. Skrining hipertensi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini penyakit ini. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya hipertensi dan cara mengatasinya. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk skrining, edukasi, dan pemeriksaan kesehatan terkait bahaya hipertensi dengan jumlah peserta adalah 105 lansia. Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan penyuluhan tentang bahaya hipertensi, skrining tekanan darah, gula darah sewaktu, dan kolesterol total, serta konsultasi kesehatan dengan dokter. Hasil skrining menunjukkan bahwa 37% lansia mengalami pre-hipertensi, 97,5% memiliki gula darah sewaktu normal, dan 40% memiliki hasil kolesterol total tinggi. Evaluasi menunjukkan bahwa lansia yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan edukasi terkait bahaya hipertensi, melakukan skrining kesehatan, serta konsultasi kesehatan dari dokter untuk mengatasi hipertensi, Antusiasme lansia terhadap kegiatan ini sangat tinggi.Abstract: Hypertension, or high blood pressure, remains a prevalent health concern and a leading cause of mortality worldwide, particularly among the elderly population. Hypertension screening is crucial for promoting awareness and early detection of this condition. This community service project aimed to raise awareness among elderly individuals about the significance of hypertension and its management strategies. The project involved screening, education, and health examinations related to hypertension risks, targeting 105 elderly participants.The project was implemented in three phases: planning, implementation, and evaluation. During the implementation phase, educational sessions on hypertension risks were conducted, followed by screenings for blood pressure, random blood glucose, and total cholesterol. Additionally, participants received medical consultations with a physician.The screening results revealed that 37% of the elderly participants had pre-hypertension, 97.5% had normal random blood glucose levels, and 40% had high total cholesterol levels. The evaluation indicated that participants gained knowledge about hypertension risks, underwent health screenings, and received medical consultations from a physician to manage their hypertension. The elderly participants demonstrated high enthusiasm for the project.This community service project effectively enhanced awareness and knowledge among elderly individuals regarding hypertension. The project's success highlights the importance of targeted interventions to promote hypertension management and improve the overall health of older adults.
Penguatan Kader PKK dalam Pelayanan Pasien Kanker melalui Pelatihan Paliatif Dasar Hermawan, Stepanus Maman; Anggraini, Dian; Zendrato, Mey Lona Verawaty; Ernawati, Ernawati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Januari 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5587

Abstract

Perawatan paliatif merupakan perawatan terhadap pasien dan keluarga yang mempunyai kondisi penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan memaksimalkan kualitas hidup pasien dan mengurangi gejala-gejala yang mengganggu. Perawatan paliatif memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga yang menghadapi akhir hidup. Tujuan pelatihan paliatif kanker dasar bagi masyarakat adalah untuk menciptakan kader paliatif yang siap melakukan pencegahan, deteksi dini, dan perawatan terhadap pasien kanker, membantu masyarakat yang membutuhkan pandangan lebih luas tentang penyakit kanker, membantu masyarakat untuk pengobatan kanker, dan meningkatkan produktivitas keluarga dan masyarakat. Metode pelatihan melalui pendampingan yang berfokus pada kesehatan kanker dan dan penguatan kesehatan kanker untuk meningkatkan keterampilan yang telah diberikan oleh instruktur dan mentor. Pelaksanaan kegiatan di Graha Yayasan Kanker Indonesia Jakarta pada bulan Mei - Juni 2023 melibatkan 34 peserta kader PKK dan kader kesehatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta perilaku kader, masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Rekomendasi kegiatan ini berupa perlu adanya program berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak agar kader paliatif dapat terus meningkatkan kompetensi serta memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.
Impact of Covid-19 in Nursing Education: Literature Review Mey Lona Verawaty Zendrato; Veronika Fernanda Dua Hiko
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.673

Abstract

Pandemic Covid 19 attack the world, this greatly impacts to nursing education. Method of online learning during the pandemic, affecting the quality of nursing education. Considering nursing not only has the achievement of knowledge, but competence becomes the core value that must be obtained by prospective professional nurses. The aims to describe the impact of online learning experienced. The method is literature review, used 7 articles according to the criteria. There were concerns in the learning that resulted in moderate anxiety levels – severe experienced by students, decreased motivation, ineffective learning quality, cooperation, communication and interaction decreased, clinical skills could not be achieved, the study period increased. Online learning cannot be seen as effectively evenly distributed in all regions, due to various factors such as electricity, internet connectivity, communication media and types of achievements according to the science. Support from educational institutions is needed to improve the capacity of educators
Improving the Competence of Health Students in Hospital Practice Areas during the Covid-19 Pandemic: Case Study Agatha Tunjung Dwivania; Lilis Monika Sitohang; Veronika Fernanda Dua Hiko; Mey Lona Verawaty Zendrato
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2022): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v11i2.927

Abstract

The COVID-19 pandemic requires changing the learning system in health education institutions. Delayed laboratory practice makes students less skilled in providing nursing actions. This situation was exacerbated when students were required to conduct clinical learning in practical areas during COVID-19. Lack of knowledge and skills, anxiety about the health of themselves and their families, and the absence of an image of caring for patients directly become challenges. The methods case study focuses on articles conducted during clinical learning at the Regional General Hospital (RSUD) X in Jakarta. There were challenges and obstacles when students did clinical learning. Challenges a present internally and externally. Cooperation is needed from both the institution and the field of practice to assist and guide students. However, students must take the initiative and be critical to creating a gradual increase in skills followed by new things learned while in practice.
Contribution of Self-Efficacy and Work Motivation in Shaping Caring Beharvior of Nurses Hany Wihardja; Mey Lona Verawaty Zendrato; Ni Putu Ika Novita Gunawan; Rina Fitriani
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.4129

Abstract

Caring is the core of nursing practice, reflecting a nurse's approach to expressing genuine concern for the patient. Caring behavior of nurses is a form of caretaking that facilitates patients to achieve an optimal improvement in the quality of their recovery and health. Caring is driven by the self-confidence and work motivation of an individual nurse. This study aims to explore the correlation between nurses' self-efficacy, work motivation, and the caring behavior at Military Hospital in South Jakarta. This study used a cross-sectional design to explore the relationship between the variables of self-efficacy, motivation, and caring behavior. The study population included nursing staff from both inpatient and outpatient units. A total sample size was 122 nurses and was collected through a e-questionnaire and analyzed using descriptive statistics and bivariate correlation analysis. The results showed that there was a significant relationship between self-efficacy (p value 0.001, R = 0.295) and work motivation (p value 0.012, R = 0.236) with nurses' caring behavior. The correlation coefficient showed that both self-efficacy and work motivation had a positive correlation with nurses' caring behavior. Self-efficacy and work motivation significantly influence nurses’ caring behavior, highlighting the need for interventions to enhance these factors among nursing staff to improve patient care.
DETEKSI MASALAH PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 BULAN SAMPAI DENGAN 72 BULAN DI PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK Permaida, Permaida; Anggarini, Dian; Dasat, Marian; Hermawan, Stephanus Maman; Zendrato, Mey Lona Verawaty
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29575

Abstract

Abstrak: Masalah perkembangan anak sering kali diabaikan orang tua terutama yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Ketidaktercapaian perkembangan anak di setiap tahapan usianya akan menjadi masalah sangat serius terutama dalam mengapai kemandirian, sosial, motorik, pemahaman bahasa, dan sensorik yang berdampak pada masa depannya. Permasalahan perkembangan pada anak dapat dideteksi sejak usia 0 sampai dengan 72 bulan. Kegiatan PKM ini bertujuan mengidentifikasi masalah penyimpangan perkembangan sejak dini yang berusia 0 sampai dengan 72 bulan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) yang tinggal dipemukiman padat penduduk. Metode PKM ini adalah praktik pemeriksaan perkembangan anak menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) kepada 35 anak yang diselenggarakan di wilayah kerja mitra kami Yayasan Rahmat Empati di Pondok Empati, Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan perkembangan anak menunjukkan kategori sesuai usia sebesar 72 %, kategori perkembangan meragukan sebesar 22%, dan kategori penyimpangan perkembangan sebesar 6% pada anak yang tinggal dipemukiman padat penduduk. Kegiatan ini diharapkan mendorong semua pihak terkait untuk rutin melaksanakan kegiatan pemeriksaan perkembangan pada anak setiap 1 bulan, sehingga penanganan awal dapat diberikan kepada anak yang membutuhkan dalam mendukung program pemerintah Indonesia untuk menekan masalah perkembangan yang menghambat masa depan anak.Abstract: Parents often ignore Child development issues, especially those living in densely populated settlements. Failure to achieve child development at every stage of their age will be a serious problem, especially in achieving independence, social, motoric, language understanding, and sensory skills, which will impact their future. Developmental issues in children can be detected from 0 to 72 months. This PKM activity aims to identify developmental deviation problems early on in children aged 0 to 72 months using a pre-developmental screening questionnaire (KPSP) living in densely populated settlements. This PKM method examines child development using a pre-developmental screening questionnaire (KPSP) to 35 children held in the work area of our partner Yayasan Rahmat Empati in Pondok Empati, West Jakarta. The results of the child development examination showed an age-appropriate category of 72%, a doubtful development category of 22%, and a developmental deviation category of 6% in children living in densely populated settlements. This activity is expected to encourage all related parties to routinely carry out developmental checks on children every 1 month so that early treatment can be given to children in need in supporting the Indonesian government's program to reduce developmental problems that hinder children's future.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWATAN LUKA DASAR KADER PALIATIF Zendrato, Mey Lona Verawaty; Anggraini, Dian; Dasat, Mariam; Hermawan, Stepanus Maman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25977

Abstract

Abstrak: Perawatan paliatif dilakukan melalui pencegahan dan tindakan meringankan nyeri, masalah fisik dan sosial, dan spiritual dihadapi pasien selama pengobatan. Perawatan paliatif umumnya ditujukan pada proses pengobatan kanker didiagnosis stadium lanjut. Tujuan dari pengabdian masyarakat untuk meningkatkan softskill dan hardskill para kader palliatif. Peningkatan softskill berupa kemampuan berkomunikasi kepada pasien dan hard skills meliputi kemampuan merawat luka pasien kanker. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu penyuluhan dan pelatihan. Pelatihan yang diberikan tentang konsep luka kanker, luka tekan dan luka stoma. Pelaksanaan kegiatan di Graha Yayasan Kanker Indonesia Jakarta pada Juni 2024 melibatkan 32 peserta yang merupakan kader PKK dan kader kesehatan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan metode evaluasi formatif dan evaluasi kualitatif. Evaluasi formatif menggunakan lembar penilaian tindakan, lembar pre and post test. Evaluasi kualitatif merupakan evaluasi di akhir kegiatan.Hasil pre post kegiatan didapati adanya peningkatan pengetahuan kader terkait perawatan luka kanker dan stoma sebelum dan sesudah tindakan, diikuti dengan penilaian sikap > 80.00 (kategori sangat baik) Kesimpulan penting dari pengabdian masyarakat adalah adanya kesadaran dan motivasi keterlibatan kader, dan masyarakat secara maksimal dalam membantu dan merawat pasien dan keluarga penderita luka kanker.Abstract: Palliative care is provided through the prevention and relief of pain, physical and social problems, and spiritual issues faced by patients during treatment. Palliative care is generally aimed at the treatment process for cancer diagnosed at an advanced stage. The goal of community service is to enhance both soft skills and hard skills of palliative care volunteers. The improvement in soft skills involves communication abilities with patients, while hard skills include wound care for cancer patients. The method of implementing this community service involves counseling and training. The training provided covers concepts of cancer wounds, pressure ulcers, and stoma care. The activities took place at Graha Yayasan Kanker Indonesia Jakarta in June 2024, involving 32 participants, including PKK (Family Welfare Program) cadres and health cadres. Evaluation of the activities was conducted using formative and qualitative evaluation methods. Formative evaluation employed action assessment sheets and pre- and post-tests. Qualitative evaluation was performed at the end of the activities. The pre- and post-activity results showed an increase in knowledge among the cadres related to cancer and stoma wound care before and after the training, followed by an attitude assessment of >80.00 (categorized as very good). The key conclusion from the community service is the increased awareness and motivation of cadres and the community to actively assist and care for patients and families suffering from cancer wounds.
IMPORTANCE OF AUTISM DETECTION DEVELOPMENT PROBLEMS OF TODDLER-AGE CHILDREN IN DENSELY POPULATED SETTLEMENTS Permaida, Permaida; Zendrato, Mey Lona Verawaty; Noviantari, Komang; Silalahi, Malianti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29569

Abstract

Abstrak: Masalah perkembangan anak terutama autis sering kali diabaikan di wilayah pemukiman padat penduduk dikarenakan tingginya tuntutan pekerjaan dan hipitan ekonomi orang tua sehingga anak berisiko tinggi mengalami keterlambatan penanganan. Autisme merupakan kesulitan dalam interaksi sosial, perilaku dan komunikasi terutama non verbal. Tanda dan gejala muncul pada anak berusia sebelum 36 bulan. Kegiatan PKM ini bertujuan mengidentifikasi masalah perkembangan anak autism dipemukiman padat penduduk menggunakan modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT). Metode PKM ini adalah praktik pemeriksaan perkembangan anak menggunakan alat deteksi modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) kepada 13 anak toodler yang dilaksanakan di tempat mitra kami Yayasan Rahmat Empati di Pondok Empati, Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan alat deteksi modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) pada anak toodler sebesar 100% tidak ditemukan masalah autisme. Penggunaan Modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) menjadi alat skrining pencegahan autisme yang mudah digunakan dan dilakukan secara rutin oleh mitra karena telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemeriksaan perkembangan sejak dini pada anak toodler sangat penting untuk mendukung kesejahteraan mereka.Abstract: Child development issues, especially autism, are often ignored in densely populated residential areas due to high work demands and the economic pressures of parents, so children are at high risk of experiencing delays in treatment. Autism is a difficulty in social interaction, behavior, and communication, especially non-verbal. Signs and symptoms appear in children under 36 months of age. This PKM activity aims to identify developmental problems of autism children in densely populated residential areas using the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT). This PKM method examines child development using the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) detection tool for 13 toddlers, which was carried out at our partner Yayasan Rahmat Empati in Pondok Empati, West Jakarta. The results of the examination of the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) detection tool in toddlers were 100% found to have no autism problems. A modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) is an easy-to-use autism prevention screening tool. It is carried out routinely by partners because it has been determined by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Early developmental examinations in toddlers are very important to support their well-being.