Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Implementasi Progressive Muscle Relaxation Efektif Menurunkan Kecemasan Anak SDN Tangkilsari 1 Banten Sebagai Penguat Program Reopen School: Implementation of Progressive Muscle Relaxation Effectively Reduces Anxiety in SDN Tangkilsari 1 Banten Children as Reinforcement for Reopen School Program casman; Veronica Rahmawati; Ernawati; Puspita Lestari; Malianti Silalahi; Rio Nardo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1166

Abstract

Pandemi COVID-19 membawa dampak buruk pada anak, terutama anak sekolah yang mengalami kecemasan karena rencana sekolah kembali setelah sekian lama menjalani penutupan sekolah. Rencana pemerintah untuk kembali membuka sekolah secara tatap muka pun dirasa belum sepenuhnya siap. Hal ini terlihat dari rendahnya angka anak memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi siswa terkait protokol kesehatan dan implementasi relaksasi otot progresif untuk menurunkan kecemasan sebagai pendukung kesiapan program kembali sekolah. Metode yang digunakan yaitu edukasi penggunaan masker dan prosedur cuci tangan serta implementasi relaksasi sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit tiap sesi relaksasi pada 21 siswa SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten. Pengukuran kecemasan menggunakan instrumen HARS. Hasilnya menunjukkan bahwa 100% siswa mampu memperagakan penggunaan masker dan cuci tangan 6 langkah dengan benar. Hasil juga menunjukkan terjadi penurunan nadi dan skala kecemasan secara signifikan setelah penerapan relaksasi otot progresif (p=0,001). Penurunan nadi setelah relaksasi penurunan nadi 8,81±8,171. Kecemasan anak yang sebelumnya ada pada tingkat kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan pada post test pertama dan kedua, serta pengukuran post test ketiga rerata tidak ada kecemasan pada siswa. Pengabdian masyarakat berupa edukasi protokol kesehatan dan implementasi PMR ternyata terbukti meningkatkan kesiapan siswa untuk kembali sekolah.  Abstrack Children have been negatively affected by the COVID-19 pandemic, particularly student who are anxious as a result of school closures. The government's plan to restart face-to-face classrooms is still in the works. The low number of student who follow health routines exemplifies this point. As a supporter of the preparedness for the return to school program, this community service activity aims to educate student about health protocols and the use of progressive muscle relaxation to decrease anxiety. The approach employed included teaching on the usage of masks and hand washing procedures, as well as the application of relaxation three times a week for 21 students from SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten, with each relaxation session 30 minutes. Anxiety is measured with the HARS instrument. The results showed that all students were able to demonstrate proper mask wearing and hand washing procedures. After using progressive muscle relaxation, the pulse and anxiety scales both decreased significantly (p = 0.001). Pulse 8.81±8.171 was reduced after relaxation. Children's anxiety that was previously at a moderate level of anxiety became mild anxiety in the first and second post-tests, as well as in the third post-test measurement of the average level of anxiety in students. Community service in the form of education on health protocols and the implementation of PMR was proven to increase students' readiness to return to school.
Implementasi Terapi Kelompok Teraupetik dan Peer Leadership Guna Menurunkan Prodroma dan Ide Bunuh Diri Remaja Malianti Silalahi; Casman; Dian Fitria; Tri Setyaningsih; Veronica Rahmawati; Zakiyyah Atshillah; Adinda Salsabila
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2022): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.678 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i03.131

Abstract

Suicide is a one of adolescents mental health problem in Indonesia. Some adolescents with psychological problems show symtomp such as suicidal ideation, have planned suicide and progress to suicidal attempt if the problem unsolved. One of preventive activity is provide education about early signs and symptoms of early psychosis (prodroma early psychosis). Based on the survey done by team showed that there was fourty adolencents in one of Pasar Baru villages had not been exposed to education related to suicide in adolescents. This is a priority problem to solved, so that it is important to give counseling and education to adolescent. Nursing Intervention therapy involed to two activity such as Therapeutic Group Therapy is the one of therapy consist of knowledge about adolescent growth and development task. Next intervention is giving education dan counceling about the description of the prodroma of early psychosis, and followed peer leadership as an effort to prevent suicide in adolescents. Therapeutic Group Therapy and Peer Leadership as nursing therapy to prevent suicide in adolescents which is applied to the one of area in Pasar Baru urban Village. The method is through counseling and discussions followed by therapeutic group therapy and peer leadership to adolescents. The result has been shown through these two therapy can reduce prodroma early psychosis 64.3% in adolescents and decrease in suicidal ideation to 14.3% post therapy.
Program GERCEP BU dalam Upaya Meningkatkan Peran Ibu dalam Optimalisasi Peran dan Fungsi Keluarga Dian Fitria; Malianti Silalahi; Tri Setyaningsih; Jehan Puspasari; Fendy Yesayas
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1: Januari 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i1.388

Abstract

Keluarga memiliki peranan penting didalam membangun kesehatan dan kesejahteraan sosial. Nilai, budaya, pendidikan, kesehatan, didalam msyarakat dibangun didalam keluarga. Sebaliknya permasalahan yang terjadi didalam masyarakat juga terjadi tidak terlepas dari fondasi yang dibangun didalam keluarga. Permasalahan seperti perceraian, kekerasan, NAPZA, putus sekolah, pergaulan bebas, hingga masalah kejiwaan. Peran ibu didalam keluarga yang optimal dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga serta mencegah munculnya permasalahan tersebut terjadi dimasyarakat. Seorang ibu didalam keluarga yang belum mencapai tugas perkembangan dewasanya akan berdampak pada perannya didalam keluarga. peran dan fungsi keluarga yang tercapai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan peran ibu didalam keluarga adalah dengan memberikan terapi kelompok terapeutik (TKT) usia dewasa.Terapi ini merupakan salah satu terapi spesialis keperawatan jiwa, terapi menggunakan metode pemberian edukasi, dan latihan stimulasi. Terapi ini memberikan edukasi mengenai tahap tumbuh kembang psikologis dan melatih peserta TKT untuk mencapai tumbuh kembang tersebut. Adapun aspek yang dilatih adalah aspek biologis, psikoseksual, kognitif, bahasa, emosi, bahasa, kepribadian, moral, spiritual, sosial yang dikaitkan dengan peran dan tugas keluarga. Hasil pengabdian kepada masyarakat ibu telah memiliki kemampuan dasar 73% dan setelah dilakukan kegiatan TKT meningkat menjadi 95% mengalami kenaikan sebesar 22% pada ibu di wilayah RW 03 Kelurahan Pasar Baru. Dengan adanya kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi masalah yang dihadapi didalam keluarga, dan terapi ini dapat dijadikan salah satu upaya dalam intervensi yang diberikan pada kegiatan posyandu, sehingga posyandu tidak hanya berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak tetapi juga orang tua dalam menjalankan peran didalam keluarga.
PELATIHAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN PROGRAM EXIT-EXAM MAHASISWA KEPERAWATAN Veronica Rahmawati; Casman Casman; Nia Rosliany; Malianti Silalahi; Fendy Yesayas; Musaddad Kamal; Ressa Utami
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n1.794

Abstract

Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan metode untuk menguji kompetensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran/station dengan waktu tertentu. Artikel ini berupaya memberikan gambaran dan penjelasan terkait program pelatihan OSCE standar nasional secara komprehensif terhadap pengetahuan dosen. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model deskriptif-analitik. Hasilnya pengetahuan dan wawasan dosen meningkat dalam hal metode penilaian ujian keterampilan klinik dengan pendekatan OSCE. Hal ini dibuktikan dengan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan pengetahuan dosen terkait OSCE rata-ratanya mengalami rerata kenaikan pengetahuan setelah melakukan pelatihan OSCE sebesar 35,29%. Selain itu, dosen juga dapat mengaplikasikan dan merancang model ujian keterampilan klinik dengan OSCE di laboratorium keperawatan, sehingga dapat mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi Exit-Exam. Mahasiswa keperawatan yang terlibat dalam pelatihan OSCE ini juga mendapatkan manfaat berupa pengalaman nyata dalam melakukan ujian keterampilan klinik secara komprehensif. Artikel ini juga berkontribusi bagi institusi pendidikan keperawatan untuk menerapkan metode OSCE dalam ujian keterampilan klinik sebagai upaya meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam program Exit-Exam.
RESPON TRAUMA PADA PENGUNGSI GEMPA BUMI CIANJUR JAWA BARAT: Pangaribuan, et.,al Santa Maria Pangaribuan; Henrianto Karolus Siregar; Sri Hunun Widiastuti; Malianti Silalahi; Lince Siringoringo; Nurul Purborini
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 6 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi, biasanya terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan sebelumnya. Kondisi ini dapat membuat korban bencana menjadi lebih rentan mengalami trauma. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon trauma yang dialami oleh pengungsi Gempa Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Analisa data penelitian menggunakan analisa univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang responden, sebanyak 11 orang (36,7%) mengalami gejala ringan dan 18 orang (60%) mengalami gejala mengarah ke PTSD. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam penanganan masalah kesehatan mental pasca bencana di tempat pengungsian korban Gempa Cianjur. Kata Kunci: Gempa; PTSD; Pengungsi; Trauma Abstrac Natural disaster, particularly earthquake, happen in short time and without warning. This condition make the victim are more vulnerable to develop trauma. Therefore, the aim of this study was to describe the trauma response among Gempa Cianjur refugees. This study was using convenience sampling method with the total of respondents were 30 people. Statistical analysis that used by this study was univariate analysis. This study found among 30 respondents, 11 person (36.7%) was got moderate symptoms and 18 person (60%) was got symptoms to PTSD. Based on the results, this study can be used as background to give more attention to mental health problems among refugees of Gempa Cianjur. Keywords: Earthquake; PTSD; Refugees; Trauma
Pemulihan Kesehatan Dan Fasilitas Pendidikan Pasca Gempa Cianjur Di Wilayah Cugenang Iwan Aang Soenandi; Prasasti Peranginangin; Malianti Silalahi; Yanny Yeski Mokorowu; Meriastuti Ginting
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i3.2274

Abstract

Abstract: The Community Service Program, LDDIKTI 3 in collaboration with DITJENDIKTIRISTEK and Universities launched an Incentive Program for Assignment to Private Universities for the Implementation of Community Service in the Cianjur Earthquake Area based on Key Performance Indicators with a focus on the goal of Recovery for Victims of the Cianjur Earthquake Natural Disaster, West Java. From the results of observations made in the Cianjur and surrounding areas which were affected by the earthquake, many locations in Wangunjaya Village, Cugenang Regency, have not been touched and received assistance. Many people in this area experience health problems due to unbalanced nutritional intake and unclean lifestyle, damage to learning tools in schools and early childhood education, especially at SMPN 2 Cugenang and in early childhood education. The aim of the activity is to improve public health from a physical and mental perspective and to help restore education using digital learning. The activities carried out included conducting free examinations and treatment, teaching Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy to reduce anxiety in the community, distributing healthy food parcels, providing trauma healing for school children, and providing school facilities for schools. Keywords: cianjur earthquake; cugenang; community service; educational facilities; health recovery. Abstrak: Program Pengabdian Masyarakat, LDDIKTI 3 bekerjasama dengan DITJENDIKTIRISTEK dan Perguruan Tinggi mencanangkan Program Insentif Penugasan kepada Perguruan Tinggi Swasta untk Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat di Wilayah Gempa Cianjur berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama dengan fokus tujuan Pemulihan Korban Bencana Alam Gempa Cianjur Jawa Barat. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di daerah Cianjur dan sekitarnya yang terkena dampak gempa, lokasi Desa Wangunjaya Kabupaten Cugenang masih banyak yang belum tersentuh dan mendapatkan bantuan. Para masyarakat didaerah ini banyak yang mengalami masalah kesehatan karena asupan gizi yang tidak seimbang serta perilaku hidup yang tidak bersih, kerusakan alat-alat pembelajaran di sekolah dan PAUD khususnya di SMPN 2 Cugenang dan di PAUD. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dari segi jasmani serta mental dan membantu memulihkan Pendidikan menggunakan pembelajaran digital. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis, mengajarkan terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) untuk menurunkan ansietas pada masyarakat,  membagikan parcel makanan sehat, memberikan trauma healing bagi anak sekolah, serta memberikan bantuan fasilitas sekolah bagi sekolah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan perasaan bahagia siswa dan masyarakat (+52%), siswa menjadi bisa merasakan pembelajaran digital (+34%) dan masyarakat menjadi lebih merasakan jasmani yang lebih sehat (+17%). Kata kunci: cugenang; fasilitas pendidikan; gempa cianjur; pemulihan kesehatan; pengabdian masyarakat.
Butuh Dukungan Bukan Teror saat Berjuang dalam Pemulihan dari COVID-19 Silalahi, Malianti
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7805

Abstract

This research aims to explore in depth the experiences of COVID-19 patients in motivating themselves to recover. This research method uses a phenomenological study approach with in-depth interviews, sampling techniques using purposive sampling, and analysis using the Colaizzi stage. The results of the research show that there are four themes, namely hiding a positive status for COVID-19 as a coping mechanism that is considered the safest for achieving self-healing, the experience of helplessness is a driving factor for recovery, a support system that is not excessive provides enthusiasm to rise and recover from COVID-19, The support system forms positive affirmations to get up and undergo treatment. In conclusion, there are four themes that participants perceive when struggling to recover from COVID-19. It is essential to provide support to COVID-19 patients so that they can recover optimally, but not excessive reliance that could be considered terror. Keywords: COVID-19, Helplessness, Coping Mechanisms, Motivation, Support System
Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat Rohmah, Ulfa Nur; Setyaningsih, Tri; Fitria, Dian; Silalahi, Malianti; Bastian, Opan Habi; Syamsu, Yusril Afifudin
MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9 No 2 (2023): Madani : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53834/mdn.v9i2.5196

Abstract

Kesehatan jiwa menjadi salah satu komponen yang penting dalam kesehatan secara holistik. Masih tingginya angka kejadian gangguan jiwa dan pengetahuan masyrakat yang masih minimal menjadi dasar terdorongnya peningkatan kualitas dalam pemberdayaan kader. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan jiwa. Metode yang digunakan yakni dengan edukasi dan demonstrasi role play serta supervisi keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di wilayah Kecamatan Sawah Besar. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukannya pelatihan kader kesehatan jiwa sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan jiwa di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat dengan rata-rata hasil 67 dibandingkan sebelum dilakukan pelatihan yakni rata-rata hasil 43. Diharapkan kader Kesehatan jiwa menjadi salah satu cara deteksi dini agar tidak menjadi masalah gangguan jiwa.
Are you infected COVID-19? For Your Safety, Keep It Secret Puspasari, Jehan; Rosliany, Nia; Silalahi, Malianti; Casman, Casman
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 2 (2022): JKPBK Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i2.9338

Abstract

The world is currently in a humanitarian crisis, with the effects of the COVID-19 pandemic creating a negative stigma in society toward people infected with COVID-19. Breastfeeding mothers are among the vulnerable groups, and they are not without stigma. The purpose of this study is to investigate the experiences of breastfeeding mothers who are positive for COVID-19 in carrying out self-quarantine. This qualitative study employs a phenomenological approach with a snowball sample selection. This research used a semi-structured approach to conduct in-depth interview. This study reached saturation in fifteen participants. Four themes appear related to  keeping a positive COVID-19 status secret was the best decision for safety. Themes that emerged from this research was that keeping a positive COVID-19 status secret was the best decision for safety. This theme emerges from the decision to keep it hidden as well as the reasons for doing so. The decision to keep it hidden was deemed appropriate in order to avoid the negative stigma that could lead to ostracization and blame from the community, family, and health workers.
MENANGKAL HIPERTENSI PADA LANSIA: HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI SKRINING, EDUKASI, DAN KONSULTASI KESEHATAN Komang Noviantari; Malianti Silalahi; Mey Lona Verawaty Zendrato; Permaida Permaida; Stepanus Maman Hermawan; Ernawati Ernawati; Dian Anggraini; Yosi Marin Marpaung; Mariam Dasat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24851

Abstract

Abstrak: Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, masih menjadi masalah kesehatan utama dan penyebab kematian terbanyak di dunia, terutama pada lansia. Skrining hipertensi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini penyakit ini. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya hipertensi dan cara mengatasinya. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk skrining, edukasi, dan pemeriksaan kesehatan terkait bahaya hipertensi dengan jumlah peserta adalah 105 lansia. Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan penyuluhan tentang bahaya hipertensi, skrining tekanan darah, gula darah sewaktu, dan kolesterol total, serta konsultasi kesehatan dengan dokter. Hasil skrining menunjukkan bahwa 37% lansia mengalami pre-hipertensi, 97,5% memiliki gula darah sewaktu normal, dan 40% memiliki hasil kolesterol total tinggi. Evaluasi menunjukkan bahwa lansia yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan edukasi terkait bahaya hipertensi, melakukan skrining kesehatan, serta konsultasi kesehatan dari dokter untuk mengatasi hipertensi, Antusiasme lansia terhadap kegiatan ini sangat tinggi.Abstract: Hypertension, or high blood pressure, remains a prevalent health concern and a leading cause of mortality worldwide, particularly among the elderly population. Hypertension screening is crucial for promoting awareness and early detection of this condition. This community service project aimed to raise awareness among elderly individuals about the significance of hypertension and its management strategies. The project involved screening, education, and health examinations related to hypertension risks, targeting 105 elderly participants.The project was implemented in three phases: planning, implementation, and evaluation. During the implementation phase, educational sessions on hypertension risks were conducted, followed by screenings for blood pressure, random blood glucose, and total cholesterol. Additionally, participants received medical consultations with a physician.The screening results revealed that 37% of the elderly participants had pre-hypertension, 97.5% had normal random blood glucose levels, and 40% had high total cholesterol levels. The evaluation indicated that participants gained knowledge about hypertension risks, underwent health screenings, and received medical consultations from a physician to manage their hypertension. The elderly participants demonstrated high enthusiasm for the project.This community service project effectively enhanced awareness and knowledge among elderly individuals regarding hypertension. The project's success highlights the importance of targeted interventions to promote hypertension management and improve the overall health of older adults.