Latar belakang: Masa menopause diawali dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron yang dapat memicu berbagai gejala, salah satunya susah tidur. Kejadian susah tidur atau biasa disebut dengan insomnia menjadi salah satu gejala paling mengganggu di antara 50-75% wanita menopause. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian insomnia, salah satunya gangguan kecemasan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan insomnia pada wanita menopause. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik yang bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang wanita menopause di wilayah RW 04 Kampung Gresik PPI. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling dihitung dengan rumus Lemeshow sehingga besar sampel sejumlah 88 wanita menopause. Variabel independent adalah kecemasan, sedangkan variabel dependent adalah insomnia pada wanita menopause. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hamillton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Insomnia Severity Index (ISI). Uji analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan adalah Uji Spearman dengan taraf nyata <0,05. Hasil: Menunjukkan bahwa sebagian besar wanita menopause banyak mengalami kecemasan ringan dan insomnia ringan. Hasil uji analisa spearman menunjukkan p = 0,001 (p<0,05) dan r = +0,655 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan insomnia pada wanita menopause dan hubungan tersebut kuat serta searah. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecemasan dan insomnia pada wanita menopause.