Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengelolaan Mata Air Untuk Penyediaan Air Rumah Tangga Dusun Kaballokang Desa Moncongloe Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Raeny Tenriola Idrus; Mohammad Junaedy R.; Armiwaty Armiwaty
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 9: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.526 KB)

Abstract

Abstrak. Air tanah yang muncul di atas permukaan tanah terjadi karena adanya  proses geologi di dalam tanah. Air yang muncul kemudian dikenal sebagai mata air. Dusun Kaballokang yang merupakan bagian wilayah Desa Moncongloe terletak di perbukitan di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Topografi Dusun Kaballokang yang berbukit-bukit serta jauh dari mata air menjadi kelemahan Dusun tersebut untuk mendapatkan air bersih. Warga Kaballokang mengandalkan air hujan, sumur gali, pemandian umum dan mata air untuk kebutuhan pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama pada musim kemarau. Salah satu sumber mata air artesis adalah mata air. Jarak terdekat rumah warga ke sumber mata air kurang lebih 150 meter. Mata air di lereng perbukitan tidak pernah kering walaupun debit berkurang pada musim kemarau.Kegiatan pegabdian bertujuan untuk mengelola mata air yang berada pada daerah lereng perbukitan Dusun Kaballokang untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga dengan mengalirkan air dari sumber mata air. Kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah dan warga masyarakat khususnya masyarakat Dusun Kaballokang Desa Moncongloe Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Tujuan dari pengabdian untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang memadai dan berkesinambungan bagi masyarakat dalam hal kuantitas, kualitas dan kontinuitas.Metode yang digunakan dalam program kemitraan masyarakat ini, yaitu metode pendampingan (mentoring) dan metode Partisipatory Rural Approach (PRA). Metode pendampingan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pengetahuan cara pengelolaan mata air untuk sumber air rumahtangga. Selain itu bersama-sama dengan mitra dalam pembuatan bangunan: penangkap air, penampungan  air sampai dengan pendistribusian air. Metode PRA dilakukan untuk membangkitkan rasa memiliki mitra terhadap produk yang akan dikembangkan dan rasa tanggung jawab mitra terhadap produk dan lingkungan yang ada disekitarnya. Pengelolaan mata air  diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air rumah tangga serta jumlah rumah tangga yang memanfaatkan air dari mata air juga bertambah.Kata kunci: pengelolaan, mata air, distribusi air
Peningkatan Pengetahuan Pembuatan Bakpao Tempe Ibu-Ibu Rumah Tangga di Desa Panciro Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Raeny Tenriola Idrus; Slamet Widodo; Besse Qur’ani; Nur Rahmadani
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.162 KB)

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah Ibu-Ibu Rumah Tangga Desa Panciro Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Masalahnya adalah: mitra belum memiliki pengetahuan mengenai cara pengolahan bakpao yang menggunakan tambahan tempe untuk meningkatkan nilai jual, mengemasnya, dan belum mengetahui cara merencanakan menjual hasil olah bakpao penambahan tempe.Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan mitra pendamping. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pengetahuan mitra memiliki dalam pengolahan bakpao dengan penambahan tempe baik dari pengetahuan bahan, pengetahuan alat dan pengetahuan pembuatan. Kata Kunci: Bakpao, Pengetahuan, Tempe
Keterampilan santri Pesantren Nur Fadillah dalam pembuatan patok beton abu sekam padi Nur Anny S. Taufieq; Muh. Idhil Maming; Raeny Tenriola
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2018, No 1: Prosiding 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.6 KB)

Abstract

Nur Fadhilah Pesantren is one of the educational institutions in Somba Opu district. Nur Fadhilah boarding school is educating students from primary to a secondary level which the students who are part of a poor family. In the boarding area is great but there is still a lot of unused land between the landboarding school. With extensive land boarding school, partners were asked to find a solution that could be categorized as extracurricular activities and can help the economic needs of the students. The problems encountered in this community partnership program is 1) boarding school students life skills that are still in the form of farming and fishing which is just enough to meet the daily needs of students, 2) land owned by ample boarding school and not to have been used by managers and students. in the vicinity, even though it was so potentially be utilized, 3) costs is limited to the life of students in Nur Fadhilah Pesantren 4) the students who don't get an understanding of the application of appropriate technology to make concrete stakes. Methods used in this community partnership program is a method of mentoring and methods of participatory rural approach (PRA). Method of mentoring is done to change the paradigm of society thinking in utilizing the husk of rice husk and dry the ashes as supplementary material in making reinforced concrete stakes, increase understanding in utilizing waste husk rice, the community and encourage the entrepreneurial spirit of the community. Method PRA done to excite the partner has products to be developed and partners a sense of responsibility to the product and the environment that surrounds them. The result of this partnership program is that rice husk ash which is only used for the manufacture of salt and egg cooking equipment can now be used as a raw material that has high economic value. Concrete use cement as a binder between the sandstone and broken can be replaced by reducing the amount of cement to be used as concrete stakes. The replacement of the cement material with rice husk ash could reach 25%. So the cost of production using rice husk ash pot fillers can be reduced in the amount of 22%.