Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP KESETIMBAGAN KIMIA Jusniar, Jusniar; Syamsidah, Syamsidah
Jurnal IPA Terpadu Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v5i1.25499

Abstract

Penelitian survey ini bertujuan mendeskripsikan hubungan antara konsep diri siswa dengan miskonsepsinya pada konsep Kesetimbangan Kimia (KK). Subjek penelitian sebanyak 235 siswa dari tiga SMA di kabupaten Gowa (80 siswa SMAN 1 Gowa; 83 Siswa SMAN 2 Gowa; dan 72 siswa SMAN 3). Penelitian ini dilakukan pada semester Ganjil 2018/2019. Instrumen Tree-tier Diagnostik pada konsep KK sebanyak 30 item dan angket konsep diri siswa pada konsep KK 20 item. Hasil penelitian menunjukkan konsep diri berkorelasi negatif dengan jumlah miskonsepsi siswa pada konsep KK (masing-masing -0,384, -0,254, dan -0,327). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik konsep diri siswa pada konsep-konsep Kesetimbangan Kimia, maka akan semakin kecil jumlah miskonsepsi yang dialaminya.
The Development of Learning Inquiry Model to Improve Students’ Hots (Higher Order Thinking Skills) during The Covid 19 Pandemic Muhiddin, Amir; Mustari, Nuryanti; Syamsidah, Syamsidah
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 24, No 2 (2021): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijes.v24i2.29796

Abstract

This study aims to determine the stages of developing Inquiry Learning (IL) model learning tools to improve students' Higher Order Thinking Skills (HOTS). In addition, the purpose of this study is to find out the learning tools with the inquiry learning (IL) model that are valid, effective, and practical. The research method used is development research. This development research adopted the modified Thiagarajan, Semmel, and Semmel models. The four stages include define, design, develop, and disseminate. The results showed: 1). The stages of developing learning tools have been conducted using the IL model, which refers to the 4 D model, including defining, designing, developing, and disseminating. The learning tool is valid because it obtains an average score of 3.08 from three experts. The learning tools are practical because the observation' results of the IL Model implementation in the experimental class show that the stages of the model have been implemented perfectly with a percentage of 100%. In the data regarding the practicality of the IL model from the aspect of student activity in learning with IL, the results show that students are actively involved in learning with an average score of 3.40 (high activity). The average score of students taught using the IL model (experimental group) was higher than students in the conventional class (control group). The average score of students in the experimental group was 80.6, while the control group was 74.5. It means that the application of IL can improve students' HOTS thinking skills.
MODEL PELATIHAN MENDESAIN TEKSTIL MENGGUNAKAN ADOBE PHOTOSHOP UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMK TATA BUSANA N Nurhijrah; Husain Syam; S Syamsidah; Slamet Widodo
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.1 KB)

Abstract

Model pelatihan mendesain tekstil menggunakan adobe photoshop ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan model pengembangan pelatihan mendesain tekstil menggunakan adobe photoshop, metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian pengembangan (R&D) untuk meningkatkan kompetensi guru Tata Busana di Kabupaten Gowa. Tempat penelitian di SMK Negeri 2 Gowa dengan subjek uji coba adalah guru SMK Tata Busana Se-Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model pelatihan mendesain tekstil menggunakan adobe photoshop mengacu pada model pengembangan ADDIE dan telah memenuhi kriteria Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation sehingga dihasilkan silabus, skenario kegiatan pembelajaran, buku panduan model dan modul yang tervalidasi.
Pembuatan Kue Lupis Dengan Substitusi Tempe Magfira Novika A; Syamsidah Syamsidah; Nahriana Nahriana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembuatan kue lupis dengan substitusi tempe. Tempat penelitian dilaksanankan di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan angket dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan kue lupis dengan substitusi tempe dimulai dengan mencincang tempe sebagai substitusi beras ketan. Adapun pembuatan kue lupis dengan substitusi tempe adalah:1) Menimbang bahan, 2) mencuci dan merendam beras ketan, 3) meniriskan beras ketan dari air perendaman. Campur beras ketan dengan air kapur sirih dan garam. Aduk rata. 4) Ambil 1 lembar daun pisang, bentuk menjadi kerucut. Isi dengan beras ketan sampai ¾ bungkus, lipat membentuk segitiga. Sematkan daun pisang dengan lidi. Rebus dalam air mendidih sebanyak 5 liter dalam waktu selama ± 2 jam. Angkat dan tiriskan., 5) Aduk kelapa parut dengan daun pandan dan garam. Kukus sampai matang angkat. 6) Saus gula merah: masak semua bahan sampai mendidih dan gula larut. Angkat, saring, 7) Lupis disajikan bersama saus gula merah dan taburan kelapa parut. sebanyak 3 formula yaitu F1= 15% (tempe) dan 85% (beras ketan), F2 = 30% (tempe) dan 70% (beras ketan) , serta F3= 45% (tempe) dan 55% (beras ketan). Adapun formulasi terpilih setelah uji organoleptik adalah formula F1= 15% (tempe) dan 85% (beras ketan).
INOVASI PEMBUATAN COOKIES SUBSTITUSI PUREE KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) UNTUK MENINGKATKAN NILAI GIZI Innovation of Making Green Puree Substitution Cookies (Vigna Radiata) to Increase Nutritional Value Gawarti Gawarti; Nur Azizah Rahman; Syamsidah Syamsidah
HomeEC Vol 17, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.76 KB) | DOI: 10.2685/homeec.v17i1.32807

Abstract

ABSTRAK - Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk; 1) mengetahui proses pembuatan puree kacang hijau, 2) mengetahui proses pembuatan cookies substitusi puree kacang hijau, 3) mengetahui respon panelis terhadap cookies susbtitusi puree kacang hijau, dan 4) mengetahui kandungan gizi cookies substitusi puree kacang hijau. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket (kuesioner), serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif,  berupa analisis mean, uji annova, dan uji duncan menggunakan aplikasi SPSS series 22, analisis perhitungan Daftar Komposisi Bahan Makanan serta data hasil uji laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Hasil penelitian ini adalah; (1) proses pembuatan puree kacang hijau meliputi sortasi, penimbangan, perendaman, pencucian, perebusan, penirisan, penghalusan, dan penimbangan; 2) proses pembuatan cookies substitusi puree kacang hijau meliputi penimbangan bahan, pencampuran bahan, pencetakan cookies, pemanggangan cookies, penyimpanan cookies; 3) respon panelis terhadap cookies substitusi puree kacang hijau dengan formula terbaik yaitu F1 80% tepung terigu dan 20 % puree kacang hijau; 4) hasil uji kandungan gizi cookies substitusi puree  kacang hijau di Balai Besar Labolatorium Kesehatan Makassar dengan lima parameter yang diuji diperoleh kandungan (a) karbohidrat sebanyak 50,17%, (b) protein sebanyak 6,73%, (c) lemak sebanyak 15,32%, (d) kadar air sebanyak 4,96%, dan (e) kadar abu sebanyak 2,97% yang menunjukkan bahwa cookies substitusi puree kacang hijau mengalami peningkatan nilai gizi dari resep dasar sehingga sangat baik dikonsumsi.  Kata kunci : Kacang Hijau, Puree, Cookies
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Dasar Kuliner Di Jurusan PKK FT UNM T, Ratnawati; Syamsidah, Syamsidah; Qurani, Besse
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Penerapan  Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah  Dasar Kuliner Di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Subjek penelitian ini adalah 3 orang mahasiswa yang terpilih berdasarkan hasil tes kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi secara langsung, melaksanakan tes secara online menggunakan google form, dan melaksanakan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan. Setelah menerapkan model pembelajaran project based learning, ditunjukkan hasil belajar dari ketiga subjek yang terpilih mengalami peningkatan yang ditandai dengan adanya perubahan ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu sikap, minat, konsep diri dan situasi belajar. Berdasarkan hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran project based learning pada mata kuliah dasar kuliner dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.  Kata Kunci: Dasar Kuliner, Hasil Belajar, Project Based Learning
Pelatihan Penyusunan Modul Ajar bagi Guru - Guru SMAN 1 Pamboang Sulawesi Barat Jusniar, Jusniar; Syamsidah, Syamsidah; Munawwarah, Munawwarah
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak, Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran yang harus dikembangnkan oleh guru-guru pada implementasi Kurikulum Merdeka. Dosen UNM sebagai mira kerjasama dengan guru-guru merasa perlu untuk berkontribusi dalam perubahan ini. Wujud tersebut dilakukan dengan melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) sebagai darama ketiga bagi dosen, melalui pelatihan penyusunan modul ajar berbasis kurikulum merdeka bagi guru0guru SMAN 1 Pamboang. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan profesionalisme guru – guru. Kegiatan ini dilaksanakan di Majene, Sulawesi Barat dengan peserta pelatihan yaitu guru – guru SMAN 1 Pamboang sebanyak 15 orang. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen pengabdi dari jurusan Kimia FMIPA UNM melalui LP2M. Beberapa hal menjadi pembahasan dalam kegiatan ini diantaranya yaitu  gambaran umum Kurikulum merdeka dan modul ajar serta model-model pembelajaran., kedua, Penguatan karakter pancasila dan jenis-jenis model pembelajaran, ketiga, pembelajaran berdiferensiasi; keempat, keragaman dan karakteristik peserta didik. Hasil PKM secara umum direspon “sangat baik” oleh 15 peserta dari hasil jajak persepsi melalui angket yang diberikan oleh tim pengabdi. Mereka berharap kegiatan-kegiatan sejenis ini berkelanjutan untuk lebih meningkatkan profesionalisme guru-guru. Selama pelatihan berlangsung peserta mengikutiya secara antusias terlihat dari keterlibatan peserta secara aktif dalam tahapan diskusi dan berlatih menyusun modul ajar dan lampirannya sesuai dengan materi pelajaran masing-masing. Kata Kunci: Modul ajar, Pelatian, Kurikulum Merdeka
The Development of Flipped Classroom Learning Model to Improve Students’ HOTS in Covid 19 Pandemic Era Syamsidah, Syamsidah; Jusniar, Jusniar; T., Ratnawati; Muhiddin, Amir
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 25, No 2 (2022): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijes.v25i2.40593

Abstract

Abstract. The study aims to identify the stages of development of Flipped Classroom (FC) model, which can improve students’ HOTS and the validity and practicality of the model. The research subjects were all 10th-grade students following the Crafts and Entrepreneurship subject and the subject's teacher. Data were collected through Focus Group Discussion (FGD), interviews, questionnaire, checklist, and scale and analyzed descriptively.  The research findings show that the Crafts and Entrepreneurship subject was taught with conventional method which more dominantly involved teacher rather than students from defining stage like front end analysis, students’ analysis, task analysis, and learning goal specification analysis. The stages show that students’ ability was low, including receiving the learning material and doing the final task, which further implied their HOTS. However, their academic skill was probably relatively good. Then, the review showed that learning media was valid, effective, and practical. The findings were categorized as valid since experts performed the validation, and the trial results show a validity level of 3.16.  This study found that the learning material for the FC model was practical. The practical material was developed by implementing the input we obtained from the trial using a questionnaire to gather data about the perception of three Crafts and Entrepreneurship subject teachers and 33 students following the subject using the FC learning model and media.
Pelatihan dan Pendampingan Aneka Bakery pada Ibu-Ibu Rumah Tangga di Pamboang Sulawesi Barat Idrus, Raeny Tenriola; Syamsidah, Syamsidah; Burhanuddin, Izmi; Muhiddin, Amir
PENGABDI PENGABDI: VOL. 4, NO.2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v4i2.56353

Abstract

Abstrak. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Lalangpanua Sulawesi Barat, terutama istri dari kalangan petani dan nelayan. Ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan  ini juga sudah memiliki keterampilan membuat kue-kue yang diperoleh secara turun temurun dari orang tua, hanya saja kue-kue yang dibuat tersebut sekedar dikonsumsi atau dibuat pada saat ada acara-acara keluarga seperti khitanan, perkawinan dan sebagainya.. Metode pelatihan dilaksanakan dalam tiga bentuk yaitu ceramah dan diskusi  serta praktek. Ceramah diberikan sekitar 25%, sementara praktek diberikan sekitar 75%.. Ceramah yang dgunakan diselingi dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab.Selain ceramah, metode pelatihan juga dilakukan dengan Praktek/demonstrasi sekitar 75% yaitu mendemonstrasikan tentang teknik memilih bahan baku pembuatan bakery/roti aneka rasa, teknik penggunaan piranti  dalam membuat roti aneka rasa.  Selanjutnya untuk melihat keberhasilan pelatihan ini  dilakukan  evaluasi pelaksanaan program, ini bertujuan untuk melihat sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program dan apa kendala yang dihadapi.  Kegiatan pada tahap evaluasi ini juga dirangkaikan dengan pelaksanaan pendampingan dengan memberikan bantuan bimbingan secara berkelanjutan  setelah kegiatan ini dilakukan. Kesimpulan kegiatan PKM ini telah merubah pengetahuan, sikap dan perilaku peserta. Pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah dan dengan bekal itu sudah punya sikap yang positif,  bahwa pikiran, tenaga dan sumberdaya yang dimiliki harus dimanfaatkan seoptimal mungkin pada hal-hal yang positif dan produktif. Selanjutnya peserta pelatihan dan pendampingan sudah berubah perilakunya, tidak lagi diam dan penuh hayalan, akan tetapi selalu aktif berbuat dan memotivasi diri dan keluarganya untuk mencari peluang yang dapat menghasilkan uang. . Kata Kunci: Pelatihan; Pendampingan; Roti.
Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa (Cocos Nucifera) sebagai Bahan Substitusi dalam Pembuatan Coconut Crispy untuk Meningkatkan Potensi Usaha Gawarti, Gawarti; Syamsidah, Syamsidah; Febriani , Nur Resky M.
Jurnal Edukasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Insan Literasi Cendekia (INLIC) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jepkm.v1i2.12

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk (1) Mengetahui proses pembuatan tepung ampas kelapa. (2) Mengetahui proses pembuatan coconut crispy substitusi tepung ampas kelapa. (3) Mengetahui penilaian panelis terhadap mutu coconut crispy substitusi tepung ampas kelapa. (4) Mengetahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap coconut crispy substitusi tepung ampas kelapa. Tempat penelitian di Laboratorium Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan LKSA Bahagia. Waktu penelitian dimulai dari Desember 2021 hingga Februari 2022. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket (Scoresheet), studi literatur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan uji rata – rata (Mean), uji beda annova, dan uji beda lanjutan duncan. Hasil penelitian (1) Proses pembuatan tepung ampas kelapa ialah pengeringan, penghalusan, dan pengayakan. (2) Proses pembuatan coconut crispy diawali dengan penimbangan bahan, pencampuran bahan sesuai formulasi (F1 25%, F2 50%, dan F3 75%), pencetakan, pemanggangan, dan pengemasan. (3) Penilaian panelis terhadap mutu coconut crispy substitusi tepung ampas kelapa dihasilkan warna semakin tidak kuning kecoklatan, aroma semakin harum, tekstur semakin renyah, rasa semakin enak, over all semakin tidak baik, dan kesukaan semakin suka. (4) Produk coconut crispy diterima oleh masyarakat.