Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effectiveness of progressive mobilization level I on hemodynamic status of stroke patients in the ICU Yunie Atrie, Utari; Widiastuti , Linda; Siagian, Yusnaini; Wati, Liza; Rahman, Zakiah
Jurnal Keperawatan Vol. 15 No. 02 (2024): July
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v15i02.34882

Abstract

Introduction: Most stroke patients in the ICU to experience very long immobilization and are only able to rest in bed due to decreased consciousness and physical weakness. However, prolonged bed rest in the ICU can have negative impacts on patients, one of which is changes in the patient's hemodynamics. Progressive mobilization has the potential to affect hemodynamic status and has received significant attention in the critical care setting. Objectives: This study aims to determine the effect of progressive mobilization level I on the hemodynamic status of stroke patients in ICU at Bintan Regional Hospital. Methods: The research design was a non-equivalent control group design. The sample size was 32 stroke patient respondents consisting of 16 intervention groups and 16 control groups, with a purposive sampling technique. Measurements were made using observation sheets to assess hemodynamic status before and after progressive mobilization. Results:  The results of the bivariate analysis using the Paired T-Test showed that there was a difference in the average heart rate (p=0.000), systolic blood pressure (p=0.003), diastolic blood pressure (p=0.000), respiratory rate (p=0.000), and oxygen saturation (SaO2) (p= 0.001) between before and after progressive mobilization level I. The results of the Independent-T-Test showed that there was an effect of progressive mobilization level I on the hemodynamic status of ICU patients (p= 0.000 for each hemodynamic). There was an increase in hemodynamic status within the normal range after progressive mobilization. Conclusions: The results of this study can be a recommendation for nurses to carry out progressive mobilization level I by paying attention to the hemodynamic status of critical patients, especially for stroke patients to improve quality of life.
Hubungan Budaya Organisasi terhadap Perilaku Caring Perawat di RSUD Tarempa di Kabupaten Anambas Kepulauan Riau Haryani; Liestyaningrum, Wiwiek; Siagian, Yusnaini
Jurnal Keperawatan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v13i2.140

Abstract

Budaya organisasi merupakan sarana terbaik bagi rumah sakit untuk dapat memahami sumber daya manusia dari berbagai profesi didalam rumah sakit. Kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan adalah dengan menekankan perilaku caring. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan budaya organisasi terhadap perilaku caring perawat di RSUD Tarempa. Desain penelitian yang digunakan korelasional kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di RSUD Tarempa dan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 36 responden. Alat pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Fisher exact dengan signifikansi ≤ 0,05. Hasil Penelitian menunjukan bahwa 66,66 % responden dengan budaya organisasi kurang, dan 66,6% responden dengan perilaku caring kurang. Hasil dari uji Fisher exact didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan budaya organisasi terhadap perilaku caring perawat (p.value= 0,000) yang artinya α <0,05. Manajemen RSUD Tarempa diharapkan dapat membuat standar asuhan keperawatan, pedoman yang jelas, memberikan pelatihan dan pengembangan professional terkait caring dan perawat bekerja sesuai dengan uraian tugas melalui penerapan standar asuhan keperawatan secara komprehensif dan mengacu pada kebutuhan klien.
Hubungan Pola Makan dengan Sindrom Dispepsia pada Remaja Sri; Siagian, Yusnaini; Liza Wati , Liza Wati; Julia DS, Hotmaria
Jurnal Keperawatan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v13i2.144

Abstract

Dispepsia merupakan istilah yang digunakan dalam suatu sindrom atau kumpulan gejala rasa tidak nyaman berupa nyeri atau rasa terbakar pada epigastrium, cepat kenyang, kembung pada saluran cerna bagian atas, rasa penuh setelah makan, mual, muntah, dan sendawa pada perut bagian atas. Pola makan ini erat kaitannya dengan aktivitas atau kebiasaan makan, keluhan yang terjadi pada tiap orang mungkin tidak sama. Penelitian ini merupakan studi observasi analitik (kuantitatif) dengan pendekatan studi cross sectional yaitu penelitian non eksperimental dimana pengambilan data terhadap beberapa variabel penelitian dilakukan pada satu waktu. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja Sri Tanjung sejumlah 320 remaja. Sampel pada penelitian ini berjumlah 76 remajaBerdasarkan hasil uji spearman rank didapatkan hasil dengan nilai p=,000 (p<0,05) yang artinya ada hubungan antara pola makan dengan sindrom dispepsia pada pada remaja di Desa Sri Tanjung  Keeratan hubungan antara pola makan dengan sindrom dispepsia sebesar 0,504 yang berarti bahwa kekuatan hubungan antar kedua variabel yaitu sedang.
Pelatihan Massage Effleurage Menggunakan Olive Oil pada Perawat sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Dekubitus Pasien Stroke di Intensive Care Unit Atrie, Utari Yunie; Siagian, Yusnaini; Widiastuti, Linda; Wati, Liza; Sitindaon, Soni Hendra
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1914

Abstract

Pasien stroke yang memerlukan tirah baring dalam waktu lama di ICU mungkin berisiko untuk mengalami dekubitus punggung. Bagi pasien risiko tinggi, perawat ICU melakukan tindakan pencegahan dengan mengubah posisi dan melakukan pijatan. Namun ternyata perawat hanya melakukan sedikit pemijatan dengan lotion atau baby oil, sehingga pada beberapa kasus pencegahan luka dekubitus masih kurang optimal. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pijat punggung yang dipadukan dengan penggunaan olive oil efektif meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga elastisitas kulit, namun sebagian besar perawat belum mengetahui manfaat dari massage effleurage dan olive oil, sehingga dirasa perlu untuk dilakukan pelatihan kesehatan. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat kritis di ICU dalam melakukan massage effleurage di punggung menggunakan olive oil sebagai pencegahan dekubitus punggung pada pasien stroke dan pasien lainnya yang menjalani tirah baring lama di ICU. Metode pelatihan massage effleurage dilakukan secara ceramah, diskusi dan tanya jawab melalui media zoom agar dapat diikuti oleh seluruh perawat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023 dengan target responden adalah perawat ICU diseluruh Rumah Sakit di Tanjungpinang yang berjumlah 60 orang. Pelatihan dievaluasi dengan pre-test dan post-test melalui google form. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 43,88 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan teknik massage effleurage menggunakan olive oil adalah 83,29 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan massage effleurage. Pelatihan meningkatkan aspek kognitif dan psikomotor perawat ICU. Melalui upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya dekubitus punggung pada pasien tirah baring lama di ICU.
Hubungan Kehadiran Orang Tua Dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Saat Dilakukan Tindakan Invasif di Ruang IGD Athariq, Muhammad Advan; Rahman, Zakiah; Siagian, Yusnaini; Kurniati, Safra Ria
Excellent Health Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/excellent.v1i2.13

Abstract

Tindakan invasif adalah tindakan yang dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh, hal ini stresor kuat yang membuat anak mengalami kecemasan. Hal yang bisa mencegah dampak kecemasan anak dengan adanya kehadiran orang tua. Kehadiran orang tua bisa membantu mengurangi kecemasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehadiran orang tua dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) saat dilakukan tindakan invasif. Metode penelitian yaitu kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 40 anak dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan Spence Children Anxiety Scale (SCAS) Preschool yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov didapati p-value = 0,030 < (0,05), ada hubungan kehadiran orang tua dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) saat dilakukan tindakan invasif di ruang IGD Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang. Ketika anak masuk rumah sakit orang tua diharapkan hadir disebelah anak khususnya saat tindakan invasif dan bagi perawat bekerja sama dengan orang tua dengan tetap mempertahankan kehadiran orang tua saat tindakan invasif.
Pengaruh Aplikasi Self Management Chronic Kidney Disease (SM CKD) Terhadap Self Management Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Siagian, Yusnaini; Atrie, Utari Yunie; Wati, Liza; Rahardiantini, Ikha; Alfiana, Rima
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45500

Abstract

Introduction: Penggunaan teknologi sangatlah penting terutama bagi kesehatan salah satunya mengontrol cairan pada pasien pengidap gagal ginjal kronis. Kejadian yang sering dialami pasien gagal ginjal kronis adalah mengontrol cairan masuk dan keluar. Dalam studi ini penelitian memanfaatkan aplikasi yang mempermudah pasien untuk mengontrol cairan yaitu Aplikasi SM CKD. Objectives: Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Aplikasi SM CKD terhadap Self Management Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Kota Tanjungpinang. Methods: Penelitian ini menggunakan desain Pre-test and post test nonequivalent control group. Tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel didapatkan sebanyak 50 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Cristovao dan menggunakan uji wilcoxon dan man Whitney dan didapatkan nilai p value 0,004 dan 0,002< 0,005. Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aplikasi SM CKD terhadap self management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Conclusions: Hasil penelitian ini direkomendasikan bagi perawat unit hemodialisa untuk menggunakan aplikasi SM CKD pada pasien hemodialisa dalam meningkatkan self management cairan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien tersebut. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Self Management Cairan, Aplikasi SMCKD
Perbandingan Efektivitas Familiar Auditory Sensory Training (FAST) dan Terapi Murottal Terhadap Tingkat Kesadaran Pada Pasien Stroke di ICU Atrie, Utari Yunie; Siagian, Yusnaini; Rahman, Zakiah; Widiastuti, Linda; Ernawati, Ernawati; Yolanda, Yolanda
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45680

Abstract

Stroke merupakan sindroma klinis yang ditandai oleh disfungsi cerebral fokal yang berlangsung 24 jam atau lebih yang menyebabkan disabilitas atau kematian. Pasien stroke dengan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) biasanya disertai dengan salah satu gejala utama berupa penurunan kesadaran. Familiar Auditory Sensory Training (FAST) dan Terapi Murottal merupakan terapi yang efektif dalam mempengaruhi tingkat kesadaran pasien, namun belum diketahui perbedaan keefektifan antara dua terapi ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara terapi FAST dan terapi murottal terhadap tingkat kesadaran. Desain penelitian ini Quasy Eksperimen dengan rancangan Pre-Post Non Equivalent Control Group. Populasi dilihat dari jumlah pasien stroke dengan penurunan kesadaran di ruang ICU RSUD Kota Tanjungpinang pada bulan Januari-Juni 2024. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang terdiri dari 15 responden terapi Murottal 15 responden terapi FAST dengan teknik Consecutive sampling. Sampel dihasilkan melalui G*Power versi 3.1. Tingkat kesadaran pasien diukur menggunakan instrument Glasgow Coma Scale (GCS) yang terdiri dari 3 komponen yakni respon mata, verbal dan motorik. Hasil uji Paired Sampel T-Test pada kelompok FAST diperoleh nilai p < 0.005 dengan nilai mean sebelum 7.40 dan nilai mean sesudah meningkat menjadi 8.67 membuktikan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah. Pada kelompok terapi murottal diperoleh nilai p < 0.005 dengan nilai mean sebelum 8.20 dan nilai mean sesudah menjadi 10.0 membuktikan ada perbedaan tingkat kesadaran sebelum dan sesudah. Sedangkan pada hasil uji Independent Sampel T-Test diperoleh hasil nilai p > 0.005 yang membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kesadaran setelah diberikan FAST dan terapi murottal. Terapi FAST dan terapi murottal sama-sama dapat dijadikan terapi nonfarmakologi yang dapat membantu proses pemulihan kesadaran pada pasien stroke. Kata Kunci: Stroke, Familiar Auditory Sensory Training (FAST), Terapi Murottal, Galsgow Coma Scale (GCS), Penurunan Kesadaran
Hubungan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Skabies pada Nelayan di Desa Bayat Kecamatan Siantan Utara Eka Putri, Mawar; Sitindaon, Soni Hendra; Siagian, Yusnaini
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v14i2.157

Abstract

Penyakit skabies ini merupakan salah satu penyakit infeksi kulit (dermatitis kontak) dan juga penyakit akibat kerja yang dapat ditimbulkan oleh buruknya sanitasi pada nelayan. Penyakit skabies dapat berkembang dengan baik jika individu kurang memperhatikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Skabies Pada Nelayan di Desa Bayat Kecamatan Siantan Utara pada tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis korelatif menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 30 Nelayan yang berdomisili di Desa Bayat Kecamatan Siantan Utara. Hasil analisis statistik menggunakan spearman rank diperoleh p-value sebesar 0,061 (p>0,05), menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku kesehatan dengan kejadian skabies pada Nelayan di Desa Bayat Kecamatan Siantan Utara tahun 2023.