Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Kehadiran Orang Tua Dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Saat Dilakukan Tindakan Invasif di Ruang IGD Athariq, Muhammad Advan; Rahman, Zakiah; Siagian, Yusnaini; Kurniati, Safra Ria
Excellent Health Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/excellent.v1i2.13

Abstract

Tindakan invasif adalah tindakan yang dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh, hal ini stresor kuat yang membuat anak mengalami kecemasan. Hal yang bisa mencegah dampak kecemasan anak dengan adanya kehadiran orang tua. Kehadiran orang tua bisa membantu mengurangi kecemasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehadiran orang tua dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) saat dilakukan tindakan invasif. Metode penelitian yaitu kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 40 anak dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan Spence Children Anxiety Scale (SCAS) Preschool yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov didapati p-value = 0,030 < (0,05), ada hubungan kehadiran orang tua dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) saat dilakukan tindakan invasif di ruang IGD Rumkital Dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang. Ketika anak masuk rumah sakit orang tua diharapkan hadir disebelah anak khususnya saat tindakan invasif dan bagi perawat bekerja sama dengan orang tua dengan tetap mempertahankan kehadiran orang tua saat tindakan invasif.
PKM Manajemen Fatigue pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Eka, Mawar; Kurniati, Safra Ria; Agustiar, Evan
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpbegb59

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan penyakit ginjal tahap akhir dimana gangguan yang terjadi secara terus menerus dan ireversibel. Tindakan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal kronik yaitu dengan rutin menjalani terapi hemodialisa. efek dari hemodialisa berupa fatigue yang dirasakan berkaitan dengan mental dan fisik dalam jangku waktu yang lama dan tidak dapat hilang dengan beristirahat. Melihat dampak yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sangatlah perlu diberikan edukasi manajemen fatigue kepada pasien gagal ginjal kroni. Tujuan dari program ini untuk memberikan edukasi manajemen fatigue pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Merode yang digunakan dikemas dalam bentuk pendidikan kesehatan dengan penyuluhan, pengisisan kuisioner tentang fatigue. Hasil didapatkan 55% pasien kurang memahami dan penanganan fatigue, setelah dilakukan Pendidikan kesehatan, didapatkan adanya peningkatan skor pemahaman dan penanganan fatigue sebesar 79,9%, edukasi manajemen fatigue ini bertujuan agar pasien dapat memahami dan mengetahui penanganan terhadap fatigue. Kesimpulan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa terlaksanan berkat adanya dukungan dan kerjasama dari pihak mitra, serta antusias dari para pasien untuk mengikuti kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan penanganan fatigue yang dialami oleh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodoalisa
PKM Pendidikan Kesehatan Diet Dash Terhadap Hipertensi pada Remaja Putri, Mawar Eka; Kurniati, Safra Ria; Agustiar, Evan; Ibnusina, Cian
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/sc5awa38

Abstract

Diet DASH (Dietary Approaches To Stop Hypertension) menjadi salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk menurunkan hipertensi. Hipertensi merupakan suatu kondisi diamana tekanan darah seseorang melebihi batas normal, yaitu lebih dari 140/90 MmHg. Tekanan darah yang tinggi ini dapat menyebabkan sakit, bahkan kematian. Remaja dengan tekanan darah tinggi memiliki resiko terjadinya hipertensi saat dewasa. Penerapan diet DASH yang dilakukan dapat menurunkan tekanan darah, dengan peningkatan konsumsi sayuran dan buah yang kaya akan serat. Tujuan dari program ini untuk memberikan edukasi diet DASH terhadap hipertensi pada remaja. Metode yang digunakan dikemas dalam bentuk pendidikan, penyuluhan, dan pengukuran tekana darah. Hasil didapatkan 55% remaja kurang memahami tentang hipertensi dan diet DASH, setelah dilakukan pendidikan kesahatan, didapatkan adanya peningkatan skor pemahaman dan pengetahuan tentang hipertensi dan diet DASH sebesar 79,8% edukasi ini bertujuan agar remaja dapat memahami tentang hipetensi dan adanya diet DASH dalam menurunkan hipertensi. Kesimpulan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa terlaksana berkat adanya dukungan dan kerjasama dari pihak mitra, serta asusmsi dari para remaja untuk mengikuti kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hipertensi dan diet DASH. Saran: diharapkan program pendidikan kesahatan ini dapat diterapkan oleh remaja dalam memotivasi, mencegah dan mengontrol hipertensi khususnya pada remaja yang beresiko agar terhindar atau mengurangi faktor resiko hipertensi.
PKM Pencegahan Obesitas pada Remaja Terhadap Kejadian Hipertensi Putri, Mawar Eka; Kurniati, Safra Ria; Muspratiwi, Dea; Agustiar, Evan
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/8pmzf964

Abstract

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang semakin sering ditemukan. Obesitas yang terjadi pada remaja mempengaruhi menampilan dan risiko terjadinya penyakit tidak menular di masa yang akan dating sehingga produktivitas remaja akan rentan terganggu. Tekanan darah yang tinggi ini dapat menyebabkan sakit, bahkan kematian. Remaja dengan tekanan darah tinggi memiliki resiko terjadinya hipertensi saat dewasa.  Remaja sangatlah perlu diberikan edukasi pencegahan obesitas pada remaja untuk menghidari kejadian hipertensi pada remaja. Tujuan dari program ini untuk memberikan edukasi pecegahan obesitas pada remaja terhadap kejadian hipertensi. Metode yang digunakan dikemas dalam bentuk pendidikan, penyuluhan, dan pengukuran tekana darah. Hasil didapatkan 61% remaja memahami tentang pencegahan obesitas dan hipertensi setelah dilaksanakan pendididkan kesehatan, didapatkan adanya peningkatan skor dari pemahaman pencegahan obesitas dan hipertensi sebesar 81,4% pemahaman pencegahan obesitas bertujuan untuk membantu remaja agar mencegah terjadinya hipertensi. Kesimpulan: Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa terlaksanan berkat adanya dukungan dan kerjasama dari pihak mitra, serta antusias dari para remaja untuk mengikuti kegiatan tersebut. Saran: Diharapkan program pendidikan kesehatan terkait pencegahan obesitas pada remaja terhadap kejadian hipertensi ini dapat terus diterapkan pada para remaja agar remaja dapat mejaga dan terhidar dari peningkatan kejadian hipertensi.
Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Remaja Putri, Mawar Eka; Kurniati, Safra Ria; Muspratiwi, Dea; Agustiar, Evan
Excellent Health Journal Vol. 3 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/excellent.v3i2.157

Abstract

Obesity in adolescents can cause various health problems, both physical and psychological. Physical consequences include increased risk of heart disease, hypertension, type 2 diabetes, respiratory problems, bone and joint problems, and the risk of certain cancers. In addition, obesity can also cause psychological problems such as low self-esteem, depression, and anxiety, as well as social problems such as bullying. Hypertension in adolescents is a problem because it will continue into adulthood with a high risk of morbidity and mortality. The increase in obesity is accompanied by an increase in comorbidities that have the potential to become degenerative diseases in the future, such as coronary heart disease, type 2 diabetes and hypertension. The purpose of the study was to determine the relationship between obesity and the incidence of hypertension in adolescents. This study was conducted in the Tanjungpinang Health Center work area on January 10-13, 2025. The study design used a cross-sectional. The population in this study were adolescents in the Tanjungpinang Health Center work area, the sample in this study amounted to 30 people. The hypothesis test used was chi-square. The results showed a relationship between obesity and hypertension in adolescents with a ρ-value of 0.003 (ρ ≤ 0.05). It is hoped that in the future adolescents can control their weight within the ideal range so that the risk of hypertension can be minimized.
Guided Imagery Intervention to Reduce Anxiety in Nursing Home Elderly Resident Kurniati, Safra Ria; Putri, Mawar Eka
Psychiatry Nursing Journal (Jurnal Keperawatan Jiwa) Vol. 4 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pnj.v4i2.38731

Abstract

Introduction: The increasing number of the elderly population will cause health problems in the elderly, including mental health problems. However, study of anxiety in elderly is limited. Seeing the conditions experienced by the elderly, it is very necessary to pay attention and to provide intensive mental guidance which is then studied, internalized and practiced by the elderly in daily life. This study aims to determine the effect of guided imagination techniques on elderly anxiety. Method: The research design was a pre-experimental pre and post test design with 30 elderly respondents. Sample was chosen by purposive sampling technique. Data were collected by using Hamilton Anxiety Rating Scale. Results: After the intervention, it was found that guided imagination had an effect on the anxiety score of the elderly. Conclusions: This study concludes that guided imagery can be applied to create a relaxation effect to elderly, thus will have an impact on anxiety level.
Lemon Aromatherapy for Reducing Anxiety in Pregnant Women Approaching Labor Pujiati, Wasis; Julia DS, Hotmaria; Nirnasari, Meily; Sari, Komala; Wati, Liza; Kurniati, Safra Ria; Sartika, Lili; Arianingsih, Tri; Asnita, Asnita; Trisnawati, Yeti
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 7 No. 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 April 2025
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v7i1.907

Abstract

Anxiety in pregnant women before childbirth was often caused by hormonal changes that affected emotional states. This study aimed to evaluate the effect of lemon aromatherapy on anxiety levels in pregnant women approaching labor. A quasi-experimental method was used with a pre-test and post-test with control group design, involving 32 pregnant women in the working area of Kampung Bugis Public Health Center. Data analysis using the Wilcoxon test showed that the administration of lemon aromatherapy significantly reduced anxiety levels, with a p-value of 0,000. This study recommended lemon aromatherapy as a safe and effective non-pharmacological method to reduce anxiety in pregnant women prior to childbirth.
Video Animasi Sebagai Media Edukasi Menurunkan Stigma Gangguan Jiwa Remaja Kurniati, Safra Ria; Khariroh, Shamilatul; Ernawati, Ernawati; Nurlis, Putri Apricilia
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 6 No 2 (2024): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v6i2.444

Abstract

Gangguan jiwa merupakan salah satu isu kesehatan mental yang menjadi perhatian utama dunia saat ini. Perkembangan teknologi memungkinkan arus informasi yang diterima menjadi tidak terbendung, salah satunya tentang isu gangguan jiwa. Akan tetapi stigma gangguan jiwa masih dirasakan tinggi, termasuk pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendidikan kesehatan melalui media video animasi berpengaruh terhadap stigma gangguan jiwa pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah 82 siswa dan siswi SMP dengan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Social Distance Scale untuk mengukur stigma mengenai gangguan jiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean pretest adalah 26,23 dengan SD ±3,72 dan nilai mean posttest sebesar 22, 54 dengan SD ±4,86. Uji paired t-test menunjukkan bahwa p value sebesar 0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan video animasi secara signifikan bisa berpengaruh terhadap stigma gangguan jiwa pada remaja. Perawat jiwa dalam hal ini dapat menggunakan media yang lebih menarik seperti media video animasi dalam memberikan pemdidikan kesehatan pada remaja untuk mengurangi stigma gangguan jiwa
Aspek Sentuhan Dalam Terapi Kelompok Terapeutik Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Pada Bayi Usia 12-18 Bulan: Case Report Kurniati, Safra Ria; Rahman, Zakiah
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15 No 1 (2020): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v15i1.84

Abstract

Infancy is period of early life which basic abilities will determine success in the next phase. In this phase, the aspect of psychosocial development that must be achieved is to have a sense of trust, both for oneself, other people and the world around them. This study aims to find out how the application of therapeutic group therapy in increasing trust in infants and focus on aspects of touch. The method used is the case study. The results of this study indicate that the strengthening of touch in Therapeutic Group Therapy is able to foster and increase trust in infants in accordance with their psychosocial development tasks. Nurses as therapists need to emphasize this by encouraging mothers to not only give praise when the baby is successfully carrying out the task being trained, but also accompanied by physical affection sign such as touching, stroking, kissing and hugging the baby.Keywords: Infant, Touch, Therapeutic Group Therapy
HUBUNGAN USIA DAN LAMA OPERASI DENGAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA PASIEN ANESTESI SPINAL DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KOTA TANJUNGPINANG Qoriah, Nada Utami; Sitindaon, Soni Hendra; Kurniati, Safra Ria; -, Zuraidah
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v5i1.12857

Abstract

Pembedahan atau operasi merupakan semua tindakan pengobatan menggunakan cara invasif yaitu membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Proses pelmbedahan dilakukan setelah tindakan anestesi, salah satunya yaitu spinal anestesi. Salah satu dampak dari pemberian anestesi adalah Post Anesthetic Shivering (PAS). Penyebab hipotermia post anestesi spinal diantaranya usia dan lama operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan lama operasi terhadap kejadian hipotermia di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik, jumlah sampel 67 responden dengan teknik non-probaibility sampling yaitu consecutive sampling. Alat pengumpulan data dengan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji chi square dengan p value < 0,05. Hasil penelitian didapatkan hasil uji statistic chi square diperoleh p value 0,001 < 0,05, menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara usia dengan kejadian hipotermia dan Hasil uji statistic chi square diperoleh p value 0,001 < 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara lama operasi dengan kejadian hipotermia  Kesimpulan diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam pencegahan pasien mengalami hipotermia post anestesi spinal.