Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penerapan Algoritma C4.5 Dalam Mengukur Tingkat Kepuasan Pengguna E-Learning Pada Mahasiswa Universitas Abdurrab Luluk Elvitaria; Salamun; Esni Malau
JEKIN - Jurnal Teknik Informatika Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jekin.v4i2.898

Abstract

Integrasi teknologi dan jaringan internet telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan formal dan informal saat ini dan di masa depan. E-Learning telah berdampak signifikan pada dunia pendidikan dengan membantu siswa dan pendidik dalam proses pembelajaran. Universitas Abdurrab di Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia, telah menerapkan sistem E-Learning untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses materi pembelajaran baik di dalam maupun di luar kampus, yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Namun, siswa menghadapi tantangan teknis seperti kesalahan dalam mengakses platform dan kesulitan dalam pelacakan kehadiran dan pengiriman tugas. Penelitian ini menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS), dengan fokus pada lima aspek: konten, akurasi, format, keramahan pengguna, dan ketepatan waktu, untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna. Data diproses menggunakan algoritma C4.5. Tujuan penelitian termasuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dengan E-Learning di Abdurrab University, mengklasifikasikan tingkat kepuasan menggunakan algoritma C4.5, dan memberikan wawasan berharga bagi universitas untuk meningkatkan sistem E-Learning-nya. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap E-Learning di kalangan siswa adalah atribut US1 (sistem memenuhi persyaratan tugas atau pekerjaan pengguna). Namun, setelah evaluasi ulang, atribut tertentu seperti A3 (sistem jarang mengalami kesalahan selama operasi) dengan 98 siswa dan A4 (sistem selalu mudah diakses tanpa gangguan teknis) dengan 91 siswa menunjukkan nilai gain rendah, khususnya 0,2596 dan 0,2768. Dalam skenario ini, siswa menyatakan ketidakpuasan dengan penggunaan E-Learning, seperti yang ditunjukkan oleh data dari 349 responden siswa yang menyelesaikan kuesioner.
Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Guru Honorer di SMPN 1 Umpu Semenguk Way Kanan Ismail, Benhur; Putra, Ansori Dasa; Purwito, Teguh; Rosidah, Nur; Salamun
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 18 No. 2 (2025): Lentera
Publisher : STKIP PGRI Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52217/nfpwpy30

Abstract

This study aims to analyze the role of school principals in empowering honorary teachers at SMPN 1 Umpu Semenguk Way Kanan, focusing on planning and implementation strategies, forms of empowerment, supporting and inhibiting factors, and honorary teachers' perceptions of the effectiveness of the principal's role. The study employs a qualitative approach with a case study design through data collection techniques including semi-structured in-depth interviews, passive participant observation, and documentation study involving the principal, honorary teachers, and vice principal for curriculum affairs. Data analysis uses the Miles and Huberman interactive model with stages of data reduction, data display, and conclusion drawing, while data validity is tested through source triangulation and technique triangulation. The results show that the principal's strategy is implemented systematically through comprehensive needs analysis integrated into the School Work Plan (RKS) and School Activity and Budget Plan (RKAS), with short-term program implementation (in-house training, workshops, clinical supervision, mentoring) and long-term programs (facilitation of further studies, certification assistance, internal career paths). Forms of empowerment encompass three dimensions: professional through inclusion in training/seminars, internal IHT/KKG, and benchmarking visits; structural/managerial through assignment of coordinator/homeroom teacher responsibilities to 50% of honorary teachers, involvement in decision-making, and autonomy in developing lesson plans; and psychological/motivational through non-financial rewards, creation of fair work climate, and personal coaching/mentoring approaches.
Improving Community Knowledge and Skills through Innovation in Utilizing Sorghum Waste as Organic Fertilizer in Batu Layang Village, North Bengkulu Regency Susilo, Edi; Salamun; Dwi Hermawati; Parwito; Rita, Wismalinda; Indra Warman; Ina Asitalia; Tila Watil Muslim Meini; Leres Puspitasari; Fitria Yulianti; Shinta Risti Astuti; Rahmat Setiaji; Sanju Diosi Arisca; Mini Asmarita; Iskarnedi
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v5i1.534

Abstract

Diversification of local foods is a strategic step in achieving food self-sufficiency and reducing dependence on imports and a single major commodity. However, the dominance of rice as a staple food remains a challenge for national food security. Sorghum (Sorghum bicolor L.) has great potential for development due to its high nutritional content, tolerance to marginal land, and gluten-free properties. However, its utilization in Indonesia is still relatively limited. In Batu Layang Village, Hulu Palik Subdistrict, North Bengkulu Regency, this community service activity targeted farmer groups, PKK, youth, and the general public. The Participatory Rural Appraisal (PRA) method was applied through socialization, training, and demonstration of sorghum waste processing, product downstreaming assistance, evaluation, and marketing strategy strengthening. The results of the activities showed a significant increase in the knowledge and skills of the community, particularly in processing sorghum waste into high-quality organic fertilizer. The evaluation showed increased post-harvest capabilities and a high level of participant satisfaction. In addition to producing economically valuable products, this program also broadened the community's knowledge of food diversification and encouraged forming joint business groups in the future.