Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ARTIKEL REVIEW: DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP RANTAI DISTRIBUSI BAHAN OBAT, OBAT DAN ALAT KESEHATAN Dwi Yuri Arista; Widya Lestari; Sriwododo Sriwidodo
Farmaka Vol 20, No 2 (2022): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v20i2.38770

Abstract

COVID-19 yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2  (SARS COV-2) ditetapkan sebagai pandemi dunia oleh WHO pada Maret 2020 dan masih berlangsung hingga tahun 2022. Adanya pandemi global dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan turunnya perekonomian global dan mempengaruhi hampir seluruh sektor salah satunya adalah pada sektor distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada rantai distribusi bahan obat, obat, dan alat kesehatan karena adanya pandemi sehingga dapat dilakukan tindak penanganan atau pencegahan terhadap masalah tersebut. Metode penelusuran dan pencarian data dilakukan secara elektronik melalui website Google Scholar, Pubmed dan Emerald Insight dengan kata kunci ”COVID-19”, “Distribusi”, “Gangguan distribusi akibat pandemi COVID-19”, “Dampak pandemi COVID-19 terhadap distribusi obat” serta “Impacts of COVID-19 on drug dan medical devices distribution”. Didapatkan total 29 jurnal, 2 peraturan pemerintah, dan 1 surat edaran pemerintah yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Dari hasil telaah Pustaka, diindentifikasi bahwa dampak yang terjadi pada sektor distribusi bahan obat/obat dan alat kesehatan adalah naiknya permintaan barang, kekurangan stok terhadap produk esensial, kegagalan pengiriman tepat waktu, adanya gangguan produksi karena keterbatasan bahan baku obat impor, keterlambatan dalam transportasi dan logistik, gangguan aliran transportasi dan adanya pembatasan transportasi darat, laut, maupun udara. Dari hasil tersebut pemerintah, pelaku industri maupun distribusi dapat menyiapkan langkah esensial berupa tindakan perbaikan maupun pencegahan sehingga apabila terjadi masalah serupa dikemudian hari dapat dilakukan penyelesaian dengan lebih efisien untuk dapat meminimalisir dampak yang timbul pada sektor distribusi akibat adanya pandemi.
PENGENDALIAN HAMA ULAT API PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN BAHAN AKTIF MATADOR DAN DETERJEN Bayu Tri Nanda; Widya Lestari; Kamsia Dorliana Sitanggang
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1947

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan tumbuhan tropis golongan palma yang termasuk tanaman tahunan dan habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Kelapa sawit yang sudah dibudidayakan terdiri dari dua jenis yaitu E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama adalah yang pertama kali dibudidayakan sebagai tanaman komersial. Sementara E. oleifera belakangan ini mulai dibudidayakan untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. Ulat api merupakan hama pemakan daun yang dapat merugikan bagi perkebunan kelapasawit, khususnya di Sumatera Utara. Hama ulat api harus diperhatikan dalam pengendalian populasinya. Diantara jenis- jenis ulat api, S. asigna dikenal sebagai ulat yang paling rakus dan yang paling sering menimbulkan kerugian pada tanaman kelapa sawit baik pada tanaman muda maupun pada tanaman tua. Oleh karena itu diperlukan pengendalian yang tepat untuk meminimalisir populasi hama. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan Pengendalian Hama Ulat Api Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Bahan Aktif Matador Dan Deterjen. Berdasarkan hasil analisis pada Pengendalian Hama Ulat Api Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Bahan Aktif Matador Dan Deterjen diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan aktif matador dan deterjen dapat mengendalikan hama ulat api pada tanaman klapa sawit dengan konsentrasi minimal 25% dari setiap bahan dan untuk mempercepat maka deperlukan konsentrasi 50%.
ESTIMASI PRODUKSI BLOK A16C DENGAN METODE SENSUS BUAH HITAM BLACK BUNCH CENCUS (BBC) DI KEBUN AEK NABARA PT. SUPRA MATRA ABADI Muhammad Reza Fahlevi; Yusmaidar Sepriani; Novilda Elizabeth Mustamu; Widya Lestari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3158

Abstract

The research was conducted in block A16C Afdiling I planting year 2016 (OP 16) at PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Garden (KAN) in Bilah Hulu District, Labuhanbatu, North Sumatra. This study aims to determine the amount of Fresh Fruit Bunch (FFB) production in the next 6 months (for one semester). A census of block A16C black fruit is carried out to find out how many tonnes will be produced within 6 months and the budget for harvesting costs. The Black Bunch Census (BBC) is conducted twice a year in mid-December and June. This research was conducted in the third week of December 21-28 using a completely randomized design (CRD). The area of the block is 30 ha with the number of trees to be censused at 10%, so the total area of 3 ha is equivalent to 435 trees of oil palm. The characteristics of oil palm fruit that can be censused are broken flowers, clove flowers, coffee flowers, black fruits, red fruits, and loose fruits. The results of the census showed that there were 3,659 stalks of oil palm fruit or 8.4 stalks/tree. BJR yields for block A16C in December 2022 were 16 kg/head, 8.4 stems/tree, and 145 trees/ha. So the FFB production in the next 6 months starting from January to June is 19,488 kg/ha. This block totals 30 hectares, so the total production is 584,640 kg/block. INTISARI                  Penelitian dilakukan di blok A16C Afdiling I tahun tanam 2016 (OP 16) pada PT. Supra Matra Abadi Kebun Aek Nabara (KAN) Kecamatan Bilah Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi Tandan Buah Segar (TBS) dalam 6 bulan yang akan datang (selama satu semester). Sensus buah hitam block A16C dilakukan agar dapat diketahui berapa ton yang akan dihasilkan dalam waktu 6 bulan dan anggaran biaya panennya. Sensus Buah Hitam Black Bunch Census (BBC) dilakukan dua kali dalam setahun pada pertengahan bulan Desember dan Juni. Penelitian ini dilakukan pada minggu ketiga bulan Desember tanggal 21-28 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Luas blok sebesar 30 ha dengan jumlah pokok yang akan disensus sebesar 10%, maka total luasannya sebesar 3 ha setara dengan 435 pokok kelapa sawit. Ciri buah kelapa sawit yang boleh disensus yaitu bunga pecah, bunga cengkeh, bunga copi, buah hitam, buah merah, dan buah brondol. Hasil sensus menunjukkan sebanyak 3.659 janjang buah kelapa sawit atau sebesar 8,4 janjang/pokok. Hasil BJR pada blok A16C di bulan Desember 2022 memiliki berat 16 kg/janjang, 8,4 janjang/pokok, dan 145 pokok/ha. Maka hasil produksi TBS dalam 6 bulan yang akan datang dimulai dari bulan Januari–Juni sebesar 19.488 kg/ha. Pada blok ini berjumlah 30 Ha maka hasil produksi keseluruhannya yaitu 584.640 kg/blok.
PEMANFAATAN KOMBINASI SOLID DAN PUPUK KCL DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIMUN Kurnia Sandy; Siti Hartati Yusida Saragih; Widya Lestari; Novilda Elizabeth Mustamu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3342

Abstract

Cucumber is a vegetable which always increase the need each year so that important to encourage the production. This research was aim to investigate the utilization of combination of solid and potassium fertilizer to improving the growh and production of cucumber. This research was held on Aek Tapa Bulutelang, North Labuhanbatu from Apryl to June 2023. This research used blocked design randomized from 2 factor. The A factor contained 3 level of solid those are: S0: 0 gr, S1: 500 gr/polybag, S2: 1000 gr/polybag and B factor contained  3 levels of KCL fertilizer  namely: K0: 0 gr, K1: 100 gr/polybag), K2: 200 gr/poly bag). In this study, in order to know the differences between treatments, Duncan's test was used with a level of 5%. Keywords : Cucumber, solid, KCL fertilizer INTISARI Mentimun merupakan tanaman yang tiap tahun mengalami peningjatan permintaan sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi. Riset ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kombinasi solid dan pupuk KCl dalam meningkatkan peprtumbuhan dan produksi timun. Penelitian ini di laksanakan di Desa Aek Tapa Bulutelang Dusun 3 Kec. Marbau Kab. Labuhanbatu Utara pada bulan April-Juni 2023. Riset ini menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 2 faktor. Faktor A  yaitu S0 : 0 gr, S1 : 500 gr/ polybag, S2 : 1000 gr/ polybag dan faktor B adalah taraf pemberian pupuk KCL yaitu :K0 : 0 gr, K1 : 100 gr/ polybag), K2 : 200 gr/ polybag, masing masing perlakuan doulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian diuji menggunakan uji duncan 5%. Kata kunci : Mentimun, solid, pupuk KCL
KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF DUA VARIETAS JAGUNG LOKAL DI TANAH ULTISOL Taufik Hidayat; Siti Hartati Yusida Saragih; Widya Lestari; Novilda Elizabeth Mustamu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3345

Abstract

White corn and glutinous corn are two varieties of corn plants that differ in texture and usage. White corn is generally used as the main food ingredient or raw material for the food industry, while glutinous corn is more often processed into traditional food or snacks. Both varieties of corn were grown on ultisols, which are generally low fertility and high acidity soils. To support optimal growth of corn plants on ultisol soil, applying urea fertilizer is an important step. Urea fertilizer contains high nitrogen which plays a role in stimulating plant vegetative growth, so that it can help corn plants overcome environmental challenges on less fertile ultisol soils. By applying urea fertilizer correctly and proportionately, the growth of roots, leaves and corn stalks can be increased, so that the yield potential also increases. Urea fertilizer helps plants absorb nitrogen which is essential for the formation of protein and chlorophyll, and supports the process of photosynthesis which is important for plant food production. So in this study, the authors made a study of the vegetative and generative characters of two local maize varieties on ultisol soil. This study aims to determine and observe the vegetative and generative characters of corn plants using ultisol soil. The results of this study are by using ultisol soil as a planting medium and adding urea fertilizer, corn yields increase and provide good yields. Keywords: Ultisol Soil, White Corn, Glutinous Corn, Urea Fertilizer, Randomized Block Design (RAK)INTISARI Jagung putih dan jagung ketan merupakan dua varietas tanaman jagung yang memiliki perbedaan dalam tekstur dan penggunaannya. Jagung putih umumnya digunakan sebagai bahan pangan utama atau bahan baku industri pangan, sedangkan jagung ketan lebih sering diolah menjadi makanan tradisional atau makanan ringan. Kedua varietas jagung ini ditanam pada tanah ultisol, yang merupakan jenis tanah yang umumnya memiliki tingkat kesuburan rendah dan keasaman tinggi. Untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman jagung di tanah ultisol, pemberian pupuk urea menjadi salah satu langkah penting. Pupuk urea mengandung nitrogen tinggi yang berperan dalam memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, sehingga dapat membantu tanaman jagung mengatasi tantangan lingkungan pada tanah ultisol yang kurang subur. Dengan pemberian pupuk urea secara tepat dan proporsional, pertumbuhan akar, daun, dan tangkai jagung dapat ditingkatkan, sehingga potensi hasil panen juga meningkat. Pupuk urea membantu tanaman menyerap nitrogen yang esensial bagi pembentukan protein dan klorofil, serta mendukung proses fotosintesis yang penting bagi produksi makanan tanaman. Jadi pada Penelitian ini, penulis membuat sebuah Penelitian tentang karakter vegetatif dan generatif dua varietas jagung lokal di tanah ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan melihat karakter vegetatif dan generatif tanaman jagung dengan menggunakan tanah ultisol. Hasil Penelitian ini yaitu dengan menggunakan tanah ultisol sebagai media tanam dan ditambah dengan pupuk urea, hasil Tanaman jagung meningkat dan memberikan hasil panen yang bagus. Kata Kunci: Tanah Ultisol, Jagung Putih, Jagung Ketan, Pupuk Urea, Rancangan Acak Kelompok (RAK)
IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH YANG DITANAMI KELAPA SAWIT (Eleasis guineensis jacq.) DI PT. SINAR PANDAWA Muhammad Julham; Khairul Rizal; Widya Lestari; Yusmaidar Sepriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3919

Abstract

This research was aim to identification the soil chemical properties of soil planted by oil palm on PT. Sinar Pandawa. the research was held at Perkebunan Sennah Village Bilah Hilir District Labuhanbatu regency. this research used survey method with purposive random sampling and the samples taken by zig zag method contained 5 plots with 20 m distance on 0-20 cm depth. this research was held on June - July 2023. the resluts showed that the soil chemical properties of soil planted by oil palm on PT. Sinar Pandawa have acid pH by 4,26-4,97 units, with several chemical properties by low to high such as total nitrogen by 0.04% - 0.98%, available P by 0.10 - 0.60 ppm and C-organic 0.72 - 3.82%. Keywords : chemical properties, soil, oil palm INTISARIRiset ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat kimia tanah pada tanah yang ditanami kelapa sawit di PT. Sinar Pandawa. Riset telah dilaksanakan di Desa Perkebunan Sennah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu. Riset ini menggunakan metode survey secara purposive random sampling dan pengambilan secara zig zag yang terdiri dari 5 titik dengan jarak 20 m pada kedalaman 0-20 cm.  Riset ini telah dilaksanakan pada Juni hingga Juli 2023. Hasil riset menunjukkan bahwa sifat kimia tanah pada tanah yang ditanami kelapa sawit di PT. Sinar Pandawa memiliki kriteria pH masam sebesar 4,26-4,97 unit, dengan beberapa sifat kimia tanah yang rendah sampai tinggi seperti N-total 0,04%-0,98%, P tersedia rendah yaitu 0,10-0,60 ppm dan C-Organik 0,72-3,82%. Kata kunci :Sifat kimia, Tanah, kelapa Sawit
PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Nadia Latifatma; Kessy Ananda; Egi Pratama Putra Tanjung; Ulfa Fadhillah Thohir; Aprima Sonia; Dihra Ardaly Siregar; Cut Tarisa; Tria Anisyah Pebina Br Ginting; Arifatuz Zahro; Widya Lestari; Sufina Dewi; Fyarisa; Uswatun Hasanah; Fitri Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i2.158

Abstract

Didalam suatu lembaga pendidikan layanan bimbingan karir untuk siswa SMP memiliki peranan penting berupa mengenai perubahan dan perkembangan siswa yang optimal selain belajar-mengajar sekolah juga memiliki kewajiban untuk membantu para siswa dalam mengatasi masalah perkembangan pendidikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode  penelitian  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  metode  deskriptif  kualitatif. Dilihat dari latar belakang konseling karir tidak dapat dipisahkan dari bimbingan karir. Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD, Bimbingan dan konseling karir di SMP merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, sehingga muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan dan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki.
UJI EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum bacilicum L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT Widya Lestari; Rulia Meilina; Periskila Dina Kali Kulla; Faradilla Safitri; Nur Akmadia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.4192

Abstract

Latar Belakang : Asam urat merupakan penyakit yang menyerang persendiaan tubuh, seperti jari tangan, tumit, jari kaki, lutut, hingga pergelangan tangan. Penyakit timbul karena adanya penumpukan zat purin yang kemudian berubah menjadi asam urat. Tumbuhan seledri dan kemangi berpotensi sebagai obat tradisional dalam menurunkan kadar asam urat. Karena tumbuhan tersebut mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antihiperurisemia dalam menurunkan kadar asam urat.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efek pemberian kombinasi ekstrak etanol daun seledri dengan daun kemangi dan dosis efektif terhadap penurunan kadar asam urat.Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang terdiri dari kelompok perlakuan kontrol negatif (Na-CMC 5%), kontrol positif (allopurinol), kelompok 1 dosis 75 : 25 mg/kg BB, kelompok 2 dosis 50 :50 mg/kg BB dan kelompok 3 dosis 25 : 75 mg/kg BB. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2023. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi mampu menurunkan kadar asam urat pada mencit. Perlakuan kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi menunjukkan penurunan kadar asam urat sejak H-9 hingga H-15. Kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat mencit karena nilai sig > 0,05. Kesimpulan : Kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi efektif dalam menurunkan kadar asam urat sekitar 21 % hingga 27% dan dosis yang paling efektif yaitu kombinasi dosis 50 :50 mg/kg BB. Kata Kunci : Asam Urat, Antihiperurisemia, Allopurinol, Kemangi, SeledriBackground : Gout is a disease that attacks the joints of the body, such as fingers, heels, toes, knees, to the wrists. The disease arises due to a buildup of purine substances which then turn into uric acid. Celery and basil plants have potential as traditional medicines for lowering uric acid levels. Because this plant contains flavonoid compounds which have the potential to act as antihyperuricemia in reducing uric acid levels. Research Objectives : To determine the effect of giving a combination of ethanol extract of celery leaves with basil leaves and the effective dose on reducing uric acid levels.Research Methods : This study was an experimental study with a purposive sampling technique consisting of a negative control group (Na-CMC 5%), positive control (allopurinol), group 1 dose 75: 25 mg/kg BW, group 2 dose 50 : 50 mg/kg BW and group 3 dose 25 : 75 mg/kg BW. This research was conducted from July to August 2023. Results : The results showed that the combination of ethanol extracts of celery leaves and basil leaves was able to reduce uric acid levels in mice. The combination treatment of ethanol extract of celery leaves and basil leaves showed a decrease in uric acid levels from D-9 to D-15. The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves had a significant effect on The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves had a significant effect on reducing uric acid levels in mice because the sig value was > 0.05. Conclusion : The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves is effective in reducing uric acid levels around 21% to 27% and the most effective dose is the combined dose of 50:50 mg/kg BW.Keywords    : Uric Acid, Antihyperuricemia, Allopurinol, Basil, Celery
Formulasi Ekstrak Kulit Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Sebagai Lotion untuk Mencerahkan Kulit Widya Lestari; Cut Intan Fazira; Rulia Meilina; Nurhayati Nurhayati
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.4191

Abstract

Kulit segar, bersih dan sehat bisa menjadi milik semua orang jika perawatan dilakukan dengan tepat dan teratur, salah cara satu perawatan kulit yaitu dengan menggunakan sediaan lotion. Kulit buah jambu biji mengandung senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan dalam menghambat tirosinase yaitu polifenol yang dapat mencerahkan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan ekstrak kulit jambu biji sebagai lotion dan untuk mengetahui efektivitas pencerah kulit dari ekstrak kulit jambu biji. Penelitian dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol, ekstrak yang diperoleh dibuat formulasi sediaan lotion. Sediaan lotion tersebut dibuat variasi konsentrasi yaitu F1, F2 dan F3, selanjutnya dilakukan beberapa uji, diantaranya ujifitokimia, uji iritasi, uji kesukaan dan uji kecerahan. Hasil yang diperoleh yaitu sediaan lotion F3 memiliki tingkat kecerahan kulit yang lebih tinggi daripada sediaan pembanding, hal ini disebabkan oleh pengaruh konsentrasi ekstrak kulit buah jambu biji yang mengandung senyawa flavonoid lebih tinggi.. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jambu biji dapat diformulasikan dalam bentuk lotion sebagai sediaan pencerah kulit. Formulasi sediaan lotion Ekstrak kulit buah jambu biji memiliki efek untuk mencerahkan.Kata Kunci: Lotion, Kulit buah Jambu biji, Flavonoid, Senyawa pencerah kulitFresh, clean and healthy skin can belong to everyone if care is done properly and regularly, one way to treat skin is by using lotion preparations. Guava skin contains flavonoid compounds which have the ability to inhibit tyrosinase, namely polyphenols which can brighten the skin. The purpose of this study was to formulate guava peel extract as a lotion and to determine the effectiveness of skin lightening from guava peel extract. The research was carried out by maceration using ethanol solvent, the extract obtained was made into a lotion formulation. The lotion preparations were made in various concentrations, namely F1, F2 and F3, then several tests were carried out, including phytochemical tests, irritation tests, preference tests and brightness tests. The results obtained were that the F3 lotion had a higher skin brightness level than the comparison preparation, this was due to the effect of the higher concentration of guava peel extract which contained flavonoid compounds. The conclusion of this study was that guava peel extract can be formulated in the form lotion as a skinlightening preparation. Lotion preparation formulation Guava peel extract has a brightening effect.Keywords: Lotion, Guava Peel, Flavonoid, Skin Lightening Compound
PENGARUH EFEK EKSTRAK UMBI BIT (Beta Vulgaris L.) DALAM MENGHAMBAT PENINGKATAN KADAR ASPARTATE AMINOTRANSFERASE (AST) DAN ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA MENCIT JANTAN Widya Lestari; Rulia Meilina; Kesumawati Kesumawati; Sahbainur Rezeki
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.4189

Abstract

Umbi bit (Beta Vulgaris L.) secara tradisional telah digunakan untuk berbagai penyakit salah satunya yaitu untuk menurunkan kadar Aspartate Aminotransferase (AST) dan Alanin Aminotransferase (ALT) sebagai zat aditif hepatoprotektor. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis yang efektif untuk mencapai efek penurunan kadar Aspartate Aminotransferase (AST) dan Alanin Aminotransferase (ALT) pada mencit (Mus musculus L.). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan memvariasikan suspensi ekstrak umbi bit 100 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB serta curcuma sebagai kontrol positif dan Na-CMC sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi bit memiliki aktivitas hepatoprotektor dengan suspensi ekstrak umbi bit 100 mg/kgBB, suspensi ekstrak umbi bit 300 mg/kgBB dan suspensi ekstrak umbi bit 500 mg/kgBB berturut pada kadar Aspartate Aminotransferase (AST) diperoleh 245 U/L, 191 U/L dan 186 U/L sedangkan pada kontrol positif (curcuma) 166 U/L. Selanjutnya pada kadar Alanin Aminotransferase (ALT) diperoleh 65 U/L, 57 U/L dan 49 U/L sedangkan pada kontrol positif (curcuma) 43 U/L. Data hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS yang di analisis menggunakan uji ANOVA (Analysis Of Varian) didapatkan nilai P Value (<0,05). Berdasarkan penghujian post hoc menunjukkan suspensi ekstrak umbi bit yang relatif sama dengan curcuma (kontrol positif) terhadap penurunan kadar Aspartate Aminotransferase (AST) yaitu suspensi ekstrak umbi bit 300 mg/kgBB. Sedangkan pada penurunan kadar Alanin Aminotransferase (ALT) ialah suspensi ekstrak umbi bit 500 mg/kgBB. Disarankan kepada pembaca untuk dapat lebih memanfaatkan umbi bit sebagai obat terapi hepatoprotektor.Kata kunci : Umbi bit (Beta Vulgaris L.), hepatoprotektor. Aspartate Aminotransferase dan Alanin Aminotransferase.Beetroot (Beta Vulgaris L.) has traditionally been used for various diseases, one of which is to reduce Aspartate Aminotransferase (AST) and Alanin Aminotransferase (ALT) levels as a hepatoprotector additive. The objectives of this research are to determine the effective dose to achieve the effect of reducing Aspartate Aminotransferase (AST) and Alanin Aminotransferase (ALT) levels in mice (Mus musculus L.). The method used is laboratory experiment by varying the suspension of beetroot extract 100 mg / kgBB, 300 mg / kgBB and 500 mg / kgBB and curcuma as positive control and Na-CMC as negative control. Research results shows that beetroot extract has hepatoprotector activity with beetroot extract suspension of 100 mg/kgBB, beetroot extract suspension of 300 mg/kgBB and beetroot extract suspension of 500 mg/kgBB respectively at Aspartate Aminotransferase (AST) levels obtained 245 U/L, 191 U/L and 186 U/L while in positive control (curcuma) 166 U/L. Furthermore, Alanin Aminotransferase (ALT) levels were obtained 65 U/L, 57 U/L and 49 U/L while in the positive control (curcuma) 43 U/L. The data from the study were analysed with the SPSS program using the ANOVA (Analysis of Variance) test which obtained a P value (<0.05). Based on post hoc testing, the suspension of beetroot extract which is relatively the same as curcuma (positive control) to reduce Aspartate Aminotransferase (AST) levels is a suspension of beetroot extract 300 mg/kgBB. While the decrease in Alanin Aminotransferase (ALT) levels is a suspension of beetroot extract 500 mg / kgBB. It is recommended to readers to be able to make more use of beetroot as a hepatoprotector therapy drug. Keywords : Beetroot (Beta Vulgaris L.), hepatoprotector. Aspartate Aminotransferase and Alanine Aminotransferase.