Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Datum: Journal of Geodesy and Geomatics

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oktaria, Dwi Yosa; Armijon, Armijon; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 1 No. 01 (2021): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v1i01.1921

Abstract

Kecamatan Natar merupakan kecamatan dengan populasi penduduk terbanyak di Kabupaten Lampung Selatan, terus mengalami peningkatan kebutuhan lahan. Akibatnya penggunaan lahan akan mengalami alih fungsi sehingga dapat membuat masalah dalam penataan ruangnya, yaitu akan timbul lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan RTRW. Oleh karena ituperlu ada monitoring agar penggunaan lahan terus sejalan dengan RTRW. Monitoring dapat diketahui dengan melakukan perhitungan luas perubahan penggunaan lahan, analisis kesesuaian penggunaan lahan di terhadap RTRW serta analisis faktor–faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat peta penggunaan lahan eksisting dengan Penginderaan Jauh yang dibandingkan dengan peta penggunaan tahun rencana (RTRW) untuk menghasilkan peta perubahan penggunaan lahan. Kemudian dilakukan validasi lapangan untuk selanjutnya dilakukan uji akurasi menggunakan matriks konfusi. Peta perubahan penggunaan lahan tadi kemudian dibandingkan dengan peta pola ruang RTRW untuk dianalisis kesesuaiannya. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan.Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan didapatkan hasil berupa lahan yang mengalami perubahan seluas 3302.662 ha (13%). Sedangkan penggunaan lahan yang tidak mengalami perubahan seluas 21954.56 ha (87%). Sementara itu hasil analisis kesesuaian didapatkan sebesar 20.153,10 ha (79,8%) penggunaan lahan yang sesuai dengan RTRW dan5.104,11 ha (20,2%) yang tidak sesuai dengan RTRW. Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan adalah kepadatan penduduk dan aksesibilitas ke ibukota provinsi.Kata kunci: Kesesuaian, Penggunaan Lahan, Perubahan Pernggunaan Lahan, Rencana Tata  RuangWilayah.
ANALISIS PERUBAHAN TOPOGRAFI GUNUNG ANAK KRAKATAU PASCA ERUPSI TANGGAL 22 DESEMBER 2018 MENGGUNAKAN DATA FOTO UDARA DAN DEMNAS Saputra, I Wayan Indra; Armijon, Armijon; Fadly, Romi
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 1 No. 02 (2021): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v1i02.2092

Abstract

Erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau (GAK) sejak bulan agustus hingga bulan Desember tahun 2018, membuat bagian puncak GAK tersebut longsor ke laut yang menyebabkan perubahan fisik dan berkurangnya jumlah volume GAK. Analisis perubahan topografi Gunung Anak Krakatau perlu dilakukan guna mendapatkan informasi dan perubahan kondisi sebelum dan setelah mengalami erupsi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data DEM Foto Udara terhadap DEMNAS. Perhitungan perubahan jumlah volume GAK menggunakan metode perhitungan kontur dari data kontur DEM NAS dan DEM Foto Udara.Ketinggian puncak Gunung Anak Krakatau mengalami penurunan dari 260.136 meter menjadi 158.635 meter. Luasnya berubah dari 328.87 ha menjadi 315.876 ha. Terdapat lubang kawah menghadap kearah Barat Daya yang terendam air laut dengan diameter 385 meter seluas 12.64 ha. Sebelum terjadi erupsi, total volume Gunung Anak Krakatau ± 164,871,247.779782 m³ (berdasarkan DEMNAS), setelah erupsi total volume menjadi 126,647,397.3282 m³ (Berdasarkan DEM foto udara). Kata kunci : DEMNAS, Gunung Anak Krakatau, Perubahan Bentuk Fisik Volume, Foto udara
ANALISA HAMBURAN BALIK CITRA SENTINEL-1 UNTUK PEMANTAUAN KELAS UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Rejosari, Natar, Kabupaten Lampung Selatan) Rulian, Nadya; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 1 No. 02 (2021): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v1i02.2093

Abstract

Identifikasi umur kelapa sawit dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra sensor aktif yang memiliki keunggulan dapat beroperasi siang atau malam dan tidak terpengaruh masalah tutupan awan atau kabut.  Adanya perbedaan umur kelapa sawit memengaruhi adanya perbedaan luas kanopi yang menyebabkan terjadinya variasi kekasaran permukaan kanopi  sehingga tingkat hamburan balik yang dipancarkan sensor berbeda-beda. Penelitian ini menganalisa keeratan hubungan (korelasi) antara nilai hamburan balik Citra Sentinel-1 dan umur kelapa sawit serta mengkelaskan kelapa sawit berdasarkan umurnya menggunakan data Citra SAR Sentinel-1 dengan dual polarisasi (VV dan VH) mode Interferometric Wide Swath (IW) dan basemap umur kelapa sawit di lokasi kajian.  Metodologi penelitian mencakup kegiatan  pre-processing (kalibrasi radiometrik,  terrain flattened gamma,  filtering dan  koreksi geometrik),  klasifikasi menggunakan algoritma SVM (Support Vector Machines),  uji akurasi menggunakan matrik konfusi serta analisa statistik dengan menghitung koefisien korelasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa umur kelapa sawit dan nilai hamburan balik citra Sentinel-1 memiliki hubungan yang kurang erat, karena pada polarisasi VV koefisien korelasinya hanya sebesar 0,531% (sedang) dan untuk polarisasi VH sebesar  0,599% (sedang).  Selain itu,  hasil uji akurasi klasifikasi menggunakan matriks konfusi memperlihatkan bahwa skenario dengan lebih dari satu variabel menghasilkan tingkat akurasi yang lebih baik.Kata Kunci: Algoritma SVM (Support Vector Machines),  Hamburan Balik ,  Penginderaan Jauh Sensor Aktif,  Sentinel-1,  Umur Kelapa Sawit
KAJIAN JALUR EVAKUASI SERTA TEMPAT EVAKUASI BENCANA TSUNAMI TERHADAP HASIL PARTISIPATIF MASYARAKAT DI PESISIR KECAMATAN LIMAU Aldison, Jefri; Armijon, Armijon; Dewi, Citra
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v2i01.2655

Abstract

Kabupaten Tanggamus Merupakan kawasan yang tergolong rentan terhadap ancaman bencana tsunami, sebab kawasan ini memiliki tiga faktor terjadinya ancaman tsunami. Salah satu faktor adanya aktifitas Sesar Semangko yangmemanjang di jalur bukit barisan dan bercabang ke-Kecamatan Pematangsawa sampai ke Pulau Belimbing. Salahsatu bentuk upaya mitigasi  bencana tsunami seperti adanya pembuatan peta mitigasi, jalur serta TES (tempat evakuasisementara) untuk meminimalisir adanya korban jiwa.ada penelitian ini dilakukan analisis jalur dan TES (tempat evakuasi sementara) terdampak tsunami berdasarkan peta area rendaman terdampak Tsunami dengan menggunakan metode Berryman (2006). Dalam hal ini diperlukan nilai koefisien kekasaran permukaan dengan menginputkan nilai koefisien pada peta tutupan lahan, lalu data kelerengan permukaan tanah (derajat) yang nilai derajatnya dikonversikan menjadi radian, dan referensi ketinggian gelobang tsunami di Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus, sehingga didapatkan perhitungan Hloss, lalu perhitungan tersebut dikombinasikan dengan peta garis pantai dengan metode cost-distance, sehinggga diperoleh ketinggian inundasi 1 meter dari garis pantai. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat jalur dan TES yang terdampak area rendaman gelombang tsunami. Terdapat enam titik yang dihasilkan dari hasil partisipatif masyarakat, dua diantaranya sudah sesuai dengan melihat hasil peta rendaman yang dibuat. Sedangkan untuk empat titik lainnya perlu dilakukan penentuan ulang terhadap jalur dan TES tersebut khususnya yang berada di Dusun Kuala Jaya dan Dusun Tegineneng Pekon Tegineneng.Kata Kunci : Tsunami, Berryman, TES, Jalur Evakuasi
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI ZONA RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR PADA KAWASAN RAWAN BENCANA KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prasetia, Aji; Armijon, Armijon; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v2i2.2876

Abstract

Kabupaten Lampung Barat merupakan kabupaten yang terletak pada geografis ketinggian 50 sampai >1.000 km². Penggunaan lahan permukiman pada kondisi geografis Kabupaten Lampung Barat harus memperhatikan tingkat resikonya karena tidak semua permukiman yang ada berada pada zona aman dari bencana longsor. Oleh karena itu perlu ada kajian tentang kesesuaian lahan permukiman di zona rawan bencana tanah longsor pada kawasan rawan bencana Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui zona rawan bencana tanah longsor yang ada di kabupaten lampung barat, 2) Mengetahui kesesuaian lahanpermukiman pada kawasan rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan teknik scoring dan overlay dalam proses pelaksanaanya dan analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh terbesar faktor terjadinya longsor. Zona rawan longsor dihasilkan dari overlay peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah hujan, peta geologi, peta tutupan lahan. Sedangkan kesesuaian lahan permukiman dihasilkan dari overlay peta rawan longsor, peta kemiringan lereng, peta curah hujan, peta jenis tanah, peta sempadan sungai, dan peta status kawasan hutan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa zona kerawanan longsor sangat tinggi seluas 19.576,09 Ha (10%), zona tinggi 133.912,04 Ha (65%), zona sedang 47.486,63 Ha (23%), dan zona rendah 3.396,32 Ha (2%). Sedangkan kesesuaian lahan permukiman pada kawasan rawan bencana yang diperoleh yaitu 24.239,29245 Ha (12%) zona sesuai permukiman dan 68.106,89 Ha (13%) zona tidak sesuai permukiman dari total area seluas 204.371,089 Ha. Kemudian hasil anlisis pada permukiman eksisting yang berada pada zona sesuai seluas 98,67909 Ha dan yang berada pada zona tidak sesuai seluas 108,5612 Ha dari total permukiman seluas 5.695,908 Ha. Faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam terjadinya longsor adalah faktor curah hujan dan kemiringan lereng. Kata kunci: kesesuaian permukiman, longsor, overlay, rawan bencana, scoring
KAJIAN WILAYAH POTENSI PENYEBARAN COVID-19 MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DENGAN ELLIPS KESALAHAN Aulia, Miya; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3569

Abstract

The error ellipsoid method is used to analyze the distribution or spread of people exposed to Covid-19 in Sukarame District, Sukarame District. The spatial distribution or spread pattern of Covid-19 (location) was analyzed using an error ellipsoid from the standard deviation results of the patient's distance to the center of the high distribution location to understand the direction of spread of Covid-19. From the results of the analysis, it can be seen that the pattern of Covid-19 spread as a whole and has a movement in a certain direction indicated by the center of gravity or centroid. This study discusses the potential spread of Covid-19 in Sukarame District by utilizing the elliptical error method. The purpose of this thesis is to determine the direction of movement of the potential spread of Covid-19 in Sukarame District. The use of this error ellipsoid method is to focus on preventing or reducing people exposed to Covid-19 by knowing the movement of the spread of Covid-19 so that the government can issue policies that are expected to reduce the potential spread of Covid-19 in Sukarame District.Kata kunci: elips kesalahan, Covid-19, Potensi Penyebaran, Sukarame
KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG Ariani, Dwi Mega; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i1.3573

Abstract

Potensi bencana pada daerah Kabupaten Pringsewu berdasarkan RTRW daerah tersebut diantaranya tanah longsor dan gempa bumi, sehingga diperlukannya Kajian Risiko Bencana terhadap dua bencana tersebut agardapat dilakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas dan risiko pada bencana tanah longsor dan gempa bumi.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada bulan Juni sampai September 2022. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menerapkan metode skoring dan overlay dalampelaksanaannya. Tingkat ancaman dihasilkan dari RTRW Kabupaten Pringsewu namun divalidasi dengan data-data yang lebih terkini. Tingkat kerentanan dapat dihasilkan jika tingkat ancaman telah dihasilkan juga,dimana tingkat kerentanan disusun dari potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian. Tingkat kapasitas dihasilkan melalui wawancara dengan narasumber dari berbagai instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Pringsewu. Tingkat risiko dihasilkan dari penggabungan tingkat kapasitas dan tingkat kerugian. Penyusunan tingkat risiko mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ancaman tanah longsor yang paling dominan berada di kelas rendah untuk seluruh Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, sedangkan untuk kelas tinggi yang memiliki luasan paling tinggi berada di Kecamatan Pagelaran Utara yaitu sebesar 7.489,310 Ha dan Kecamatan Pardasuka dengan luas sebesar 855,504 Ha. Tingkat ancaman gempa bumi menghasilkan bahwa Kabupaten Pringsewu tidak memiliki tingkat ancaman pada kelas tinggi. Tingkat kerentanan tanah longsor menghasilkan potensi jumlah penduduk terpapar tinggi dan potensi kerugian berada pada kelas sedang, untuk tingkat kerentanan gempa bumi pada potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian berada pada kelas sedang. Tingkat kapasitas menghasilkan Kabupaten Pringsewu berada pada level 2 untuk seluruh bencana yang berarti pada kelas sedang. Tingkat risiko tanah longsor dan gempa bumi di Kabupaten Pringsewu berada pada kelas rendah.Kata kunci: Kabupaten Pringsewu, Tingkat Ancaman, Tingkat Kapasitas, Tingkat Kerentanan dan Tingkat Risiko.
Analisis Spasial Rawan Penyebaran Covid-19 Di Kecamatan Sukarame Pada Tahun 2020 Hingga Tahun 2023 Fresia, Malinda Rosy; Armijon, Armijon; Murdapa, Fauzan
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.3995

Abstract

Kecamatan Sukarame merupakan salah satu Kecamatan yang menyumbang kasus Covid-19 terbesar di Kota Bandarlampung dengan jumlah 1.049 kasus Covid-19 dan termasuk salah satu daerah yang memiliki resikotinggi Covid-19. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 yaitu dengan cara membatasi akses dan menjaga jarak pada wilayah yang berpotensi sebagai daerah rawanpenyebaran Covid-19.  Oleh karena itu perlu dilakukan analisis daerah rawan penyebaran Covid-19 agar membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait daerah rawan Covid-19 untuk menekan angka kasus Covid-19.Metode yang digunakan yaitu scoring, pembobotan parameter menggunakan AnalyticalHierarchy Process (AHP) untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi dalam penyebaran Covid-19 dan interpolasi spasial menggunakan metode Inverse Distance Weighting dalam menentukan sebaran daerahrawan Covid-19 serta dilakukan uji akurasi terhadap daerah rawan Covid-19 dengan perhitungan menggunakan metode confusion matrix berdasarkan pengambilan data sample dilapangan. Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi penyebaran Covid-19 menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah mobilitas dari pekerja yaitu sebanyak 64%,  mahasiswa sebanyak 28% dan pelajar sebanyak 8%. Hasil interpolasi sebaran daerah rawan Covid-19 dengan tingkat kerawanan tinggi tersebar di arah utara, barat dan selatan Kecamatan Sukarame yaitu Kelurahan Korpri Raya, Korpri Jaya, Way Dadi, Way Dadi Baru dan Kelurahan Sukarame. Perhitungan uji akurasi menggunakan confussion matrix menunjukannilai akurasi keseluruhan yaitu 87,5% dan dianggap sudah baik (acceptable result) Kata kunci: AHp, Covid-19, Interpolasi IDW
Pemodelan Penyebaran Covid-19 Dengan Teknik Interpolasi Spasial (Studi Kasus : Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung) Pertiwi, Dewi; Armijon, Armijon; Rahmadi, Eko
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v3i2.3996

Abstract

Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 muncul pertama kali tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan Tiongkok. Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menular dan cepat dalam laju pertumbuhan dan penyebarannya. Penyebaran penyakit Covid-19 berdasarkan unsur spasial tidak lepas pada jarak antara si penderita Covid-19 atau penyebar dengan yang terkena sebar sehingga peneliti ingin menggunakan teknologi interpolasi spasial untuk menentukan penyebaran penularan penyakit Covid-19 secara spasial dengan memperhitungkan pengaruh posisi dan jarak penderita dalam menyebarkan penyakit Covid-19. Analisis spasial yang dilakukan menggunakan data sebaran titik koordinat penderita Covid-19 tahun 2020 dan jarak jangkauan posisi penderita dalam menularkan penyakit Covid-19. Sebaran titik koordinat penderita dan aktifitas (jarak) penularan sebagai pusat persebaran digunakan untuk membuat simulasi model supaya diketahui daerah yang berpontesi bahaya persebaran penularan Covid-19 secara spasial menggunakan teknik interpolasi dengan metode kriging. Dalam pembuatan pemodelan penyebaran penyakit Covid-19 peneliti menggunakan model geometric. Penggunaan teknik interpolasi spasial mengindentifikasi Kelurahan Sukarame, Sukarame Baru, Way Dadi dan Korpri Raya berpotensi dalam penularan penyakit Covid-19 di Kecamatan Sukarame. Simulasi model yang dilakukan memiliki tingkat akurasi sangat baikdihitung menggunakan MAPE(Mean Absolute Percentage Error). Sebaran penyakit Covid-19 di Kecamatan Sukarame berpola Cluster(mengelompok).Kata Kunci: Covid-19, Interpolasi Spasial, Kriging, Model Geometrik, Kecamatan Sukarame  
PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP ABRASI DAN AKRESI (STUDI KASUS: PEKON LABUHAN, PULAU PISANG) Angelina, Angelina; Zakaria, Ahmad; Armijon, Armijon
Datum: Journal of Geodesy and Geomatics Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Datum Geodesi dan Geomatika
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/datum.v4i1.5677

Abstract

Pekon Labuhan merupakan kecamatan yang ada di Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kondisi pantai yang berbatasan langsung dengan laut lepas membuat karakteristik gelombang di daerah ini cenderung tinggi dan mengalami perubahan luas daratan, sehingga berpotensi mengalami perubahan garis pantai. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan garis pantai dengan koreksi vertikal kurun waktu 8 tahun, menganalisis perubahan garis pantai terhadap luasan abrasi dan akresi kurun waktu 8 tahun, serta menganalisis prediksi perubahan garis pantai dengan rentang waktu selama 5 tahun,yaitu tahun 2021 sampai tahun 2025. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dalam menghitung laju perubahan garis pantainya. Metode DSAS memiliki berbagai teknik perhitungan, dalam penelitian kali ini menggunakan 3 teknik perhitungan DSAS, yaitu perhitungan Shoreline Change Envelope (SCE), Net Shoreline Movement (NSM) dan perhitungan End Point Rate (EPR). Sedangkan untuk prediksi perubahan garis pantai, dalam penelitian kali ini menggunakan program Generalized Model for Simulating Shoreline (GENESIS) dengan data jarak dari baseline atau sumbu X ke garis pantai. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perubahan luas daratan di Pekon Labuhan, di mana pada tahun 2013 sampai tahun 2021 mengalami pengurangan luas daratan atau abrasi. Hasil prediksi perubahan garis pantai dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 mengalami pergeseran ke arah laut atau akresi melalui proses pengolaan data menggunakan program DosGENESIS. Kata kunci: Akresi, Abrasi, DSAS, GENESIS, Perubahan Garis Pantai