Claim Missing Document
Check
Articles

MAKAM SUNAN SENDANG DI DESA SENDANG DUWUR, PACIRAN, LAMONGAN, JAWA TIMUR (LATAR BELAKANG SEJARAH, STRUKTUR BANGUNAN DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA) ., Harisuddin; ., Dra. Tuty Maryati,M.Pd; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v6i3.8841

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui latar belakang sejarah Makam Sunan Sendang, (2) Mengetahui struktur bangunan Makam Sunan Sendang, (3) Mengetahui aspek-aspek yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah terkait dengan Makam Sunan Sendang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu: (1) Penentuan lokasi penelitian yaitu di Makam Sunan Sendang, (2) Teknik penentuan informan dengan cara menggunakan teknik purposive sampling dan teknik snowball, (3) Teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan beberapa teknik yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen (4) Teknik analisis data dengan cara reduksi data, menyajikan, menafsirkan dan menarik simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Latar belakang sejarah Makam Sunan Sendang yaitu makam dibangun untuk menghormati Raden Nur Rahmat, tokoh penyebar agama Islam di pantai utara yang telah wafat. (2) Struktur bangunan Makam Sunan Sendang merupakan sebuah kompleks makam yang memiliki corak akulturasi Hindhu-Islam pada Gapura Bentar dan Paduraksa, hal tersebut terlihat dari relief yang sudah di setelir sesuai budaya Islam. Nisan pada kompleks Makam Sunan Sendang memiliki ukiran yang bertulisan Arab dan Simbol Surya Majapahit. (3) Aspek-aspek yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah terkait dengan Makam Sunan Sendang yaitu (a) Aspek kognitif tentang pengetahuan struktur bangunan makam, sejarah Makam Sunan Sendang, biografi tokoh Sunan Sendang, pengaruh kebudayaan pada bangunan makam, dan fungsi Makam Sunan Sendang. (b) Aspek afektif yaitu siswa bisa belajar menghormati dan menghari antar umat beragam, dan (c) Aspek psikomotorik yaitu siwa bisa membuat tugas atau proyek dari guru untuk melakukan penelitian kecil tentang latar belakang sejarah Makam Sunan Sendang dan siswa bisa mempresentasikan hasil karya penelitian kecil tentang Makam Sunan Sendang. Kata Kunci : Makam Sunan Sendang, Struktur Bangunan Makam, Sumber Belajar Sejarah. ABSTRACT This study aims to (1) know the historical background of Sunan Sendang, (2) Determine the structure Sunan Sendang, (3) Knowing the aspects that can be used as a learning resource associated with the history of Sunan Sendang. This research is a qualitative descriptive study. The stages are carried out in a qualitative descriptive study are: (1) Determination of research location is in Sunan Sendang, (2) Mechanical determination of informants by using purposive sampling and snowball technique, (3) Techniques of data collection by using several techniques ie in-depth interviews, observation and document study (4) the data were analyzed by means of data reduction, present, interpret and draw conclusions. The results showed: (1) The historical background is the grave of Sunan Sendang built to honor Raden Nur Rahmat, figures propagator of Islam on the north coast has died. (2) The structure of Sunan Sendang is a tomb complex pattern that has Hindu-Muslim acculturation in Gapura Bentar and Paduraksa, it is visible from the relief that has been in setelir appropriate Islamic culture. Nisan at Sunan Sendang complex has a carving that read Arabic and Symbols Surya Majapahit. (3) The aspects which can be used as a source of learning the history associated with Sunan Sendang namely (a) The cognitive aspect of the knowledge of the structure of the tomb building, the history of Sunan Sendang, biographies of Sunan Sendang, cultural influences on the tomb building, and functions Sunan sendang. (b) Aspects of affective that students can learn to respect among people of diverse, and (c) aspects of psychomotor namely Student could create a task or a project from teacher to do a little research about the historical background Sunan Sendang and students can present the results of research work small about Sunan Sendang. keyword : Tomb of Sunan Sendang, Tomb Building Structure, History Learning Resources
MAKAM BUNG KARNO DI BENDOGERIT SANANWETAN BLITAR JAWA TIMUR (SEJARAH, SOSIAL EKONOMI dan POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH di MAN KOTA BLITAR) ., Febri Dwi Cahyo; ., Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd.; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i2.14668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sejarah dari makam Bung Karno di Bendogerit, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur (2) Pengaruh sosial-ekonomi dari Makam Bung Karno bagi masyarakat Bendogerit, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur (3) Potensi Makam Bung Karno di Bendogerit, Sananwetan, Blitar sebagai sumber belajar sejarah di MAN Kota Blitar. Dalam penelitian ini,data dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap ; (1) teknik heuristik (observasi, wawancara, studi dokumen), (2) teknik verifikasi (kritik ekstern dan intern), (3) teknik interpretasi (4) teknik historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Sejarah Makam Soekarno pada awalnya adalah sebuah taman makam pahlawan Kota Blitar yang lama, sekitar tahun 1950-an yang merupakan bagian dari sebuah pemakaman umum milik Yayasan Mardi Mulyo. (2) Makam Soekarno membawa perubahan terhadap mata pencaharian masyarakat sekitar makam, peran pemerintah, pendapatan masyarakat sekitar makam, pola konsumsi masyarakat, serta interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. (3) Makam Soekarno memiliki nilai historis sangat penting dalam konteks sejarah seperti rasa cinta tanah air dan semangat kemerdekaan.Kata Kunci : Sejarah Makam Soekarno, perubahan sosial-ekonomi, pemanfaatan makam This study aims to (1) analyze the history of Bung Karno's tomb in Bendogerit, Sananwetan, Blitar, East Java (2) Socio-economic influence of Bung Karno Tomb for the people of Bendogerit, Sananwetan, Blitar, East Java (3) Potential Tomb of Bung Karno in Bendogerit, Sananwetan, Blitar as a source of learning history at MAN Kota Blitar. In this study, data were collected using qualitative methods with stages; (1) heuristic techniques (observation, interview, document study), (2) verification techniques (external and internal criticism), (3) interpretation techniques (4) historiography techniques. The results show that, (1) The history of the Tomb of Sukarno was originally a garden of the old Blitar city hero's tomb, circa 1950s which is part of a public cemetery belonging to the Mardi Mulyo Foundation. (2) Soekarno's grave brought changes to the community's livelihood around the grave, the role of the government, the incomes of the community around the tomb, the pattern of public consumption, and the social interactions that took place in the community. (3) The grave of Sukarno has historical value is very important in the context of history such as the love of the homeland and the spirit of independence.keyword : Soekarno's history grave, socio-economic change, grave utilization
Perkembangan Desa Sade dari Desa Tradisional ke Desa Wisata di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah-NTB, Periode (1980-2015) dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. ., USI HARIYADI; ., Dr. Tuty Maryati,M.Pd; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i2.18113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang menyebabkan Desa Sade berkembang dari desa tradisional ke desa wisata, (2) Perkembangan Desa Sade sebagai objek wisata dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 1980-2015, dan (3) aspek-aspek yang terdapat di Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu: (1) rancangan penelitian; (2) lokasi penelitian; (3) metode penentuan informan; (4) metode pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumentasi); (5) metode penjaminan keabsahan data; (6) metode analisis data; (7) metode penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang menyebabkan Desa Sade mengalami perkembangan dari desa tradisional ke desa wisata adalah 1) daya tarik budayanya, 2) daya jangkau yang mudah, 3) akomodasi yang lengkap seperti hotel, villa, bungalows, restaurant, toko cenderamata dan parkir, 4) respon masyarakat lokal yang sangat positif. (2) Perkembangan Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 1980-2015 diawali dengan penemuan awal kemudian direspons oleh masyarakat lokal dan ditindak lanjuti dengan tahap pengembangan baik dari sarana maupun prasarana sehingga terus mengalami perkembangan sampai sekarang. (3) aspek-aspek yang terdapat di Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA.Kata Kunci : wisata budaya, Desa Sade, sumber belajar sejarah This study aims to determine (1) factors that made Sade village develop from traditional villages to tourist villages, (2) the development of the village of Sade as a tourist attraction is seen from the visits of foreign tourists and domestic tourists in the period 1980-2015, (3) aspects found in the village of Sade from traditional villages to tourist villages can be used as a source of historical learning in high schools. This study uses a qualitative descriptive approach that is : (1) research design; (2) research sites; (3) method of determining informants; (4) data collection methods (observation, interviews, documentation studies); (5) data validity guarantee method; (6) data analysis method; (7) method of writing research results. The results of this study indicate that (1) the factors that caused the village of Sade to experience development from traditional villages to tourist villages were 1) cultural appeal,2) easy reach, 3) complete accommodation such as hotels, villas, bungalows, restaurant, souvenir shops and parking, 4) the response of the local community is very positive, (2) The development of the village of Sade from traditional villages to tourist villages seen from the visits of foreign tourists and domestic tourists in the period 1980-2015 began with initial discoveries and the responded by local communities and followed up with stages of development both from facilities and infrastructure so that it continues to develop until now. (3) aspects found in the village of Sade from traditional villages to tourist villages can be used as a source of historical learning in high schools. keyword : culure tour, Sade Village, historical learning resources
PENINGGALAN PURBAKALA DI PURA SUBAK APUAN, SINGAPADU, SUKAWATI GIANYAR, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN POTENSINYA) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA ., Ni Wayan Dewi Lasmi; ., Ketut Sedana Arta, S.Pd.; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i3.6288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui Sejarah Peninggalan Purbakala Di Pura Subak Apuan, Singapadu, Gianyar, Bali, (2) mengetahui Struktur dari Peninggalan Purbakala Di Pura Subak Apuan, Singapadu, Gianyar, Bali, (3) mengetahui potensi dari Peninggalan Purbakala Di Pura Subak Apuan, Singapadu, Gianyar, Bali sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Model penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah penelitian pemecahan masalah kekinian,dengan tahap sebagai berikut: (1) Heuristik, terdiri dari teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen, (2) Kritik sumber yang mana terdiri dari kritik ekstern, dan intern, (3) Interprestasi (penafsiran), (4) Histrografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukan bahwa, sejarah peninggalan purbakala yang ada di Pura Subak Apuan, Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali berasal dari masa megalitik muda. Semua ini karena ciri-ciri yang dimiliki oleh peninggalan di pura ini sangat sederhana. Adapun peninggalan yang ada di pura ini berupa arca bukan dewa, lingga dan batu padas yang banyak terdapat di jaba tengah dan jeroan pura. Pura Subak Apuan, Singapadu menggunakan konsep Tri Mandala yang terdiri dari jaba sisi, jaba tengah dan jeroan. Peninggalan yang ada di pura ini dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 pada kelas X semester ke II dengan memperhatikan potensi peningglan di Pura Subak Apuan.Kata Kunci : Pura Subak, Peninggalan Purbakala, Sumber Belajar. This study was aimed to: (1) find out history of archaeological remains in Subak Apuan Tempel, Singapadu, Gianyar, Bali, (2) find out stucture of archaeological remains in Pura Subak Apuan, Singapadu, Gianyar, Bali, (3) find out potential of archaeological remains in Subak Apuan Temple, Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali as source of historical learning in Senior High School. Research method that used by this study was problem solving which used following steps: (1) Heuristic, consist of interview, observation and documentation, (2) Source critical, consist of external critical and internal critical, (3) Interpretation, (4) Historiography. The result of this study showed that the history of archaeological remains in Subak Apuan Temple, Singapadu, Gianyar, Bali was archaeological remains from early megalithic era. It was because characteristics of this arcaeological remains was very simple. The archaeological remains in this temple were statue of non God, rock relief and phallum in Hindu’s temple found in jabe tengah and jeroan of the temple. This temple used Tri Mandala concept, consist of jaba sisi, jabe tengah and jeroan. This archaeological remains could be a historical learning source which appropriate with curriculum 2013 for second semester of ten grade student by looked at potential of Subak Apuan Temple.keyword : Subak Temple, Archaeological Remains, Learning Sources
CANDI JABUNG DI DESA JABUNG CANDI, PAITON, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR (SEJARAH, FUNGSI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) ., NAJI SHOLEH; ., Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum.; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.15154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Sejarah Candi Jabung (2) Struktur Candi Jabung (3) Fungsi Candi Jabung (4) Candi Jabung sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Lokasi penelitian ini berada di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan langkah-langkah penulisan (1) heuristik (pengumpulan data) melalui tahapan observasi, studi dokumen, dan wawancara (2) kritik sumber (3) interpretasi melalui penafsiran deskriptif kualitatif, dan (4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Candi Jabung diperkirakan telah berdiri pada tahun 1236 Saka atau 1354 Masehi berdasarkan angka tahun yang ada diatas pintu masuk candi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk zaman Kerajaan Majapahit (2) Struktur bangunan candi bersifat agama Budha yang memiliki ciri-ciri dengan adanya kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu serta berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur keluarga raja, saat ini Candi Jabung berfungsi sebagai objek wisata sejarah (3) Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Jabung sebagai sumber belajar secara konkrit kepada peserta didik di sekolah, karena banyak nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang belum diketahui. Di harapkan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai sumber belajar sejarah di SMA.Kata Kunci : Candi Jabung, Sejarah, Struktur, Fungsi, dan Sumber Belajar This study aims to describe (1) History of Jabung Temple (2) Building structure (3) Function of Jabung Temple (4) Candi Jabung as a source of history in high school. The location of this research is located in Jabung Candi Village, Paiton Subdistrict, Probolinggo Regency, East Java. The method used in this research is historical method by using writing steps (1) heuristics (data collection) through the stages of observation, document studies, and interviews (2) source critic (3) interpretation through qualitative descriptive interpretation, and (4) historiography. The results of this study indicate that (1) Jabung Temple is estimated to have been established in 1236 Saka or 1354 AD based on the number of years that existed above the entrance of the temple during the reign of Hayam Wuruk era Majapahit Kingdom (2) The structure of the temple building is a Buddhist religion that has characteristics with the presence kamadhatu, rupadhatu, and arupadhatu and serves as a place of worship ancestor of the royal family, today Jabung Temple serves as a historical tourist attraction (3) This study aims to introduce Jabung Temple as a source of learning in concrete to students in schools, because many of the values contained therein which is unknown. Hopefully this research can give benefit as a source of learning history in high school.keyword : Jabung Temple, History, Structure, Function, and Learning Resources
IDENTIFIKASI SITUS SIWA BUDDHA DI PURA PEGULINGAN DESA PAKRAMAN MANUKAYA TAMPAKSIRING, GIANYAR, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA ., I Ketut Suartana; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum; ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v2i3.4176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah terkait dengan tujuan penelitian: (1).Sejarah Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, (2). Bentuk dan Fungsi Situs Siwa Budda yang ada di Pura Pegulingan, dan (3). Aspek-aspek yang bisa dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Pencarian informan ditentukan dengan cara purposive. Penentuan informan diawali dengan menentukan informan kunci, kemudian dikembangkan secara berantai dengan memakai teknik snow ball sampling. Tahapan penelitian antara lain: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan data; (3) Validitas data;(4) analisis data. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Sejumlah fragmen bangunan, fragmen-fragmen arca, materai-materai tanah liat, lempengan logam yang bertulis dan sebuah yoni telah ditemukan di situs tersebut . penemuan itu berawal sekitar tahun 1983, ketika masyarakat setempat memperbaiki Stus Siwa Buddha di Pegulingan. Sampai saat ini belum ada prasasti atau sumber bertulis yang secara langsung mengacu tentang Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Namun temuan materi-materi tanah liat dan sejumlah lempengan emas yang bertuliskan mantra ye-te dalam agama Buddha kiranya dapat digunakan untuk menentukan kronologi relatif dari bangunan tersebut. Berdasarkan studi paleografi huruf yang digunakan pada materi dan lempengan-lempengan emas diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-9 dan awal abad ke-10 masehi. (2) Sebuah stupa besar merupakan ciri mendasar dari bangunan berlatar belakang agama Buddha, yang diketahui dari temuan sebuah miniatur stupa dari batu padas di temukan dipusat candiyang diperkirakan merupakan tempat pemujaan Buddha. Penganut aliran Siwa dalam tradisi Hindu kemudian berkembang di situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Fungsi Stupa yang ada di lengkapi dengan bangunan-bangunan lain dalm pura Hindu, sehingga terjadi Sinkretisme Hindu Buddha di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Kakinya berbentuk segi delapan (octagonal) dengan ukaran bagian bawah lebarnya 45 cm. Dan dtinggi 23 cm, dan bagian tengah lebih lebar dari bagian bawahnya, garis tengah bagian bawahnya 33 cm. bagian tengah 39 cm. dengan tinggi 24 cm. Harmika berbentuk segi empat, lebar bagian bawah 25 cm. bagian atas 19 cm. dan tinggi 13 cm. yasti berbentuk slindris, makin keatas, makin kecil dengan garis tengah bagian bawah 15 cm. (3) aspek yang bisa dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA adalah : di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan terdapat Stupa Buddha, dan arca Dhayani Buddha, yang dapat di jadikan sumber belajar Sejarah di SMA. Kata Kunci : Situs Siwa Buddha, Bentuk dan Fungsi, dan Sumber Belajar Sejara This study aims to solve the problems related to the research objectives: (1) .Sejarah site of Buddha in the temple of Shiva Pegulingan, (2). Form and Function Site Budda Shiva in the temple Pegulingan, and (3). Aspects that can be used in a Buddhist temple site Pegulingan Shiva, as the Source of Learning History in high school. This research was conducted in Pakraman Manukaya, District Sukawati, Gianyar. Search the informants determined by purposive. Determination of informants begins with determining the key informants, and then developed in sequence by using snowball sampling technique. Stages of research include: (1) a technique of determining the informant; (2) data collection techniques; (3) The validity of the data, (4) data analysis. From these results it can be seen that (1) A number of fragments of buildings, fragments of statues, stamp-stamp clay, metal plates inscribed and a yoni has been found at the site. The discovery began around 1983, when the local community improve Pegulingan Buddhist Stus Shiva. Until now there is no inscription or sources that directly refers inscribed on World Buddhist temple Shiva Pegulingan. But the discovery of clay materials and a golden plate inscribed with a spell ye-te in Buddhism would be used to determine the relative chronology of the building. Based on the study of paleography letters used on the material and the gold plates dating from the mid-9th century and the early 10th century BC. (2) A large stupa is a fundamental feature of the building background of Buddhism, which is known from the findings of a miniature stupa of rocks in the center candiyang expected to find a place of worship of the Buddha. Adherents of Shiva in the Hindu tradition later developed on the site of Buddha in the temple of Shiva Pegulingan. Function Stupa in buildings equipped with other preformance Hindu temples, Hindu Buddhist syncretism that occurred in World Buddhist temple Shiva Pegulingan. Her legs octagonal (octagonal) with ukaran bottom width of 45 cm. And dtinggi 23 cm, and the middle is wider than the bottom, the center line of the bottom 33 cm. the middle 39 cm. with a height of 24 cm. Harmika rectangular, the width of the bottom 25 cm. the top 19 cm. and height of 13 cm. Yasti slindris shaped, the upper, smaller with a diameter of the bottom 15 cm. (3) aspects that can be utilized in the site of Buddha in the temple of Shiva as a Learning Resource Pegulingan History in high school is: The largest Shiva Temple Buddha in Buddhist Stupa Pegulingan there, and a statue of Buddha Dhayani, that can be a source of study in high school history. keyword : Site Shiva Buddha, Form and Function, and History Learning Resources
Sejarah Wisata Bahari dan Pendidikan Sadar Wisata pada Komunitas Desa (Studi Kasus di Desa Tulamben, Kubu, Karangasem, Bali) ., Ni Kadek Ari; ., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA; ., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v4i1.2130

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) faktor-faktor yang menyebabkan pantai Tulamben bisa berkembang sebagai objek wisata bahari di Desa Tulamben, (2) perkembangan destinasi pantai Tulamben sebagai objek wisata bahari dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 2000-2010, dan (3) penyelenggaraan sistem pendidikan sadar wisata guna menjaga kelestarian objek wisata bahari di Desa Tulamben. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) penentuan lokasi penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumentasi); (4) teknik penjaminan keabsahan data; (5) teknik analisis data; dan (6) teknik penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang menyebabkan Pantai Tulamben bisa berkembang sebagai objek wisata bahari di Desa Tulamben adalah 1) daya tarik pemandangan alamnya yang indah, 2) daya jangkau yang mudah, 3) akomodasi yang lengkap seperti hotel, villa dan bungalows, restaurant, toko cendramata, penyewaan alat selam, Torism Information Center, dan parkir, 4) respon masyarakat lokal yang sangat positif. (2) Perkembangan destinasi Pantai Tulamben sebagai objek wisata bahari dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 2000-2010 diawali dengan penemuan awal kemudian direspons oleh masyarakat lokal dan ditindaklanjuti dengan tahap pengembangan baik dari sarana maupun prasarana sehingga terus mengalami perkembangan sampai sekarang. (3) penyelenggaraan sistem pendidikan sadar wisata guna menjaga kelestarian objek wisata bahari di Desa Tulamben melibatkan berbagai pihak diantaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, para nelayan dan sekaa truna-truni Desa Tulamben. Penyelenggaraan sistem pendidikan sadar wisata di Desa Tulamben sudah berjalan dengan baik dan masyarakat pun merespon baik terhadap penyelenggaraan pendidikan sadar wisata. Kata Kunci : wisata bahari, pendidikan sadar wisata, Pantai Tulamben This study aimed to (1) the factors that led to the beach of Tulamben can develop as a maritime tourist attraction in the village of Tulamben, (2) development of Tulamben beach destination as attraction of foreign tourists visiting marine views and wisdom from the period 2000-2010, and (3) organization of the education system in order to maintain the sustainability of tourism awareness maritime tourist attraction in the village of Tulamben. This study used a qualitative approach, namely : (1) determining the location of the research, (2) determination techniques informant, (3) data collection techniques (observation, interviews, and documentary studies), (4) techniques guarantee the validity of the data, (5) analysis techniques the data, and (6 ) writing techniques and research results. The results showed that (1) the factors that led to Tulamben Beach can grow as marine attractions in the village of Tulamben is 1) the attractiveness of the beautiful natural scenery, 2) a range of convenient, 3) complete accommodation such as hotels, villas and bungalows, restaurant, souvenirs shop, diving equipment rental, Torism Information Center, and parking ,4) response of the local community is very positive. (2) The development of destination Tulamben Beach as seen from marine attraction of foreign tourists visit the period 2000-2010 and wisdom begins with the initial discovery then responded to by local people and followed up with both the development phase of the facilities and infrastructure that had been developed up to now. (3) the implementation of tourism awareness education system in order to preserve the maritime tourist attraction in the village of Tulamben involve various stakeholders including the Department of Culture and Tourism of Karangasem regency, fishermen and sekaa truna - truni Tulamben village. Implementation of the education system in the village of Tulamben tourism awareness has been going well and the community is responding well to the implementation of tourism awareness education.keyword : nautical tourism, educational tourism awareness, Tulamben Beach
PEMERTAHANAN BUDAYA BALI PADA UMAT KRISTEN DI DESA BLIMBINGSARI, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA BALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI SMA Viana, Alista Lusia; Wirawan, I Gusti Made Arya Suta; Purnawati, Desak Made Oka
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v3i2.39077

Abstract

Desa Blimbingsari merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Melaya yang mayoritas penduduk desa tersebut penganut Kristen Protestan namun masih menggunakan adat Bali dalam kehidupan sosial budaya mereka. Peneliti mengkaji fenomena ini dengan tujuan 1) mengkaji fenomena pemertahanan budaya Bali pada umat Kristen. 2) mengidentifikasi aspek kehidupan budaya Bali yang masih dilestarikan oleh masyarakat Bali Kristen di Desa Belimbingsari. 3) mengidentifikasi strategi pemertahanan sosial budaya masyarakat Bali Kristen di Desa Blimbingsari. 4) menggali aspek-aspek yang sesuai dengan masalah pemertahanan sosial budaya masyarakat Bali Kristen di Desa Belimbingsari yang memiliki potensi sebagai sumber belajar sosiologi di SMA. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, dan studi dokumen. Penentuan narasumber menggunakan purposive sampling kemudian menganalisis dan menguji keabsahan data menggunakan pendekatan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu, 1) adanya pemertahanan budaya Bali yang dilakukan oleh masyarakat Desa Blimbingsari. 2) terdapat beberapa aspek kehidupan budaya Bali yang masih dilestarikan seperti penggunaan penjor, gamelan, baju adat Bali serta penggunaan bahasa Bali dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Blimbingsari. 3) terdapat strategi dalam melakukan pemertahan budaya seperti tetap menggunakan gamelan, bahasa Bali, dan pakaian adat Bali, bahkan arsitektur bangunan adat Bali juga masih dipertahankan. 4) sebagai bahan ajar dimana siswa bisa menjadikan kehidupan sekitar sebagai studi kasus untuk memahami materi perubahan sosial budaya yang mana didalam upaya pemertahanan tidak lepas dari sebuah perubahan.
PERISTIWA RAWAGEDE PADA MASA AGRESI MILITER BELANDA I DI DESA BALONGSARI, RAWAMERTA, KARAWANG DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA Seruni, Yuri Sekar; Purnawati, Desak Made Oka; Pageh, I Made
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v9i1.31495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) rangkaian peristiwa Rawagede pada masa agresi militer Belanda I di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, (2) kehidupan masyarakat setelah peristiwa Rawagede, (3) aspek-aspek yang terdapat pada peristiwa Rawagede pada masa agresi Belanda I yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah meliputi : (1) Heuristik (pengumpulan sumber), (2) Kritik Sumber, (3) Interpretasi (penafsiran), (4) Historiografi (penulisan kisah sejarah). Hasil penelitian ini adalah rangkaian peristiwa Rawagede, kehidupan masyarakat setelah peristiwa yaitu tuntutan keluarga korban peristiwa Rawagede yang membuahkan permintaan maaf secara resmi dari Pemerintah Belanda atas kejahatan perang yang dilakukan. Adapun potensi Peristiwa Rawagede berdasarkan hasil anlisis kurikulum dan silabus ialah nilai kerja keras, nilai patriotisme/ cinta tanah air, nilai rasa kebangsaan, nilai rasa ingin tahu yang selanjutnya disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Buku Suplemen agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah di SMA.
PERJUANGAN DAN KETOKOHAN KAPTEN MUDITA DI KABUPATEN BANGLI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA Sentana Mahartha, I Ketut Arya; Maryati, Tuty; Purnawati, Desak Made Oka
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v9i2.31503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sejarah perjuangan Kapten Mudita di Kabupaten Bangli, Bali. (2) Nilai-nilai karakter dari Kapten Mudita. (3) Potensi dari ketokohan Kapten Mudita untuk dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah dengan pendekatan deskriptif kualitatif meliputi: (1) Lokasi penelitian terletak di Puri Agung Bangli, Desa Kawan, Bangli, Bali. (2) Teknik penentuan informan dengan menentukan informan kunci, dari informan kunci kemudian peneliti mengembangkan lagi mencari informan bantuan. (3) Teknik pengumpulan data menggunakan tiga teknik yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik studi dokumen. (4) Teknik penjaminan keaslian data dengan menggunakan dua teknik yaitu: teknik triangulasi sumber dan triangulasi tekni. (5) Teknik analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi. Hasil penelitian ini adalah  latar blakang Kapten Mudita dari kanak-kanak hingga dewasa, masa perjuangan Kapten Mudita dalam pemertahanan kemerdekaan RI di Kabupaten Bangli, nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan menjadi sumber belajar sejarah di SMA.
Co-Authors ., AHMAD ROMLI ., ASVIANI ., DAFID RAHMAN ., ENI ILYANI ., FAJAR MAGHDA ., Febri Dwi Cahyo ., FIRDAUS RAMADANI ., FITRIYANAH ., Harisuddin ., I Made Ardi Sanjaya ., I Made Reynaldi Ambara Gita ., I Putu Yudi Permana Saputra ., I Wayan Roy Adnyana Putra ., INDRA SAPUTRA ., Jro Kadek Mudiartha ., Made Pradnyana Putra ., NAJI SHOLEH ., Ni Luh Sulandari ., NI MADE ERMAWATI ., Ni Putu Budiartini ., Nur Azizah ., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. ., Putu Agustina Setiawan ., Qori Bayyinaturrosyi ., RAHAYU ARINI ., Rini Anggraini ., RISTI OKDIYANI MISRAN ., SITI ROSIDAH ., USI HARIYADI ., USWATUN HASANAH A.A. Istri Pradnyana Asrama P. . Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah . AHMAD ROMLI . Alista Lusia Viana Anjali, Alina Ratna ASVIANI . Both, Lusitiana Cala, Maria Ulda DAFID RAHMAN . Dedi . Desak Made Suprayanti . Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Duwi Maulida Agistin DWI SURYANTO ENI ILYANI . Fahrizal Yunus FAJAR MAGHDA . Febri Dwi Cahyo . FIRDAUS RAMADANI . FITRIYANAH . Gusti Ayu Padmawati . Harisuddin . Hasan Herlina I Gede Oka Parwata . I Gede Putra . I Gede Raka Hariwarmajaya . I Gusti Made Aryana I Kadek Meiana Adi Putra I Kadek Parmadi . I Ketut Arya Sentana Mahartha I Ketut Suartana . I Made Ardi Sanjaya . I Made Pageh I Made Reynaldi Ambara Gita . I Putu Eka Arimbawa I Putu Gede Anom . I Putu Hendra Mas Martayana I Putu Yudi Permana Saputra . I Wayan Eka Juliartha . I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa I Wayan Roy Adnyana Putra . I Wayan Suastra I Wayan Widiarta . Ida Bagus Putu Arnyana Ifandy, M. Rizal Ikhsan Maulana Putra Prasetyo . Ikhsan Maulana Putra Prasetyo ., Ikhsan Maulana Putra Prasetyo Indah Ayu Novita Sari INDRA SAPUTRA . Jro Kadek Mudiartha . Kadek Virgotama Krissanta . Ketut Sedana Arta Luh Ayu Martasari Luttfy Chateriyan, Ivan M Al Qautsar Pratama . M Al Qautsar Pratama ., M Al Qautsar Pratama M.Si Drs. I Ketut Margi . Made Angga Setiawan . Made Arya Jini Setiawan . Made Pradnyana Putra . Mathias Maranata Surbakti Muhammad Rivai NAJI SHOLEH . Nama, Ida Bagus Putu Adi Ni Kadek Ari . Ni Kadek Ari Indrayani . Ni Kadek Ari Indrayani ., Ni Kadek Ari Indrayani Ni Komang Sukasih . Ni Komang Sukasih ., Ni Komang Sukasih Ni Luh Gede Lisiana . Ni Luh Made Ari Darmini . Ni Luh Sulandari . Ni Made Ary Wahyuni . Ni Made Cristia Dewi . NI MADE ERMAWATI . Ni Made Wibhu Satyayu Ni Nyoman Murdani . Ni Nyoman Tri Cahyani . Ni Putu Budiartini . Ni Putu Satya Oka Dewi Ni Putu Tika Indrayanti . Ni Putu Tika Indrayanti ., Ni Putu Tika Indrayanti Ni Wayan Astini . Ni Wayan Dewi Lasmi ., Ni Wayan Dewi Lasmi Ni Wayan Fany Juniasih Ni Wayan Ratih Paramita NUR AZIZAH . Pande Nyoman Suastawan . Paramita, Ni Wayan Ratih Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. . Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnawibawa, R. Ahmad Ginanjar Putu Agustina Setiawan . Putu Eka Audria Maharani Putu Sulistyawati Qori Bayyinaturrosyi . Raden Ahmad Ginajar Purnawibawa RAHAYU ARINI . Rahayuni, Luh Sulistia Rini Anggraini . RISTI OKDIYANI MISRAN . Satyayu, Ni Made Wibhu Seruni, Yuri Sekar SITI ROSIDAH . Suadnyana, Kadek Nova Sulistyawati, Putu Susanti . Sutiarsana, Putu Rian USI HARIYADI . USWATUN HASANAH . Viana, Alista Lusia Widiani, Ni Kadek Yiena Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Yunia Wulandari Yunus, Fahrizal Yuri Sekar Seruni