Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Seni Rupa

TENUN RANGRANG DI DESA PEJUKUTAN KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG ., I Wayan Sudarsana; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2415

Abstract

Pada umumnya masyarakat Bali hanya mengenal kain tenun gringsing, kain tenun songket maupun kain tenun endek. Ada jenis kain yang berasal dari Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dinamakan kain tenun rangrang. Proses pembuatan kain tenun rangrang menggunakan alat tradisional dinamakan alat tenun cagcag. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi tentang sejarah keberadaan, alat dan bahan, proses pembuatan sampai motif hias yang terdapat pada kain tenun rangrang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah perajin tenun rangrang di Dusun Karang, Desa Pejukutan yang berjumlah 81 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 6 orang yang ditentukan melalui pendekatan porposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sejarah keberadaan tenun rangrang diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dengan nama cerik bolong, kemudian berkembang menjadi nyrangnyang, terakhir menjadi rangrang. Setelah nyaris punah, tenun rangrang kembali diproduksi tahun 2011. Alat yang digunakan adalah tenun cagcag. Bahan yang dipergunakan: benang metris dan rayon, pewarna alami menggunakan daun tarum, daun jati, kulit kayu (jamblang, mangga, kepundung/menteng, mengkudu), dan kayu secang/sepang, penguat warna alami digunakan tunjung/mimusops elengi, kapur tohor/calcium carbonate, dan tawas/potasium alum sulfide, sedangkan pewarna kimia menggunakan pewarna direk dan nandrin, serta metanol sebagai penguat pewarna kimia. Proses pembuatan tenun rangrang, yaitu pengolahan serat, pewarnaan, dan proses tenun. Motif yang terdapat pada tenun rangrang, yaitu motif pinggiran gunung, motif utama (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang, taji, dan sirang).Kata Kunci : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias In general, Balinese people only know about woven cloth of gringsing, woven cloth of songket and also woven cloth of endek. There is a kind of cloth which comes from Pejukutan Village, Nusa Penida, Klungkung Regency that we called woven cloth of rangrang. The process to make this woven cloth of rangrang is using a traditional tool that we called cagcag. The purpose of this research is to give information about the existence, tools, materials and also the process how to make it until the kinds of motif in woven cloth of rangrang. This research is a kind of descriptive qualitative research. The population of this research is the entire rangrang woven craftsman at Karang Orchard, Pejukutan Village with the number of 81 people. The samples of this research are 6 people who are determine by using approach technique of porposive sampling. The process of collecting the data was using methods of observation, interview and documentation. The data which was founded is then analyzed by using the technique of domain and taxonomy analysis. The result of this research shows that the history of the existence of rangrang woven was estimated exist since the era of Majapahit kingdom with the name of cerik bolong, Then it is develop become nyrangnyang, and for the last it becomes rangrang. After almost extinct, rangrang woven was reproduced again at 2011. The tool that used is called cagcag. The materials that used are: metris yarn and rayon, for natural dyes are using indigofera suffruticosa, disambiguasi, cortex of (syzygium cumini, mangifera indica, baccaurea racemosa, morinda citrifolia), and caesalpinia sappan. For strengthen the color, it is using mimusops elengi, calcium carbonate, and potassium alum sulfide. For chemical dyes are using direk and nandirin, also methanol for strengthen the color. The process how to make rangrang woven are consists of manufacturing the fiber, coloring and the process of weaving. Any kinds of motif that exist in rangrang woven are the motif of pinggiran gunung and also the main motif (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang,taji and sirang).keyword : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias
TENUN RANGRANG DI DESA PEJUKUTAN KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG I Wayan Sudarsana .; Drs. Gede Eka Harsana Koriawan .; Drs.Mursal .
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 4 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2415

Abstract

Pada umumnya masyarakat Bali hanya mengenal kain tenun gringsing, kain tenun songket maupun kain tenun endek. Ada jenis kain yang berasal dari Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dinamakan kain tenun rangrang. Proses pembuatan kain tenun rangrang menggunakan alat tradisional dinamakan alat tenun cagcag. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi tentang sejarah keberadaan, alat dan bahan, proses pembuatan sampai motif hias yang terdapat pada kain tenun rangrang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah perajin tenun rangrang di Dusun Karang, Desa Pejukutan yang berjumlah 81 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 6 orang yang ditentukan melalui pendekatan porposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sejarah keberadaan tenun rangrang diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dengan nama cerik bolong, kemudian berkembang menjadi nyrangnyang, terakhir menjadi rangrang. Setelah nyaris punah, tenun rangrang kembali diproduksi tahun 2011. Alat yang digunakan adalah tenun cagcag. Bahan yang dipergunakan: benang metris dan rayon, pewarna alami menggunakan daun tarum, daun jati, kulit kayu (jamblang, mangga, kepundung/menteng, mengkudu), dan kayu secang/sepang, penguat warna alami digunakan tunjung/mimusops elengi, kapur tohor/calcium carbonate, dan tawas/potasium alum sulfide, sedangkan pewarna kimia menggunakan pewarna direk dan nandrin, serta metanol sebagai penguat pewarna kimia. Proses pembuatan tenun rangrang, yaitu pengolahan serat, pewarnaan, dan proses tenun. Motif yang terdapat pada tenun rangrang, yaitu motif pinggiran gunung, motif utama (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang, taji, dan sirang).Kata Kunci : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias In general, Balinese people only know about woven cloth of gringsing, woven cloth of songket and also woven cloth of endek. There is a kind of cloth which comes from Pejukutan Village, Nusa Penida, Klungkung Regency that we called woven cloth of rangrang. The process to make this woven cloth of rangrang is using a traditional tool that we called cagcag. The purpose of this research is to give information about the existence, tools, materials and also the process how to make it until the kinds of motif in woven cloth of rangrang. This research is a kind of descriptive qualitative research. The population of this research is the entire rangrang woven craftsman at Karang Orchard, Pejukutan Village with the number of 81 people. The samples of this research are 6 people who are determine by using approach technique of porposive sampling. The process of collecting the data was using methods of observation, interview and documentation. The data which was founded is then analyzed by using the technique of domain and taxonomy analysis. The result of this research shows that the history of the existence of rangrang woven was estimated exist since the era of Majapahit kingdom with the name of cerik bolong, Then it is develop become nyrangnyang, and for the last it becomes rangrang. After almost extinct, rangrang woven was reproduced again at 2011. The tool that used is called cagcag. The materials that used are: metris yarn and rayon, for natural dyes are using indigofera suffruticosa, disambiguasi, cortex of (syzygium cumini, mangifera indica, baccaurea racemosa, morinda citrifolia), and caesalpinia sappan. For strengthen the color, it is using mimusops elengi, calcium carbonate, and potassium alum sulfide. For chemical dyes are using direk and nandirin, also methanol for strengthen the color. The process how to make rangrang woven are consists of manufacturing the fiber, coloring and the process of weaving. Any kinds of motif that exist in rangrang woven are the motif of pinggiran gunung and also the main motif (wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang,taji and sirang).keyword : tenun rangrang, pewarna alami, motif hias
Co-Authors ., Agus Wahyu Setiawan ., Ayu Candra Dewi Arinata ., Ayu Sintya ., Diyah Komala Dewi ., Gusti Ayu Desy Anggarini ., I Dewa Ayu Ratnadewi ., I Kadek Setiawan ., I Made Nugraha Wicaksana ., I Putu Angga Wijaya Sandy ., Ida Ayu Sri Susanti Atma Sari ., Kadek Anggi Nalasari ., Kadek Ermayanti ., Komang Ayu Wahyuni ., Komang Susanti Martinasari ., L G Putri Andyani ., Luh Dewi Puspawati ., Luh Komang Sugianingsih ., Luh Putu Ria Kurniawati ., Mita Sari Ni Luh Putu ., Ni Kadek Candra Wahyuni ., Ni Kadek Dwi Mega Yanthi ., Ni Kadek Kisri Ani ., Ni Ketut Desi Kristiani ., Ni Luh Gede Dian Citra Agustini ., Ni Luh Gede Yuni Artini ., Ni Luh Pitri Widi Pratiwi ., Ni Luh Putu Evi Anggreni ., Ni Luh Putu Intan Sari Dewi ., Ni Made Astini ., Ni Made Dwi Hendrayani ., Ni Made Dwiantari ., Ni Made Feby Kurniyanthi ., Ni Made Pitria Mulia Sari ., Ni Made Pratiwi Pebriyanti ., Ni Made Wira Astami ., Ni Wayan Ika Ariesta Dewi ., Pande Made Prista Pradnyana ., Putu Chan Wisjayani Dadri ., Putu Eddy Gunawan ., Putu Eka Trisna Dewi ., Putu Teja Juli Artha ., Sisilia Indah Trisnaningsih Abadi, I B G S Abadi, IB.G. Surya Agustini, NLP Inca Buntari Anggara, I Made Citra Anggara, I Made Citra Artini, Putu Ari Bahari, Ni Ketut Intan Baskara, Dewa Ari Cahyadi, Herry Suwaja Christiawati, Ni Made Diana Cintariasih, Putu Darmayanti, Ni Komang Ayu Mas Darmayanti, Ni Komang Ayu Mas DB. Kt. Ngr. Semara Putra Dessy Wiranti, Ni Putu Dessy Wiranti, Ni Putu Dewa Ayu Indra Wahyuni Dewi, Ni Putu Ayu Ratna Diana Putra, I Dewa Gede Dr. I Gede Meter,M.Pd . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs. I Gusti Agung Oka Negara,S.Pd. M.Ke . Drs. Nyoman Wirya . Drs.Mursal . Dwi Lestari, Ni Made Dwi Lestari, Ni Made Ekayanti, Ni Luh Putu feby puspita, ni ketut Gede Eka Harsana Koriawan i b g s abadi I Dewa Ayu Purnama Dewi . I Dewa Gede Diana Putra I Gede Gemaydha . I Gede Mahendra Darmawiguna I Gst Agung Oka Negara I Gusti Ayu Agung Deska Suarniti ., I Gusti Ayu Agung Deska Suarniti I Gusti Ayu Dwi Lestari . I Gusti Ayu Sukmandari . I Gusti Ketut Arya Sunu I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda I Kadek Putra Jaya . I Kadek Sastra Adi Merta I Ketut Adnyana Putra I Ketut Ardana I Ketut Suardika . I Ketut Swarjana I Komang Ngurah Wiyasa I Komang Triana Prawijaya I Made Diana Putra . I Made Eri Ariawan ., I Made Eri Ariawan I Made Gede Sunarya I Made Putra I Made Saptria Parwata . I Made Suka Somartana . I Nengah Suadnyana I Nyoman Natajaya I Putu Gde Yudara Sandra Putra I Wayan Darmika Yana . I Wayan Sadia I Wayan Suarjana . I Wayan Sujana I Wayan Sujana I Wayan Wiarta I.G.A. Agung Sri Asri IB.G. Surya Abadi Ida Ayu Ella Yuanita . Ida Bagus Gede Eka Winata . Ida Bagus Gede Surya Abadi Ida Bagus Surya Manuaba Indra Wahyuni, Dewa Ayu Israfil, Israfil Juwitasari , Citra Kadek Eva Krishna Adnyani Kadek Galih Candrayani . Kadek Mita Wahyuni . Kadek Sri Wahyuni Indrawati . Komang Ary Trisnadewi . Komang Ayu Sugiartini Pramita Dewi . Komang Citra Padma Utami . Komang Sudamayanto . Komang Yogi Triana Kristiantari, MGR Loka Andari, Ida Ayu Ketut Manik Luh Ayu Tirtayani Luh Putu Ari Surestiani . Luhde Sepdania Wati ., Luhde Sepdania Wati M.For. DB.KT.NGR. Semara Putra,S.Pd. . M.Pd Drs. I Made Suara . M.Pd Drs. Made Putra . M.Si Dr. I Wayan Rinda Suardika,S.Pd . Made Ayu Sintya Dewi ., Made Ayu Sintya Dewi Made Pramesti Yogidibrata ., Made Pramesti Yogidibrata Made Putra Manuaba, I. B. S. Manuaba, I. B. S. Maria Goreti Rini Kristiantari MGR Kristiantari Mita Puspita . Negara, K.Kurnia Kusuma Adi Ngakan Made Anom Wiryasa Ni Kadek Ayu Windari . Ni Kadek Meriani . Ni Kadek Suci Suriani . Ni Ketut Ayu Pramitasari ., Ni Ketut Ayu Pramitasari ni ketut feby puspita Ni Ketut Intan Bahari Ni Komang Tris Utari ., Ni Komang Tris Utari Ni Luh Putu Ekayanti Ni Luh Putu Muri Adnyani . Ni Luh Putu Ratih Agustini ., Ni Luh Putu Ratih Agustini Ni Luh Putu Suariyani Ni Made Ayu Wulan Indrayani Ni Made Putri Arini ., Ni Made Putri Arini Ni Nengah Suartini Ni Putu Ayu Widiastiti . Ni Putu Deni Ardiyanti ., Ni Putu Deni Ardiyanti Ni Putu Devi Oktavia Ni Putu Dita Wisna Wati . Ni Putu Eka Dina Lestari Putri Ni Putu Sukma Srijayanti . Ni Wayan Ayu Endang Istorina . Ni Wayan Listiani . Ni Wayan Mika Safitri ., Ni Wayan Mika Safitri Ni Wayan Suniasih Paramitasari, Ketut Citra Pratiwi, Ni Wayan Mita Prawijaya, I Komang Triana Priani, Irul Priyanti, Ni Luh Saras Priyanti, Ni Luh Saras Purwani, Ni Putu Rita Purwani, Ni Putu Rita Purwaningsih, Ni Komang Putra, DB. Kt. Ngr. Semara Putra, DB. Kt. Ngr. Semara Putra, Made Putra, Made Putu Ayu Satya Dewi . Putu Dewi Ariestuti . Putu Eka Andriyani ., Putu Eka Andriyani Rahayuni, IGA Rai Rai Suadnyana Wijaya Ria Yuliana . Suryani, Ni Wayan Tasya Dhevi, Ni Putu Melinda Pramesti Widhyalestari, Ni Nyoman Tri Angraeni Wijaya, Rai Suadnyana Yohanes Kristianto