Claim Missing Document
Check
Articles

DEVELOPMENT OF A PERFORMANCE-BASED INCENTIVE MODEL FOR NATIONAL HIGH SCHOOL MALANG TEACHERS AFTER THE COVID-19 PANDEMIC Shanti Dri Lestari; Hutabarat, Julianus; Handoko, Fourry
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 5 No. 1 (2024): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, May 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v5i1.6703

Abstract

National High School Malang is one of the best private schools with a myriad of achievements. In 2019, National High SchoolMalang was honored as one of Indonesia's best private schools by the Minister of Education and Culture. National High School Malang is one of the private schools in Malang City that has also been affected by the Covid-19 pandemic. The Covid-19 pandemic has not really ended and life must go on. The Covid-19 pandemic has indirectly changed labor patterns both in the scope of government, agencies, private sector, and others. This research aims to design a model for determining the criteria for providing performance-based incentives to teachers at National High SchoolMalang to improve service quality after the Covid-19 pandemic. In this study, the calculation results are used to determine the amount of incentive proposals that will be obtained by each teacher by taking into account the results of the performance assessment. Based on the results of the calculation of the proposed incentives, it can be concluded that there was an increase in the average incentive for each teacher by 35%. This shows that with an increase in incentives it is expected that there will be an increase in the value of work performance. And in line with the results of the calculation of the proposed incentive increase, it was found that there was also an increase in work performance of 51%. With this, it can be concluded that the provision of incentives has a major effect on increasing work performance.
Optimasi Penggunaan Kembali Limbah Karbon Aktif Industri Vetsin Sebagai Biochar Menggunakan Taguchi Orthogonal Array L4: Optimising The Reuse Of Vetsin Industry Activated Carbon Waste As Biochar Using The Taguchi Orthogonal Array L4 Setiyo Irnanto, Anggra; Handoko, Fourry; Laksmana, Dimas Indra
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 10 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v10i2.12585

Abstract

PT XY is a company producing vetsin in the food industry. The company makes extensive use of material resources for its industrial development, which has an impact on the environment. Waste-activated carbon is the result of the color absorption process of the solution. The problem is that the waste generated causes pollution to the company's environment and cannot be stored for long. The average carbon waste generated from January to December 2023 is 86.40 tonnes. Therefore, it is necessary to reuse activated carbon waste into biochar or carbon fertilizer. Processing strategy by conducting experiments using the Taguchi method. Problem identification with an approach that refers to the Responsible Waste Management Hierarchy, and limits the implementation of experiments to the principle of reuse. The Taguchi Orthogonal Array L4 method was chosen for the experimental design because it is more cost-effective than other DOEs and the signal noise is predictable. This research was conducted through experimental methods to know the effect of biochar planting media from activated carbon waste on the growth of kale plants (gr) and get optimal composition variations. As a result, an optimization design was obtained with wet carbon waste material, 25% biochar concentration, and bright light conditions, with an n-gain value of 4.49 resulting in a high improvement category. Comparison of biochar quality with Charcoal Powder from Workplant Store by SNI 06-3730-1995 standard. In biochar products from activated carbon waste, there is a glutamate content of 0.345 g/dL which is a good amino acid for plant growth.
ANALISIS BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE WORKLOAD ANALYSIS DALAM PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI CV. JAYA PERKASA TEKNIK, KOTA PASURUAN Sobariansyah Putra; Fourry Handoko; Sony Haryanto
Jurnal Valtech Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v3i2.2756

Abstract

Abstrak, Perkembangan industri saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat dan memasuki era persaingan yang semakin tinggi. Tenaga kerja berperan penting dalam jalannya roda usaha suatu industri, produktivitas tenaga kerja yang baik sangat dibutuhkan dalam melaksanakan setiap proses yang berjalan pada suatu perusahaan Salah satu kendala yang mempengaruhi performa para pekerja yaitu besar beban kerja CV Jaya Perkasa Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang terletak Di Perum Megah Mukti Blok E1 Pohjentrek, Pasuruan, Jawa Timur 67161. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam furniture, Perusahaan memiliki kendala dalam pemenuhan permintaan konsumen, dimana permintaan tersebut tidak dapat terpenuhi disebabkan oleh tingginya tingkat beban kerja yang dialami para pekerja,Perhitungan dilakukan dengan metode workload analysis tahapan yang pertama kali dilakukan ialah mengamati tingkat produktivitas pekerja menggunakan Work Sampling, menentukan nilai Performance Rating, Allowance, nilai beban kerja, Besarnya beban kerja yang dialami oleh para pekerja nantinya digunakan untuk menentukan jumlah pekerja yang seharusnya layak untuk digunakan yang bertujuan supaya beban kerja yang dialami oleh pekerja tidak tinggi yang diarapkan nanti mampu meningkatkan produktivitas pekerja.Hasil yang didapatkan adalah metode Work Load Analysis dengan jumlah pekerja 5 orang yang memiliki beban kerja 108,12% yang termasuk dalam beban kerja berlebih, maka dengan usulan penambahan tenaga kerja mampu untuk mengatasi beban kerja yang tinggi,sehinnga dengan menurunnya beban kerja dapat meningkatkan produktivitas pekerja.
UPAYA PENINGKATAN KINERJA DENGAN METODE 5S DAN KLASIFIKASI PERSEDIAAN ABC PADA PERSEDIAAN PRODUK DI UMKM PENTOL PEDES AREK ENOM Yufi Ananda Lestari; Fourry Handoko; Sumanto
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3813

Abstract

Pengendalian persediaan yang optimal pada Usaha Mikro Kecil Menengah adalah suatu hal yang penting, karena jika dalam pengendalian persediaan terjadi kelebihan atau kekurangan stock maka akan menimbulkan kerugian bagi pemilik usaha. UMKM Pentol Pedes Arek Enom belum memiliki sistem pengendalian persediaan pada produk bakso agar persediaan dapat dikendalikan lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Penerapan metode klasifikasi ABC pada produk bakso untuk menentukan kategori tiap produk (2) Perhitungan Safety stock untuk menentukan persediaan pengaman pada produk dengan kategori kelas A (3) Penerapan 5S pada kategori kelas A untuk melihat apakah proses pengawasan pengendalian persediaan sudah seperti yang diharapkan atau belum (4) monitoring checlist diperlukan untuk melihat tingkat kinerja karyawan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) produk yang termasuk dalam kelas A yaitu bakso beranak, bakso kuah pedas, dan bakso original. Produk yang termasuk dalam kelas B yaitu bakso buncit dan yang termasuk dalam kelas C yaitu bakso kering pedas (2) dengan tingkat service level 95% maka menyatakan produk yang termasuk dalam kelas A yaitu bakso beranak memiliki persediaan pengaman sekitar 36 unit. Produk bakso kuah pedas memiliki persediaan pengaman sebanyak 34 unit, dan bakso bakso original memiliki persediaan pengaman sebanyak 34 unit (3) dari hasil perhitungan persediaan, perlu adanya pengawasan pada pengendalian persediaan di kategori kelas A karena pengawasan persediaan berhubungan dengan tingkat kinerja karyawan (4) Selanjutnya monitoring checlist diperlukan untuk melihat tingkat kinerja karyawan dan didapati hasil ranking prosentase sebesar 84% dengan predikat “Baik” yang artinya pengawasan terhadap kinerja kryawan sudah dianggap baik dan diharapkan mampu dipertahankan setiap hari
METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) SEBAGAI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK DI PABRIK GULA PANDJIE Farhandhika Romanto; Fourry Handoko; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i1.4628

Abstract

Pabrik Gula Pandjie merupakan salah satu dari empat pabrik gula yang ada di Kabupaten Situbondo. Masalah yang sedang dihadapi oleh Pabrik Gula Pandjie saat ini adalah penurunan output produksi akibat menurunnya jumlah lahan pertanian yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen rantai pasok menggunakan metode supply chain operation reference dan memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai kinerja manajemen rantai pasok di Pabrik Gula Pandjie adalah 75,5 dimana hal tersebut masuk dalam kategori good.
PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND RISK CONTROL (HIRARC) (STUDI KASUS UD TOHU SRIJAYA BATU JAWA TIMUR) Gangga Laksha Pradana; Fourry Handoko; Heksa Galuh W
Jurnal Valtech Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i2.5482

Abstract

Abstrak, UD. Tohu Srijaya adalah salah satu industri kreatif yang bergerak dalam bidang kerajinan kayu yang berkembang di Kota Batu, Jawa Timur. UD, memproduksi kerajinan kayu seperti box tissue, box roti, laci, nampan, rak CD, meja lipat, peti penyimpanan, dan bingkai. Permasalahan dalam penelitian ini terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kurangnya penegakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di UD. Tohu Srijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi perbaikan sistem yang baik dalam menekan risiko kecelakaan kerja yang terjadi menggunakan pendekatan Hazard Identification, Risk Assessment, And Risk Control (HIRARC).Untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Setelah dilakukan pengamatan menggunaakn metode Hazard Identification, Risk Assessment, And Risk Control (HIRARC) di UD. Tohu Srijaya ditemukan 21 risiko yang terdiri dari Low berjumlah 7, Moderate berjumlah 5, dan High berjumlah 6 Extreme berjumlah 3. Sehingga rekomendasi perbaikan berupa substitusi penggantian, pengendalian teknis, pengendalian administrasi dan pengendalian APD, Peneliti juga menyusun Standar Oprasional Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai rekomendasi perbaikan untuk UD. Tohu Srijaya.
PENERAPAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL GUNA MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI UD. TRIJAYA SAKTI Thalia Ramadhani; Fourry Handoko; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i1.6087

Abstract

UD. Trijaya Sakti merupakan perusahaan yang memiliki 3 jenis aktivitas pekerjaan yaitu penebangan pohon, pemotongan kayu, dan pengiriman. Dengan aktivitas-aktivitas atau kegiatan produksi yang berkaitan dengan gergaji mesin dan serbuk kayu yang beterbangan sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi pengendalian bahaya berupa penerapan metode Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control (HIRARC). Setelah dilakukan penelitian terdapat 4 jenis risiko pada aktivitas penebangan pohon dimana masing-masing risiko yang termasuk high risk, terdapat 7 jenis risiko pada aktivitas pemotongan kayu dimana 5 risiko yang termasuk high dan 2 risiko yang termasuk medium, dan terdapat 2 jenis risiko pada aktivitas pengiriman dimana 1 risiko yang termasuk high dan 1 risiko yang termasuk medium. Selanjutnya dilakukan pengendalian risiko pada hasil penilaian risiko yang bernilai high dan medium. Hasil penelitian diharapkan mampu membantu untuk memberikan solusi pengendalian bahaya yang berkaitan dengan kecelakaan kerja pada perusahaan.
PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING MENGGUNAKAN METODE S.W.O.T DAN WEIGHTED PRODUCT PADA UMKM SAMBEL PECEL MBAK TI Handito Ilham; Fourry Handoko; Emmalia Adriantantri
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7368

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bernama Sambel Pecel Mbak Ti merupakan penyedia Sambel Pecel dalam bentuk kemasan. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UMKM ini adalah persaingan dalam hal pemasaran. Saat ini, UMKM Sambel Pecel Mbak Ti masih menggunakan pendekatan pemasaran konvensional, yakni dengan menjual produknya secara langsung ke toko atau kedai makanan. Namun, UMKM ini menemui persaingan yang ketat mengingat beberapa perusahaan saingan telah berhasil mengadopsi strategi pemasaran melalui media sosial dengan cakupan yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alternatif strategi berdasarkan hasil analisis SWOT dan Metode Weighted Product. Pendekatan yang digunakan melibatkan metode SWOT untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang relevan, serta metode Weighted Product untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan. Hasil analisis SWOT mengindikasikan bahwa perusahaan berada dalam kuadran I, yang juga dikenal sebagai S.O (Strength Opportunities), dengan koordinat (2,49;2). Dari analisis Metode Weighted Product, alternatif strategi terbaik adalah yang ketiga, yaitu Strategi Segmentasi Pasar, dengan skor 0,3350. Oleh karena itu, rekomendasi strategi yang dihasilkan adalah untuk mengembangkan variasi produk dengan menawarkan berbagai tingkat kepedasan, serta memanfaatkan platform seperti Shopee untuk memperluas jangkauan pemasaran.
PENGGUNAAN METODE JSA UNTUK K3 DI PABRIK KERIPIK TEMPE SEBAGAI PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KERIPIK TEMPE ANDRA Arivido Rizki; Fourry Handoko; Heksa Galuh
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7405

Abstract

Industri Keripik Tempe Andra ialah sebuah perusahaan yang operasi dalam sektor produksi keripik tempe. Tantangan yang dihadapi oleh Industri Keripik Tempe Andra adalah masih adanya insiden kecelakaan kerja. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menyebabkan kecelakaan di tempat kerja dan memberikan saran-saran untuk meningkatkan upaya pengendalian keselamatan dan kesehatan (K3) guna mengurangi kejadian kecelakaan kerja. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif. Pengolahan data dilakukan melalui pendekatan Job Safety Analysis (JSA) untuk menetapkan langkah-langkah pekerjaan yang berpotensi mempengaruhi keselamatan serta kesehatan para pekerja di Industri Keripik Tempe Andra. Berdasarkan temuan dari penelitian ini, teridentifikasi 9 potensi risiko di Industri Keripik Tempe Andra, termasuk diantaranya nyeri pada tulang belakang, memar pada tangan dan kaki, cedera pada tulang ekor, cedera pada tangan dan kaki, luka sobek dan goresan pada tangan, luka bakar, serta memar pada tangan. Dari 9 potensi risiko tersebut, juga dikenali adanya tingkat risiko yang berbeda. Risiko ini dikelompokkan menjadi 4 kategori, yakni Risiko Low dengan jumlah 3, Risiko Moderate dengan jumlah 3, Risiko High dengan jumlah 1, dan Risiko Extreme dengan jumlah 2. Sebagai solusi pengendalian K3, direkomendasikan untuk menambahkan tanda peringatan terkait lantai yang licin, serta memberikan panduan saat melakukan kegiatan pengangkutan bak berisi kedelai dan mengamanatkan penggunaan sepatu keselamatan, sarung tangan pelindung, dan penutup tubuh saat melakukan proses penggorengan.
ANALISIS STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA PRODUKSI ROTI DI MAHKOTA BAKERY Khusnatul Asma; Fourry Handoko; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7593

Abstract

Penelitian ini memberikan langkah yang baik untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dalam produksi roti gulung di Mahkota Bakery, menganalisis penerapan metode SQC, dan merekomendasikan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu mengidentifikasi empat jenis kerusakan (cacat gosong, ukuran tidak standar, isi keluar, dan kulit terkelupas) adalah langkah awal yang penting untuk membantu fokus pada masalah-masalah kualitas utama. Menganalisis Sebab-Akibat dengan menggunakan diagram sebab-akibat untuk menentukan akar penyebab masalah, dalam hal ini faktor tenaga kerja, metode, dan mesin diidentifikasi sebagai faktor penyebab utama sehingga bisa menjadi panduan untuk melakukan perbaikan. Hasil analisis peta kendali menunjukkan bahwa produksi masih dalam batas kendali, yang berarti tidak ada penyimpangan yang signifikan dari standar kualitas, karena masih ada kerusakan produk yang signifikan. Oleh karena itu, tindakan perbaikan perlu diambil untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut. Tindakan perbaikan yang direkomendasikan adalah modifikasi oven dengan pengaturan suhu dan waktu yang lebih baik dapat membantu mengurangi cacat gosong, penggunaan cetakan sesuai standar dapat membantu memastikan ukuran yang konsisten, melapisi loyang dengan mentega dapat mencegah kulit terkelupas, memperhatikan banyak bahan sebagai isian. Setelah melakukan perbaikan, penting untuk terus memantau kualitas roti dan melakukan evaluasi terhadap tindakan perbaikan yang telah diambil. Hal ini akan membantu memastikan bahwa perbaikan tersebut efektif. Sebagai faktor penyebab utama, penting untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja agar mereka dapat mengikuti metode produksi dengan benar. Pelatihan ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengendalian mutu. Selain itu, penting juga untuk menjalankan SQC secara terus-menerus sebagai bagian dari proses produksi. Ini akan membantu menjaga kualitas roti secara konsisten dan mengurangi tingkat kerusakan produk. SQC adalah alat yang kuat untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam produksi roti dan industri lainnya