Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TAWAS DAN KARBON AKTIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Titin Anita Zahara, Gusrizal, Indah Dwi Kartika, Nurlina,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Kimia
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.584 KB)

Abstract

Limbah industri tahu mengandung bahan organik yang tinggi dan mungkin dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah ini perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas limbah tahu menggunakan tawas sebagai koagulan dan arang aktif sebagai adsorben. Kinerja kombinasi proses koagulasi-adsorpsi akan ditinjau dari kekeruhan, COD dan TSS air limbah hasil olahan. Koagulasi dilakukan menggunakan konsentrasi optimum dari tawas sebesar 100 ppm menunjukkan bahwa koagulasi menghilangkan kekeruhan hingga  94,98 %, TSS 93,87 % dan COD 57,43 %. Adsorpsi dengan karbon aktif dilakukan dengan menggunakan adsorpsi kolom dan waktu adsorpsi divariasikan dari 10-50 menit. Hasil adsorpsi menunjukkan bahwa kontak adsorpsi selama 40 menit mampu menurunkan TSS hingga 29,84% dan COD hingga 54,73%, tapi untuk penurunan kekeruhan maksimum (25,44%), waktu kontak 30 menit memberikan hasil penurunan lebih optimal. Proses koagulasi-adsorpsi menggunakan konsentrasi optimum tawas (100 ppm) dan waktu adsorpsi optimum (40 menit) oleh karbon aktif menunjukkan penurunan kekeruhan hingga 96,18%, COD 80,73% dan TSS 95,70%. Aplikasi kedua proses ini menunjukkan kinerja yang baik untuk menghilangkan kekeruhan, COD dan TSS dari limbah tahu. Kata kunci: limbah tahu, tawas, karbon aktif
ADSORPSI FENOL MENGGUNAKAN ADSORBEN KARBON AKTIF DENGAN METODE KOLOM Nelly Wahyuni, Gusrizal, Kindy Nopiana Irma,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.25 KB)

Abstract

Limbah fenol yang mencemari wilayah perairan dapat berakibat buruk pada lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Adsorpsi fenol menggunakan adsorben karbon aktif dari tandan kosong (kelapa) sawit (TKS) dengan aktivator soda kue 4% menggunakan metode kolom telah dilakukan. Selanjutnya dikaji kemampuan karbon aktif sebagai adsorben fenol dengan dua variasi ukuran partikel 80 dan 100 mesh dan variasi selang waktu kontak total kolom I dan Kolom II selama 4, 8, dan 12 jam sehingga diperoleh optimasi adsorpsi fenol oleh karbon aktif. Hasil adsorpsi dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 510 nm. Besar nilai maksimum konsentrasi dan efisiensi penurunan fenol pada karbon aktif 80 mesh terdapat pada waktu kontak 12 jam di kolom I dengan nilai maksimum konsentrasi  1,27 mg/L dan besar nilai efisiensi 96.15%, sedangkan pada karbon aktif 100 mesh terdapat pada waktu kontak 12 jam di kolom I dengan nilai maksimum konsentrasi 1,24 mg/L dan besar nilai efisiensi 96,26%. Besar total efisiensi penurunan kadar fenol yang terbaik pada karbon aktif yaitu pada ukuran partikel 80 mesh dengan waktu kontak 12 jam sebesar 97,11%.   Kata kunci : tandan kosong (kelapa) sawit, fenol, karbon aktif, adsorpsi, kolom
ADSORPSI FENOL OLEH KOMBINASI ADSORBEN ZEOLIT ALAM DAN KARBON AKTIF DENGAN METODE KOLOM Nelly Wahyuni, Gusrizal, Rindya Angraini,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.89 KB)

Abstract

Pencemaran air oleh fenol dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan lingkungan dan makhluk hidup. Adsorpsi fenol telah dilakukan untuk menurunkan kadar fenol menggunakan kombinasi dua adsorben dengan metode kolom. Adsorben yang digunakan adalah zeolit alam pada kolom I dan karbon aktif dari tandan kelapa sawit (TKS) pada kolom II. Adsorpsi dilakukan dengan variasi ukuran partikel untuk zeolit alam 16 dan 20 mesh  serta karbon aktif 80 dan 100 mesh dengan variasi waktu masing-masing 2, 4 dan 6 jam. Hasil adsorpsi dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 510 nm. Total penurunan kadar fenol yang terbaik diperoleh pada kombinasi kolom zeolit alam 20 mesh-karbon aktif 100 mesh pada waktu kontak 6 jam yaitu sebesar 97,55%.   Kata kunci: tandan kelapa sawit, fenol, zeolit alam, karbon aktif, adsorpsi, kolom
POTENSI FRAKSI ETIL ASETAT DARI BUAH MANGGA (Mangifera spp.) SEBAGAI PENGOMPLEKS LOGAM Pb (II) DAN ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDNYA Ari Widiyantoro, Gusrizal, Dzakyyah Sallina Fitri,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.884 KB)

Abstract

Flavonoid banyak ditemukan pada tanaman diantaranya buah-buahan dan sayuran. Mangga merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid memiliki sifat dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam, salah satunya yaitu logam Pb(II). Potensi flavonoid sebagai pengompleks logam Pb(II) belum banyak diteliti, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik flavonoid dari buah mangga dan potensi fraksi etil asetatnya sebagai pengompleks logam Pb(II). Identifikasi senyawa flavonoid dari fraksi etil asetat dilakukan dengan analisis spektrofotometer IR dan 1H-NMR serta analisis potensi pengompleks dengan spektrofotometer UV-Vis. Isolat diperoleh sebanyak 4,85 mg berwarna kuning kecoklatan dengan titik leleh 145-147 oC. Identifikasi isolat dengan analisis IR (KBr) menunjukkan serapan gugus –OH, C=O, C-O-C  dan C=C aromatik. Analisis 1H-NMR (DMSO, 400 MHz) menunjukkan H 6,78 ppm (1H, d, J= 8 Hz, H-6), H 7,04 ppm (1H, d, J= 8,4 Hz, H-8), H 7,37 ppm (1H, dd, J= 3; 9 Hz, H-6’), H 7,44 ppm (1H, d, J= 2,8 Hz, H-2’), H 7,55 ppm (1H, d, J= 8,8 Hz, H-5’), dan H 7,71 ppm (1H, t, J= 8 Hz, H-7). Berdasarkan hasil identifikasi tersebut diprediksi senyawa yang diperoleh adalah 5,3’,4’-trihidroksi flavonol. Analisis potensi pengompleks fraksi etil asetat menunjukkan terdapat pergeseran batokromik, sehingga dapat diperkirakan bahwa senyawa flavonoid berperan dalam mengompleks logam Pb(II).  Kata kunci: flavonoid, Mangifera spp, pengompleks, timbal
OPTIMASI KONSENTRASI KALIUM HIDROKSIDA PADA EKSTRAKSI KARAGINAN DARI ALGA MERAH (Kappaphycus alvarezii) ASAL PULAU LEMUKUTAN Gusrizal, Ajuk Safar., Rian Hidayah, Harlia,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karaginan merupakan polisakarida pembentuk gel yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi dari beberapa jenis rumput laut merah (Rhodophyceae), salah satunya jenis Kappaphycus alvarezii. Karaginan diekstraksi selama 2 jam pada suhu 85?C dengan menggunakan variasi konsentrasi kalium hidroksida 0.2 M; 0.4 M; 0.6 M; 0.8 M; dan 1.0 M. Hasil isolasi karaginan menunjukkan pada konsentrasi kalium hidroksida 0.4 M menghasilkan rendemen tertinggi sebesar 47.75 %, dengan nilai kadar sulfat sebesar 14,75%, kadar logam Pb sebesar 15.975 ?g/g, kadar Cu sebesar 9.65 ?g/g, dan kadar Zn sebesar 502,55 ?g/g. Identifikasi uji kelarutan menunjukkan bahwa kelarutan dari karaginan hasil isolasi pada spektrum 1257,59 cm-1 menunjukkan adanya gugus fungsi ester sulfat, spektrum 925,83 cm-1 adanya gugus fungsi 3,6 andhirogalaktosa, spektrum 848,68 cm-1 menunjukkan adanya gugus fungsi galaktosa 4-sulfat. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan spektrum karaginan hasil isolasi telah memenuhi spesifikasi dengan karaginan komersial karena gugus-gugus fungsi yang terdapat pada spektrum karaginan yang dihasilkan identik dengan spektrum standar karaginan. Kata Kunci : Ekstraksi, Karaginan, Kappaphycus alvarezii, dan Kalium Hidroksida
UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TUMBUHAN PAKU UBAN (Nephrolepis biserrata (Sw) Schhott) Gusrizal, Juli Astuti, Rudiyansyah,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paku uban (Nephrolepis biserrata (Sw) Schhott) biasa dikenal sebagai salah satu tanaman hias dan biasa juga digunakan sebagai obat sakit perut, hal ini dikarenakan adanya komponen bioaktif yang terkandung pada tumbuhan paku uban. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan tumbuhan paku uban. Pengujian dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengetahui pemanfaatan dimasa mendatang. Pada penelitian ini telah dilakukan uji fitokimia dan aktivitas antioksidan terhadap ekstrak tumbuhan paku uban menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrasil). Analisis fitokimia dilakukan dengan cara kualitatif. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa Paku uban mengandung alkaloid, flavonoid dan steroid. Hasil pengujian antioksidan fraksi kloroform dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis terhadap sampel paku uban memberikan nilai IC50 sebesar 268,87 g/mL, fraksi n-heksana sebesar 223,20 g/mL dan fraksi metanol sebesar 78,45 g/mL, sedangkan asam askorbat memiliki nilai IC50 sebesar 22,22 g/mL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi metanol sampel paku uban berpotensi sebagai antioksidan. Analisis mineral ekstrak paku uban menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), memberikan hasil yaitu besi 0,0042% dan kalsium 0,0042%. Kata kunci : Fitokimia, Nephrolepis biserrata (Sw) Schhott, Antioksidan, DPPH
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK N-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN METANOL KULIT BUAH JERUK SAMBAL (Citrus microcarpa Bunge) Gusrizal, Mulyani Wulandari, Nora Idiawati,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jeruk sambal (Citrus microcarpa Bunge) dikenal secara luas di Kalimantan Barat. Buah jeruk ini biasa dikonsumsi dalam bentuk jus dan digunakan sebagai bumbu masak, sedangkan kulitnya digunakan sebagai pelengkap masakan tertentu. Penelitian tentang uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan untuk mengetahui potensi kulit buah jeruk sambal sebagai sumber senyawa antioksidan telah dilakukan. Kulit buah jeruk sambal dimaserasi dengan pelarut metanol dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kasar. Ekstrak kasar kemudian dipartisi secara berturut-turut dalam n-heksana dan etil asetat sehingga diperoleh ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana kulit buah jeruk sambal mengandung senyawa steroid, sedangkan ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol mengandung flavonoid, polifenol dan alkaloid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol menunjukkan bahwa nilai EC50 berturut-turut untuk ketiga ekstrak adalah 162,16 g/mL (antioksidan kategori lemah); 134,02 g/mL (antioksidan kategori sedang) dan 94,01 g/mL (antioksidan kategori kuat). Dibandingkan dengan asam askorbat (EC50=18,74 g/mL), ketiga ekstrak tersebut mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih rendah. Aktivitas antioksidan kuat ekstrak metanol diduga karena adanya senyawa flavonoid dan polifenol sesuai dengan hasil pengujian fitokimia. Kata kunci : Citrus microcarpa Bunge, Uji aktivitas antioksidan, DPPH
ALIBRASI DAN ADISI STANDAR PADA PENGUKURAN MERKURI DALAM AIR DENGAN KANDUNGAN SENYAWA ORGANIK TINGGI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ., Agung Suriansyah,Gusrizal, Adhitiyawaman .
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Sungai Kapuas mengandung senyawa organik yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar seperti lahan gambut yang ada di kota Pontianak. Selain itu diduga air Sungai Kapuas dicemari senyawa merkuri akibat kegiatan PETI. Keberadaan senyawa organik (matrik) yang terdapat dalam air Sungai Kapuas dapat mengikat kuat senyawa merkuri sehingga dapat mempengaruhi pengukuran kadar merkuri dalam air dengan metoda kalibrasi standar. Metoda adisi standar merupakan salah satu solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metoda adisi standar dengan metoda kalibrasi standar dalam pengukuran merkuri dalam air yang memiliki kandungan senyawa organik tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metoda tersebut dalam penentuan kadar merkuri, dimana metoda adisi standar dapat dikatakan lebih baik daripada metoda kalibrasi standar. Menurut persamaan Horwitz presisi dari kedua metoda tersebut dapat dikatakan baik karena memberikan %KV sebesar 13,81% pada metoda adisi standar dan 6,53% pada kalibrasi standar. Nilai LOD pada kalibrasi standar sebesar 0,01098 ppb dan nilai LOQ sebesar 0,03268 ppb. Kata kunci : merkuri, metoda kalibrasi standar, metoda adisi standar.
PENURUNAN KANDUNGAN BESI (II) OLEH PASIR TERLAPIS MANGAN DIOKSIDA (MnO2) Gusrizal, Bella Mellisani, Nelly Wahyuni,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2013): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air dengan kandungan besi yang tinggi perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan air dengan kualitas yang memenuhi persyaratan kualitas air yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efektivitas penurunan kandungan besi (II) dengan menggunakan pasir terlapis MnO2. Pasir terlapis MnO2 terbuat dari pasir kuarsa yang disintesis menggunakan mangan klorida tetrahidrat 0,4 M, natrium hidroksida 0,3 M dan kalium permanganat 0,2 M. Parameter yang diuji pada penelitian ini meliputi waktu interaksi antara pasir terlapis MnO2 dengan besi (II), volume besi (II), dan massa pasir terlapis MnO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu interaksi optimum yang digunakan yaitu selama 2 jam dengan volume besi (II) sebanyak 60 mL dan massa pasir terlapis MnO2 sebanyak 2,0 g, dimana dapat menurunkan kandungan besi (II) sebesar 0,246 mg/L dengan efektivitas sebesar 96,48%. Kata kunci : besi (II), pasir terlapis MnO2, pasir kuarsa
KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGA (Mangifera spp.) DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI PENGOMPLEKS LOGAM Pb(II) Ari Widiyantoro, Gusrizal, Nita Tiurlina Br. Manullang,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan logam timbal memiliki dampak negatif terhadap lingkungan mahkluk hidup khususnya kesehatan manusia. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui aktivitas pengompleks isolat F.III dari fraksi etil asetat kulit buah mangga dengan logam Pb(II). Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu maserasi, partisi, kromatografi, karakterisasi, dan uji pengompleks. Uji fitokimia terhadap isolat F.III (19,5 mg) positif fenolik  sedangkan sifat fisik isolat berbentuk kristal amorf berwarna kuning dengan titik leleh 135-139oC. Spektra Uv-Vis (H2O) menunjukkan adanya serapan maksimum pada 297 nm. Spektra IR (KBr) Vmaks cm-1 menunjukkan adanya serapan pada bilangan  gelombang 3435 (OH), 2923-2855 (CH alifatik), 1631 (C=O karbonil), 1500 (aromatik),1113 (C-O-C). Spektrum 1H-NMR (CD3OD, 400 MHz) menunjukkan kemunculan sinyal pada geseran (δ ppm): 5,16 (1H,d, J=7,6 Hz), 5,34 (1H,d,J=12Hz), 5,72 (1H,d, J=11,6 Hz), 5,76 (1H,d, J=11,6 Hz), 6,3 (1H, d, J=2,8 Hz), 6,5 (2H, d, J=6,4Hz), 6,6(2H,d, J=6,4), 7,11 (2H, d, J=8,4), 7,2 (1H, dd, J=4,8). Berdasarkan analisis uji fitokimia dan spektroskopi serta dibandingkan dengan literatur maka diprediksi bahwa isolat F.III adalah senyawa morelloflavon (biflavonoid). Uji pengompleks menggunakan isolat F.III 100 ppm dengan logam Pb(II) 50 ppm yang berasal dari Pb(NO3)2 menunjukkan adanya ikatan antara ligan dan atom pusat berupa penurunan absorbansi dan tidak mengalami pergeseran panjang gelombang. Kata kunci :  Mangifera spp., morelloflavon, pengompleks
Co-Authors Abrori, Sayyidus Dzaki Adi Maulana, Adi Ajuk Sapar Alimunddin, Andi Hairil Andi Hairil Alimuddin Andi Hairil Alimuddin Andrian Kaifan Anis Shofiyani AR, Sulaiman Ari Widiyantoro Bambang Rusdiarso Bambang Rusdiarso Chairil Anwar Chris Octavianus Cucu Suhery Devi Wulandari Dwi Yuniarsih Eko Sri Kunarti Eko Sri Kunarti Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo, Suci Lestari, Mukarlina, Endah Sayekti Evi Noviani Fikri z.a, Muhammad Aulia Fishal, Fishal Gani, Fauzi A. Hairunnisa Hairunnisa Hamzi Anwari Hanafiah Hanafiah, Hanafiah Hanif Hanif Haris, Raihan Harlia, Harlia Hestivera, Eva Novianti Ibnur Rusi Imelda Hotmarisi Silalahi Irma D. Oktavianta Jasmita, Jasmita Karimuddin, Karimuddin Krisnanti, Gendis Yayi Kurniati Kurniati Lestari, Titiek Mastura, Meila MISWAR MISWAR Miswar, Khairul Muhammad Reza Mulizar Mulizar Muzaffar, Anis Fikri Nasril Fuad Hasan Nelly Wahyuni Normaningsih Rahayu Noverando Rafiel Angelo Nurlina Nurlina Nurlina Nurlina Nurlina, Nurlina Prayitno, Dwi Imam Puji Ardiningsih Putra, Harisal Radianti, Sri Rahayu, Warsi Kurnia Renny Puspita Sari Rinaldi, Muhammad Ikhsan Risa Nofiani Risa Nofiani Rizki Noviani Ridwan Rizky Noviani Ridwan Roberta Anjelia Rudiyansyah Rudiyansyah Rudiyansyah Rudiyansyah Sabardiansyah, Rajab Salatiana Salatiana Saprianti, Siti Sari, Emilda Sari, Gladis Raspida Shofiyani, Anis Siregar, Muhammad Andryansyah Siregar, Muhammad Rizkyansyah Sri Juari Santosa Sri Juari Santosa Sri Juari Santosa ST., MT, Syaifuddin Din Sulaiman Sulaiman Syahbanu, Intan Syarwan, Syarwan Syukri Syukri Thamrin Usman Titin Anita Zahara, Titin Anita Titin Anita Zaharah Ulfa, Nadia Ummi Hanifah Uul Warosatul Ambiya Warsidah Warsidah Wibowo, M. Agus Wibowo, Muhamad Agus Widiyananta, Surya Winda Rahmalia Winda Rahmalia Yudha Arman Yulia Zahara Zaharah, Titin Anita