Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN TES PRESTASI BELAJAR BERBASIS TAKSONOMI ANDERSON DAN KRATHWOHL PADA KOMPETENSI DASAR FISIKA SMK KELAS X SEMESTER GANJIL SE-KOTA SINGARAJA Mahaputri, Ni Luh Putu; Dantes, Nyoman; Sadia, wayan
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.417 KB) | DOI: 10.23887/jpepi.v3i1.763

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mendeskripsikan prosedur pengembangan tes dan kisi-kisi (blueprint) tes serta untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen tes prestasi belajar berbasis taksonomi Anderson dan Krathwohl pada kompetensi dasar fisika SMK kelas X semester ganjil se-kota Singaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa dan bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi se-kota Singaraja yang berjumlah 676 orang. Sampel penelitian sebanyak 310 orang ditentukan dengan proportionate stratified random sampling. Pengembangan tes prestasi belajar dilakukan berdasarkan prosedur pengembangan tes dan data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan analisis butir dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) prosedur pengembangan tes diformulasikan dalam 9 tahapan pengembangan, (2) kisi-kisi tes prestasi belajar terdiri atas 7 komponen dan koefisien validitas isi perangkat tes pada uji pakar sebesar 0,98 pada kategori sangat tinggi, (3) pada analisis butir diperoleh: (a) 45 butir soal yang valid pada uji validitas butir dengan nilai rtabel sebesar 0,148 dan taraf signifikansi 1%, (b) indeks reliabilitas tes sebesar 0,968 dengan kategori sangat tinggi, (c) tingkat kesukaran tes sebesar 0,594 pada kategori sedang, (d) indeks daya pembeda tes sebesar 0,721 pada kriteria baik sekali, dan (e) efektivitas pengecoh pada persentase minimal 3% - 5%. Pada analisis faktor diperoleh koefisien KMO sebesar 0,808 dengan signifikansi 0,000 dan terdapat 10 faktor yang terbentuk.   Kata-kata Kunci:     pengembangan tes, tes prestasi belajar, taksonomi Anderson dan Krathwohl, kompetensi dasar fisika.     Abstract   This research aimed at formulating and describing the procedure in developing a test and the blueprint of the test and describing the validity and reliability of the achievement test based on Anderson and Krathwohls taxonomy for physics basic competency of 10th grade of Vocational High School in Singaraja. The population of this research was 676 students of 10th grade of Vocational High School of technology and engineering and technology of communication and information majors. The sample of 310 students was determined by proportionate stratified random sampling. The process in developing the achievement test was based on a procedure of test development and the data from the testing was analyzed using item analysis and factor analysis. The results of the research were: (1) a test development procedure consisted of 9 steps, (2) a blueprint of an achievement test consisted of 7 component and coefficient of content validity from expert judges of 0,98, (3) item analysis showed: (a) 45 valid items at r table of 0,148 and 1% significance level, (b) index of reliability of 0,968 at very high category, (c) test difficulty index of 0,594 at medium category, (d) test discrimination index of 0,721 at very good category, and (e) distracters effectiveness at minimum percentage of 3% - 5%. Factor analysis showed KMO’s coefficient of 0,808 at significance of 0,000 and formed 10 factors.   Keywords:              developing a test, achievement test, Anderson and Krathwohls Taxonomy, physics basic competency.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ASESMEN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF ., LARAS OKTAVIANI; ., Prof. Dr. Nyoman Dantes; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.828 KB) | DOI: 10.23887/jpepi.v4i1.1117

Abstract

Studi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berbasis asesmen kinerja dan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 siswa kelas V SD. Data hasil belajar dikumpulkan dengan tes uraian dan gaya kognitif dikumpulkan dengan test GEFT. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA AB dan uji Tukey. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model PBL berbasis asesmen kinerja dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA, (3) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model PBL berbasis asesmen kinerja dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, dan (4) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model PBL berbasis asesmen kinerja dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Kata Kunci : model problem based learning, asesmen kinerja, hasil belajar IPA, dan gaya kognitif. This experiment aims at discovering the effect of problem based learning based on performance assessment and cognitive style on students’ natural science learning. 64 students of fifth graders were selected as sample. The learning result data were collected with essay test and cognitive style data were collected with GEFT test. The data acquired were analyzed with two way ANOVA and Tukey test. The results of this research were : (1) there is a significance difference in the natural science learning result between students taught by using PBL model based on performance assessment and those taught by using conventional model, (2) there is an interactional effect between learning model with cognitive style on natural science learning result, (3) there is a significant difference in the natural science learning result between field independent students taught by using PBL model based on performance assessment and those taught by using conventional model, and (4) there is a significant difference in natural science learning result between field dependent students taught by using PBL model based on performance assessment and those taught by using conventional model.keyword : problem based learning model, performance assessment, students’ natural science learning result, cognitive style
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN SETTING INQUIRY LABORATORIUM BERMUATAN CONTENT LOCAL GENIUS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Wardani, K. S. K.; Sadia, I Wayan; Suastra, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Efektivitas perangkat pembelajaran dilakukan dengan one group pretest posttest design. Efektivitas perangkat pembelajaran dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukan (1) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,82, (2) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71, (3) perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep sains dengan thitung sebesar 17,45 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,61 dan perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dengan thitung sebesar 16,75 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,35. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Kata-kata Kunci: inquiry laboratorium, content local genius, pemahaman konsep, keterampilan proses AbstractThis research aimed to develop valid, practical, and effective science instructional tools based on laboratory inquiry learning model with local genius contents to improve students’ concepts understanding and process skills. The development of the instructional tools followed the 4-D development model which consists of define, design, develop, and disseminate. However, the development steps in the current study were only conducted up to the develop stage. Data were collected by using validation sheets, observation sheets, questionnaires, and tests. The data analysis was carried out by using quantitative descriptive method especially with regard to the validity and practicality of the instructional tools. The effectiveness of the device was investigated by using one group pretest posttest design. The effectiveness of the instructional tools was analyzed by right tail t test. The results show: (1) the instructional tools were categorized “very valid” with an average score of 3.82, (2) the instructional tools were categorized “very practical” with an average score of 3.71, (3) the instructional tools were categorized as “effective” in improving understanding of science concepts, with a tcount of 17.45 (tcount > ttable) and a gain score of 0.61 and was categorized as effective instructional tools in improving science process skills, with a tcount of 16.75 (tcount > ttable) and a gain score of 0.35. Based on the results of this research it is concluded that the instructional tools develop have met the criteria of being valid, practical, and effective in improving the students’ concept understanding and science process skills. Keywords: laboratory inquiry, local genius content, concepts understanding, process skills
Membangun Insan yang Literasi Sains & Teknologi dan Berkarakter Melalui Implementasi Model Pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Sadia, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi dewasa ini, sains dan teknologi telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan (interrelation and interdependency) antara sains, teknologi dan masyarakat. Hampir semua aspek kehidupan manusia dewasa ini dikelilingi oleh masalah-masalah yang mengandung implikasi-implikasi ilmiah. Oleh karena itu, literasi sains dan teknologi (scientific and technological literacy) bagi semua warga sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi agar kita mampu memanfaatkan sains dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia, mampu mengambil keputusan berdasarkan konsep-konsep dan prinsip­prinsip ilmiah, serta mampu mencari dan menggunakan informasi ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh negatif perkembangan IPTEKS dan globalisasi ternyata cukup signifikan di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Telah terjadi degradasi karakter seperti 1) berkurangnya rasa tanggung jawab, 2) berkurangnya rasa hormat, 3) meningkatnya ketidak jujuran, 4) berkurangnya disiplin, 5) merosotnya etos kerja, 6) merosotnya etika, 7) berkurangnya sopan santun, 8) melunturnya rasa kepedulian dan sebagainya. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, perlu dicari model pendidikan sains yang mampu mengantarkan para siswa menjadi warga masyarakat yang literasi sains dan teknologi serta berkarakter. Salah satu model pembelajaran sains yang mampu memberikan kontribusi bagi terbentuknya insan yang literasi sains dan teknologi serta mampu menumbuh kembangkan karakter siswa adalah model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat. Hasil penelitian Sadia, dkk. (2014) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STM efektif dalam menumbuhkembangkan karakter siswa yang meliputi kedisiplinan, kejujuran, kreativitas, kerja keras, rasa ingin tahu, komunikatif, kepedulian, dan tanggung jawab.Kata kunci: literasi sains dan teknologi, karakter, model STMAbstractIn the era of globalization, science and technology was become a closely part of human life. There are interrelation and interdependency of science, technology, and society. Nearly all aspect of human life were closely related with problems wich including with scientific implication. Therefore, all citizen need to become scientific and technological literacy, to be able using science and techlology for human satisfaction, able to make decision based on scientific method and able to find and using scientific information to solve the problems in every day life. There was significant negative impact of technology and globalization in the world, including Indonesia. There was becoming character degradation i.e, (1) responsibility, (2) respect, (3) discipline, (4) honesty., (5) etic, (6) empaty, and so on. To solve that problem, need to find the model of science education wich able to developing students become scientific and technological literacy as human society with good character. One of science teaching model wich have significant contribution on developing and improving scientific and technological literacy and developing good character was science-technolgy-society model (STS). Research finding by Sadia, et.al discipline, honesty, creativity, curiosity, respect, scientific communication, and responsibility. Key words: scientific and technological literacy, character, STS
PENDIDIKAN KARAKER TERINTEGRASI PEMBELAJARAN SAINS MENUJU BANGSA YANG CERDAS, BERDAYASAING DAN BERBUDAYA Sadia, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan pendidikan karakter didasarkan atas tiga alasan penting yaitu: 1) Perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia. Setiap manusia harus memiliki pikiran yang kuat, hati nurani, dan kemauan untuk berkualitas seperti memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan dan dorongan moral; 2) Sekolah merupakan tempat yang baik dan kondusif untuk melaksanakan proses pembelajaran dan pendidikan nilai-nilai; dan 3) Pendidikan karakter sangat esensial untuk membangun masyarakat bermoral. Penyelengggaraan pendidikan  karakter untuk membangun manusia yang berkarakter, maka perlu pemahaman yang komprehensif tentang hakikat manusia dan dimensi-dimensi hakikat manusia. Sifat hakikat manusia dimaksudkan sebagai cirri-ciri karakteristik yang secara prinsipiil membedakan manusia dengan hewan. Terdapat delapan sifat hakikat manusia yaitu 1) kemamapuan menyadari diri, 2) kemampuan bereksistensi, 3) pemilikan kata hati, 4) moral, 5) kemampuan bertanggung jawab, 6) rasa kebebasan, 7) kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, dan 8) kemampuan menghayati kebahagiaan. Sasaran  pendidikan karakter adalah menumbuhkembangkan kedelapan sifat hakikat manusia yang  merupakan benih-benih kemanusiannya manusia, sehingga terwujud menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan karakter memiliki dua tujuan utama yaitu kebijakan dan kebaikan. Pendidikan tentang kebaikan merupakan dasar demokrasi, karena itu dua nilai moral penting yang harus diajarkan dalam pendidikan karakter adalah rasa hormat dan tanggung jawab (respect and responsibility). Di samping itu ada sejumlah nilai yang perlu diajarkan melalui pendidikan karakter yaitu: 1 ) kejujuran (honesty), 2) keterbukaan (fairness), 3) toleransi (tolerance), 4) kehati-hatian (prudence), 5) disiplin-diri (self-dicipline), 6) membantu dengan tulus (helpfulness), 7) rasa haru (compassion), 8) bekerjasama (cooperation), 9) keteguhan hati (courage), dan 10) nilai-nilai demokrasi (democratic values). Karakter berkaitan dengan pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling) , dan perilaku moral (moral action). Karakter yang baik terdiri atas pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan berbuat kebaikan. Ketiga hal inilah yang menentukan kehidupan bermoral. Pendidikan Sains pada hakekatnya dapat digunakan untuk membekali subyek didik dengan pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga dapat digunakan untuk menanamkan sikap dan nilai. Jadi, pendidikan Sains dapat digunakan sebagai wahana klarifikasi nilai, yang selama ini kurang mendapat perhatian para guru Sains. Sains diyakini berperan penting bagi pengembangan karakter warga masyarakat dan negara, karena kemajuan produk sains yang amat pesat dan keampuhan proses sains yang dapat ditransfer pada berbagai bidang ilmu yang lain serta proses sains yang sarad dengan muatan nilai, sikap, dan moral.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 3 DENPASAR ., Made Meita Puspadewi; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Drs. Putu Yasa,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 7, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v7i2.11529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah, (2) meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 3 Denpasar tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 38 orang siswa dengan jumlah laki-laki sebanyak 21 orang siswa dan perempuan sebanyak 17 orang siswa. Teknik pengumpulan data keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan lembar observasi pada setiap pertemuan dan tes pada setiap akhir siklus. Data tanggapan siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket tanggapan. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar dengan nilai rata-rata pada siklus I adalah 67,93 dengan kategori cukup meningkat menjadi 82,00 dengan kategori baik. (2) Keterampilan berpikir kritis siswa meningkat pada siklus I nilai rata-rata yang di peroleh 71,12 dengan kategori baik meningkat menjadi 82,63 dengan kategori baik. (3) Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori positif dengan nilai rata-rata 77,95.Kata Kunci : Hasil Belajar, dan Keterampilan Berpikir Kritis This research aimed at (1) describing the student learning results in the implementation of problems based learning model, (2) improving the critical thinking skills, and (3) describing the responses of students towards the application of problems based learning model in learning physics. The type of this research was classroom action research. The research was done through two cycles of learning. Each cycle consisted of four stages, the action planning, the implementation of the action, observation/evaluation, and reflection. The subject of this research was 38 grade X MIA 2 students at SMA Negeri 3 Denpasar in academic year 2016/2017 which consisted of 21 boys and 17 girls. The technique of data collection of critical thinking skills students used observation sheets at each meeting and tests at the end of the cycle. The students’ response data were collected by using questionnaires. The data was analyzed descriptively. The results of this research are (1) the learning results af the student who use problem based learning model increase from 67,93 (fair) in cycle I to 82,00 in cycle II. (2) the critical thinking skills of the students who use problem based learning model increase from 71,12(good) in cycle I to 82,63(good) in cycle II. (3) the students’ responses towardst the application of the problem based learning model is positive category with an average rating of 77.95.keyword : The results of the study, and critical thinking skills
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X IPA SMA NEGERI Hajrin, M.; Sadia, I Wayan; Gunadi, I Gede Aris
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i1.20650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung, (2) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung setelah dilakukan pengendalian terhadap skor pretest, (3) kontribusi yang signifikan skor pretest terhadap keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperiment menggunakan desain one way non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di SMA Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 4 kelas, sejumlah 117 siswa dengan sampel sebanyak 59 siswa yang meliputi 30 siswa di kelas eksperimen dan 29 siswa di kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian (ANAKOVA) satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan, yaitu: (1) terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis fisika antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F=20,173; p<0,05). 2) setelah dilakukan pengendalian terhadap skor pretest, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis fisika antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F*=44,215; p<0,05). Uji lanjut menunjukkan nilai rata-rata (LSD=2,362; Δμ =8,089) kelompok MPIT signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok MPL. 3) terdapat kontribusi yang signifikan skor pretest terhadap keterampilan berpikir kritis fisika siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (Freg = 13,941; p<0,05). Variabel kovariat (pretest) memberikan kontribusi terhadap posttest sebesar 33% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci: inkuiri terbimbing, keterampilan berpikir kritis.
EFEKTIVITAS MODEL KONFLIK KOGNITIF DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA MATERI TEKANAN ., Ni Kadek Egar Widyarani; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, 2) mendeskripsikan perbedaan proporsi remediasi miskonsepsi siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dan 3) mendeskripsikan retensi miskonsepsi siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pre-testpost-test nonequivalen control group desain. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 62 orang siswa.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji perbedaan proporsi (uji z) dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa profil miskonsepsi siswa pada materi tekanan bervariasi dengan rentangan konsepsi berkisar antara tiga sampai tujuh yang menunjukkan bahwa sebelum proses pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi. Remediasi miskonsepsi untuk kelompok eksperimen sebesar 54% (70% saat pret-test dan 16% saat post-test) sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 26% (73% saat pret-test dan 47% saat post-test), dengan nilai zhitung > zα/2 yaitu 2,80> 1,96. Miskonsepsi siswa masih resisten meskipun telah diterapkan model pembelajaran konflik kognitif.Kata Kunci : miskonsepsi, model konflik kognitif, model pembelajaran konvensional, retensi miskonsepsi. This study aimed at describing 1) the students’profile misconceptions, 2) the differences of students’ misconceptions remediation proportion between the experimental group and the control group, and 3) the students’ misconception retentions. This research was a quasi-experimental research with pre-test post-test nonequivalent control group design. Samples were taken by using simple random sampling which consisted of 62 students. Data were analyzed by using descriptive analysis techniques and two parts proportion difference test (z test) with 5% in significance level. The result shows that the profile of the student misconceptions in the pressure subject matter varies with concept range are about three to seven kinds of conception which indicates that before learning process, the students have different conceptions. Remediation of misconceptions for the experimental group is 54% (70% on pre-test and 16% on post-test), while for the control group is 26% (73% on pre-test and 47% on post-test), with the value of zhitung > zα /2, namely 2.80 > 1.96. The percentage of students’ misconception during a retention test increases after 3 weeks when the treatment was not given. Students’ misconceptions are still resistant although cognitive conflict learning model have been applied.keyword : misconception, cognitive conflict model, conventional learning model, retention of misconception
ANALISIS KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X MIPA SEBUAH SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Ni Luh Eka Rusmadewi; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Dewi Oktofa Rachmawati,S.Si,M.Si
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecerdasan emosional, tingkat kesadaran diri, pengelolaan emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Semarapura. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan pedoman wawancara. Subjek pada penelitian ini berjumlah 186 siswa dan jumlah siswa yang diwawancarai adalah 10 orang per dimensi diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data kecerdasan emosional dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara deskriptif analitik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional, tingkat kesadaran diri, tingkat mengelola emosi, tingkat memotivasi diri, tingkat mengenali emosi orang lain, dan tingkat membina hubungan siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Semarapura berkategori tinggi.Kata Kunci : deskripsi, kecerdasan emosional, siswa. This study aimed at: (1) describing the level of emotional intelligence, (2) describing the level of self-awareness, (3) managing the emotions, motivating oneself, recognizing other students’ emotions, and building the inter class X MIPA students relationships of SMAN 2 Semarapura. The type of this research was descriptive analytic with survey research design. The instrument used of this research was a questionnaire and an interview guide. Subjects in this study consisted of 186 students, and the number of students interviewed was 10 people per-dimensional taken by using purposive sampling technique. Data of motional intelligence were collected by using questionnaires and interviews. Data were analyzed analytic-descriptively. The results obtained show that: (1) the level of emotional intelligence, the level of self-awareness , the level of managing the emotions, motivating their selves , the level of recognizing other students’ emotions, and the degree of inter class X MIPA students relationship of SMAN 2 Semarapura are in high category.keyword : description, emotional intelligence, students.
Pengaruh self-regulation, self-efficacy, dan study habits terhadap prestasi belajar fisika ., I Putu Darma Putra; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh self-regulation terhadap prestasi belajar fisika, 2) menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap prestasi belajar fisika, 3) menganalisis pengaruh study habits terhadap prestasi belajar fisika, dan 4) menganalisis pengaruh self-regulation, self-efficacy, dan study habits terhadap prestasi belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal-komparatif atau ex post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Gianyar yang terdiri dari 7 sekolah. Jumlah populasi 2017 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 352 siswa yang diambil dengan teknik proposional random sampling. Data self-regulation, self-efficacy, dan study habits dikumpulkan menggunakan kuisioner. Data prestasi belajar fisika siswa dikumpulkan dengan tes prestasi belajar berbentuk tes objektif. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif, uji regresi sederhana, dan ganda tiga prediktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) terdapat pengaruh yang signifikan self-regulation terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 0,7% (F = 7,703; dengan p < 0,05), 2) terdapat pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 2,2% (F = 10,520; dengan p < 0,05), 3) terdapat pengaruh yang signifikan study habits terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 7,1% (F =35,193; dengan p < 0,05), 4) terdapat pengaruh yang signifikan self-regulation, self-efficacy,dan study habits terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 10,0% (F = 12,851; dengan p < 0,05).Kata Kunci : self-regulation, self-efficacy, study habits, prestasi belajar This study aimed at 1) analysing the influence of self-regulation towards physics academic achievement, 2) analysing the influence of self-efficacy towards physics academic achievement, 3) analysing the influence of study habits towards physics academic achievement, and 4) analysing the influence of self-regulation, self-efficacy, and study habits toward physics academic achievement. This research was a causal-comparative or ex post facto study. The study population was all students of class X in Gianyar regency which consisted of 7 schools. Total population was about 2017 students. The research sample, 352 students, were taken by proportional random sampling technique. Data of self-regulation, self-efficacy, and study habits were collected by using a questionnaire. Data of student physics achievement were collected by using achievement test which was in form an objective test. Data were analyzed by using descriptive statistics, while the hypothesis were tested by using simple and multiple regression. The results shows that 1) there is a significant difference of self-regulation towards physics academic achievement with 0.7% contribution (F = 7.703; p
Co-Authors ., AA. Gd. Ngurah Rama Indra Negara ., Drs. Putu Yasa,M.Si ., I MADE SIRING ., Made Meita Puspadewi ., Ni Kade Dwi Suyastrini ., Ni Kadek Egar Widyarani ., Ni Luh Eka Rusmadewi ., Ni Made Suci Bhakti Karya Utami A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika AA. Gd. Ngurah Rama Indra Negara . ABDUL MALIK FAJAR . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung ANAK AGUNG GEDE NGURAH SUCIPTA . ANDRI AFRIANI . Ani Dwi Lestari . Ani Dwi Lestari ., Ani Dwi Lestari ANIK ARIANI . Aristawati, Ni Kd. BASUKI RAHMAD COKORDA GEDE ANOM WIRATMAJA . Darma, I Ketut Dewi Oktofa Rachmawati Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Dr. Ni Made Pujani,M.Si . Drs. I Made Wirta, M.Pd . Drs. I Nyoman Subratha,M.Pd . Drs. I Wayan Darsana,M.Ed . Drs. Putu Yasa,M.Si . Drs. Slamet Haryadi Suryo Wijoyo . EKA DORA RIANI . GEDE SUADNYANA . GEDE YOHANES ARYGUNARTHA . Hajrin, M. I Gede Aris Gunadi I GEDE KARIAWAN . I GEDE KARIAWAN ., I GEDE KARIAWAN I GST AGUNG AYU NOVA DWI MARHAENI . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Kadek Sukarsa . I KETUT SUASTIKA . I Ketut Supir I Ketut Wiratana I KOMANG AGUS EKA PUTRA . I Made Ari Winangun I Made Candiasa I MADE HARDIYASA . I MADE JAYA . I MADE KEDAP . I MADE WIDYA ASTAWA . I Made Yudana I Nyoman Natajaya I NYOMAN TRY UPAYOGI . I PUTU ASTIKA . I Putu Darma Putra . I PUTU SUDIRTA . I Wayan Antara Yasa . I WAYAN DARMA . I WAYAN EKA PUTRA . I WAYAN IWANTARA . I Wayan Karyasa I Wayan Muderawan I Wayan Suastra I WAYAN WIDIADNYANA . Ida Ayu Kade Sastrika Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana Ida Bagus Putu Mardana K. S. K. Wardani KADEK DWI HENDRATMA GUNAWAN . Kadek Lina Indriani . Kadek Lina Indriani ., Kadek Lina Indriani Kadek Rihendra Dantes KADEK YULI ARTAMA . KETUT SRI KUSUMA WARDANI . Ketut Suma Komang Gede Yudi Arsana . Koyan I Wayan Laras Oktaviani Luh Putu Budi Yasmini M. Hajrin M.Pd Drs. I Made Wirta . MADE KRISNA WISESA YUDA . Made Meita Puspadewi . MADE SUSI ASTINI . Mahardana Alit Putra Misrun Mauke MS Prof. Dr. Ketut Suma . N. Sundoro Katili Ni Kade Dwi Suyastrini . NI KADEK DWI KARINA . Ni Kadek Egar Widyarani . Ni Kadek Pujiastuti . NI KADEK SRI MAHAYANI . Ni Kd. Aristawati NI KETUT DHARMAWATI GERIA PUTRI . Ni Ketut Rapi NI KOMANG TRISNAYANTI . Ni Luh Eka Rusmadewi . NI LUH MADE DIAH ERNAWATI . Ni Luh Putu Mahaputri NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Wiwin Arya Juniari . Ni Luh Wiwin Arya Juniari ., Ni Luh Wiwin Arya Juniari Ni Made Juni Darmayanti . NI MADE SARI SUNIATI . NI MADE SRI NUYAMI . Ni Made Sruti Rahayu Ni Made Suci Bhakti Karya Utami . NI MADE YANI PRASTIWI . NI MADE YULIANI . NI NYOMAN NGERTINI . NI PUTU TITIN PRIYANTINI . NI PUTU TITIN PRIYANTINI ., NI PUTU TITIN PRIYANTINI NI WAYAN ADNYANI . NI WAYAN RINA LESTARI . Ni Wayan Yuniartini Nyoman Dantes Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana . PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. . Prof. Dr. Ketut Suma, MS . PUTU ARIMBAWA S. . Putu Artawan Putu Ayu Wulandari . Putu Budi Adnyana Putu Eva Yustini PUTU FANNY SASTRADEWI . PUTU FANNY SASTRADEWI ., PUTU FANNY SASTRADEWI Putu Ririn Hitayani . PUTU RUSMILA DEWI KESIMAN . Putu Saswita Utami Dewi . Putu Saswita Utami Dewi ., Putu Saswita Utami Dewi PUTU SRI UTAMI DEWI . Riani, Eka Dora RIKA RAHMAYANI . SAGUNG RATIH SARASWATI ANTARI . Siti Nurhayati . Siti Nurhayati ., Siti Nurhayati SURATNI . SURAYANAH . Wardani, K. S. K. Wayan Suastra