Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah

ANALISIS WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RSUD KARAWANG: ANALISYS OF WAITING TIME FOR PHARMACY SERVICE AT RSUD KARAWANG OUT PATIENT PHARMACY INSTALLATION Tomi; Hidayati, Nur Rahmi; Bachtiar, Farhan Firmansyah
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan pelayanan produkdan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai garis depan pelayananfarmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik. Hasil penelitian dari 319 resep yangdidapatkan menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu untuk pengerjaan resep non racikanpasien rawat jalan adalah sebesar 58,17 menit dan resep racikan adalah sebesar 102,84menit. Hal tersebut belum sesuai dengan standar pelayanan minimal yang dipersyaratkanoleh Menkes RI No. 129 tahun 2008 tentang pelayanan resep baik obat jadi maupun obatracikan yaitu lama waktu tunggu obat racikan maksimal 60 menit dan obat non racikan atauobat jadi maksimal 30 menit. Untuk tahap pelayanan resep yang memiliki waktu prosespaling lama ada pada bagian penyiapan obat, baik pada resep racikan dan resep non racikandengan rata-rata waktu proses 77,90 menit untuk racikan dan 40,79 menit untuk non racikan.Kata kunci: Waktu Tunggu, Pelayanan Resep, Rumah Sakit.
PROFIL PENGGUNAAN ANALGETIK ANTIPIRETIK PADA RESEP PASIEN ANAK DI PUSKESMAS GEGESIK KABUPATEN CIREBON: PROFILE OF THE USE OF ANTIPYRETIC ANALGESICS IN PRESCRIPTION OF PEDIATRIC PATIENTS AT THE PUSKESMAS GEGESIK VILLAGE DISTRICT CIREBON Maftukha; Tomi; Arsyad Bachtiar; Hapsari, Dinda Alifia; Sidik Lingga Kusuma; Yadi Supriyadi
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i1.394

Abstract

Demam adalah kondisi suhu tubuh diatas normal sebagai akibat dari peningkatan pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Seringkali anak mengalami demam serta diberikan tata laksana farmakologis berupa obat yang digunakan adalah paracetamol atau acetaminofen dan ibuprofen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat analgetik antipiretik yang digunakan pada pasien anak serta bentuk sediaan obat dan dosis obat analgetik antipiretik pada resep pasien anak di Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode random sampling dengan cara pengumpulan data secara retrospektif melalui pencatatan data resep pasien anak dengan analgetik antipiretik, meliputi : umur, jenis kelamin, alamat, jenis analgetik antipiretik, kekuatan, bentuk sediaan dan dosis obat, pada periode 2020 di Puskesmas Gegesik. Sampel yang diambil berdasarkan rumus slovin adalah 335 resep secara acak. Sampel penelitiannya adalah resep pasien anak yang berumur 0 - 11 tahun yang mengandung analgetik antipiretik. Didapatkan data karakteristik pasien anak yang menggunakan analgetik antipiretik di Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon berdasarkan usia yaitu: 0-5 tahun 53%, dan usia 6-11 tahun 47%. Jenis kelamin yaitu: perempuan 53% dan laki-laki 47%. Alamat yaitu: Gegesik kidul 9,5%, Gegesik wetan 7,8%, Gegesik kulon 8,9%, Gegesik lor 9,8%, Panunggul 4,6%, Bayalangu lor 10,4%, Bayalangu kidul 19,94%, Kedung dalem 2,97%, Sibubut 4,7%, dan lain-lain diluar dari wilayah kecamatan tersebut sebanyak 21,39%. Profil penggunaan analgetik antipiretik berdasarkan jenis analgetik antipiretik yang digunakan yaitu: Paracetamol 75%, ibuprofen 22% dan metampyron 3%. Kekuatan analgetik antipiretik yang digunakan adalah paracetamol 60mg/0,6 ml (18%), paracetamol 120mg/5ml (41%), paracetamol 500mg (17%), ibuprofen 200mg/5ml (12%), ibuprofen 200mg (10%). Bentuk sediaan analgetik antipiretik sirup 53%, drop 20% dan tablet 27%.