Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

REPRESENTASI TRAUMA COPING DALAM DRAMA KOREA HOMETOWN CHA-CHA-CHA Fristiani, Annisa Nadira; Abdullah, Aceng; Rosfiantika, Evi
Sintesa Vol 3 No 02 (2024): Jurnal Sintesa Volume 3 No 02 Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sintesa.v3i02.10598

Abstract

Trauma is an experience that has been experienced or felt by almost all individuals. Prolonged trauma then encourages the emergence of a trauma coping phase, which is the process of recovering an individual from a trauma. The number of traumatic experiences encourages drama films to raise the issue of trauma coping, one of which is the drama series Hometown Cha-Cha-Cha. This film first aired on the Total Variety Network and received great attention about trauma coping, resulting in 347,000 search results on the Google search engine since 2022. This research tells the story of the protagonist Hong-Du Sik, who is trying to confront his trauma after being in a relationship with Yoon Hye-Jin. However, the trauma-coping process carried out by the main character becomes complex because trauma coping is closely related to self-concept, relationships and interpersonal perceptions, which will be influenced by perception, memory and thinking. The more negative the self-concept, relationships and interpersonal perceptions, the less easy the trauma-coping process will be. Through a qualitative approach and the semiotic method of Charles Sanders Pierce, the researcher intends to look at the representation of trauma in the drama series. Through this research, it was found that the drama Hometowan Cha-Cha-Cha focuses on the traumatic experience of Hong Du-Sik, who has lost his family, forming a negative self-concept, which causes him to have difficulty establishing new relationships with others. After meeting Yoon Hye-Jin, Hong Du-Sik exhibits trauma coping strategies: confrontation, isolation, and compromise. The character's trauma coping strategies are visualised through clothing, verbal dialogue, actions and facial expressions. Not only that, this film also represents trauma coping that occurs in South Korea, which has experienced trauma, so this film really describes the actual situation.. keyword: representation; semiotic; film; trauma coping
Persepsi Remaja Akhir terkait Tayangan Tiga Bacapres Bicara Gagasan di Media Narasi Fathinah, Alya; Abdullah, Aceng; Bakry, Gema Nusantara
Journal of Digital Communication Science Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Digital Communication Science
Publisher : Universitas Indonesia Membangun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56956/jdcs.v2i2.324

Abstract

3 Bacapres Bicara Gagasan menjadi acara yang mempertemukan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari tiga koalisi Pemilu 2024. Dalam acara tersebut, ketiganya menyampaikan gagasan jika terpilih menjadi presiden dan menjawab pertanyaan dari audiens. Acara tersebut disiarkan secara langsung melalui Youtube sehingga menjadi tayangan yang bisa ditonton publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi berdasarkan indikator tanggapan, pendapat, dan penilaian remaja akhir (18-24 tahun) terkait tayangan 3 Bacapres Bicara Gagasan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan memanfaatkan angket. Teknik analisa data menggunakan tabulasi data yang kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan remaja akhir menyadari adanya reaksi fisik, emosional, dan kognitif. Remaja akhir berpendapat melalui tayangan 3 Bacapres Bicara Gagasan membantu mereka mengetahui visi, misi, gagasan serta perbedaan pandangan Anies, Ganjar, dan Prabowo. Remaja akhir menilai Anies Baswedan sebagai sosok paling unggul berdasarkan penampilan dalam tayangan tersebut.
Tantangan Profesi Jurnalis Perempuan dalam Liputan di Wilayah Konflik Widyaningtyas, Mia Dwianna; Abdullah, Aceng; Karlinah, Siti; Priyatna, Aquarini
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 21 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v21i2.7725

Abstract

Penelitian ini membahas profesi jurnalis perempuan Indonesia dalam meliput di wilayah konflik. Pemberitaan konflik merupakan tantangan berat bagi jurnalis, khususnya jurnalis perempuan. Kajian tentang perempuan menjadi perhatian utama banyak peneliti karena pengalaman hidup perempuan merupakan bentuk pengetahuan yang penting. Artikel ini bertujuan mengungkap pengalaman jurnalis perempuan dalam meliput konflik, perandan keberadaan Perempuan di dunia jurnalistik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Pemilihan jenis penelitian ini secara khusus dapat mengungkap pengalaman jurnalis perempuan dalam melaporkan konflik. Subjek penelitian ini adalah lima (5) jurnalis perempuan Indonesia yang berpengalaman dalam meliput konflik. Kajian ini menghasilkan konsep terkaitpengalaman jurnalis perempuan dan tantangan selama meliput di wilayah konflik, posisi jurnalis Perempuan di zona konflik, pengalaman terkait strategi jurnalis perempuan dalam menghadapi tantangan dalam peliputan konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalis perempuan mampu meliput konflik meskipun berstatus minoritas dan fakta bahwa kemampuannya dipertanyakan karena identitasnya sebagai perempuan. Agar berhasil meliput konflik, jurnalis perempuan harus bekerja lebih keras daripada jurnalis laki-laki. Perempuan dapat meliput dari perspektif yang berbeda yakni perspektif perempuan yang tidak dimiliki oleh jurnalis laki-laki. Penelitian ini memberi kontribusi kepada jurnalis untuk memahami dan menghargai pekerjaan jurnalis perempuan di wilayah konflik.
Mobilizing the Digital Opinion Movement #OraSudiSumbangIKN on Twitter Anbarini, Ratih; Adi Wibowo, S. Kunto; Asri Sjarifah, Nuryah; Abdullah, Aceng
Jurnal Komunikasi Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v15i1.19187

Abstract

This study examines the role of #OraSudiSumbangIKN in shaping digital opinion support mobilization movements, measuring the effectiveness of digital networks, actors, and opinions on social media. The hashtag #OraSudiSumbangIKN emerged after the government's plan to form a crowdfunding scheme from the community to construct the National Capital City (Ibu Kota Negara/IKN) Nusantara. Using social media network (SMNA) analysis and Digital Opinion Movement theory, this study examines how these hashtags mobilize the digital opinion support of social media users. The study included 10,000 tweets on Twitter that were taken and analyzed using the Netlytic and Gephi web. The study found that conversations on #OraSudiSumbangIKN hashtags were not dominated by dominant actors. This finding confirms that the hashtag meets the Digital Movement of Opinion (DMO) characteristics, which are spontaneous and not organized by social media users. This hashtag also has other DMO characteristics, which are short-lived, and comments are homogeneous. In addition, the high number of tweets on hashtags can also be explained because they have a strong narrative and emotional side. This research has implications for the selection of interesting narratives and hashtags that need to be considered by social media activists or individuals to be able to create opinion mobilization on social media. In addition, the findings can be an illustration for the government and academics or experts in the field of public policy in determining the next policy so as not to provoke negative public opinion. 
STUDI KASUS IKLAN POLITIK PASANGAN AHER-DEDDY PADA MASA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 DI TELEVISI NASIONAL INDONESIA: STUDI KASUS IKLAN POLITIK PASANGAN AHER-DEDDY PADA MASA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 DI TELEVISI NASIONAL INDONESIA Mohamad Permana, Rangga Saptya; Abdullah, Aceng; Mahameruaji, Jimi Narotama
KABUYUTAN Vol 1 No 2 (2022): Kabuyutan, Juli 2022
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v1i2.35

Abstract

Dalam konteks komunikasi politik, iklan merupakan salah satu upaya untuk “memasarkan” diri dan pesan-pesan politik dari para calon pemegang kekuasaan atau bahkan pihak yang berkuasa untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan kekuasaan. Sebagai seorang incumbent pada saat itu, Ahmad Heryawan (Aher) beriklan kembali dengan tujuan untuk melanggengkan kekuasaannya di Jawa Barat. Untuk mempertahankan kekuasaannya, ia juga menggaet Deddy Mizwar (Deddy)—yang notabene seorang aktor kawakan Indonesia—untuk mendampinginya sebagai wakil gubernur pada saat itu. Tujuan dari kajian dalam artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana iklan-iklan politik pasangan Aher-Deddy yang ditayangkan di televisi-televisi nasional Indonesia pada masa pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2013 berhasil menjadi salah satu “senjata ampuh” dalam misi mereka meraih kursi kepemimpinan di Jawa Barat pada saat itu. Kajian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dengan memfokuskan riset pada iklan-iklan televisi pasangan Aher-Deddy disertai analisis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi politik. Hasil menunjukkan bahwa iklan politik yang disebarkan oleh Aher dan Deddy bertujuan untuk membentuk citra positif di tengah masyarakat Jawa Barat. Dengan iklan politik, mereka menggugah kesadaran khalayak akan eksistensi mereka di dunia politik. Selain itu, iklan politik Aher-Deddy juga bertujuan untuk mempertebal kesetiaan anggota dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap diri mereka sekaligus mengajak masyarakat non-partai untuk memilih mereka. Iklan politik yang mereka sebarkan secara intensif pada tahap primary dalam The Communicative Functions Model bertujuan untuk bersaing secara langsung dengan empat pasangan kandidat cagub dan cawagub Jabar dalam merebut perhatian masyarakat Jabar.