Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS PUISI “JIKA PADA AKHIRNYA” KARYA HUSNI DJAMALUDDIN DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA (The Analysis of Poetry Entitling “Jika pada Akhirnya” By Husni Djamaluddin By Using Semiotic Approach) Adri, Adri
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2011.v4i2.105-115

Abstract

Pemberian makna terhadap sebuah puisi membutuhkan kecakapan tersendiri. Salah satu di antara sekian banyak pendekatan dalam mengungkap makna puisi adalah pendekatan semiotik. Pada intinya, pendekatan ini merupakan upaya mengungkap keseluruhan tanda yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembacaan puisi secara heuristik dan hermeneutik, makna ikonitas, indeksitas, simbol, serta relevansi puisi dengan ajaran agama Islam. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik inventarisasi, baca simak, dan pencatatan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa makna puisi dapat diungkapkan dengan pendekatan semiotik. Puisi ini mempunyai relevansi dengan ajaran Islam.Abstract:Making appreciation on a poetry needs specific skill. One of the approaches used to uncover the meaning of poetry is semiotic approach. Basically, the application  of this approach is a way to get  meanings implied in it. This research is intended to describe poetry reading  heuristicly and hermeneuticly. It also tries to find out icon meaning, index, symbol, and poetry’s relevance with Islamic teaching. The method used is descriptive qualitative by using inventory technique, silent reading, and noting technique. The result of the research shows that meaning of poetry can be uncovered by using semiotic approach. This poetry has relevance with sufistic teaching.
Keragaan dan Produktivitas Beberapa Varietas Unggul Baru Padi di Lahan Sawah Bukaan Baru Provinsi Jambi Jumakir, Jumakir; Adri, Adri; Rustam, Rustam
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ?Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk Ke
Publisher : Seminar Nasional Lahan Suboptimal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.171 KB)

Abstract

Jumakir J, Adri A, Rustam R.  2019.  Performance and Productivity of Some Rice Superior Variety in the New Rice Field Jambi Province. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang  4-5 September 2019. pp. 478-486.  Palembang: Unsri Press.This study aims to see the performance and productivity of rice in Inpari 30, Inpari 32, Inpari 33 and Inpara 3 varieties in new paddy fields through integrated crop management (ICM). The assessment was carried out Rasau Village, South Pamenang Subdistrict, Merangin District, Jambi Province in June-October 2018 with an area of 1 ha. The location of the study is the printing of new  paddy fields and locations in basin areas on oil palm plantations. The varieties used are Inpari 30 Varieties, Inpari 32, Inpari 33 and Inpara 3. Varieties used are Inpari 30, Inpari 32, Inpari 33 and Inpara 3. Varieties of technology with ICM approach include new variety superior, seedling age 21 days, number of seedlings 2-3 stems/clump, and planting system of jajar Legowo 4: 1 with spacing 25 cm x 25 cm. Granting Agrimeth as a seed treatment. The dosage of fertilizer given is 150 kg Urea/ha, 100 kg SP-36/ha, 50 kg KCL/ha. The results of the study showed that the percentage of plant growth of several rice varieties in the nursery showed good growth with a percentage of growing more than 80 percent. The growth of rice plants in the vegetative phase and the generative phase showed considerable performance. Of the four varieties, it was seen that  Inpari 30 showed better performance, followed by Inpari 32 varieties, Inpara 3 and Inpari 33. The pests that appeared were brown planthopper pests. Inpari 30 rice productivity is 7.45 t/ha, Inpari 32 is 6.71 t/ha and Inpara 3 is 6.42 t/ha while Inpari 33 rice productivity is 6.13 t/ha. Increased productivity of Inpari 30 rice was 9.93% - 17.72% compared to Inpari 32, Inpari 33 and Inpara 3.Keywords: ICM technology , new rice, new land
IKO-IKO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT BAJO DI DESA BOKORI KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Adri, Adri; Anwar, H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.819 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7323

Abstract

ABSTRAK: Fokus penelitian ini adalah: (1) Apa jenis iko-iko yang ada di lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Keamatan Soropia. (2) Bagaimana fungsi Iko-Iko sebagai media pembelajaran dalam lingkungan masyarakat Bajo di Desa Bokori, Kecamatan Soropia (3) Bagaimana bentuk implementasi Iko-Iko dalam pembelajaran di Desa Bokori Kecamatan Soropia. Penelitian yang bersifat  deskriptif  kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini, berasal dari: sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber visual. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada metode sejarah sesuai dengan yang ditulis oleh Sugiono, yaitu: (1) Observasi, (2) Wawancaara, (3) Studi Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Jenis Iko-iko ada 7: (a) Danring Lao, (b)  Anak Koda Lamannang, (c) Babawang, (d) Anak Koda Hasang, (e) Suku Sama/Bajo, (f) Dilao Seheku (laut sahabatku), (g) Dayah nggai lagi darua dolu (ikan tidak sama lagi seperti dulu). (2) Fungsi Tradisi lisan Iko-Iko sebagai media pembelajaran yaitu Tradisi lisan iko-iko menjadi alat masyarakat Bajo untuk mengkonstruksi dan mereproduksi kebudayaannya. Termasuk mengkonstruksi masa depannya dan berkomunikasi dengan orang lain. Tidak mengherankan dalam tradisi lisan Komunitas Bajo dijadikan sarana bersopan santun dalam menyatakan kedermawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, permufakatan, penghargaan, dan kesimpatian. Oleh karena itu, tradisi lisan Komunitas Bajo dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan karakter positif peserta didik. Agar pembelajaran lebih menyenangkan guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang inovatif. Menggunakan media dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai sarana dalam membantu dalam proses pembelajaran akantetapi juga merupakan strategi pembelajaran. (3) Impementasi Iko-Iko dalam pembelajaran yaitu Lewat Iko-Iko ini genarsi suku bajo bisa menjadikannya sebagi pembelajaran ekstrakulikuler karana pembelajaran berbasis budaya bajo blum di terpkan di sekolah-sekolah formal oleh karena itu Iko Iko hadir untuk menjawab permasalahnan ini karna meskipun tidak di ajarkan di sekolah formal generasi muda bisa menjumpai bapak M. Jais, bisa belajar tenttang Iko-Iko serta nilai yang terkandung di dalamnya ada bnyak pemebelajaran lewat Iko-Iko di samping regenaris bisa mengetahui tentang budaya Iko-Iko enarasi bajo bisa juga belajar tentang sejarah,tentang kehidupan laut dan lain sebagainya. Kata Kunci: Media, Fungsi, dan pembelajaran
Studi Kekasaran Permukaan Produk Investmen Casting Aluminium Minuman Kaleng Bekas Dengan Parameter Temperatur Tuang Dan Ukuran Butir Lempung Adri, Adri; Masnur, Dedy
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari Tahun 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rarefaction inside of intake manifold can improve motorcycles engine performance. Intake manifold produce by sand casting method limited for low surface roughnes. Investment casting method might produce low surface roughnes, therefore further study must carried out to observe process parameters namely pouring temperatures and clay grain size. Current study has carried out in order to observe the influence pouring temperatures and clay grain size on surface roughness. Aluminium beverage tins and local natural clay were use raw material for molding. The clay sieved to obtain grain sizes of 60, 100, 200 mesh respectively. The wax clusters were coated with ceramic slurry up to 10 mm thickness and final coat was with sika to strengthen the mould. The ceramic shell were dewaxed at 120ºC and then sintered at 350ºC for 60 minutes. Aluminium beverage tins were cast atthe pouring temperatures 650, 700, and 750°C. The surfaces products tested by surface roughness tester. Theresults show the surface roughness increases as the pouring temperature increase. At pouring temperature 650°C to 700°C was 7.15%, while at pouring temperature 650oC to 750oC was 130.27%. Surface roughness increases as the clay grain size decreases. At clay grain size 60 to 100 mesh was 8.24, while at clay grain size 60 to 200 mesh was 186.93%.Keywords: Investment casting, surface roughness, clay
Penggunaan Media Audiovisual dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak Kelompok B di TK Al-Khairiyah Thaba, Aziz; Indramini, Indramini; Hidayah, Asri M. Nur; Adri, Adri
Kode : Jurnal Bahasa Vol 12, No 4 (2023): Kode: Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v12i4.54594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyimak anak kelompok B TK Al-Khairiyah dapat meningkat dengan penggunaan media audiovisual. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaborasi yang dilakukan oleh dua peneliti yang bertindak sebagai observer dan pengajar di satu kelas, yaitu anak kelompok B TK Al-Khairiyah Luwu Timur. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 (dua) siklus, dengan prosedur-prosedur, yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan ( 4) refleksi dalam setiap siklus. Hasil yang ditemukan adalah kemampuan menyimak anak kelompok B TK Al-Khairiyah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes menyimak, anak mendapat nilai ratarata pada siklus I adalah 57.11 dan pada siklus II adalah 66,34. Kemampuan menyimak anak sebelum menggunakan media audiovisual lebih rendah dengan nilai rata-rata yaitu 50,76. Selain itu, anak terlihat lebih antusias dan termotivasi dalam belajar.
Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Berbasis Pendidikan Multikultural Untuk Membentuk Sikap Moderasi Beragama Adri, Adri; Anhar, Anhar; Rafiq, Mohd; Darman, Isra Hayati
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 22 No. 1 (2024): Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v22i1.14144

Abstract

SMAN 1 Nagajuang merupakan sekolah multikultural dan multiagama. Pada tahun ajaran 2022/2023, jumlah siswa sebanyak 134 siswa yang terdiri dari 48,5% beragama Islam dan 51,5% non-Muslim. Namun belum ada bahan ajar khusus terkait moderasi beragama di sekolah ini yang sesuai dengan kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar PAI berbasis multikultural untuk membentuk sikap moderasi beragama siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan angket yang melibatkan siswa, guru dan kepala sekolah, data diolah secara kualitatif dan kuantitatif.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah buku teks dengan judul: Buku Pendidikan Agama Islam Berbasis Moderasi Beragama untuk SMAN 1 Nagajuang Kelas XI, yang terdiri dari sampul, pendahuluan, daftar isi, kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI dan KD), pedoman penggunaan buku, materi terpadu sikap dan prinsip moderasi beragama dalam 5 bab, referensi dan glosarium. Total skor uji validitas bahan ajar ini sebesar 80,75% dengan kualifikasi valid dan total skor uji praktikalitas sebesar 86,80% dengan kualifikasi sangat praktis. Jadi buku ajar ini dinilai valid, praktis dan layak digunakan sebagai bahan ajar kelas XI SMAN 1 Nagajuang.
Analisis Finansial Perbanyakan Benih Jagung Hibrida Adri, Adri; Mildaerizanti, Mildaerizanti; Suharyon, Suharyon
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 3 No. 2 (2019): Volume 3, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.587 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v3i2.8197

Abstract

Kebutuhan terhadap jagung semakin meningkat, baik untuk pangan, pakan ternak, maupun bahan baku industri. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah dalam peningkatan produksi jagung menuju swasembada berkelanjutan. Varietas unggul merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan hasil dengan nyata, varietas hibrida memiliki potensi hasil lebih tinggi dibanding komposit sehingga penggunaan benih jagung hibrida mampu meningkatkan hasil jagung persatuan luas panen. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan varietas-varietas jagung hibrida dengan potensi hasil yang tinggi, yang tidak kalah bersaing dengan jagung hibrida swasta lainnya, hanya saja belum terdiseminasi dengan baik. Guna memperoleh nilai tambah bagi petani dan terdesiminasinya benih jagung Balitbangtan, maka dilakukan rintisan penangkaran benih jagung hibrida tingkat petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2017 seluas 1 ha. Rintisan ini dikemas dalam Model Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih Jagung. Hasil penelitian diperoleh benih jagung sebanyak 1 ton/ha. Usahatani perbanyakan benih jagung hibrida ini layak dan menguntungkan secara ekonomi, hal ditunjukkan oleh nilai R/C 1,69, TIP 591 kg/ha dan TIH Rp 14.775/kg. dilihat dari biaya produksi maka biaya tenaga kerja lebih tinggi 14,8 % dibandingkan biaya untuk pembelian saprodi.
Analisis Titik Impas Usahatani Penangkaran Benih Padi Inpara 3 Adri, Adri; Firdaus, Firdaus
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Volume 4, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.044 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i1.9783

Abstract

Jumlah produksi persatuan luas dan harga per kg dapat dijadikan indikator apakah usahatani menguntungkan, impas atau merugi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik impas produksi dan titik impas harga dari usahatani penangkaran benih padi Varietas Inpara 3. Penelitian dilaksanakan bulan Maret – Agustus 2018 di Desa Lubuk Benteng, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Data seluruh input produksi dan output produksi untuk menghitung titik impas produksi dan titik impas harga diperoleh dari kegiatan on-farm seluas 1 ha. Inovasi teknologi yang diterapkan adalah konsep pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah. Hasil penelitian menunjukan bahwa titik impas memproduksi benih padi Varietas Inpara 3 sebanyak 1.290, 5 kg/ha dan titik impas harga sebesar Rp 1.444,6/kg. produksi benih yang dihasilkan sebanyak 3.700 kg/ha dan harga jual sebesar Rp 7.500/ kg. Penerimaan petani dari produksi berbentuk benih sebesar Rp 27.750.000 dan dari produksi yang tidak bisa dijadikan benih sebesar Rp 10.896.000, sehingga penerimaan total petani sebesar Rp 38.646.000. R/C dari produksi benih 2,87 dan R/C dari keseluruhan produksi 3,99.
Analisis Ekonomi Dan Kelembagaan Usahatani Kedelai Desa Suo-Suo Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Adri, Adri; Yarda, Yarda; Suharyon, Suharyon
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Volume 4, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.589 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i1.9786

Abstract

Ketergantungan terhadap impor yang semakin tinggi menyebabkan diperlukan upaya peningkatan produksi kedelai nasional, termasuk Provinsi Jambi yang menjadi salah satu sentra produksi kedelai, salah satu sentra adalah ; Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo. Biaya tinggi diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya produksi usahatani kedelai. Upaya peningkatan produksi kedelai saat ini mengalami tantangan adanya keraguan kelayakan ekonomi yang menyebabkan berkurangnya minat petani untuk terus melakukan usahatani kedelai. Tujuan pengkajian ini adalah untuk menganalsis kelayakan ekonomi usahatani kedelai di darerah sentra produksi. Pengkajian ini dilakukan di desa suo-suo, kecamatan sumay Kabupaten Tebo. Data yang dikumpulkan dalam pengkajian ini meliputi data primer berupa informasi dari petani serta data sekunder, serta kondisi wilayah pengkajian, demografi penduduk, potensi sosial dan ekonominya. Data primer diambil menggunakan teknik survei yakni mewancara petani dan informasi kunci menggunakan kuesioner. Sampel ditentukan secara acak pada populasi petani kedelai di lokasi pengkajian seumlah 30 petani. Teknik analisis data meliputi analisis tabulasi digunakan untuk pemahaman kondisi usahatani ekonomi petani, analisis kelayakan ekonomi menggunakan R/C ratio. Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa nilai R/C ratio dari usahatani kedelai adalah 1,13 yang berarti usahatani kedelai ini layak untuk dilaksanakan. Namun demikian perlu adanya insentif usahatani bagi petani, sehingga petani lebih semangat untuk melaksanakan bertanam kedelai.
Analisis Usahatani Dan Keunggulan VUB Inpara 3 Firdaus, Firdaus; Adri, Adri
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.059 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i2.11604

Abstract

Analisis Usahatani dan Keunggulan VUB Inpara 3. Penelitian dilaksanakan di Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat , Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2020, dengan tujuan mengetahui kelayakan usahatani dan keunggulan Inpara 3. Metode penelitian survey terhadap 10 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani Karya Mukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani responden berada pada usia produktif yaitu 35-53 tahun. Tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) 40 % dan SLTP 60 %. Rata-rata kepemilikan lahan seluas 1,2 ha. Jumlah tanggungan anggota keluarga 3-5 orang. Rata-rata hasil yang diperoleh 5.750 kg/ha GKP dengan harga jual Rp 4.300/kg. Alokasi input produksi untuk pembayaran gaji upah (71,64%), jauh lebih tinggi dibandingkan untuk pembelian bahan (28,36%). Total penerimaan dari usahatani padi Rp. 24.725.000,-/ha/musim tanam (MT) dengan pendapatan Rp.16.347.000,-/ha/MT. Nisbah penerimaan dengan biaya (R/C) 2,95 Titik Impas Produksi (TIP) 1948,4 kg/ha dan Ttitik Impas Harga (TIH) Rp.1457,0 /kg.