Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi dan Perencanaan Perbaikan Fisik Lingkungan dan Perilaku Minum Obat Penderita TB Paru Studi Kasus di Wilayah Ambunten Kabupaten Sumenep A.H. Rasihan Anwar; Agus Budianto
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2022.v3i1.2933

Abstract

Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep adalah wilayah kerja dengan jumlah kasus TB paru BTA (+) tertinggi di kabupaten Sumenep. Pada tahun 2017 dengan suspek berjumlah 67 orang menunjukkan penemuan kasus BTA (+) dan pada tahun yang 2019 seluruh kasus baru BTA (+) berjumlah 75 orang berusia ≥ 15 tahun. Lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat rumah sehat dapat mendukung timbulnya penyakit dengan media lingkungan (udara, air, dan tanah). Lingkungan tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep memiliki angka tertinggi untuk persentase rumah yang belum memenuhi syarat rumah sehat di Kabupaten Sumenep. Tujuan penelitian: (1) Mengevaluasi kondisi fisik lingkungan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Ambunten sesuai aspek teknis dan aspek lingkungan menurut pedoman rumah sehat tahun 2002, (2) Merumuskan strategi perencanaan perbaikan fisik lingkungan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, dan (3) Mengevaluasi penderita TB paru pada perilaku minum di wilayah kerja Puskesmas Ambunten, Kabupaten Sumenep tahun 2019. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang meliputi beberapa aspek, yaitu aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi. Hasil penelitian evaluasi dan perencanaan perbaikan sisi lingkungan dan perilaku minum obat penderita TB Paru pada aspek teknis sebagian besar responden sebanyak 39 (84,5%) memenuhi syarat rumah sehat dari 49 (100%) karena pada aspek teknis dengan indikator kepadatan penghuni rumah yang berjumlah 7–8 orang dalam satu rumah. Pada aspek lingkungan biologi, sebagian besar responden terdapat keberadaan positif Mycobacterium tuberculosis sebesar 30 (61%)  responden dari 49 responden, sedangkan pada perilaku minum obat pada penderita TB paru  terdapat beberapa faktor yaitu (1) faktor pengetahuan dengan kategori tinggi sebanyak 49 (100%) responden, (2) faktor sikap dengan dalam kategori sangat mendukung sebanyak 49 (100%) responden, dan (3) Faktor tindakan dalam baik sebanyak 49 (100%).
Analisis Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap TPA Baru Wilayah Barat Bojonegoro dengan Metode SEM Rizal Zubad Firdausi; Agus Budianto
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2021.v2i1.1379

Abstract

Pengetahuan persepsi publik terhadap TPA di wilayah baru dibutuhkan dalam perencanaan kebijakan untuk menerapkan dan mengoperasikan TPA Baru di Bojonegoro, terutama persepsi dari masyarakat disekitar TPA. Studi ini menjelaskan persepsi masyarakat sekitar TPA dengan metode Structural Equation Modeling dengan asumsi hubungan kasual antara variabel laten status sosial, persepsi informasi, kepercayaan, persepsi manfaat, dan persepsi resiko pada penerimaan masyarakat lokal terhadap TPA Baru. Dari hasil uji keseluruhan model dengan nilai chi-square sebesar 364,508, terdapat 4 kriteria dinyatakan baik (good fit), 7 kriteria dinyatakan sedang (marginal fit) dan 3 kriteria dinyatakan buruk (poor fit). Artinya model ini bisa dikategorikan sedang (mendekati baik), sehingga cukup layak untuk dijadikan model analisis. Sedangkan hasil dari uji kecocokan model menununjukkan hubungan dari struktur model diperoleh bahwa hubungan status sosial hanya bernilai signifikan terhadap variabel persepsi manfaat, yang ditunjukkan dengan hasil t-value (3,003) 1,96 dan -value (0,027) 0,05. Artinya bahwa status sosial masyarakat berpengaruh signifikan terhadap persepsi mengenai manfaat TPA, sedangkan persepsi penerimaan terhadap TPA Baru secara signifikan dipengaruhi dari persepsi informasi dan persepsi manfaat masyarakat sekitar TPA, hal ini mengkonfirmasi bahwa persepsi penerimaan masyarakat terhadap TPA baru sangat dipengaruhi oleh faktor penerimaan informasi dan persepsi manfaat yang dirasakan.
Evaluasi Kinerja Bank Sampah " Sekar Arum " di Perumahan Wilis Indah II, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri Pratama Sandi Alala; Agus Budianto
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1080

Abstract

Bank Sampah adalah tempat penerimaan sampah yang telah dipilih. Bank Sampah berdiri karena adanya pemikiran masyarakat untuk memperbaiki pengelolaan sampah, dengan melakukan inovasi tertentu. Peningkatan volume imbulan sampah menimbulkan permasalah pada kapasitas tempat pemrosesan akhir. Salah satu cara untuk mengelola sampah adalah dengan adanya bank sampah. Salah satu bank sampah yang ada di Kota Kediri adalah Bank Sampah Sekar Arum di perumahan Wilis Indah II, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Karakterisitik persampahan melalui bank sampah sekar arum di perumahan wilis indah II, kelurahan pojok, kecamatan mojoroto, kota kediri untuk jenis sampah yang dominan dikelola adalah plastik dan sampah kertas, dengan prosentase 86,5 persen, sedangkan sisanya sekitar 15,5 persen merupakan sampah jenis kaleng bekas. Timbulan rata-rata sampah kertas yaitu 589,7/kg untuk kertas 373,5/kg untuk plastik. Sampah yang berhasil direduksi pada bank sampah dengan jumlah nasabah rata-rata 130 orang memiliki jumlah penerimaan sampah sebesar 30,2 kg/bulan.
EVALUASI NILAI POWDER FACTOR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PELEDAKAN QUARRY BATU ANDESIT DI PT. ARGA WASTU DESA SANETAN, KECAMATAN SLUKE, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Firman Aulia; Yudho Dwi Galih Cahyono; Agus Budianto
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.1017

Abstract

PT. Arga Wastu adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu andesit yang termasuk tambang terbuka jenis quarry (Side Hill Type Quarry). Permasalahan yang terjadi yaitu meningkatkan target produksi yang sudah tercapai perhari. Upaya untuk meningkatkan produksi dilakukan melalui kegiatan peledakan agar menghasilkan ukuran material (fragmentasi) dan penggunaan bahan peledak yang sesuai. Berdasarkan perhitungan geometri peledakan yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dengan menggunakan teori R.L.Ash. untuk distribusi ukuran fragmentasi menggunakan metode Kuz-Ram. Rata rata geometri actual yang digunakan pada tangal 19 juli sampai dengan 12 agustus yaitu diameter lubang 2,5 inchi, burden 2 m, spasi 2 m, stemming 1,4 m, kedalaman lubang ledak 7,3 m, kolom isian 5,9 m, powder factor 0,40 kg/m3. Hasil perhitungan tersebut didapat geometri peledakan dengan diameter lubang ledak 2,5 inchi, burden 2 m, spasi 3 m, stemming 1,6 m, kedalaman lubang ledak 7,9, sub drilling 0,4 m, kolom isian 6,3 m, dengan penggunaan bahan peledak 16,82 kg/lubang. Sehingga didapat nilai powder factor sebesar 0,37 kg/m3. Dengan presentase (%) ukuran fragmentasi (60 cm) sebesar 0 % dengan perolehan hasil produksi sebesar 1042,8 bcm/hari.
Penyimpanan Energi Listrik Dalam Bentuk Hidrogen Melalui Proses Hidrolisis Larutan Kalium Hidroksida Agus Budianto; Iwan Ilhamsyah; Iman Akbar
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencarian energi baru dan terbarukan terus dilakukan untuk mengganti energi fosil. Salah satu energi yang menarik adalah energi hidrogen dari air atau larutan. Metode elektrolisis untuk mengubah energi listrik diubah menjadi energi hidrogen yang mudah disimpan dan didistribusikan. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pengaruh tegangan jepit dan arus listrik serta luas permukaan elektrode terhadap laju alir produksi gas Hidrogen. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan tegangan jepit, arus listrik dan luas permukaan pada konversi energi listrik menjadi hidrogen dengan metode elektrolisis dapat meningkatkan laju alir produk hidrogen. Peningkatan tegangan 9 volt menjadi 15 volt pada arus listrik 1,2 Ampere meningkatkan laju alir produk gas hidrogen sebesar 16,8% menjadi 11,8 ml/min
Uji Coba Produksi Biofuel dari RBD Stearin dalam Reaktor Fixed Bed dengan Metode Cracking Agus Budianto; Sumari Sumari; Wahyu Setyo Pambudi; Novi Andriani; A. Alif Mardianto
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stearin merupakan satu produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak sawit. Stearin biasanya dijadikan minyak goreng padat, akan tetapikurang diminati msyarakat. Stearin dapat diproses menjadi biofuel melalui proses perengkahan katalitik dengan katalis Zink HZSM-5/ ? alumina. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur dan katalis Zink HZSM-5/ ? alumina terhadap selektivitas dan yield produk biofuel yang dihasilkan. Reaksi dilakukan pada temperatur 350, 375, 400, 425, dan 450 oC. Katalis yang digunakan dengan komposisi massa Zink HZSM-5/ ? alumina (1:1) dan (1:2). Reaksi Perengkahan katalitik stearin dilakukan dalam sebuah reaktor fixed bed. Campuran produk dalam bentuk uap dikondensasi menghasilkan produk campuran liquid dan padat. Campuran ini dipisahkan. Produk liquid dianalisa komposisinya menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menujukkan bahwa selektivitas tertinggi adalah biokerosen 75,94 % pada suhu reaksi 425 oC menggunakan katalis 1:1. Yield produk tertinggi sebesar 26,40% pada suhu 450 oC menggunakan katalis Zink HZSM-5/ ? alumina 1:1.
Pembuatan Biofuel dengan Proses Perengkahan dari Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menggunakan Katalis CaO Daniatus Syahr Hajj; Dinda Aprilia RP; Agus Budianto
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tak terelakkan bahwa ketergantungan akan bahan bakar fosil kian hari semakin meningkat. Sedangkan bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Kondisi ini mendorong untuk menemukan bahan bakar alternatif terbarukan yang juga lebih ramah lingkungan. Biofuel merupakan alternatif solusi yang tepat untuk kondisi tersebut. PFAD merupakan produk samping dari pengolahan minyak kelapa sawit, yang bisa dikonversi menjadi bahan bakar, sehingga dapat dimanfaatkan. Selain itu, ketersediaan PFAD yang melimpah, harga cukup murah, dan juga penggunaannya tidak bersaing dengan bahan untuk pangan seperti kelapa sawit. Sehingga PFAD memiliki potensi tinggi untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan biofuel. Penelitian ini menggunakan PFAD sebagai bahan baku, dengan meggunakan katalis CaO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh temperatur dan berat katalis CaO terhadap yield, dan selektivitas produk biofuel yang dihasilkan. Suhu reaksi yang digunakan sebesar (300, 350, 400, 450)oC dengan berat katalis (2, 3, 4 dan 5) gram. Penelitian ini dilakukan dengan proses perengkahan katalitik dalam sebuah reaktor fixed bed dan akan dianalisa komposisinya menggunakan GC- MS. Berdasarkan analisa dapat diketahui bahwa yield tertinggi sebesar 27,59% pada suhu reaksi 400oC dengan berat katalis 4 gram. Selektivitas tertinggi adalah biodiesel sebesar 84,72% pada suhu 400oC dengan berat katalis 4 gram.
Penurunan Kadar Amonia, Nitrit, dan Nitrat pada Air Sungai Menggunakan Karbon Aktif sebagai Solusi Efisiensi Chlorine Wisnu Mangkurat; Eka Nurdiana; Agus Budianto
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amonia, nitrit, dan nitrat dengan konsentrasi tinggi pada air sungai akan meningkatkan kandungan organik, sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya pemakaian bahan kimia berupa gas chlorine pada Instalasi Pengolahan Air Bersih. Kadar amonia, nitrit, dan nitrat dapat diturunkan dengan menggunakan karbon aktif, sehingga dapat mengurangi penggunaan gas chlorine. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit kelapa muda untuk dijadikan karbon aktif, sehingga dapat mengadsorbsi amonia, nitrit dan nitrat pada air sungai. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini waktu kontak 5, 10, 20, 40, dan 70 menit dan  massa karbon aktif 0,5; 1; 1,5; dan 2 gram. Dari hasil penelitian didapatkan waktu kontak optimum amonia dan nitrat yaitu 20 menit dengan %removal sebesar 46,79% dan 60,26%. Sedangkan nitrit yaitu 40 menit, %removal sebesar 12,68%.
PEMANFAATAAN LIMBAH KAKAO (Theobroma cacao L) SEBAGAI KARBON AKTIF DENGAN AKTIFATOR TERMAL DAN KIMIA Agus Budianto; Romiarto Romiarto; Fitrianingtyas Fitrianingtyas
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu produk yang penting bagi Industri. Karbon aktif berfungsi sebagai adsorben, katalis, penyerap bau dan warna. Tahun 2015 Indonesia masih melakukan impor karbon aktif senilai hampir US$ 17.900.000. Impor ini mengalami kenaikan 10,70% tiap tahun. Pada sisi lain bahan baku karbon aktif tersedia melimpah di Indonesia salah satunya adalah kulit kakao. Penelitian ini mempelajari proses pembuatan karbon aktif dari kulit Kakao. Tujuan penelitian  adalah untuk mendapatkan proses pembuatan karbon aktif yang tepat dengan spesifikasi tertentu terutama sesuai SNI No. 06-3730-1995. Penelitian ini dilakukan dengan langkah: proses karbonisasi pada temperatur 550°C; 600°C; 650°C dan 700°C. Proses aktivasi kimia dilakukan dengan Asam phospat  0,4M; 0,6M; 0,8M dan 1,0M. Langkah akhir adalah aktivasi thermal 600°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif pemanfaatan limbah kulit Kakao dengan konsentrasi H3PO4 0,8M pada suhu karbonisasi 700 °C  mendapatkan hasil bilangan iod maksimal yaitu 1.194,38, kadar air 0,730 % dan luas permukaan spesifik 210,919 m²/g.
Produksi Karbon Aktif Dari Kulit Singkong Dengan Aktivasi Kimia Fisika Menggunakan Gelombang Mikro Dian Yanuarita Purwaningsih; Agus Budianto; Ariska Asti Ningrum
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin banyaknya kulit singkong hasil limbah industri makanan yang berpotensi mencemari lingkungan. Perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit singkong tersebut, salah satunya adalah diolah menjadi karbon aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben. Pembuatan karbon aktif dari kulit singkong dilakukan dengan cara kulit singkong diaktivasi menggunakan aktivator asam fosfat 2,5 % selama 24 jam dan kemudian diaktivasi kembali menggunakan microwave dengan variabel daya gelombang 80, 240, 400, 560, dan 800 watt. Pada hasil penelitian didapatkan karbon aktif kulit singkong terbaik pada variabel daya gelombang microwave 800 watt dengan bilangan iod sebesar 3.173,25 mg/gram memiliki kadar air 1%, kadar abu 5 %, kadar zat menguap 23%, serta kadar karbon terikat 72%. Dari penelitian ini kualitas karbon aktif dari kulit singkong telah memenuhi baku mutu SNI 06-3703-1995 yang memiliki ketentuan bilangan iod minimum 750 mg/gram dengan kadar air maksimum 15 %, kadar abu maksimum 10 %, kadar zat menguap mak simum 25%, serta kadar karbon terikat minimal 65 %.
Co-Authors A. Alif Mardianto A.H. Rasihan Anwar ABD. MALIK Abd. Rasyid Syamsuri Abubakar Tuhuloula Abubakar Tuhuloula Abubakar Tuhuloula Abubakar, Endang Achmad Maulidan Syahrie Achmad Roesyadi Afrianti, Risa Agung Prijo Budijono Aista Pudji Witari Akbar, Iman Ariska Asti Ningrum Aulia, Firman Axo Syamboga Ayuni Rita Sari Bagus Dwi Susanto Budihardjo A.h. D. Cahyo, Septian Danawati Hari Prajitno Daniatus Syahr Hajj Denis Rocky Pradana Desyana Ghafarunnisa Dian Yanuarita P Dian Yanuarita Purwaningsih Dinda Aprilia RP Donny Yuslan Cortheo DWI WIJAYANTI Eka Nurdiana Eka Nurdiana Eky Novianarenti Enggar Priambodo Erlinda Ningsih Erlinda Ningsih Erlinda Ningsih Erlinda Ningsih Ningsih Erlinda Ningsih, Erlinda Esthi Kusdarini Firdausi, Rizal Zubad Firman Aulia Fitrianingtyas Fitrianingtyas Fitrianingtyas, Fitrianingtyas Flaminggo Gingga Gingga, Flaminggo Hajj, Daniatus Syahr Hendra Yuda Ilhamsyah, Iwan Iman Akbar Iwan Ilhamsyah Julaika, Sofiyya Kartika Udyani Khomariyah, Nurul Kusdarini, Esthi Kusno Budhikarjono Lakon Utamakno Mangkurat, Wisnu Mardianto, A. Alif Mohammad Wafi Wafi Muhammad Wafi Musarofa, Musarofa Nashih Zuhair Dwi Santoso Ningrum, Ariska Asti Novi Andriani Novi Andriani, Novi NUR HAMIDAH Pratama Sandi Alala Putri Rizka Sania Rahmatullah, Azwar Ratna Ediati Rizal Zubad Firdausi Rizal Zubad Firdausi Romiarto Romiarto Romiarto, Romiarto RP, Dinda Aprilia Sapto Heru Yuwanto Shofiyya Julaika Siti Afifa Suhartini - Sumari Sumari Suparjo Suparjo tri wahono Utamakno, Lakon W. Putrisya, Santi Wahyu S. Pambudi Wahyu Setyo Pambudi Wisnu Mangkurat Yohana Winda Monica Yudho Dwi Galih Cahyono Yulianto, Andik Yustia Wulandari M Yustia Wulandari Mirzayanti Zuchrilah, Daril Ridho