Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEK ASAM ALFA-LIPOAT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN NLC EKSTRAK TEH HIJAU DENGAN METODE DPPH Afra, Fairuz Yaumil; Soeratri, Widji; Purwanto, Djoko Agus
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15920

Abstract

Ekstrak teh hijau senyawa yang berperan sebagai antiaging namun memiliki kelarutan yang sangat rendah dalam lipid sehingga dibuat sistem pembawa Nanoparticle Lipid Carrier (NLC). NLC ekstrak teh hijau mengalami fotodegradasi sehingga dilakukan penambahan ko-antioksidan yaitu asam alfa-lipoat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek asam alfa-lipoat terhadap aktivitas antioksidan. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan F1 (tanpa asam alfa-lipoat) , F2 (1%) dan F3 (1,5%). Penelitian dilakukan dengan mengukur nilai penghambatan menggunakan metode DPPH dengan melakukan penyinaran UV sebelum dan sesudah 21 jam. Dari uji analisis statistik didapatkan hasil tidak ada perbedaan bermakna sebelum dan sesudah penyinaran UV selama 21 jam. Nilai persen penghambatan DPPH pada F2 dan F3 lebih tinggi dibandingkan F1. Penambahan asam alfa-lipoat memberikan aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan tidak menggunakan asam alfa-lipoat
Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan Edukasi dan Pembuatan Abate Alami dari Biji Pepaya Dan Serbuk Daun Ketapang di Desa Pandak Daun Kecamatan Karang Intan Nurmansyah, Dian; Afra, Fairuz Yaumil; Khairunnisa, Khairunnisa
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15802

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah kesehatan global yang memengaruhi negara-negara tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD dan pencegahannya melalui edukasi dan penggunaan biolarvasida alami dari biji pepaya dan daun ketapang. Kegiatan ini dilakukan di Desa Pandak Daun, dengan responden yang diberikan kuesioner pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka. Setelah itu, diberikan edukasi menggunakan media visual dan flyer, diikuti dengan kuesioner post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Selain itu, dilakukan demonstrasi pembuatan larvasida alami dari bahan-bahan tersebut. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit DBD sebesar 6,2% dan peningkatan pengetahuan pencegahan sebesar 5,9%. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05) antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi. Kesimpulan yang didapat adalah edukasi yang diberikan secara efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD dan pencegahannya, serta penggunaan biolarvasida alami menawarkan alternatif ramah lingkungan dalam mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes aegypti
Uji Aktivitas Antiglikemik In Vitro Ekstrak Etanol Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Dengan Metode Sokletasi Afra, Fairuz Yaumil; Muthia, Rahmi; Fauzana, Erwin; Nurmansyah, Dian; Normilawati, Santi
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 8 No 2 (2024): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v8i2.564

Abstract

health problem, especially due to population growth, aging, poor lifestyle and diet, and high morbidity rates indicated by the increasing number of deaths each year. This study was conducted with the aim of determined the antidiabetic activity of samples used the Nelson-Somogi method. Samples were soxhleted used 96% ethanol solvent. The results of phytochemical screening, the extract showed positive content of phenol, flavonoid, saponin, tannin and steroid compounds. The in vitro glucose level reduction test used a UV-Vis spectrophotometer. The wavelength used was 740 nm and the incubation time was 25 minutes. The percentage of sugar level reduction after added the extract at a concentration of 1, 2 3; 4; 5 ppm was 28.56%; 40.48 percent; 51.99%; 60.74%; 70.72 percent. The linear regression equation obtained y = 10.458x + 19.128 R2 value = 0.9964. It can be concluded that the 96% ethanol extract of the sample has the potential to reduce blood sugar levels with an EC50 value of 2.95 ppm.
Uji Iritabilitas Sediaan Kombinasi NLC Ekstrak Teh Hijau dan Asam Alfa-Lipoat: Irritability Test of Combination Preparations of NLC Green Tea Extract and Alpha-Lipoic Acid Afra, Fairuz Yaumil; Soeratri, Widji; Purwanto, Djoko Agus
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2425

Abstract

Alpha-lipoic acid as a co-antioxidant can increase the effectiveness of green tea extract as antiaging in the NLC system by increasing stability. This research aims to prove that the preparation of NLC green tea extract with alpha-lipoic acid do not irritate the skin. The method used is making an NLC system using High Shear Homogenization with F1 (without alpha-lipoic acid), F2 (1% alpha-lipoic acid) and F3 (1.5% alpha-lipoic acid) which were tested for irritation in vivo using the back skin of mice. Then observations were made to count the number of inflammatory cells and scoring was carried out. The results obtained were that all formulas had a scoring value of 1 (average number of inflammatory cells 8-15) and were categorized as diffuse inflammatory cells with low density because they were below 50 and the sig value. > 0.05 which means the preparation group is the same as normal. In conclusion, all formulas, both F1, F2 and F3, do not cause irritation. Keywords:          NLC, alpha-lipoic acid, green tea extract, antiaging, irritate   Abstrak Asam alfa-lipoat sebagai ko-antioksidan dapat menambah efektivitas ekstrak teh hijau sebagai antiaging dalam sistem NLC dengan meningkatkan stabilitas. Penelitian ini bertujuan membuktikan sediaan NLC ekstrak teh hijau dengan asam alfa-lipoat tidak iritasi pada kulit. Metode yang digunakan yaitu pembuatan sistem NLC menggunakan High Shear Homogenization dengan F1 (tanpa asam alfa-lipoat) , F2 (1% asam alfa -ipoat) dan F3 ( 1,5% asam alfa-lipoat ) yang diuji iritasi secara in vivo dengan menggunakan kulit punggung mencit. Kemudian dilakukan pengamatan menghitung jumlah sel radang dan dilakukan skoring. Hasil yang didapatkan yaitu pada semua formula memiliki nilai skoring 1 (rata-rata jumlah sel radang 8-15) dan masuk kategori sel radang menyebar dengan kepadatan rendah karena dibawah 50 serta nilai sig. > 0,05 yang berarti kelompok sediaan sama dengan normal. Kesimpulan semua formula baik F1 , F2 dan F3 tidak menimbulkan iritasi. Kata Kunci:         NLC, asam alfa lipoat, ekstrak teh hijau, antiaging, iritasi
Uji Efektivitas Sediaan Nanoparticle Lipid Carrier (NLC) Kombinasi Ekstrak Teh Hijau dan Asam Alfa-Lipoat sebagai Antiaging Abdurrahman, Abdurrahman; Afra, Fairuz Yaumil; Soeratri, Widji; Purwanto , Djoko Agus
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 2 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i2.900

Abstract

Background: Alpha-lipoic acid acts as a co-antioxidant that may enhance the effectiveness of green tea extract as an antiaging agent in a Nanostructured Lipid Carrier (NLC) system by improving its entrapment efficiency. This combination is expected to enhance antiaging benefits through increased collagen density and fibroblast proliferation in the skin. Objective: This study aimed to evaluate the effectiveness of an NLC formulation combining green tea extract and alpha-lipoic acid as an antiaging agent. Methods: The NLC system was prepared using the high-shear homogenization method with three formulations: F1 (without alpha-lipoic acid), F2 (1% alpha-lipoic acid), and F3 (1.5% alpha-lipoic acid). The efficacy test was conducted in vivo using mice, with observed parameters including collagen density and fibroblast count in the dorsal skin over 14 days. Results: The results demonstrated that F2 and F3 exhibited significantly higher collagen density and fibroblast counts compared to F1, indicating that the addition of alpha-lipoic acid enhances antiaging efficacy. Conclusion: This study confirms that the NLC formulation combining green tea extract and alpha-lipoic acid effectively increases collagen density and fibroblast proliferation, suggesting its potential as a superior antiaging agent compared to formulations without the co-antioxidant.
Uji Aktivitas Antidiabetes In Vitro Ekstrak Etanol 96% Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) dengan Metode Maserasi Muthia, Rahmi; Afra, Fairuz Yaumil; Nurmansyah, Dian; Fauzana, Erwin; Istiqamah, Qanita
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 3 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i3.991

Abstract

Background: Diabetes mellitus remains a major global health issue, with rising prevalence due to population growth, aging, and lifestyle factors. Melastoma malabthricum L. has potential as an antidiabetic agent based on empirical data and in vivo study. Objective: To determine the content of secondary metabolite compounds contained in the extract of Karamunting leaves and to determine the activity and EC50 value of the extract for antidiabetes was evaluated using the Nelson-Somogyi method. Methods: This study used the phytochemical screening approach to identify the active chemicals. 96% ethanol was the solvent used in the maceration process to extract the leaves of M. malabathricum. The Nelson-Somogyi method was used to test the antidiabetic activity by calculated the sample's EC50 value on decreased glucose levels. The Nelson Somogyi method's antidiabetic activity was tested with a UV-Vis Spectrophotometer. It operated for 25 minutes at a wavelength of 740 nm. Results: Phenolic chemicals, flavonoids, saponins, steroids, and tannins all exhibited positive results from the phytochemical screening. After the addition of 96% ethanol extract of M. malabathricum leaves at gradually higher concentrations, the percentage decrease in glucose levels was 25.32%, 36.90%, 51.39%, 70.87, and 82.83% at concentrations of 1, 2, 3, 4, and 5 ppm. R2 = 0.9927 with y = 14.898x + 8.7747. Conclusion: 96% ethanol extract of M.malabathricum leaves contains several active substances, can reduce blood glucose levels and has an EC50 value of 2.76 ppm. Clinically, this implies a promising therapeutic potential with lower required dosages.
Daya Hambat Formula Optimum Sabun Cair Daun Bandotan (Ageratun conyzoides) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Chandra, M. Andi; Afra, Fairuz Yaumil; Rahmiati, Nur
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 12 No. 2 (2024): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i2.12914

Abstract

Infeksi bakteri lebih sering terjadi pada kulit karena kulit merupakan lapisan terluar tubuh. Ada bukti bahwa daun tanaman bandotan memiliki sifat antibakteri. Pengembangan formulasi sabun cair memungkinkan daun bandotan untuk mencapai potensi penuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif sabun cair terhadap mikroorganisme Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Studi ini merupakan penelitian ekspirimen yang dilakukan di laboratorium untuk menguji aktivitas antibakteri sabun daun bandotan menggunakan difusi sumur pada bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa memiliki zona hambat sebesar 2 mm, yang termasuk kategori lemah, sedangkan bakteri Staphylococcus aureus memiliki zona hambat rata-rata sebesar 13 mm, yang termasuk kategori kuat. Dengan demikian, sediaan sabun cair memiliki nilai zona hambat rata-rata yang termasuk dalam kategori kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Nilai zona hambat rata-rata ketika diujikan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa masuk ke dalam kategori aktivitas antibakteri yang kurang baik