Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Identifikasi Pembuangan Sampah di Anak Sungai Musi Kelurahan 9/10 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang Fatimah, Mustika
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 1 (2025): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.025 KB) | DOI: 10.54816/josh.v2i1.393

Abstract

Masalah sampah di Indonesia menjadi masalah yang kompleks karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah. Faktor lain yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin rumit adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk memelihara kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Kendala pada TPA berakibat pada terganggunya pengangkutan sampah setiap harinya yang terdapat di daerah pinggiran kota, dimana oleh masyarakat ada yang dibakar, ditimbun, dan tidak sedikit dibuang ke sungai dan selokan. Seperti pada masyarakat di Kelurahan 9/10 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, dari hasil observasi dan wawancara dengan 10 kepala keluarga, mereka biasa membuang sampah rumah tangga berupa sampah organik dan anorganik pada malam hari ke anak sungai musi dikarenakan ketidaktahuan masyarakat mengenai akibat pembuangan sampah ke anak sungai, belum disediakannya tempat pembuangan sampah di depan rumah mereka, dan dikenakannya biaya pengangkutan sampah dari rumah ke TPS kepada mereka.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI PERAN RONTGEN TORAKS PADA PENEGAKKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU DI SMK KADER BANGSA PALEMBANG Fatimah, Mustika; Utami, Muslimah Putri; Anisah; Novitrie, Ayu; Utama, Harry Wahyudhy
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1727

Abstract

  Tuberkulosis termasuk masalah kesehatan di tingkat global yang apabila tidak segera ditatalaksana atau terapinya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Faktor pengetahuan menjadi penting pada upaya pemberantasan tuberkulosis karena akan mempengaruhi perilaku kesehatan dan motivasi penderita untuk menjalani terapi. Diagnosis tuberkulosis paru dapat ditegakkan dengan salah satunya melalui pemeriksaan rontgen toraks. Foto toraks unggul dalam menggambarkan luas lesi pada paru akibat tuberkulosis. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMK Kader Bangsa pada bulan Januari 2023 dengan jumlah remaja yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 30 orang yang terdiri atas perwakilan kelas X, XI, dan XII. Tahapan pengabdian ini terdiri dari perencanaan, analisis situasi, studi literatur, survei awal, koordinasi perizinan dan kesediaan sasaran, persiapan materi, alat dan bahan, pelaksanaan yang terdiri dari pre test, penyampaian materi, tanya jawab, post test, dan konsultasi serta evaluasi. Sesuai dengan tujuan kegiatan, hasil kegiatan tercapai berupa 1. Penyampaian materi dan terwujudnya diskusi, 2. Bertambahnya pengetahuan peserta mengenai: Peran rontgen toraks pada penegakkan diagnosis tuberkulosis paru yang tergambar dari nilai rata-rata saat pre test 30 meningkat menjadi 85 saat post test. Dengan meningkatnya pengetahuan siswa, diharapkan siswa tersebut tidak ragu dalam menyampaikan informasi mengenai tuberkulosis paru kepada keluarga dan masyarakat sekitar terutama mengenai peran rontgen toraks dalam penegakkan diagnosis tuberkulosis paru. Kata kunci: Pengetahuan Remaja, Rontgen Toraks, Tuberkulosis Paru
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Foto Thorax pada Pasien Rawat Jalan Anugrah, M David; Fatimah, Mustika; Novitre, Ayu; Anisah, Anisah
Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD) Vol. 10 No. 1: JANUARY 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jimed.v10i1.10487

Abstract

Background: The time between the patient's arrival and the testing findings is known as the waiting time for the results of a x-ray chest. The amount of time patients must wait to receive medical care from a health service unit, it also reflects how the hospital handles service components that are customized to the needs and demands of patients in public hospitals. This study aims to determine the suitability of waiting time for outpatient chest x-ray services with the standard of Indonesia Ministry of Health No.129/Menkes/SK/II/2008.Methods: The type of research used in this paper is qualitative by using the case study for analyzing the waiting time of x-ray chest in outpatients.Results: Eight patients, or 16% of the total had waiting time of three hours or more. Out of all patients, 84% or 42 patients had a waiting period of less than three hours. 22 minutes is the quickest waiting time, while 5 hours 56 minutes is the late waiting time. Such that in outpatients, the typical wait time for a x-ray chest picture is one hour and thirty minutes.Conclusions: Siloam Sriwijaya Hospital Palembang in adjusting the Minimum Service Standards the Hospital has met the minimum service standards of the Decree of the Minister of Health No. 129/Menkes/SK/II/2008 that the waiting time for a chest photo is ≤ 3 hours.
Perbandingan Gambaran Tuba Pada Pemeriksaan Hysterosalpingography (HSG) Dengan Klinis Infertilitas Primer di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang: Studi Kasus Rosalina, Lilis; Fatimah, Mustika; Utami, Muslimah Putri; Muliani, Rizka; Sari, Bunga Anggreini
Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD) Vol. 10 No. 2 (2024): JULI 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jimed.v10i2.11395

Abstract

Background: In dealing with infertility problems, a deep understanding of the specific causes becomes very important for proper treatment. One of the diagnostic methods often used to assess infertility conditions is hysterosalpingography (HSG). The superiority of HSG lies in its ability to provide clear visual information about the structural condition of the uterus and fallopian tubes, which are key factors in fertilization.Methods: This qualitative descriptive research uses a case study approach conducted at Sriwijaya Siloam Hospital in Palembang to compare the results of HSG examination in primary infertility clinics.Results: In this study, the results of HSG examinations in two patients with clinical primary infertility showed that there was a difference in the picture. The results of the HSG examination in first patient showed both non-patent tubes, where distal occlusion of the right fallopian tube and left peritubal adhesion were found, while in second patient it showed both patent tubes with a positive spill sign.Conclusions: Differences in the results of HSG examinations in primary infertility clinics show the conclusion that even though HSG shows a patent fallopian tube, the couple may still experience primary infertility. This shows that the cause of infertility can come from other factors and requires further evaluation.
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) HOLISTIK PADA BIDANG KESEHATAN DI DESA SUKA MERINDU OGAN ILIR SUMATERA SELATAN Fatimah, Mustika; Diana Sartika; Nova Mabela; Dinda Rahma; Rapi Dzaki Almugni; Devina Liya; Dita Rahmalia; Muslimah Putri Utami; Anisah; Harry Wahyudhy Utama; Devi Marlina; Bunga Anggreini Sari
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 3 (2024): Vol. 1 No. 3 Edisi Juli 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i3.154

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di bidang kesehatan di desa berkaitan kebutuhan akan peningkatan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan pemberdayaan masyarakat setempat. Beberapa masalah bidang kesehatan di desa antara lain fasilitas kesehatan sering kali jauh dan tidak memadai, ada kekurangan tenaga kesehatan yang bersedia bekerja di daerah pedesaan, pendidikan kesehatan yang kurang memadai berakibat pada kesalahpahaman mengenai praktik kesehatan yang baik, dan desa-desa sering menghadapi beban penyakit yang tinggi. Desa Suka Merindu merupakan salah satu desa di Ogan Ilir dengan jumlah penduduk sebanyak 1111 jiwa dan luas wilayah 850 ha/m2. Fasilitas layanan kesehatan berupa puskesmas dan posyandu terletak menyebar di dekat beberapa desa di sekitarnya. Masalah kesehatan di Desa Suka Merindu bervariasi mulai dari masalah penyakit tidak menular, penyakit menular hingga penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA). Pengabdian ini dilakukan di Desa Suka Merindu pada bulan Januari 2024. Ada empat kegiatan PKM holistik yang dilakukan adalah pemeriksaan dan edukasi gratis kepada warga, penyuluhan kesehatan reproduksi dan pencegahan anemia di kalangan remaja dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri Sekolah Menengah Atas (SMA), sosialisasi mengenai Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Hipertensi di Puskesmas, dan penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA di balai desa. Tahapan masing-masing kegiatan terdiri dari perencanaan, analisis situasi, studi literatur, survei awal, koordinasi perizinan dan kesediaan sasaran, persiapan materi, alat dan bahan, pelaksanaan yang terdiri dari tanya jawab awal, penyampaian materi, diskusi, dan penyerahan poster serta evaluasi. Sesuai dengan tujuan kegiatan, hasil kegiatan tercapai berupa penyampaian materi dan terwujudnya diskusi. Melalui PKM di bidang kesehatan, ada peluang untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam layanan kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup penduduk desa. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi kebutuhan kesehatan yang spesifik dari komunitas yang mungkin tidak tercakup dalam kebijakan kesehatan yang lebih luas.
ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DI KLINIK LKC DOMPET DHUAFA (DD) PALEMBANG Fatimah, Mustika; Anisah; Harry Wahyudhy Utama; Miko; Devi Susanti
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 3 (2024): Vol. 1 No. 3 Edisi Juli 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i3.158

Abstract

Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan (SDMK) khususnya perencanaan kebutuhan SDMK selama ini masih bersifat admisistratif dan belum sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Dampak kekurangan pemenuhan kebutuhan SDM dapat memberikan efek beban kerja yang tinggi kepada tenaga kerja yang berakibat menurunkan kualitas pelayanan kepada pasien. Sebaliknya dampak kelebihan pemenuhan memberikan ketidakefisienan dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan SDMK Klinik LKC DD Palembang menggunakan Metode Beban Kerja (Workload Indicators Staff Needs, WISN). Penelitian deskriptif obervasional ini dilakukan pada tahun 2020, dengan teknik pengambilan data primer melalui observasi kegiatan pelayanan kesehatan di klinik dan data sekunder dengan melihat surat kontrak kerja semua SDMK klinik dan catatan jumlah kunjungan pasien setiap harinya selama 1 bulan. Data dianalisis dengan Metode WISN untuk menentukan rasio SDMK dan angka kebutuhan SDMK. Hasil analisis rasio SDMK dengan metode WISN di Klinik LKC DD adalah jumlah dokter umum dan perawat poli umum masing-masing kurang 1 (satu) orang dan jumlah bidan berlebih 1 (satu) orang, sedangkan jumlah dokter gigi, perawat poli gigi, dan apoteker/asisten apoteker sudah sesuai. Kekurangan pemenuhan kebutuhan SDM memberikan efek beban kerja yang tinggi kepada tenaga kerja yang berakibat menurunkan kualitas pelayanan kepada pasien sedangkan kelebihan pemenuhan kebutuhan SDM akan menimbulkan ketidakefisienan dalam pengelolaan keuangan.
Environmental health issues and the solution in Indonesia: A narrative review Fatimah, Mustika; Sunarsih, Elvi; Sitorus, Rico Januar; Nurhayati, Nurhayati
Science Midwifery Vol 12 No 2 (2024): June: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i2.1534

Abstract

Indonesia is a rich country in natural resources but also vulnerable to environmental degradation. Factors such as rapid urbanization, industrialization, and intensive agriculture have led to serious environmental degradation. Holistic and sustainable solutions are needed, requiring further support. The aim of this narrative review is to present various environmental health issues and the solution in Indonesia that can effectively build awareness, motivate action, and guide more sustainable environmental restoration efforts. This study uses a narrative review method. The literature review was conducted through PubMed NCBI and ScienceDirect databases. Keywords used include “Environmental Health Issues And Solutions In Indonesia” AND/OR “Environmental Health Issues In Indonesia and Their Solutions”. The criteria for articles in this study are that they must be in English, full text, open access, research articles or review articles, with results and discussions related to environmental health issues in Indonesia along with their solutions, and published within the last 10 years (2012-2022). We found 11 articles that discuss these topics. In the intricate tapestry of Indonesia's environmental landscape, the harmonious interplay of governmental, industrial, and communal efforts, guided by robust policies and inclusive engagement, weaves the threads of sustainability and resilience into the fabric of the nation's future.
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN JARAK MEMBACA DAN KELELAHAN MATA TERHADAP KEJADIAN PRESBIOPIA Fatimah, Mustika
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.176 KB)

Abstract

Background: Presbyopia is an eye defect due to reduced accommodation power of the eye in old age. Reading with the distance between the eyes and the book too close will indeed cause dizziness and difficulty understanding because you only see the reading word for word. Eye fatigue can arise from reading, writing, driving for long periods of time.Methods:This analytical survey research with a cross sectional approach was conducted in 2020 with a minimum sample size of 52 people using simple random sampling technique. Data obtained through interviews using questionnaires and examination of refraction and analyzed by univariate and bivariate using SPSS ver 25.0.Results:There was a significant relationship between reading distance habits and eye fatigue with the incidence of presbyopia (p value = 0.008). Conclusion:There is a significant relationship between reading distance habits and eye fatigue with the incidence of presbyopia, this can be used as input for developing health services. Keywords: Eye Fatigue, Presbyopia Reading Distance
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Binangun Kota Palembang 2021 Muliani, Rizka; Radatullah, Muthia; Irdan, Irdan; Sutriyati, Sutriyati; Fatimah, Mustika; Putri, Ririn Noviyanti
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.892 KB) | DOI: 10.54816/jk.v9i1.470

Abstract

Anemia is a condition in women with hemogobin levels below 11 g% in the first trimester and the third trimester, or levels < 10,5% in the second trimester. Anemia in pregnancy can be dangerous for mother and fetus, when it occurs early in pregnancy can lead to premature delivery. The pupose of this research is to know the correlation of birth spacing, compiliance of Fe tablet and education with the incidence of anemia in pregnant mother in Working Area of Puskesmas Tegal Binangun Palembang City Year 2021. This reseacrh use analytic survey method with Cross Sectional approach with 70 respondents. The result of the research showed that 51 respondents had anemia (74,3%), birth spacing 48 respondents (69%), did not comply with Fe 45 respondents (72,9) and low education 51 respondents (72,9%). Result of bivariate analysis there is correlation between birth spacing, compliance of Fe tablet comsumption and education with anemia incidence in pregnant mother (<0,005). Suggested health workers play an active role in providing information such as counseling to pregnant women about the dangers of anemia and its prevention. Keywords: Anemia, Distance Pregnancy, Compliance Consuming Fe,, Education
Masalah Pengembangan SDM Kesehatan di Klinik “X” Palembang Fatimah, Mustika
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.479 KB) | DOI: 10.54816/jk.v9i1.471

Abstract

Background: health services in a health care place are required to have quality health workers, so that in the end it will form a good impression for the health service place. Methods: This observational descriptive study was conducted in 2020-2021 with a population of health human resources at “X” clinic Palembang with a total sampling technique and data were collected using observation and interview methods as well as documentation studies. Results: Health human resources development activities at “X” clinic Palembang such as seminars were conducted several times by general practitioners, dentists, nurses, and pharmacists to increase competence with independent funds. Activities in the form of workshops are only attended by nurses 3 times per year for the benefit of increasing competence and clinical interests using independent funds and clinic funds, respectively. Training activities are carried out once per year by general practitioners and midwives for clinical purposes using clinical funds and 2 times per year by dentists for competency improvement using independent funds. The development of health human resources in the clinic has not been maximized. Keywords: Clinic, Development, Health Human Resources