Hemy Heryati Anward
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Univ. Lambung Mangkurat

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANAN KELEKATAN PADA JAMBAN TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS MASYARAKAT PINGGIRAN SUNGAI DI KELURAHAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Jannati, Rizky Amalia; Anward, Hemy Heryati; Erlyani, Neka
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Ecopsy : Jurnal Ilmu Psikologi
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.013 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i1.514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peranan kelekatan terhadap jamban pada pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai. Subjek pada penelitian ini berjumlah 40 orang terdiri dari 20 orang subjek berjenis kelamin perempuan dan 20 orang subjek laki-laki. Metode pengambilan subjek dilakukan dengan metode purposive sampling, yakni pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Penelitian kuantitatif ini dilaksukan dengan cara membagi kuisioner penelitian kepada subjek yang menggunakan jamban, serta bertempat tinggal di sepanjang pinggiran sungai Kelurahan Kuin Selatan RT 17 dan RT 18. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan kelekatan pada jamban sebesar 60,6% terhadap pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai di Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan ada peranan kelekatan terhadap jamban pada pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai di Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin. Kata Kunci: kelekatan tempat, proses identitas, jamban, pinggiran sungai Insanitary toilets by the river which are commonly used by riverside community have always been the task of the government as the policy maker in an effort to improve the quality of people’s lives, especially the citizens of Banjarmasin. The purpose of this study was to find out if there was a role of attachment to toilet towards the identity formation of riverside community. The hypothesis proposed in this study was that there was a role of the attachment to toilet towards the identity formation of riverside community in Kuin Selatan Urban Village of Banjarmasin City. The samples in this study were 40 people, selected using purposive sampling. Data were collected using a questionnaire, consisting of identity formation scale and attachment to toilet scale. The result of this study is there was a role of attachment to the toilet towards the identity formation with the effective contribution of 60.6%. It can be concluded that there was a role of attachment to toilet towards the identity formation of riverside community in Kuin Selatan Urban Village of Banjarmasin City.  Keywords: place attachment, identity formation, toilet, riverside
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA Madya Putri, Dwi Utami; Anward, Hemy Heryati; Erlyani, Neka
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 2 (2016): JURNAL ECOPSY : JURNAL ILMU PSIKOLOGI
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i2.2651

Abstract

ABSTRAK Kepercayaan diri memiliki keterkaitan dalam mempengaruhi konformitas. Adanya kepercayaan diri dalam diri seseorang membuatnya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepercayaan diri dengan konformitas pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Banjarmasin sebanyak 196 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kepercayaan diri dan skala konformitas. Berdasarkan hasil korelasi pearson product moment diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan konformitas pada remaja. Kata Kunci: kepercayaan diri, konformitas, remaja ABSTRACT Self-confidence has a relevant influence in conformity. Self-confidence in a person will make the person not easily influenced by others. The purpose of this study was to find out the relationship between self-confidence and conformity in adolescents. The method used in the study were quantitative reasearch method. The subjects were 196 eighth grade students of SMPNegeri 1 Banjarmasin, and the instruments used in the study were the scales of self-confidence and conformity. The results of pearson product moment correlation indicated that there was a significant relationship between self-confidence and conformity in adolescents. Keywords: self-confidence, conformity, adolescents
PERBEDAAN INTENSITAS ATENSI SISWA PADA SUHU DINGIN, IDEAL, DAN PANAS DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU Salehah, Amelia; Anward, Hemy Heryati; Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Ecopsy : Jurnal Ilmu Psikologi
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i2.544

Abstract

Salah satu aspek penentu dalam keberhasilan proses belajar adalah kemampuan memfokuskan atensi. Salah satu bentuk stimulus yang dapat mempengaruhi atensi adalah suhu lingkungan. Kondisi suhu ruang kelas yang tidak nyaman dapat menyebabkan siswa tidak dapat memfokuskan atensi. Atensi juga memainkan peran dalam intelegensi, sehingga intelegensi dimasukan sebagai kovariabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan intensitas atensi siswa pada suhu dingin, ideal, dan panas di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, dan untuk mengetahui perbedaan kemampuan atensi siswa dilihat dari tingkat intelegensinya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan rancangan The One-Group Posttest Only. Subjek pada penelitian ini terdiri dari tiga kelompok penelitian yang masing-masing berjumlah 23 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan alat tes CFIT skala 3A untuk mengukur intelegensi dan TIKI-M subtes 6 untuk mengukur intensitas atensi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis kovarian (anakova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan intensitas atensi siswa kelas suhu dingin, ideal, dan pans. Siswa pada kelas panas lebih baik dari pada intensitas atensi siswa pada kelas suhu dingin dan ideal, serta intensitas atensi siswa pada suhu dingin lebih baik dari pada intenistas atensi siswa pada kelas suhu ideal. Hal ini dapat terjadi karena pada suhu panas atau dingin terjadi peningkatan kewaspadaan, sehingga kemampuan untuk mempertahankan atensi pun meningkat. Sementara pada kelas ideal siswa berada pada suhu nyaman dan sudah terbiasa dengan kondisi suhu tersebut, sehingga peningkatan intensitas atensi kurang terlihat. Intelegensi juga berperan sebesar 20,1% terhadap atensi.Kata kunci: Intensitas atensi, siswa, suhu ruang kelas, intelegensi One of the key aspects in the success of learning process is the ability to pay attention. One form of stimulus that can affect attention is the ambient temperature. The uncomfortable temperature in classrooms can cause students unable to pay attention and focus. Since attention also plays a role in intelligence, intelligence is included as the covariance. The objectives of this study was to find out whether there was difference in attention intensity at cold, ideal, and hot temperatures at SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, and to find out the differences in students’ attentional abilities seen from the level of intelligence. The method use in this study was a quasi-experimental method with the design of The One-Group Posttest Only. The subjects divided into three groups, each of which consisted of 23 people selected using a purposive sampling technique. Data were collected using CFIT scale 3A for measuring the intelligence and TIKI-M subtest 6 for measuring the intensity of attention. The data were then analyzed using covariance analysis techniques (Ancova). The results showed that there are differences in the attention intensity of students between classes with cold, ideal, and hot temperatures. The attention of the students in the classroom with hot temperature was better than that of the students in the classes with ideal and cold temperatures, and the attention intensity of students in the classroom with cold temperature was better than that of students in the classroom with ideal temperature. It could happen because hot or cold temperatures increased alertness that the ability to sustain attention also increased while in the ideal classroom the students were at a comfortable temperature and got accustomed to that temperature condition so an increase in the intensity of attention was less visible. Intelligence also contributes 20.1% to the attention. Keywords: intensity of attention, student, classroom temperature, intelligence
Emosi Dibalik Kepuasan Penumpang: Studi Survei Pengguna Bus Rapid Transit (BRT) Shadiqi, Muhammad Abdan; Rachmah, Dwi Nur; Anward, Hemy Heryati; Rahayu, Devy Sry; Putri, Nabila Wulandari Ananda; Hermawan, Dody
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 13, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v13i2.33083

Abstract

Pada daerah perkotaan, transportasi publik memegang peran penting pada mobilitas efektif masyarakat. Sebagai salah satu bentuk transportasi publik modern, Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula di Kalimantan Selatan beroperasi sejak tahun 2019. Adanya BRT ini membutuhkan evaluasi pada kepuasan penumpang untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor emosional yang berhubungan dengan kepuasan menggunakan transportasi publik. Kami juga menguji peranan faktor demografi dan kualitas layanan pada kepuasan. Melalui pendekatan penelitian kuantitatif, kami melakukan survei korelasional. Kami mengumpulkan 151 orang pengguna BRT Banjarbakula menggunakan purposive sampling. Analisis dilakukan menggunakan regresi hierarki, pada step 1 menguji faktor demografi, step 2 menguji faktor kualitas layanan, dan step 3 menguji faktor emosi. Hasil analisis regresi hierarki menunjukkan bahwa pada step 1 tidak ada faktor demografi (jenis kelamin, usia, daerah tempat tinggal, dan penghasilan keluarga per-bulan) yang berhubungan dengan kepuasan penggunaan BRT. Pada step 2, kami menemukan bahwa hanya faktor kenyamanan yang signifikan berperan pada kepuasan penumpang. Hasil analisis pada step 3 menegaskan hasil step 2, yakni afeksi positif berperan positif sementara afeksi negatif berperan negatif pada kepuasan penumpang. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa faktor emosional pada penumpang transportasi publik perlu diperhatikan untuk meningkat penilaian kepuasan penggunaan transportasi publik.In urban areas, public transportation plays an important role in the effective mobility of people. As a kind of modern public transportations, the Bus Rapid Transit (BRT) of 'Banjarbakula' in South Kalimantan has been operating since 2019. The existence of this BRT requires an evaluation of passenger satisfaction to enhance the quality of service. This study aims to explain the emotional factors associated with satisfaction using public transportation. We also examine the role of demographic and service quality factors on satisfaction. Through a quantitative research approach, we conducted a correlational survey. We collected 151 Banjarbakula BRT users through purposive sampling. We use hierarchical regression in step 1 to examine the demographic, step 2-the service quality, and step 3-the emotional factors. The results of the hierarchical regression analysis showed that in step 1, demographic factors (gender, age, area of residence, and monthly family income) did not associate with satisfaction with using BRT. In step 2, we found that only the comfortable has a significant effect on passenger satisfaction. The analysis results in step 3 confirm the results of step 2. The positive affect has a positive association while the negative affect has a negative association with passenger satisfaction. These findings explain that the emotional factors of public transportation passengers need to be considered to increase the satisfaction level of using public transportation.
PERANAN KELEKATAN TEMPAT TERHADAP PERILAKU PRO LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DAERAH PINGGIRAN SUNGAI DI DESA PAKAUMAN ULU Putri, Zerlinda Rezkika Lestari; Anward, Hemy Heryati; Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1687

Abstract

Di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan, pada umumnya tidak jarang ditemukan area hunian yang berada di pinggiran sungai. Adanya masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai, sering sangat terkait dengan kebersihan sungai tersebut. Sungai dan area sekitarnya akan terpelihara kalau ada perilaku pro lingkungan pada masyarakat. Perilaku pro-lingkungan tidak muncul begitu saja, terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, salah satunya adalah kelekatan tempat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peranan kelekatan tempat terhadap perilaku pro-lingkungan pada masyarakat daerah pinggiran sungai di Desa Pakauman. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Pakauman Ulu dengan sampel sebanyak 93 yang dipilih secara cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan skala kelekatan tempat dan skala perilaku pro lingkungan. Analisa data menggunakan analisis regresi linear sederhana melalui SPSS versi 21 for windows. Berdasarkan hasil analisis regresi didapatkan peranan antara kelekatan tempat terhadap perilaku pro lingkungan dengan nilai t hitung = 5,448 dengan nilai signifikan 0,000. Koefisien determinasi menunjukkan peranan kelekatan tempat terhadap perilaku pro lingkungan sebesar 24,6%, sedangkan 75,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Peranan Privasi terhadap Kesesakan pada Siswa Asrama di MAN 4 Banjar Hardianti, Dini; Anward, Hemy Heryati; Hidayatullah, Muhammad Syarif
Jurnal Kognisia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i1.1421

Abstract

Sekarang ini, banyak orangtua memiliki kecenderungan untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah berasrama. Pada sekolah asrama menyediakan kamar yang dipakai bersama-sama, hal ini sejalan dengan mereka sebagai makluk sosial yang berarti tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain, dan tidak bisa hidup sendiri karena membutuhkan orang lain, tetapi selain sebagai sebagai makluk sosial mereka juga merupakan makhluk individu yang memiliki persamaan dalam satu hal yaitu memerlukan ruang yang tidak terganggu dengan orang lain, atau ingin memiliki privasi untuk dirinya sendiri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan privasi pada individu, salah satu faktor tersebut adalah faktor situasional yaitu situasi tempat tinggal yang memungkinkan  seseorang untuk berinteraks dengan banyak orang menyebabkan timbulnya perasaan kesesakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan privasi terhadap kesesakan pada siswa asrama di MAN 4 Banjar. Populasi pada penelitian ini adalah siswa asrama di MAN 4 Banjar, dengan sampel sebanyak 100 siswa yang dipilih secara cluster sampling. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yakni skala privasi dan kesesakan. Analisa data menggunakan analisis regresi linear sederhana melalui SPSS. Berdasarkan hasil  analisis regresi  didapatkan  peranan antara  privasi terhadap kesesakan dengan nilai t hitung = 6,103 dengan nilai signifikan 0,000. koefisien determinasi menunjukkan peranan privasi terhadap kesesakan sebesar sebesar 27,5% sedangkan 72,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
PERBEDAAN KUALITAS PERSAHABATAN DITINJAU DARI GAYA KELEKATAN PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN ULM Putri, Lisdayanti Aulia; Anward, Hemy Heryati; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i1.1384

Abstract

Hubungan persahabatan tidak lepas dari adanya ikatan emosional antar individu yang bersahabat yaitu disebut dengan kelekatan dan setiap individu memiliki gaya kelekatan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas persahabatan ditinjau dari gaya kelekatan (gaya kelekatan aman, gaya kelekatan terpreokupasi, gaya kelekatan takut menghindar, dan gaya kelekatan menolak) pada Mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik proportional stratified purposive sampling dengan jumlah subjek 113 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kualitas persahabatan menggunakan skala likert dengan jumlah 36 aitem dan skala gaya kelekatan Bartholomew & Horowitz (1991). Teknik anlisis data yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA). Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan kualitas persahabatan ditinjau dari gaya kelekatan pada Mahasiswa Psikologi. Gaya kelekatan aman berada pada kategori kualitas persahabatan yang lebih tinggi dengan rata rata dibandingkkan gaya kelekatan menolak dengan nilai rata-rata, gaya kelekatan menolak lebih tinggi dari gaya kelekatan terpreokupasi, yaitu dengan nilai rata-rata dan gaya kelekatan takut menghindar berada diposisi kualotas persahabatan paling rendah.
PERBEDAAN KESESAKAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN (PSIKOLOGI, ILMU KEPERAWATAN, KESEHATAN MASYARAKAT) YANG TINGGAL DI RUMAH SENDIRI, TINGGAL DI KOS DAN TINGGAL DI ASRAMA DI BANJARBARU Maihayana, Maihayana; Anward, Hemy Heryati; Mayangsari, Marina Dwi
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesesakan pada mah asiswa yang tinggal di rumah sendiri, tinggal di kos dan  tinggal  di  asrama  di  Banjar baru. Hipotesis yang diajukan pada  penelitian  ini  adalah  ada  perbedaan  kesesakan  pa da mahasiswa yang tinggal di rumah sendiri, tinggal di kos dan tinggal di asrama di Banjarbaru. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang tinggal di rumah  sendiri,  ti nggal di kos dan tinggal di asrama di  Banjarbaru  masing  masing  sebanyak  40  orang total keseluruhan subjek adalah 120 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan pe nelitian kuantitatif2dengan teknik pengambilan sampel secara cluster purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala kesesakan dan analisis data pada pe nelitian ini dilakukan  dengan  anova  satu  jalur.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahw a tidak ada perbedaan kesesakan pada  mahasiswa  yang  tinggal  di  rumah  sendiri,  ting gal di kos dan tinggal di asrama. Walaupun demikian secara rata-rata bahwa nilai rata-  rata kesesakan pada mahasiswa yang tinggal di asrama lebih besar daripada kesesakan mahasiswa yang tinggal di rumah sendiri dan mahasiswa yang tinggal  di  kos  (74,78> 72,53 > 72,00) sebagaimana ditunjukkan oleh nilai t hitung < t tabel (0,857 < 3,074)  dengan taraf2signifikansi 0,427>10,05. Selain itu, ada berbagai faktor  yang  mempenga ruhi kesesakan terhadap individu seperti faktor situasi dan faktor fisik bangunan yang tidak di teliti dalam penelitian ini secara mendalam.
PERBEDAAN KEPEMILIKAN PSIKOLOGIK PEMILIK RUMAH BERPAGAR DAN TIDAK DI PERUMAHAN TIDAK BERPAGAR SERTA BERPAGAR DI PERUMAHAN BERPAGAR Maula, Muhammad Hifzi; Anward, Hemy Heryati; Rusli, Rusdi
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i1.1456

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kepemilikan psikologik pada individu yang memiliki rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar dengan rumah berpagar di perumahan berpagar. Pagar berfungsi sebagai elemen untuk keamanan bagi penghuni perumahan yang menunjukkan kepemilikan psikologik penghuni atas rumah. Kepemilikan psikologik adalah kondisi pada saat seseorang dengan sadar melalui persepsi intelektualnya bahwa mereka merasakan dan percaya bahwa target kepemilikan adalah miliknya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan teknik analisa anova satu jalur. Sampel penelitian ini adalah warga dengan rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar di Perumahan Wengga IV Banjarbaru dan warga dengan rumah berpagar di perumahan berpagar di Perumahan D’Mahatama Golf dan Griya Megah Banjarbaru masing-masing sebanyak 30 subjek. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai rata-rata kepemilikan psikologik pada individu dengan rumah berpagar di perumahan berpagar lebih besar daripada individu dengan rumah tidak berpagar dan individu dengan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar. Maka dapat disimpulkan, terdapat perbedaan kepemilikan psikologik pada individu yang memiliki rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar serta rumah berpagar di perumahan berpagar.
PERBEDAAN PERILAKU TERITORIAL PEMILIK RUMAH BERPAGAR DAN TIDAK DI PERUMAHAN TIDAK BERPAGAR SERTA RUMAH BERPAGAR DI PERUMAHAN BERPAGAR Awanis, Syifa; Anward, Hemy Heryati; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i1.1465

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan perilaku teritorial pada individu yang memiliki rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar dengan rumah berpagar di perumahan berpagar. Pagar sebagai pembatas antara satu rumah dengan yang lainnya menciptakan perilaku teritorial antar penghuni. Perilaku teritorial adalah ekspresi rasa kepemilikan individu terhadap objek fisik atau sosial yang membantu individu mengamankan klaim atas objek yang dianggap miliknya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan teknik analisa uji anova satu jalur. Sampel penelitian ini adalah warga dengan rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar di Perumahan Wengga II dan Wengga IV Banjarbaru dan warga dengan rumah berpagar di perumahan berpagar di Perumahan D’Mahatama Golf dan Griya Megah Banjarbaru masing-masing sebanyak 30 kepala keluarga. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai rata-rata perilaku teritorial pada individu dengan rumah berpagar di perumahan berpagar lebih besar daripada individu dengan rumah tidak berpagar dan individu dengan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar (120,07 > 112,33 > 110,10). Maka dapat disimpulkan, terdapat perbedaan perilaku teritorial pada individu yang memiliki rumah tidak berpagar dan rumah berpagar di perumahan tidak berpagar serta rumah berpagar di perumahan berpagar. Selain itu, ditemukan juga bahwa pagar tidak dapat meningkatkan perilaku teritorial individu.