Adolescents are expected to be the next generation capable of bringing positive change. However, adolescence is also a period of seeking recognition and self-existence, making them vulnerable to engaging in behaviour that violates norms and laws, commonly referred to as juvenile delinquency. Juvenile delinquency not only affects the individual but also those around them. Thus, efforts are needed to minimize such behaviours. This activity aims to provide elementary school students with an understanding of the negative impacts that can arise from juvenile delinquent behaviours, both for themselves and others around them. The participants were 52 fifth-grade elementary school students, 25 females and 25 males. Through the socialization activity, students learned about behaviours that fall under juvenile delinquency, the causes, the impacts on themselves and others, and applicable laws and sanctions related to juvenile delinquency. Several changes occurred in the participants' cognitive aspects before and after the material was presented. The socialization conducted served as an initial step to minimize juvenile delinquency. Future programs may focus on empowering teachers and parents to prevent and reduce juvenile delinquency. Remaja diharapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa yang mampu membawa perubahan positif, namun masa remaja juga merupakan periode untuk mencari pengakuan dan eksistensi diri sehingga remaja rentan untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma dan hukum yang berlaku, yang dikenal dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja tidak hanya berdampak pada diri remaja saja, namun juga orang lain di sekitarnya, sehingga diperlukan upaya untuk meminimalisir perilaku tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi sekolah dasar mengenai dampak negatif yang akan terjadi akibat perilaku-perilaku kenalakan remaja, baik untuk diri sendiri maupun orang sekitar. Peserta kegiatan merupakan siswa-siswa kelas V sekolah dasar yang berjumlah 52 orang, terdiri dari 25 perempuan dan 25 laki-laki. Melalui kegiatan sosialisasi, para siswa mendapatkan pengetahuan mengenai perilaku-perilaku yang termasuk dalam kenakalan remaja, faktor penyebab, dampak yang timbul akibat kenakalan remaja untuk diri sendiri dan orang lain, serta peraturan hukum yang berlaku sebagai sanksi atau kenakalan remaja. Terdapat beberapa perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah pemberian materi terhadap aspek kognitif peserta. Sosialisasi yang telah dilakukan merupakan langkah awal dalam upayan meminimalisir kenakalan remaja. Program selanjutnya dapat berfokus pada upaya pemberdayaan guru dan orangtua dalam mencegah dan mengurangi kenakalan remaja.