Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN INSENTIF DALAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN GORONTALO: kebijakan, perlindungan lahan, berkelanjutan mokoginta, meity; Bahuwa, Kardina; Taslim, Ivan; Djibran, Moh. Muchlis
Jurnal Agribisnis Vol. 26 No. 02 (2024): Jurnal Agribisis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/agr.v26i02.17942

Abstract

Histori Artikel Diajukan: 18 DESEMBER 2023 Diterima: Tersedia Online: ABSTRAK Kebutuhan lahan non pertanian cenderung mengalami peningkatan. Hal ini mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian dan apabila tidak dikendalikan dapat mengancam ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan insentif dalam perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan bagaimana tanggapan petani terhadap perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan kebijakan insentif perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan kepada petani belum semua terealisasikan dari 7 jenis insentif berdasarkan perda Kabupaten Gorontalo Nomor 2 Tahun 2017 hanya ada satu jenis insentif yang tersalurkan yaitu pemberian benih pada petani. Tanggapan petani padi sawah terhadap kebijakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan berada direntang setuju dan sangat setuju bersedia mengikuti kebijakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Kata Kunci: kebijakan, perlindungan lahan, berkelanjutan Sitasi: Jurnal Agribisnis, 2016, 18(2), 1-8 DOI: https://doi.org/10.31849/2503-4375
Ethnoecologist and Land Management of Durian Plants under The Agroforestry System Mokoginta, Meity Melani; Repi, Terri; Suparwata, Dewa Oka; Rempas, Robby; Dangkua, Talha
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.30.2.312

Abstract

Ethnoecology is a science that studies the relationship between humans and the environment. This relationship is related to the use of natural resources around them to continue life using local wisdom, namely the agroforestry system. Ecologically, economically, and socially, the agroforestry system planting patterns can help reduce soil fertility degradation due to human activities that exceed the carrying capacity of the land. The aim of the research was to determine land management and manifestations of land management for durian plants that implement the agroforestry system. The research used qualitative methods with techniques namely collecting data, analyzing data, and drawing conclusions. Data collection used snowball sampling techniques with an unlimited number of respondents. The results explain that (1) land management, tillage, fertilization, crop rotation, and fallow periods on durian plantations have not been managed optimally, resulting in the production of durian plants not being optimal; (2) the manifestation of land management is divided into two, namely traditional and semi-traditional agroforestry systems and these two systems have differences in land management, namely organic and non-organic. Keywords: agroforestry systems, durian, ethnoecology, land management
DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG DI DESA KAYUBULAN KECAMATAN BATUDAAN PANTAI KABUPATEN GORONTALO Merita Ayu Indrianti; Mulastri Adrian; Moh. Muchlis Djibran; Meity Melani Mokoginta; Hafizhah Al Amanah; Widiastuti Ardianyah; Marhani Marhani
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i1.754

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan program PUAP, dampak program PUAP terhadap produktivitas jagung dan pemilihan strategi pemberdayaan petani melalui program PUAP. Penelitian dilakukan terhadap 100 orang petani anggota kelompok petani penerima dana BLM PUAP tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengembalian dana program PUAP oleh petani masih rendah yaitu sebesar 32%. Hasil analisis uji-t berpasangan menunjukkan bahwa program PUAP memberikan dampak yang signifikan (nyata pada taraf kepercayaan 95%) terhadap produktivitas usahatani jagung dibandingkan sebelum menerima dana program PUAP. Pelaksanaan program PUAP kepada petani jagung memiliki kelebihan yang sangat dirasakan oleh petani disamping terdapat potensi ancaman (tantangan). Petani sangat merasakan keberadaan program PUAP sebagai salah satu penyedia permodalan usahatani jagung. Namun demikian rendahnya tingkat pengembalian dana program oleh petani berpengaruh pada keberlanjutan program itu sendiri.
Transformation Of Momosad Cultural Values In Agricultural Land Manajement In The Buffer Zone Of Bolaang Mongondow National Park: Transformation cultural values mokoginta, meity
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/

Abstract

This research was conducted to (1) Find out the manifestation of Momosad cultural values ​​applied to the management of plantation and rice field farming, (2) Describe the factors of change in Momosad cultural values ​​in plantation and rice field farming management, (3) Analyze the pattern of changes in values -Contemporary Momosad Cultural values. This research applies a qualitative approach using the Miles and Huberman Model, data collection was carried out by interviewing sources (and informants), field observation and documentation; Data processing is carried out using triangulation rules. The sources were farmers/farm laborers, village community leaders, religious leaders, village heads, informants who were considered to know and master information about changes in Momosad cultural values ​​in the management of plantations and rice fields. The manifestation of Momosad cultural values ​​in agricultural production activities in Dumoga is in the form of: (1) Pure Momosad, (2). Semi-Momosad and (3). Not Momosad (Commercial Culture) Pure Momosad is an activity that uses labor from close family/relatives, acquaintances, friends, and/or neighbors, in limited quantities according to a relatively small volume of work. Semi Momosad is a farming activity that involves labor from family, friends, neighbors and/or acquaintances, with an imbalance in wages according to the type of work, but still below the commercial wage level. Not Momosad (Commercial Culture), namely employment activities in rice farming which still pay attention to the values ​​of agreement, dependency values, motivation values ​​and togetherness values, but with an imbalance in wages following the commercial wage level. The factors that influence changes in Momosad in Dumoga can be divided into three periods (epochs or periods), namely (1) Pre-Colonial, (2) Colonial (3) Development and Regional Autonomy
Pemberdayaan peternak muda melalui pelatihan pembuatan silase pakan komplit untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi lokal Ervandi, Mohamad; Repi, Terri; Mokoginta, Meity Melani; Sulistyo, Wahyu; Rijal S., Ahmad Syamsu; Jaya, Risman; Prahara, Sandi; Suparwata, Dewa Oka; Razak, Darmawaty Abd.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33773

Abstract

Abstrak Kelompok Peternak Muda ‘Bulalo Cerdas’ di Desa Bulalo memiliki potensi sumber daya alam yang sangat mendukung kegiatan peternakan, seperti padang rumput yang luas dan ketersediaan bahan pakan lokal. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal karena sebagian besar peternak masih menerapkan metode konvensional tanpa dukungan teknologi tepat guna. Tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan pakan, manajemen pemeliharaan ternak yang belum sistematis, serta lemahnya sistem pengawasan kesehatan ternak. Masalah utama yang kerap muncul adalah kekurangan pakan berkualitas, terutama saat musim kemarau, yang berdampak pada penurunan produktivitas ternak sapi lokal. Program PkM ini bertujuan meningkatkan kapasitas peternak muda melalui edukasi dan pelatihan pembuatan silase pakan komplit berbasis bahan lokal. Metode pelaksanaan PkM meliputi tahap persiapan dan observasi lapangan, implementasi program berupa penyuluhan dan pelatihan, serta kegiatan monitoring dan evaluasi. Sebanyak 15 anggota kelompok “Bulalo Cerdas” berpartisipasi aktif dalam pelaksanan program ini. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan mitra, khususnya dalam pengolahan silase pakan komplit sebagai solusi cadangan pakan saat musim kering. Selain itu, silase ini terbukti dapat disimpan dalam jangka panjang dan memiliki nilai ekonomis tinggi, menjadikannya alternatif pakan strategis yang mendukung keberlanjutan usaha peternakan sapi lokal. Kata kunci: pemberdayaan; peteranak muda; pelatihan dan pendampingan; silase pakan komplit; produktivitas ternak. Abstract The ‘Bulalo Cerdas’ Young Breeders Group in Bulalo Village has potential natural resources that are very supportive of livestock activities, such as vast grasslands and the availability of local feed ingredients. However, this potential has not been optimally utilised because most farmers still apply conventional methods without the support of appropriate technology. Challenges faced include a lack of efficiency in feed utilisation, unsystematic livestock rearing management, and a weak livestock health monitoring system. The main problem that often arises is the lack of quality feed, especially during the dry season, which has an impact on reducing the productivity of local cattle. This PkM programme aims to increase the capacity of young farmers through education and training in making complete feed silage based on local ingredients. The PkM implementation method includes preparation and field observation stages, programme implementation in the form of counselling and training, as well as monitoring and evaluation activities. A total of 15 members of the ‘Bulalo Cerdas’ group actively participated in the implementation of this programme. The results of the service activities showed a significant increase in partners' knowledge and skills, especially in the processing of complete feed silage as a feed reserve solution during the dry season. In addition, this silage is proven to be able to be stored in the long term and has high economic value, making it a strategic feed alternative that supports the sustainability of local cattle farming businesses. Keywords: empowerment; youth; training and mentoring; complete feed silage; livestock productivity.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI PADI DI KECAMATAN LIMBOTO Ahmad , A Laswin; Mokoginta, Meity M; Indrianti , Merita Ayu; Djibran, Moh Muchlis
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol 28 No 01 (2025): Jurnal Ilmiah Sosio Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v28i01.45571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas kerja petani padi di Kecamatan Limboto dan mengevaluasi tingkat produktivitas kerja petani di daerah tersebut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan skala Likert. Penelitian ini menilai peran penyuluh dalam membimbing petani mengenai kemampuan diri, pengelolaan waktu, dan pengelolaan masalah teknis dalam kegiatan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian di Kecamatan Limboto sangat efektif dalam meningkatkan produktivitas kerja petani, dengan skor rata-rata 4 pada setiap indikator yang diuji. Hal ini mencerminkan bahwa petani mampu meningkatkan kemampuan diri, merencanakan dan menjalankan kegiatan pertanian dengan lebih efisien, serta mengelola masalah teknis secara baik. Peningkatan produktivitas kerja petani padi di Kecamatan Limboto, berdasarkan indikator yang diuji, memperoleh hasil yang positif dengan nilai rata-rata 4, yang menandakan kategori baik. Efektivitas peran penyuluh pertanian di Kecamatan ini dapat dikategorikan efektif, dengan pencapaian 79% dari target yang ditetapkan untuk peran penyuluhan. Namun, produktivitas kerja petani hanya mencapai 72%, yang menunjukkan bahwa meskipun penyuluhan berjalan efektif, tantangan eksternal seperti keterbatasan biaya dan akses terhadap teknologi pertanian modern masih menghambat peningkatan hasil pertanian. Dan yang terakhir adalah Hubungan antara efektivitas peran penyuluh pertanian dan produktivitas kerja petani di Kecamatan ini menunjukkan hasil yang signifikan, dengan nilai koefisien korelasi 0,179 dan nilai signifikansi 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektif penyuluh menjalankan perannya, semakin tinggi produktivitas yang dicapai oleh petani Kata Kunci : Penyuluh Pertanian, Produktivitas Kerja Petani, Efektivitas Peran Penyuluh, Peran Penyuluh Pertanian, Padi
Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja melalui Edukasi dan Partisipasi Karang Taruna di Desa Pentadio Timur Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Djibran, Moh Muchlis; Yusriyah Atikah Gobel; Meity M Mokoginta; Sitti Magfirah Makmur; Hardiyanti Umar; Memy Restiani Ishak; Risman Bakari Bahu; Zulkarnain Djakaria; Devi Yulianti Tobuhu; Ririn R. Luawo; Sri Nova Indriani Puneli; Noer Mayang Kaluku
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v2i1.250

Abstract

Penyalahgunaan narkoba pada remaja merupakan masalah serius yang berdampak buruk terhadap kesehatan fisik, sosial, dan masa depan generasi muda. Faktor utama yang mendorong meningkatnya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda adalah kurangnya edukasi dan kesadaran mengenai bahaya yang terkait dengan narkoba. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi remaja dengan pemahaman menyeluruh tentang berbagai klasifikasi narkoba, dampak buruk penggunaan narkoba terhadap kesejahteraan fisik dan mental, dan potensi konsekuensi hukum yang mungkin timbul. Pendekatan yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi yang meliputi pemaparan dari dosen, pakar hukum, dan perwakilan Karang Taruna Provinsi Gorontalo. Hasil yang diperoleh dari upaya pengabdian masyarakat ini secara efektif meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan remaja mengenai bahaya yang terkait dengan kecanduan narkoba. Sebagian besar peserta menyadari pentingnya kegiatan ini dan termotivasi untuk tidak melakukan penyalahgunaan narkoba di masa depan. Untuk melindungi generasi muda dari bahaya penggunaan narkoba, kegiatan serupa harus terus dilakukan dalam memberikan edukasi dan menumbuhkan ketahanan generasi muda terhadap narkoba.