Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME Puspitasari, Sendhi Tristanti; Heynoek, Febrita Paulina
JURNAL PENJAKORA Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.49 KB)

Abstract

Kelentukan  merupakan  salah  satu  komponen  kondisi  fisik  yang  memegang peranan  penting,  bagi  olahragawan  dan  non-olahragawan.  Peranan  tersebut  bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, dan bagi non-olahragawan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Kelentukan dapat dilatih dan dikembangkan dengan menggunakan empat  metode  latihan  peregangan,  yaitu  metode  peregangan  dinamis,  statis,  pasif,  dan kontraksi-rileksasi. Peregangan otot pergelangan tangan, tangan dan lengan adalah contoh metode latihan statis yang sering digunakan oleh olahragawan dan karyawan suatu perusahaan yang bekerja dengan computer atau dengan kegiatan menggunakan ketrampilan tangan secara repetitif. Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan  karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.            National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun. Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin dan  penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif misal padapekerja dengan computer dan buruh wanitapabrik rokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Phalens test dan Tinels sign yang positif. Penanganan faktor resiko seperti mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif, dan gerakan peralatan tangan pada saat bekerja dan mengurangi penggunaaan tangan yang berulang serta mengistirahatkan pergelangan tangan, akan memperbaiki gejala. Peregangan otot atau stretching pergelangan tangan, tangan dan lengan adalah salah satu upaya konservatif untuk mencegah dan memperbaiki gejala carpal tunnel syndrome.
PENGARUH SIKAP MANUAL MATERIAL HANDLING SISWA TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS Azkiya, Muna Rizqiyah; Solichin, Solichin; Puspitasari, Sendhi Tristanti
Sport Science and Health Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.908 KB)

Abstract

Kebiasaan yang tidak baik pada anak usia sekolah akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh, misalnya posisi membaca, menulis, dan duduk. Sikap tubuh yang salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang dan persendian, sehingga dapat menimbulkan rasa pegal pada beberapa bagian tubuh atau yang biasa dikenal dengan Musculoskeletas Disorders (MsDs). Kecenderungan munculnya MsDs pada anak usia sekolah dikarenakan pertumbuhan tulang yang belum matang selain itu gangguan ini dapat mengganggu aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Salah satu penyebab terjadinya MsDs yakni akibat kegiatan angkat-angkut manual atau Manual Material Handling (MMH) yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sikap siswa terhadap konsep MMH berdasarkan hasil pretest dan posttest, sehingga berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui juga pengaruhnya terhadap keluhan nyeri  MsDs. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Desain rancangan penelitian ini adalah pretest posttest randomized control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.613 siswa yang kemudian digunakan teknik proportionate stratified random sampling. Sebanyak 187 siswa diikutkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, pengamatan, dan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan wilcoxon Signed-Rank Test dengan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan nilai pretest dan posttest sikap (p=0.284), dan keluhan MsDs berdasarkan NBM test (p=0.000) pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan nilai pretest dan posttest sikap (p=0.000), dan keluhan MsDs berdasarkan NBM test (p=0.000) di MA Islamiyah Attanwir Talun.
Pengaruh Pemberian Sarung Tangan Kerja Terhadap Produktivitas pada Pekerja (Studi Kasus di Restoran) Firmansyah, Yudi Riza; Solichin, Solichin; Puspitasari, Sendhi Tristanti
Sport Science and Health Vol 2, No 11 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Regional labor productivity, in 2015 showed that labor productivity in East Java Province was still below the national figure (68.74 million). The purpose of this study was to determine the effect of using work gloves on the productivity of workers in Restaurant X Malang City. The research design was included in experimental using a quasi-experimental model with a cross sectional approach. The results of the calculation of the Paired Sample T-test data Pre-test and Post-test show that the sig. equal to 0.000 less than α equal to 0.05. The conclusion that can be drawn is that there is an effect of working gloves on the productivity level of workers in Restaurant X Malang City. Abstrak: Produktivitas tenaga kerja secara regional, pada tahun 2015 menunjukkan produktivitas tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur masih di bawah angka nasional (68,74 juta). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemakaian Sarung Tangan Kerja terhadap produktivitas para pekerja di Restoran X Kota Malang. Rancangan penelitian termasuk dalam eksperimental menggunakan model eksperimen semu dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil perhitungan uji Paired Sample T-test data Pre-test dan Post-test menunjukan bahwa nilai sig. sama dengan 0,000 kurang dari α sama dengan 0,05.  Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh pemberian Sarung Tangan Kerja terhadap tingkat produktivitas pekerja di Restoran X Kota Malang.
Gambaran Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Menjahit dengan Pengukuran Visual Analog Scale (VAS) Aprilia, Lita; Solichin, Solichin; Puspitasari, Sendhi Tristanti
Sport Science and Health Vol 3, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Low back pain (LBP) is a symptom or pain syndrome that occurs in the lower back which is the result of various factors and is one of the contributors to disability and occupational diseases. The research objective is to find out the presence of LBP complaints in sewing workers at PT Dwi Putra Perkasa Malang City using a visual analog scale (VAS) assessment. The study was conducted using a cross sectional method, with a sample size of 45 workers. The results obtained are the average and the most in the classification of mild pain at 2 hours of work as many as 26 respondents (57.8%) and at 4 hours of work as many as 31 respondents (66.7%). Conclusion: Complaints from LBP sewing workers at PT Dwi Putra Perkasa Malang using the visual analog scale (VAS) assessment obtained the average classification and the most were mild pain, both at 2 hours of work and at 4 hours of work. Abstrak: Low back pain (LBP) adalah suatu gejala atau sindroma nyeri yang terjadi pada punggung bawah yang merupakan akibat dari berbagai faktor dan merupakan salah satu penyumbang terjadinya kecacatan serta penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian yaitu untuk dapat mengetahui terdapatnya keluhan LBP pada pekerja bagian menjahit di PT Dwi Putra Perkasa Kota Malang menggunakan penilaian visual analog scale (VAS). Penelitian dilakukan menggunakan metode cross sectional, dengan jumlah sampel 45 pekerja. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata dan paling banyak pada klasifikasi nyeri ringan pada 2 jam kerja sebanyak 26 responden (57,8%) dan pada 4 jam kerja sebanyak 31 responden (66,7%). Kesimpulan: Keluhan LBP pekerja bagian menjahit di PT Dwi Putra Perkasa Malang dengan menggunakan penilaian visual analog scale (VAS) diperoleh klasifikasi rata-rata dan paling banyak pada nyeri ringan, baik pada 2 jam kerja dan pada 4 jam kerja.
Kapabilitas, Motivasi, dan Pendayagunaan SDM terhadap Kinerja Pegawai di Puskesmas Puspitasari, Sendhi Tristanti; Redjeki, Endang Sri; Maulidyah, Rahma
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2021): JPPKMI: Juni 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i1.47559

Abstract

Kinerja atau hasil kerja individu saat melaksanakan tugas yang sesuai dengan target ataupun kriteria yang sudah ditentukan. Berdasarkan cakupan penilaian kinerja Puskesmas di Kota Malang tahun 2019 Puskesmas Kendalsari memiliki penilaian yang masih cukup dengan nilai rata-rata 7,89 pada indikator manajemen Puskesmas. Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2017-2019 pada pegawai ASN di Puskesmas Kendalsari belum meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan studi pendahuluan menunjukkan bahwa kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kapabilitas, motivasi, dan pendayagunaan SDM terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan yakni uji regresi ordinal. Analisis yang didapatkan yaitu variabel yang memiliki hubungan dengan kinerja pegawai adalah motivasi (nilai G2 = 13,046) dikarenakan nilai G2 lebih besar dari chi-square (x2) tabel = 7,815. Sedangkan, kapabilitas (G2 = 0,823) dan pendayagunaan SDM (G2 = 0,0) lebih kecil dari chi-square (x2) tabel yang menunjukkan tidak ada hubungan. Sehingga, variabel yang paling berhubungan dengan kinerja pegawai yakni motivasi dengan nilai (odd ratio = 13,45). Terdapat hubungan antara motivasi terhadap kinerja pegawai, dan tidak ada hubungan antara kapabilitas dan pendayagunaan SDM terhadap kinerja Pegawai di Puskesmas Kendalsari Kota Malang.
Need, Demand dan Supply Pada Kualitas Layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat I Bpjs Kesehatan Era Pandemi Covid-19 Di Wilayah Malang Raya Sendhi Tristanti Puspitasari; Dian Mawarni
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um044v6i1p13-22

Abstract

Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yang menjadi pandemik, yaitu Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Data 14 Mei 2020 menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 16.006 kasus dan 1.403 kasus kematian. Di era pandemi COVID-19, Puskesmas sebagai gerbang utama pasien memperoleh pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memiliki kesempatan lebih luas dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di FKTP serta kemampuan FKTP dalam menyediakan pelayanan kesehatan khususnya terkait penanganan COVID-19 di Malang Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik berdesain observasional dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive sampling, kemudian hasil penelitian dikaji dengan Performance Prism.Berdasarkan hasil penelitian need demand diketahui bahwa pemanfaatan teknologi pada FKTP sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat belum terlaksana secara maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai persentasi 89,6 persen responden lebih memilih antrian offline dan sebesar 76,6 persen responden mendapatkan informasi melalui teman/ saudara. Pemanfaatan teknologi yang belum maksimal juga ditunjukkan berdasarkan hasil penelitian supply bahwa aspek teknologi berada pada interval 67 persen yang berarti baik. Berdasarkan data penelitian dan ditengah maraknya Pandemi Covid-19 maka dibutuhkan pengoptimalan pemanfaatan teknologi pada FKTP (e-health) sebagai upaya untuk mencegah transmisi Covid-19.
THE CORRELATION BETWEEN PATIENT SATISFACTION AND PEOPLE EQUITY AMONG PARAMEDIC STAFFS IN INPATIENT ROOMS Sendhi Tristanti Puspitasari
Indonesian Journal of Health Administration (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia) Vol. 7 No. 2 (2019): SUPPLEMENT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jaki.v7i2.2019.1-6

Abstract

Background: One of the elements controlling the quality of hospital health services is patient and employee satisfaction. The mean value of patient satisfaction with all parameters of inpatient rooms at the Islamic Hospital in Surabaya from January to August 2016 was 61.3% which is less than the standard of ≥ 90%. Whereas, people equity is a concept of human resource management that signs organizational performance.Aims: This study examined the correlation between patient satisfaction and people equity among paramedic staffs especially in inpatient rooms of the Islamic Hospital in Surabaya.Methods: This study focused on measuring people equity, patient satisfaction, and the correlation between people satisfaction and people equity. The questionnaire used in this study adopted RATER dimensions (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, and Responsiveness).Results: The study found that three inpatient rooms (Muzdalifah, Arofah, and Shofa) did not meet three elements of people equity (Alignment, Capabilities, and Engagement). Patient satisfaction with the inpatient rooms was good, except for the tangible dimension especially room cleanliness which is still relatively low. People equity among the paramedic staff has strong relevance and is directly proportional to patient satisfaction with the inpatient rooms of the Islamic Hospital in Surabaya.Conclusion: Internalizing an organizational culture that considers patient satisfaction and patient equity among paramedic staffs is essential to harmonize the goals, vision, and mission between the hospital and its staffs. This study recommends that there should be a more serious evaluation of the cleanliness of all service units at the Islamic Hospital in Surabaya.Keywords: Patient satisfaction, People equity, Human Resource Management, Service performance.
Upaya Peningkatan Baseline Body Acceptance Melalui Gerakan Say No to Body Shaming di Kalangan Pelajar Kota Mojokerto Sendhi Tristanti Puspitasari; Farah Farida Tantiani; Anggaunita kiranantika; Ludi Wishnu Wardhana
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v1i2.2872

Abstract

Bullyingatau pelecehan verbal di kalangan pelajar semakin sering terjadi. Body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif. Standar ideal yang ada kemudian memengaruhi citra tubuh dan penerimaan tubuh dalam masyarakat, terutama remaja. Pelatihan ini menggunakan pendekatan ellicitive yang mengutamakan proses interaktif antara fasilitator dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan skill dengan peserta multi dimensi. Kegiatan pelatihan dan pengembangan pengetahuan melalui perempuan yang telah bergabung dalam komunitas yang berjumlah sekitar 5 (lima) komunitas dengan jumlah sekitar 8-20 orang per komunitas. Dalam kuesioner yang terkait dengan body acceptance baseline menunjukkan bahwa hanya sebesar 15% responden menjawab benar di mana memberikan gambaran penilaian positif dan penerimaan terhadap tubuh dan dirinya sendiri. Kemudian sebesar 85% responden menjawab salah terkait pernyataan kuesioner body acceptance baseline, sehingga jawaban responden didominasi oleh jawaban di mana memberikan penilaian negatif terkait gambaran penilaian dan penerimaan terhadap tubuh dan dirinya sendiri. Maka Gerakan Say No to Body Shaming di Kalangan Pelajar Kota Mojokerto perlu dilakukan sebagai salah satu upaya penerimaan tubuh dan sebuah dorongan dalam penyelesaian masalah terkait body image. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui beberapa manfaat yang diperoleh dari peserta setelah mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mereka mendapatkan pemahaman dan pengetahuan baru tentang apa itu body shaming dan dampak negatif yang muncul akibat body shaming, sehingga pelajar mulai memahami pentingnya menghindari bullying, dan dapat menekan dan mengurangi jumlah pelaku serta korban bullying terutama body shaming, serta meningkatkan penilaian diri remaja ke arah positif.
LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME Sendhi Tristanti Puspitasari; Febrita Paulina Heynoek
JURNAL PENJAKORA Vol. 2 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v2i1.11339

Abstract

Kelentukan  merupakan  salah  satu  komponen  kondisi  fisik  yang  memegang peranan  penting,  bagi  olahragawan  dan  non-olahragawan.  Peranan  tersebut  bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, dan bagi non-olahragawan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Kelentukan dapat dilatih dan dikembangkan dengan menggunakan empat  metode  latihan  peregangan,  yaitu  metode  peregangan  dinamis,  statis,  pasif,  dan kontraksi-rileksasi. Peregangan otot pergelangan tangan, tangan dan lengan adalah contoh metode latihan statis yang sering digunakan oleh olahragawan dan karyawan suatu perusahaan yang bekerja dengan computer atau dengan kegiatan menggunakan ketrampilan tangan secara repetitif. Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan  karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.            National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun. Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin dan  penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif misal padapekerja dengan computer dan buruh wanitapabrik rokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Phalen's test dan Tinel's sign yang positif. Penanganan faktor resiko seperti mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif, dan gerakan peralatan tangan pada saat bekerja dan mengurangi penggunaaan tangan yang berulang serta mengistirahatkan pergelangan tangan, akan memperbaiki gejala. Peregangan otot atau stretching pergelangan tangan, tangan dan lengan adalah salah satu upaya konservatif untuk mencegah dan memperbaiki gejala carpal tunnel syndrome.
Analisis Ergonomi Desain Meja Belajar Mengaji Dan Keluhan Muskuloskeletal Disorders Pada Santri Pondok Pesantren Anwarul Huda Kota Malang Tahun 2019 Adnan Ramadhan; Solichin Solichin; Tika Dwi Tama; Sendhi Tristanti Puspitasari
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um044v7i12022p39-47

Abstract

The position of sitting not ergonomically forced like sitting cross-looking and sitting bent is one of the common causes of musculoskeletal disorders. This research was conducted to describe the ergonomic level design of studying learning tables used by the last step student of Anwarul Huda Islamic boarding school and the perceived complaint by showing which side of the table affects musculoskeletal disorders. The research method is descriptive with cross sectional design against 20 students of Islamic boarding school. The results obtained by the current diniyah table design are made by manufacturers who do not use anthropometric data in determining its size. Also found the most complaints for three consecutive days of data collection with the Nordic Body Map questionnaire which is on the skeletal part of the back, neck and buttocks. It was also found that none of the Islamic boarding school students were in the right sitting position, 30 percent of the sitting position was incorrect, 60 percent of the santri were in the wrong sitting position, and 10 percent of the santri in the sitting position were fatal. This can happen because in an ergonomic analysis using the mix match method the Islamic boarding school table design is all incompatible with the santri anthropometry, the Islamic boarding school table design is not ergonomic has a cause of the appearance of musculoskeletal disorders complaints by student Islamic boarding school.Sikap duduk tidak ergonomis yang dipaksakan, seperti duduk dengan bersila dan duduk dengan sikap membungkuk, merupakan salah satu penyebab umum gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat ergonomis desain meja belajar mengaji yang digunakan oleh santri tingkat akhir PP. Anwarul Huda, Kota Malang dan keluhan yang dirasakan dengan menunjukan bagian meja mana yang mempengaruhi keluhan musculoskeletal disorder. Metode penelitian ini yaitu studi deskriptif dengan desain cross sectional kepada 20 santri. Hasil yang didapatkan desain meja belajar mengaji saat ini adalah buatan pabrikan yang tidak menggunakan data antropometri dalam menentukan ukuranya. Ditemukan juga keluhan terbanyak selama tiga kali pengambilan data dengan kuesioner Nordic Body Map yaitu pada bagian skeletal punggung, leher, tengkuk, dan pantat. Tidak ditemukan santri dalam posisi duduk yang benar, 30 persen posisi duduk yang kurang benar, 60 persen santri dalam posisi duduk yang salah, dan 10 persen santri dalam posisi duduk yang fatal. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam analisis ergonomis menggunakan metode mix match desain meja belajar mengaji 100 persen tidak sesuai dengan antropometri santri, maka desain meja belajar mengaji tidak ergonomis penyebab munculnya keluhan muskuloskeletal disorders pada santri.