Sihkabuden Sihkabuden
Universitas Negeri Malang

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL SISTEM KEAMANAN JARINGAN BERBASIS SIMULASI CISCO Zulkipli Zulkipli; Mohammad Efendi; Sihkabuden Sihkabuden
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.3, Maret 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.326 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i3.6166

Abstract

The aim of this research is to produce and to examine the feasibility of module network security system based simulation Cisco Packet Tracer for vocational learners. The model used is a model development Dick, Carey & Carey with nine steps. The product development is validated by subject matter experts with the level of validity 96%, media expert with the level of validity 92.8%, an instructional design with a level of validity 83%, individual testing at the level of validity 92.3%, small group trial with a level of validity 92% and test field trials with a validity rate of 89% with a very worthy qualification does not need revision.Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan dan menguji kelayakan modul sistem keamanan jaringan berbasis simulasi Cisco Paket Tracer untuk peserta didik SMK. Model pengembangan yang digunakan adalah model Dick, Carey & Carey dengan sembilan langkah. Pengembangan produk ini divalidasi oleh ahli materi dengan tingkat kevalidan 96%, ahli media dengan tingkat kevalidan 92.8%, ahli desain pembelajaran dengan tingkat kevalidan 83%, uji coba perorangan dengan tingkat kevalidan 92.3%, uji coba kelompok kecil dengan tingkat kevalidan 92% dan uji coba lapangan dengan tingkat kevalidan 89% dengan kualifikasi sangat layak tidak perlu revisi.
Bahan Ajar Ilmu Alamiah Dasar pada Program Studi Ilmu Sosial Riztika Widyasari; Sihkabuden Sihkabuden; Sulthoni Sulthoni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 7: JULI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.225 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i7.11294

Abstract

Abstract: Basic Natural Science Course is a compulsory course in every Social Studies Program, so it needs the development of appropriate teaching materials and can be used in the long term. The characteristics of students in social studies programs are mostly graduates from the Vocational High School which is basic about the knowledge of Natural Science is still minimal, this condition requires the professor must be creative and innovative in preparing the teaching materials so that the specified competency standards are achieved. The development model used is Dick & Carrey's development model. The result of this development model is a valid teaching material.Abstrak: Matakuliah Ilmu Alamiah Dasar merupakan matakuliah yang wajib ada di setiap Program Studi Sosial, sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang sesuai dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Adapun karakteristik mahasiswa pada program studi sosial ini sebagian besar lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan yang dasar tentang pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alamnya masih minim, kondisi inilah menuntut dosen pengampu harus berkreatif dan inovatif dalam menyusun bahan ajar agar standar kompetensi yang ditentukan tercapai. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Dick & Carrey. Hasil model pengembangan ini berupa bahan ajar yang valid.
VIDEO PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK TENAGA PENGAJAR Yudho Setyo Nugroho; I Nyoman Sudana Degeng; Sihkabuden Sihkabuden
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.3, Maret 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.828 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i3.8659

Abstract

The purpose of this research is producing and to examine the feasibility of instructional video cooperative learning for teachers elementary school. The model used is a model development Borg & Gall with ten steps. The product development is validated by expert of material 1 and 2 with the level of validity 92,5% and 87,5%, by expert of media 1 and 2 with the level of validity 98% and 95%, by aspect of attractiveness with a level of validity 90%, aspect of implementation NHT with a level of validity 94% means the instructors are able to implement it, aspect of implementation TPS with a level of validity 96% means the instructors are able to implement it, aspect of implementation TTW with a level of validity 95% means the instructors are able to implement it, aspect of implementation TSTS with a level of validity 95% means the instructors are able to implement it, aspect of effectiveness NHT model get the percentage of 72% might be said that it is effective, aspect of effectiveness TPS model get the percentage of 83% might be said that it is effective, aspect of effectiveness TTW model get the percentage of 86% might be said that it is effective, aspect of effectiveness NHT model get the percentage of 83% might be said that it is effective.Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan dan menguji kelayakan video pembelajaran cooperative learning untuk guru sekolah dasar. Model pengembangan yang digunakan adalah model Borg & Gall dengan sepuluh langkah. Pengembangan produk ini divalidasi oleh ahli materi 1 dengan tingkat kevalidan 92,5%, ahli materi 2 dengan tingkat kevalidan 87,5, ahli media 1 dengan tingkat kevalidan 98%, ahli media 2 dengan tingkat kevalidan 90%, uji coba kemudahan dengan tingkat kevalidan 95%, uji coba kemenarikan dengan tingkat kevalidan 90%, uji coba pelaksanaan model NHT dengan tingkat kevalidan 94% dengan kualifikasi guru mampu melaksanakan, uji coba pelaksanaan model TPS dengan tingkat kevalidan 96% dengan kualifikasi guru mampu melaksanakan, uji coba pelaksanaan model TTW dengan tingkat kevalidan 95% dengan kualifikasi guru mampu melaksanakan, uji coba pelaksanaan model TSTS dengan tingkat kevalidan 95% dengan kualifikasi guru mampu melaksanakan, uji coba keefektifan model NHT memperoleh persentase 72% sehingga dikatakan efektif, uji coba keefektifan model TPS memperoleh persentase 83% sehingga dikatakan efektif, uji coba keefektifan model TTW memperoleh persentase 86% sehingga dikatakan efektif, dan uji coba keefektifan model TSTS memperoleh persentase 83% sehingga dikatakan efektif.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA TUNARUNGU TINGKAT SLTA Gisella Rahmadhani Soesanto; Sihkabuden Sihkabuden; Saida Ulfa
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.6, Juni 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.187 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i6.6470

Abstract

Instructional  technology as the evaluation area has a role in solving the problems of education, one of them on aspects of problem analysis. Deaf problem is communication. Communication will be discussed in this study is the language in nonvocal verbal communication (written). Proficiency apparent from the ability to write, word usage, sentence structure and vocabulary election. The method used is the method of development. The results of this research product in the form of cognitive ability assessment instrument using the effective sentence is reliable and valid through expert testing and reliability testing.Teknologi pembelajaran sebagai kawasan evaluasi memiliki peran dalam memecahkan masalah pendidikan, salah satunya pada aspek analisis masalah. Masalah tunarungu adalah komunikasi. Komunikasi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bahasa dalam komunikasi verbal non vokal (tertulis). Kemampuan berbahasa tampak dari kemampuan menulis, penggunaan kata, struktur kalimat, dan pemilihan kosakata. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan. Hasil penelitian ini produk berupa instrumen penilaian kemampuan kognitif menggunakan kalimat efektif yang reliabel dan valid melalui uji ahli dan uji reliabilitas.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TEKNIK MEMBACA PUISI Marius Panje; Sihkabuden Sihkabuden; Anselmus J. E Toenlioe
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.8, Agustus 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.202 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i8.6617

Abstract

Instructional Technology born out of the reality of education and movement of audio-visual communication. Instructional Technology originally envisioned as technological equipment, related to the use of equipment, media and the means to achieve the goal of education or in other words teaching with audio-visual aids. One of the media that is based on audio-visual media video. The lesson of Indonesian and Indonesian Literature, learning-oriented nature of Indonesian and Literature, which states that learning Indonesian is learning to use the language correctly. In Indonesian, there is a sub-science that is often called the study of literature. One of the lessons learned from the study of literature is poetry. This study is conducted to examine the poetry reading techniques. The purpose of this study are: 1) to produce a video about learning to read poetry in Indonesian; 2) to know the level of validation of videos product about reading poetry; 3) to know the result of learning of the students who use the media of instructional video. This study uses the method of qualitative descriptive and uses the model Borg and Gall to answer the questions above. In this case, the researcher as an observer and the teacher as facilitator of learning in the classroom. In collecting the data through observation, the researcher uses a tape recorder, the guide of interview. The result shows that the result of expert communication media is valid / feasible to use in the learning process and based on the result of a value obtained results vaidasi 91.25%. The result of the experts in the field is valid / feasible to use in the learning process, and based on the results obtained vaidasi a value of 85%. The results of the audience / the students on a limited scale is valid / feasible to use in the learning process, and based on the results obtained vaidasi worth 91.7%. The results of the audience / the students of the fieldtest is valid / feasible to use in the learning process, and based on the results vaidasi value of 85.1%. The results of the test are limited to substantially increase learning outcomes trials. The increasing of the learning result can be evidenced before the students using the means of instruction, the graduation rate was 33.3%, and after the students using instructional media, presentations graduation increased to 100%. The result of field tests have increased on the result of learning. The result of the increased learning, can be evidencedbefore the students using the means of instruction, the graduation rate is 5%, and after students using instructional media, presentations graduation increased to 85%. Therefore, the learning media can be used in the process of learning to improve learning outcomes for students.Teknologi Pembelajaran lahir dari realita pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Salah satu media pembelajaran yang berlandaskan audio-visual adalah media video. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, berorientasi pada hakikat pembelajaran Bahasa dan Sastra yang menyatakan bahwa, belajar bahasa Indonesia adalah belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat sub ilmu yang sering disebut dengan pembelajaran sastra. Salah satu pembelajaran yang dipelajari dalam pelajaran sastra adalah puisi. Penelitian ini dilaksanakan untuk meneliti teknik membaca puisi. Tujuan penelitian ini adalah 1) menghasilkan produk video tentang membaca puisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia; 2) mengetahui tingkat validasi dari produk video tentang membaca puisi; 3) mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran. Penelitian menggunakan rancangan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan model penelitian pengembangan Sadiman, untuk menjawab pertanyaan di atas. Dalam hal ini, peneliti sebagai observer dan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam mengumpulkan data melalui observasi, peneliti menggunakan alat perekam, pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dari ahli media adalah valid/ layak digunakan dalam proses pembelajaran dan berdasarkan hasil vaidasi diperoleh nilai sebesar 91,25%. Hasil yang diperoleh dari ahli materi adalah valid/ layak digunakan dalam proses pembelajaran, dan berdasarkan hasil vaidasi diperoleh nilai sebesar 85%. Hasil yang diperoleh dari audiens/ siswa dalam skala terbatas adalah valid/ layak digunakan dalam proses pembelajaran, dan berdasarkan hasil vaidasi diperoleh nilai sebesar 91,7%. Hasil yang diperoleh dari audiens/ siswa uji lapangan adalah valid/ layak digunakan dalam proses pembelajaran, dan berdasarkan hasil vaidasi diperoleh nilai sebesar 85,1%. Hasil tes uji coba skala terbatas mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan ketika siswa sebelum menggunakan media pembelajaran, persentasi kelulusannya adalah 33,3%, dan setelah siswa menggunakan media pembelajaran, presentasi kelulusannya meningkat menjadi 100%. Hasil tes uji lapangan mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar tersebut, dapat dibuktikan ketika siswa sebelum menggunakan media pembelajaran, persentasi kelulusannya adalah 5%, dan setelah siswa menggunakan media pembelajaran, presentasi kelulusannya meningkat menjadi 85%. Dengan demikian, media pembelajaran ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Developing an Interactive Multimedia of Emergency Stretcher Subject in Extracurricular Activities of Scouting for Students with Hearing Impairment on Special Education Senior High School Muhamad Izhar Safawi; Sihkabuden Sihkabuden
Journal of ICSAR Vol 1, No 1 (2017): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.767 KB) | DOI: 10.17977/um005v1i12017p018

Abstract

Students with hearing impairment have hearing obstacle bringing complex impact, especially for the intellectual nuisance and communication obstacle that related to language and vocabulary. The purposes of this development was producing an interesting of multimedia interactive materials of emergency stretcher for students with hearing impairment. Method that use on this research and development was adapted from Borg and Gall (1989) models. The results showed that product was valid. The research results from material expert was obtained score 91% (very feasible), media expert 98% (very feasible), practitioner 84.5%, the results of small group test was divided into two phases. They were phase I, learning with the help and guidance of teachers or coaches was obtained score 89.9% with the criteria of highly effective. Phase II, learning without the help and guidance of teachers or coaches was obtained score 75.8% with the criteria of effective and could be used according to a small group test. The results showed that product was valid, very decent and very effectively used with help and guidance teachers or coaches. The conclusion of this research was resulting a product including with criteria of being good and could improve cognitive abilities students with hearing impairment.
HUBUNGAN GAYA BELAJAR BERDASARKAN GENDER DENGAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Mufardisah Arief; Sihkabuden Sihkabuden; Saida Ulfa
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.164 KB)

Abstract

Seorang peserta didik disebut berhasil dalam kegiatan belajar adalah apabila terdapat perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tercapai atau tidaknya sebuah tujuan pembelajaran bisa diperhatikan dari hasil belajarnya. Sedangkan hasil belajar itu sendiri berkaitan dengan  bagaimana guru/dosen memahami peserta didiknya terutama karakteristiknya. Dalam hal ini penulis mengambil gaya belajar sebagai salah satu karakteristik peserta didik dimana ia adalah suatu gabungan dari proses menyerap, kemudian mengatur dan mengolah informasi. Gaya belajar yang ada  pada masing-masing individu juga dipengaruhi oleh gender. Rancangan  penelitian yang dipakai adalah penelitian korelasional, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Populasi sebesar 339 mahasiswa dengan sampel 150 mahasiswa (75 laki-laki dan 75 perempuan). Data didapatkan melalui pengisian instrumen gaya belajar mahasiswa (Kolb’s Inventory Learning Style). Uji analisis menggunakan independent sample t-test dan uji korelasi Spearman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa preferensi gaya belajar mahasiswa dominan pada tipe gaya belajar Diverger sebanyak 33%  dan Converger sebanyak 29% . Sedangkan gaya belajar Assimilator sebesar 11%, Accomodator sebesar 8% dan gaya belajar campuran 23%. Berdasarkan uji beda menggunakan independent sample t-test , tidak terdapat perbedaan antara nilai gaya belajar mahasiswa laki- laki dan perempuan dengan nilai t hitung sebesar 0,353 dan nilai t tabel 1,976  (t hitung < t tabel).  Kemudian, tidak terdapat hubungan pada gaya belajar dengan hasil belajar mahasiswa dengan nilai korelasi yang berbeda-beda pada setiap tipe gaya belajar. Itu artinya Hₒ diterima dan Hₐ ditolak. Namun, ada salah satu tipe gaya belajar yang memiliki hubungan yang signifikan, yakni gaya belajar Converger. Kata Kunci : gaya belajar, hasil belajar, gender, kolb
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERUPA SUPLEMENT PADA MUATAN LOKAL KHAS NGAWI Muhammad Andri Wicaksono; Sihkabuden Sihkabuden; Arafah Husna
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.443 KB)

Abstract

Muatan lokal adalah mata pelajaran yang di kembangkan melalui lembaga pendidikan yang secara keseluruhan dikaitkan kebutuhan daerah lokal, ciri khas, keunggulan dan potensi daerah setempat.  Hal tersebut yang mendasari beberapa sekolah pada satuan pendidikan menengah pertama, untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal. Namun dalam proses tersebut, pendidik mengalami kesulitan untuk menjelaskan dan membuat siswa mengerti dengan pelajaran muatan lokal. Oleh karena itu, pengembang ingin membantu pendidik untuk lebih mudah dalam penyampaian materi kepada siswa menggunakan media smartphone android. Siswa bisa mempelajari materi muatan lokal hanya dengan membuka aplikasi dan memilih menu yang berupa materi dalam pelajaran muatan lokal. Dalam pembuatan media pembelajaran, pengembang menggunakan metode Lee amd Owens (2004). Alasan digunakan metode ini karena memiliki alur yang lengkap, dimulai dari tahap analisis, serta penilaian, tahap desain, tahap pengenbangan implementasi dan tahap evaluasi. Dari hasil pengembangan media pembelajaran diperoleh hasil 90% memenuhi Kriteria Ketuntasan Siswa, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa aplikasi media pembelajaran android smartphone termasuk kategori efektif atau berhasil dan layak untuk proses pembelajaran mandiri.
PENGEMBANGAN OBYEK 3D DIGITAL PADA MEJA PIRAMIDA HOLOGRAM UNTUK PEMBELAJARAN KELAS Yerry Soepriyanto; Sihkabuden Sihkabuden; Ence Surahman
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 1, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.416 KB)

Abstract

Obyek 3D digital yang dimaksud disini adalah benda tiruan dalam bentuk grafis digital ditampilkan pada piramida hologram yang terletak di atas meja. Piramida hologram sebenarnya adalah sebuah reflektor terbuat dari akrilik berbentuk piramida terpotong yang ditempatkan di atas meja. Reflektor ini mampu merefleksikan obyek dari layar monitor berukuran besar yang ditempatkan di meja menghadap ke atas. Model Lee-Owen digunakan untuk mengembangkan bahan ajar tersebut dengan tahapan analisis, desain, dan pengembangan. Tahapan analisis meliputi penilaian kebutuhan dan analisis awal-akhir. Tahapan desain terbagi menjadi dua yaitu desain bahan ajar dan desain meja piramida hologram. Tahapan pengembangan yaitu mengembangkan meja piramida hologram dan bahan ajarnya yang diujicobakan kepada mahasiswa dalam pembelajaran kelas. Pertanyaan terbuka diajukan kepada audien setelah ujicoba kedua, karena uji coba pertama audien menyatakan bahan ajar obyek 3D-nya belum jelas terlihat. Hasil pengembangan mendapat respon cukup positif dari pertanyaan terbuka yang disampaikan dan audien memberikan saran konstruktif tentang pemanfaatannya di masa yang akan datang
PENGARUH KAHOOT! TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMAN 1 BLITAR Hayyu Desi Setiawati; Sihkabuden Sihkabuden; Eka Pramono Adi
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 1, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.316 KB)

Abstract

Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas yang belajar menggunakan game edukasi KAHOOT! dengan kelas yang belajar secara konvensional pada matapelajaran sejarah bab masa pendudukan Jepang untuk siswa kelas XI SMAN 1 Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental, nonequivalent control group design. Sampel dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen, yang menggunakan game edukasi KAHOOT! dan kelompok kontrol yang belajar secara konvensional. Instrumen yang digunakan  yaitu RPP dan soal test. Berdasarkan data dilapangan, rata-rata nilai pre-test kelompok eksperimen 52 lebih rendah dari kelompok kontrol 54,57. Setelah diberi perlakuan, nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 83,80 lebih tinggi dari kelompok kontrol 74,33. Dari Uji-t didapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.