Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Women empowerment and its relationship with wealth index and COVID-19 prevention Akhmadi Akhmadi; Eli Amaliyah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 2: June 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v11i2.21227

Abstract

The pandemic requires empowering rural Indonesian women for their personal and family well-being and increased economic output because of their high participation in self-employment. This study aimed to find a relationship between women's empowerment, wealth level, and preventive behaviors towards the coronavirus disease 2019 (COVID-19). The study employed a cross-sectional design and was conducted at two community health centers in Banten, Indonesia. Women over 18 years old, married with at least one kid, and willing to participate were eligible. Over half of the 200 women were under 30 (56%) and had a higher degree (56.5%). Around 67.5% were unemployed, and 60% earned less than the regional minimum wage. Women were sufficiently empowered in terms of economic, household, and social empowerment. Preventive behaviors toward COVID-19 were connected with educational level, wealth index, women empowerment score, and knowledge, with an adjusted R square of 31%. Women who are empowered have a higher wealth index and COVID-19 prevention activities. It is argued that initiatives aimed at increasing women's empowerment would positively impact improving public health.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI MOBILISASI DINI PADA PASIEN PASCA BEDAH DIGESTIF DI RSUD SERANG 2013 Tuti Sulastri; Eli Amaliyah; Erna Lestari; Erna Umar
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobilisasi dini merupakan keniscayaan yang harus dilakukan pada pasien post operasi baik dengan anesthesia spinal maupun umum tidak dengan komplikasi. Mobilisasi post operasi memiliki tiga dimensi yang komplek.yang diharapkan membantu menstabilkan system tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan motivasi melakukan mobilisasi dini berdasarkan usia, pendidikan , nyeri dan stress pasca bedah. Desain penelitian ini adalah diskriptif korelasional. Penelitian ini menggunakan 60 responden dengan metode menjawab kuesioner. Hasil yang diperoleh ada hubungan yang signifikan antara usia dengan motivasi (P=0.001 ; α = 0.05), jenis kelamin dengan motivasi (p : 0.001;α : 0.05), Pendidikan dengan motivasi (p : 0.001; α : 0.05), Persepsi nyeri dengan motivasi (p : 0.001; α : 0.05) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan stress pasca pemebdahan (p : 0.601; α : 0.05).Rekomendasi penelitian ini adalah Mengembangkan standar prosedur operasian yang baku tentang pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien pasc bedah sesuai bukti hasil riset yang up to date
Empowerment for Children Aged Less Than 5 Years with Stunting: A Quasi-Experimental Design Eli Amaliyah; Mulyati Mulyati
Jurnal Ners Vol. 15 No. 2 (2020): OCTOBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i2.19494

Abstract

Introduction: Globally, more than one child in four under the age of five is too short for their age. Although attempts to reduce stunting have succeeded globally, stunting rates in Indonesia have unfortunately remained largely stagnant. However, few studies have been conducted in Indonesia, particularly in Banten to develop and evaluate the education program combining with nutrition rehabilitation intervention to reduce stunting. The purpose of this study was to test effectiveness of education and nutrition rehabilitation to increase community empowerment for stunting in Serang Banten.Methods: This study was conducted using a quasi-experimental design with the reversed-treatment non-equivalent control group design. The study used 200 people as research samples. The analysis tools used include descriptive statistics and paired t testsResults: The results of this study showed that education and nutrition rehabilitation effectively to increased community empowerment in overcoming children with stunting (p<0.05).Conclusion: Nutrition education and rehabilitation management needs to be improved in an effort to reproduce the status of malnutrition or malnutrition into normal nutritional status, particularly in Serang City.
THE EFFECTIVENESS OF PEPPERMINT AROMATHERAPY INHALATION IN NURSING CARE FOR INEFFECTIVE AIRWAY CLEARANCE IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS AT DRAJAT PRAWIRANEGARA HOSPITAL, BANTEN, INDONESIA: CASE STUDY Eli Amaliyah; Syafrina; Muhamad Alfin
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS Vol. 2 No. 6 (2024): JUNE
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Tuberculosis is the disease with the 13th highest mortality rate in the world and the second largest after Covid-19. Pulmonary Tuberculosis is the highest cause of death due to tuberculosis bacterial infection. Objective: This study aims to determine the effectiveness of Peppermint Aromatherapy Inhalation on nursing care for ineffective airway clearance in Pulmonary Tuberculosis patients at Drajat Prawiranegara Hospital. Methods: The research method used is qualitative research with a research design that is a case study through a Nursing Care Approach which includes nursing assessment, nursing diagnosis, nursing intervention, nursing implementation, and nursing evaluation. The subjects of this study were two patients with pulmonary tuberculosis who experienced the problem of ineffective airway clearance at RSUD Dokter Drajat Prawiranegara, Serang City, Banten, Indonesia. Results: The application of peppermint aromatherapy inhalation which was carried out three times a day for three consecutive days was found that the patient could expel phlegm and decreased respiratory frequency. Conclusion: The results of this study found that the application of peppermint aromatherapy inhalation can reduce the problem of airway clearance ineffectiveness which includes coughing up phlegm and shortness of breath in patients with pulmonary tuberculosis.
PERBEDAAN TINGKAT NYERI PADA POST OPERASI LAPARATOMI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN TEKNIK DISTRAKSI NAFAS RITMIK DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Racmatullah, Rizky; Amaliyah, Eli; Nurlaela, Ella
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v3i1.17748

Abstract

Pendahuluan, Nyeri3 viseral yakni rasa nyeri yang muncul akibat stimulasi reseptor nyeri di rongga abdomen, toraks, dan kranium. Tujuan penelitian, Mengatahui apakah ada perbedaan perbedaan tingkat nyeri post operasi laparatomi sebelum dan sesudah dilakukan teknik distraksi nafas ritmik di RSUD Kabupaten Tangerang. Metode penelitian, Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan eksperimental jenis one group pre and post test design, sampel yang diperlukan yaitu 44 orang. Cara pengambilan sampelnya menggunakan pengambilan sampel non random sampling yaitu sampling aksidental. Analisis data, analisis data penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Marginal Homogenety. Hasil Penelitian, Hasil pre test dan post test dengan p-value 0.00 < 0.05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan.. Kesimpulan, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat nyeri post operasi laparatomi sebelum dan sesudah dilakukan teknik distraksi nafas ritmik di RSUD Kabupaten Tangerang. Saran, Teknik distrkasi dapat menjadi pilihan dalam mengatasi nyeri yang dirasakan pasien khususnya pasien post operasi laparatomi dan menjadi alternatif dalam pemberian terapi nonfarmakologis
MELATIH ROM PASIF DAPAT MENINGKATKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK PADA PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DI RSUD PROVINSI BANTEN SERANG : METODE STUDI KASUS Racmatullah, Rizky; Amaliyah, Eli; Luthfia, Erinna
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v4i2.21073

Abstract

Stroke merupakan suatu keadaan dimana terdapat tanda-tanda klinis yang berkembang secara cepat berupa defisit neurologik fokal dan global yang dapat memberatkan dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian. Stroke hemoragik, disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak yang bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Masalah yang ditemukan pada stroke hemoragik adalah gangguan mobilitas fisik. Gangguan mobilisasi fisik pada pasien stroke bisa diatasi dengan beberapa metode aktivitas fisik seperti Range of Motion (ROM). Tujuan dari kasus ini adalah untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Hemoragik Dengan Tindakan Melatih ROM Pasif Untuk Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Mobilitas Fisik Di RSUD Provinsi Banten. Metode dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode pendekatan asuhan keperawatan dan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Dari hasil studi kasus tentang gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke hemoragik diperoleh adanya perubahan dan peningkatan pada kekuatan otot pasien setelah dilakukan tindakan melatih ROM pasif. Adapun pengaruh musik pada saat tindakan latihan ROM pasif berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan dengan gangguan mobilitas fisik sudah teratasi sebagian sehingga membutuhkan perawatan atau latihan mobilisasi lebih lanjut dengan tindakan melatih ROM Pasif pada kedua klien.Kata kunci: Stroke Hemoragik, Gangguan Mobilitas Fisik, Range of Motion (ROM).
EFEKTIFITAS ASUHAN KEPERAWATAN MONITORING INTAKE DAN OUTPUT UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG aminah, aminah; Amaliyah, Eli; Damayanti, Sri Indah
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v4i3.23174

Abstract

Gagal Ginjal Kronik merupakan penyakit ginjal tahap akhir yang bersifat progresif dan irreversible dimana kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap yang dapat mengakibatkan tubuh tidak mampu memelihara metabolisme, tidak dapat menjaga keseimbangan cairan dan elekrolit sehingga terjadi uremia yang dapat mengakibatkan hal serius seperti kematian. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dalam mencegah risiko ketidak seimbangan cairan. Asuhan keperawatan pada studi Kasus ini meliputi, pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi. Metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan sampel dua orang pasien gagal ginjal kronik. Hasil laporan kasus ditemukan data pada pasien Ny.H dan Ny.A dengan keluhan yang berbeda Ny.H mengatakan bengkak pada kedua tangan dan kaki sedangkan Ny.A mengatakan mual pada saat makan dan minum.  Intervensi yang dilakukan adalah pemantauan intake dan output pada pasien, setelah dilakukan implementasi selama 4 hari masalah resiko ketidak seimbangan cairan dapat teratasi.Kata Kunci : Asuhan keperawatan gagal ginjal kronik, risiko tidak seimbangan cairan,   menghitung intake output cairan.
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS CIPANAS KABUPATEN LEBAK Waluya, Jajang Ganjar; Amaliyah, Eli; Mulyanasari, Fertin
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v3i1.17746

Abstract

Lansia sangat membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan karena memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi. Sebagian besar lansia memiliki penyakit kronik/degeneratif. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan pertama di masyarakat dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan termasuk pelayanan kesehatan pada lansia. Pelayanan kesehatan bagi lansia di puskesmas harus menjadi prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan tingkat kepuasan lansia terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Cipanas Kabupaten Lebak. Desain penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Sampel berjumlah 89 responden yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Analisis data penelitian ini dengan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan Nilai IKM Puskesmas Cipanas adalah 77,82. Ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Puskesmas Cipanas secara umum berada pada kategori mutu B (BAIK). Sebagian besar responden (73%) merasa puas dengan pelayanan di Puskesmas Rawat Inap Cipanas. Terdapat hubungan yang bermakna antara Indeks Kepuasan Masyarakat dengan tingkat kepuasan lansia terhadap pelayanan (p-Value 0,000). Puskesmas diharapkan meningkatkan kinerja pelayanan khususnya pelayanan pada lansia, perbaikan difokuskan pada unsur-unsur pelayanan yang memperoleh nilai persepsi rendah. Kata kunci : Lansia, Indeks Kepuasan Masyarakat, Pelayanan Puskesmas
Pemberdayaan Keluarga terhadap Kualitas Hidup Lansia Hipertensi Amaliyah, Eli; Aminah, Aminah; Lisnawati, Lisnawati
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.12749

Abstract

This study aims to determine the effect of family empowerment on the quality of life of the elderly in Banten. This study was conducted using a quasi-experimental design with two pre- and post-test groups at the Serang Health Center, Banten. The data collection process was repeated three times in both groups. The family empowerment intervention was carried out for two weeks. Data collection was carried out between November 2023 and March 2024. The sample in this study was families who had parents with hypertension who were still actively working. The minimum total sample recruited was 120 for each group. The results of the study, the family empowerment program had positive results compared to the control group at T1 in two areas: the quality of life score showed a slight increase of 2.07 points (95% CI 1.27 to 4.12). At T2, there was a significant increase in quality of life compared to the control group, with a DID coefficient of 3.08 and a 95% confidence interval ranging from 1.42 to 7.13. Conclusion, the implementation of family empowerment improves the quality of life of elderly people with hypertension who are still actively working Keywords: family empowerment, quality of life, elderly, hypertension
THE ROLE OF NURSING MANAGEMENT IN OPTIMIZING THE ENVIRONMENT TO PREVENT INSOMNIA RISK IN THE ELDERLY AT THE SOCIAL SERVICE DEPARTMENT Amaliyah, Eli; Hayati, Dewi
Journal Healthcare Education Vol. 3 No. 2 (2025): Volume 3 No. 2 2025
Publisher : Yayasan Healing and Healthcare Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jhce.v3i2.106

Abstract

Insomnia is a prevalent health problem among the elderly worldwide, significantly impacting their quality of life and overall health. Environmental factors—such as room temperature, noise, lighting, and cleanliness—play a critical role in increasing insomnia risk. Nursing management is essential in optimizing these environmental conditions to support better sleep quality in elderly patients. Objective: This study aims to examine the role of nursing management in improving environmental factors to reduce insomnia risk among the elderly. Methods: A cross-sectional quantitative study was conducted with 45 elderly respondents selected by total sampling. Data collection used validated questionnaires including the Insomnia Rating Scale and environmental comfort assessments via Likert scales. Analysis involved univariate, bivariate (Fisher’s exact test), and multivariate logistic regression techniques. Results: Findings revealed that 66.7% of participants were at high risk of insomnia. Room temperature regulation was the most influential factor (RR = 5.10; p = 0.005), followed by noise control (RR = 3.85; p = 0.02), lighting (RR = 3.60; p = 0.03), and environmental cleanliness (RR = 3.40; p = 0.04). Poor environmental conditions significantly increased insomnia risk. Conclusion: Nursing management focusing on regulating room temperature, reducing noise, optimizing lighting, and maintaining cleanliness is crucial to decrease insomnia risk in the elderly. This study highlights the need for nursing education and policies emphasizing environmental management to enhance elderly sleep quality and well-being.