Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KARAKTERISTIK CAMPURAN PERKERASAN SEMI LENTUR YANG DITINJAU DARI UJI DURABILITAS Herman Fithra; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 4, No 2 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.2, SEPTEMBER 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.236 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i2.23

Abstract

Perkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelenturan. Perkerasan semi lentur memiliki stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalulintas, oleh karena itu perkerasan semi lentur merupakan jenis perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan durabilitas perkerasan semi lentur dengan pengujian durabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal yang terbuka (OGA) sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar Benda uji aspal porus dibuat sebanyak 3 buah berbentuk slinder dengan ukuran diameter 4”(10 cm) dan tinggi 3”(7.5 cm) yang kemudian di uji Marshall. Hasil dari kadar rongga pada pengujian ini adalah 25.31%. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap mortar yang kemudian dituangkan pada benda uji. Kemudian masing-masing benda uji di rendam pada waterbath selama 30 menit dan 24 jam dengan suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui stabilitas. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai IKS pada perkerasan semi lentur sebesar 80%. Hasil dari pengujian durabilitas pada perkerasan semi lentur telah memenuhi syarat dari Bina Marga dengan nilai IKS minimum 75%. Maka perkerasan semi lentur tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh air.Kata Kunci : Perkerasan Semi Lentur, Aspal Porus, OGAPerkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelenturan. Perkerasan semi lentur memiliki stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalulintas, oleh karena itu perkerasan semi lentur merupakan jenis perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan durabilitas perkerasan semi lentur dengan pengujian durabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal yang terbuka (OGA) sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar Benda uji aspal porus dibuat sebanyak 3 buah berbentuk slinder dengan ukuran diameter 4”(10 cm) dan tinggi 3”(7.5 cm) yang kemudian di uji Marshall. Hasil dari kadar rongga pada pengujian ini adalah 25.31%. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap mortar yang kemudian dituangkan pada benda uji. Kemudian masing-masing benda uji di rendam pada waterbath selama 30 menit dan 24 jam dengan suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui stabilitas. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai IKS pada perkerasan semi lentur sebesar 80%. Hasil dari pengujian durabilitas pada perkerasan semi lentur telah memenuhi syarat dari Bina Marga dengan nilai IKS minimum 75%. Maka perkerasan semi lentur tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh air.Kata Kunci : Perkerasan Semi Lentur, Aspal Porus, OGA
STUDI KOMPARASI PERILAKU STRUKTUR SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK TIPE D TERHADAP SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Maizuar Maizuar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.581 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.56

Abstract

Salah satu upaya mengoptimalkan kelebihan struktur baja adalah dengan menggunakan konfigurasi Sistem Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) sebagai sistem rangka struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bresing eksentrik terhadap perilaku struktur dan membandingkan perilaku struktur SRPMK dan SRBE terhadap beban gempa. Dalam studi ini didesain sebuah portal baja beraturan menggunakan bresing tipe D dengan jumlah lantai 10. Perencanaan didasarkan pada SNI 03-1729- 2002 dan SNI 03-1726-2003. Sebagai pembanding turut didesain gedung yang sama namun tanpa menggunakan bresing agar dapat dilihat pengaruh penambahan bresing eksentrik terhadap struktur tersebut ketika bekerja beban gempa. Hasil analisis menunjukkan bahwa SRPMK dan SRBE memiliki pola mode shape yang hampir sama. Penambahan bresing secara nyata dapat meningkatkan kapasitas struktur terhadap beban lateral secara umum sebesar 28,317% pada sumbu X dan 20,133% pada sumbu Y. Struktur SRBE memiliki kekakuan elastik dan pasca-elastik serta mekanisme pelelehan yang lebih baik dibandingkan struktur SRPMK.Kata Kunci : Komparasi, Perilaku, SRPMK, SRBE
HUBUNGAN NILAI CBR DAN SAND CONE LAPISAN PONDASI BAWAH PADA PERKERASAN LENTUR JALAN Said Jalalul Akbar; Burhanuddin Burhanuddin; Jufriadi Jufriadi
TERAS JURNAL Vol 5, No 1 (2015): TERAS JURNAL, Vol. 5, No. 1, Maret 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.927 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i1.4

Abstract

Lapisan podasi bawah konstruksi sebuah jalan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam menentukan kestabilan (kekuatan) dari kostruksi jalan. Besaran nilai daya dukung lapis pondasi bawah sangat dipengaruhi (ditentukan) oleh besar atau kecilnya nilai CBR dari lapis tersebut. Nilai daya dukung subbase didapat dengan menggunakan alat uji CBR. Sand cone digunakan untuk menguji kepadatan dari lapisan lapisan pondasi bawah. Metode yang digunakan adalah dengan cara melakukan pengujian langsung di lapangan untuk memperoleh nilai CBR lapangan. Sedangkan untuk memperoleh nilai sand cone dengan cara mengambil langsung material dari lapangan yang telah dipadatkan dengan menggunakan alat uji sand cone kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Pelaksanaan pengujian mengikuti prosedur-prosedur pengujian sesuai standar yang berlaku baik yang dikeluarkan oleh bina marga maupun oleh AASTHO. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan (kolerasi) nilai CBR dan nilai Sand cone terhadap ketebalan lapisan pondasi bawah pada sebuah kontruksi jalan. Berdasarkan hasil tes CBR nilai yang didapat antara 60,27 % s.d 72,87 % sedang Sand Cone antara 59,88 % s.d 62,71 %. Setelah dirata-ratakan nilai CBR dan Sand Cone menjadi 62,48 % dan 60,44 %. Dari hasil pengujian korelasi Product Moment diperoleh nilai korelasi sebesar -0,225. Hal ini menunjukkan hubungan yang negatif antara nilai CBR dan Sand Cone. Selanjutnya dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh nilai t hitung = -0,730, nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel = 2,228 dengan derajat kebebasan 12 -2 = 10 dan taraf kesalahan 5 % untuk uji 2 pihak, jadi dapat disimpulkan Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara nilai CBR dan Sand Cone.Kata kunci: CBR, Sand Cone, dan Korelasi Product Moment
ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA SEPEDA MOTOR DENGAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA LHOKSEUMAWE Herman Fithra; Burhanuddin Burhanuddin; fauzan Fauzan; cut ayu lizar
TERAS JURNAL Vol 4, No 1 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.1, MARET 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.254 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i1.31

Abstract

Aktivitas pergerakan dapat menyebabkan proses pemilihan moda. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai pusat pendidikan yang berada pada Kota Lhokseumawe menjadi salah satu pusat pergerakan bagi Mahasiswa. Dasar penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku mahasiswa pengguna sepeda motor dan mikrolet serta menganalisis apakah pemilihan moda dipengaruhi oleh perubahan biaya dan waktu perjalanan. Penelitian ini dilakukan dengan data hasil pendekatan observasi, hasil kuisioner, kajian literatur dan pengolahan data dengan program SPSS dalam menggambarkan situasi perjalanan terhadap kedua moda tersebut. Gambaran komposisi karakteristik pelaku perjalanan dari data survei, diketahui karakteristik umum pengguna dalam pemilihan moda adalah responden pengguna sepeda motor sebesar 67,21% sedangkan responden pengguna mikrolet 32,79%. Berdasarkan jenis kelamin, sepeda motor lebih dipilih oleh pria sebesar 50,82% dan wanita sebesar 16,39% sedangkan mikrolet lebih dipilih oleh wanita sebesar 21,31% dan pria 11,48%. Alasan pemilihan moda untuk sepeda motor adalah pertimbangan waktu sebesar 54,10% dan pertimbangan biaya sebesar 13,11% sedangkan alasan pemilihan moda untuk mikrolet adalah pertimbangan biaya sebesar 22,95% dan pertimbangan waktu 9,84%. Model pemilihan moda antara sepeda motor dan mikrolet yang diperoleh (Usm –Umk) = -0,223 - 0,002C - 0,078T. Pada saat kondisi selisih atribut sama dengan nol didapatkan nilai probabilitas sepeda motor lebih besar dari probabilitas mikrolet (Prsm > Prmk) untuk atribut biaya dan waktu perjalanan. Model yang diperoleh dari analisa regresi terhadap semua data mempunyai harga R2 yang paling tinggi yakni 0,22 atau 22% yaitu pengaruh kedua faktor atribut yang dipertimbangkan dan sisanya 78% dipengaruhi oleh atribut yang belum dipertimbangkan. Selain 2 atribut perjalanan yang termasuk dalam penelitian ini, beberapa atribut lain juga bisa dipertimbangkan untuk diuji, seperti faktor keamanan, kenyamanan dan faktor lain yang mempengaruhiKata Kunci: Pemilihan Moda, Biaya, Waktu
STUDI KORELASI FAKTOR AIR SEMEN (WATER CEMENT RATIO) DENGAN KUAT TEKAN BETON STRUKTURAL Wesli Wesli; Said Jalalul Akbar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.873 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.64

Abstract

Pada dasarnya kekuatan beton terhadap tekan cenderung ditentukan oleh material yang digunakan seperti agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir kasar dan pasir halus), serta seme, Pada penelitian ini jumlah benda uji sebanyak 135 benda uji yang terdiri dari bentuk kubus bersisi 15 cm, bentuk kubus bersisi 20 cm dan bentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm ditinjau dari pengaruh faktor air semen (water cement ratio) yang selanjutnya disingkat dengan w/c ratio yang dibuat dengan 9 jenis dari w/c ratio 0,450 sampai dengan w/c ratio 0,650 masing-masing dengan range 0,050 dan diuji dengan mesin tekan dengan berbagai factor umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton sangat ditentukan oleh bentuk benda uji, umur benda uji dan faktor air semen (water cement ratio) di mana diperoleh kesimpulan bahwa makin kecil w/c ratio maka makin besar kuat tekan beton yang dihasilkan.Kata kunci: Faktor Air Semen, Kuat Tekan Beton Struktural
MATCHING SIDIK JARI MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH Mukti Qamal; Burhanuddin Burhanuddin
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v4i1.108

Abstract

Despite the efficacy of minutia-based fingerprint matching techniques for good-quality images captured by optical sensors, minutia-based techniques do not often perform so well on poor-quality images or fingerprint images captured by small solid-state sensors. Solid-state fingerprint sensors are being increasingly deployed in a wide range of applications for user authentication purposes. Therefore, it is necessary to develop new fingerprint-matching techniques that utilize other features to deal with fingerprint images captured by solid-state sensors. This paper presents a new fingerprint matching technique based on fingerprint ridge features. This technique was assessed on the MSUVERIDICOM database, which consists of fingerprint impressions obtained from 160 users (4 impressions per finger) using a solid-state sensor. The combination of ridge based matching scores computed by the proposed ridge-based technique with minutia-based matching scores leads to a reduction of the false non-match rate by approximately 1.7% at a false match rate of 0.1%.
Studi Desain Elemen Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729 : 2015 dan SNI 1729 : 2020 Maizuar Maizuar; Sari Rama Indah; Teuku Mudi Hafli; Burhanuddin Burhanuddin
Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology Vol 6, No 2 (2022): Special Issue in Material and Transportation - Malikussaleh Journal of Mechanica
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v6i2.7079

Abstract

Berdasarkan keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 232/KEP/BSN/7/2020 ditetapkan SNI 1729:2020 sebagai revisi dari SNI 1729:2015. Perbedaan mendasar kedua standar tersebut terdapat pada Pasal E7 tentang desain komponen struktur tekan dengan elemen langsing di mana pada SNI 1729:2015 digunakan luasan gross (Ag) dan pada SNI 1729:2020 digunakan luasan efektif (Ae) untuk menentukan nilai kekuatan nominal tekan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari perubahan perumusan terhadap kekuatan nominal rencana elemen struktur baja yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020. Pada penelitian ini bangunan yang didesain berupa gedung 5 lantai yang berfungsi sebagai perkantoran dengan tipe struktur yang digunakan yaitu struktur rangka pemikul momen biasa (SRPMB) yang didesain sesuai metode load resistance factor design (LRFD) dengan menggunakan bantuan software ETABS 18.1.1. Profil baja yang digunakan yaitu profil IWF 450.200.9.14 sebagai struktur tekan dengan elemen langsing, H 350.350.12.19 sebagai struktur tekan tanpa elemen langsing dan IWF 350.175.7.11 sebagai struktur lentur dan geser. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekuatan nominal tekan rencana profil IWF 450.200.9.14 sebagai struktur tekan dengan elemen langsing yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020 mengalami penurunan dari 1828,7626 kN menjadi 1780,6193 kN dengan persentase penurunan yaitu sebesar 2,63%, nilai kekuatan tekan profil H 350.350.12.19 sebagai struktur tekan tanpa elemen langsing serta nilai kekuatan nominal lentur dan geser profil IWF 350.175.7.11 yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020 memiliki nilai yang sama.
Uniaxial Stress-Strain Behavior for Material Pavement Stabilization by Using Zeolite Hamzani Hamzani; Munirwansyah Munirwansyah; Muttaqin Hasan; Sugiarto Sugiarto; Burhanuddin Burhanuddin; Yovi Chandra
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i1.435

Abstract

The characteristics of semi-flexible pavement (SFP) are strongly influenced by the proportion of cement mortar content filling the voids in the mixture. SFP behavior due to repeated traffic loads causes the pavement structure to experience stress and strain around the wheel axis, resulting in a rapid decline in performance with cracks and permanent defects. Evaluation of the properties of the mixture on the stress-strain parameters of the influence of additives and substitution of many SFP mixture-forming materials has been carried out. The purpose of this study was to determine the stress-strain models of SFP with the effect of waste tire rubber (WTR) additives in asphalt and Aceh natural zeolite substitution in cement mortar under uniaxial compressive load. The porous asphalt mixture is designed in accordance with the optimum asphalt content and open graded aggregate based on the specifications of Bina Marga Regulation 2010 and Australian Asphalt Pavement (AAPA) 2004. The composition of zeolite in SFP mixture can affect the stress behavior, where zeolite can inprove quality of the mortar cement so that it can slow down the development of the SFP mixture flatness and the maximum stress obtained is 17 MPa at 5% zeolite composition. The bilinear model of stress-strains was proposed the results show a good agreement with experimental results.
ANALISIS EFEKTIVITAS BUNDARAN PADA PERSIMPANGAN JALAN PASE KOTA LHOKSEUMAWE Putri Marza; Burhanuddin Burhanuddin; Nura Usrina
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.253 KB)

Abstract

Bundaran Pase merupakan bundaran yang terletak di Kota Lhokseumawe. Berdasarkan survey lapangan yang telah dilakukan Bundaran Pase sering mengalami pelanggaran arus pergerakan. Oleh karena itu diperlukan adanya alternatif penanganan guna menngkatkan kinerja pada kawasan Bundaran Pase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif konsep simpang yang baik dengan menggunakan Metode PKJI 2014, serta simulasi dengan menggunakan VISSIM 23. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio menjalin pada jalinan AB adalah sebesar 0,67, BC sebesar 0,26, dan CA sebesar 0,93, dimana angka ini dikatakan hampir mencapai angka maksimum. Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Bundaran Pase adalah sebesar 0,240, dengan tingkat pelayanan B. Usulan penanganan meliputi peralihan arus dan penutupan bundaran. Analisis kuantitatif alternatif penutupan bundaran ini memberikan penurunan pada Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,186, serta dapat mengutrangi konflik dibandingkan dengan alternatif peralihan arus dimana pelanggaran berpotensi masih dapat terjadi.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN KUALITAS BANGUNAN RUMAH Burhanuddin Burhanuddin; Emi Maulani; Angga Pratama
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 5 No 3 (2021): Lentera, Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model penelitian sistem pendukung keputusan dalam penentuan kualitas bangunan rumah untuk melihat hasil dari kualitas bangunan suatu rumah dan variabel dalam sarana dan prasarana sesuai standar dalam penentuan rumah. Model penelitian ini menggunakan model SAW (Simple Additive Weighting) yang di mana membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Konsep model ini mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat nilai evaluasi bangunan dalam pencapaian standar kompetensi yang ada. Permasalah yang tersulit dalam membuat pilihan adalah upaya menghilangkan faktor subjektifitas dari penilaian sehingga setiap pilihan yang dibuat bersifat objektif dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria yang diharapkan oleh sebuah bangunan rumah. Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah model dalam mendukung pengambilan keputusan menggunakan metode SAW untuk kualitas bangunan rumah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kemudahan dalam pengambilan keputusan untuk penentuan keputusan dalam penentuan kualitas bangunan rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini memberikan informasi yang lebih realistis dan lengkap dalam decision making melihat kualitas bangunan dan sarana prasarana rumah.