Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDI KOMPARASI PERILAKU STRUKTUR SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK TIPE D TERHADAP SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Maizuar Maizuar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.581 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.56

Abstract

Salah satu upaya mengoptimalkan kelebihan struktur baja adalah dengan menggunakan konfigurasi Sistem Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) sebagai sistem rangka struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bresing eksentrik terhadap perilaku struktur dan membandingkan perilaku struktur SRPMK dan SRBE terhadap beban gempa. Dalam studi ini didesain sebuah portal baja beraturan menggunakan bresing tipe D dengan jumlah lantai 10. Perencanaan didasarkan pada SNI 03-1729- 2002 dan SNI 03-1726-2003. Sebagai pembanding turut didesain gedung yang sama namun tanpa menggunakan bresing agar dapat dilihat pengaruh penambahan bresing eksentrik terhadap struktur tersebut ketika bekerja beban gempa. Hasil analisis menunjukkan bahwa SRPMK dan SRBE memiliki pola mode shape yang hampir sama. Penambahan bresing secara nyata dapat meningkatkan kapasitas struktur terhadap beban lateral secara umum sebesar 28,317% pada sumbu X dan 20,133% pada sumbu Y. Struktur SRBE memiliki kekakuan elastik dan pasca-elastik serta mekanisme pelelehan yang lebih baik dibandingkan struktur SRPMK.Kata Kunci : Komparasi, Perilaku, SRPMK, SRBE
RELIABILITY-BASED APPROACH FOR RESIDUAL LIFE PREDICTION OF BRIDGES SUBJECTED TO EARTHQUAKE SHOCKS DEGRADATION Maizuar Maizuar; said jalalul akbar; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 9, No 1 (2019): Volume 9, Nomor 1, Maret 2019
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.729 KB) | DOI: 10.29103/tj.v9i1.189

Abstract

Structural degradation caused by sudden damaging extreme events (e.g. earthquake) has significant impact on residual life of bridges and ultimately the collapse of bridges. This paper presents a reliability-based approach of a bridge subjected to shock degradation caused by earthquake events. In particular, this study develops a numerical procedure for assessing time dependent probability of failure to estimate the residual life a bridge. Key factors that govern the residual life of a bridge (e.g., damage size caused by earthquake shocks and loss of initial structural capacity) were investigated. The results of study show that both damage size caused by earthquake shocks and loss of initial structural capacity are key factors that govern residual life of a bridge. Keywords: residual life, earthquake, shock degradation, bridge.
Monitoring the Dynamic Behavior of PCI Bridges Using Short Period Seismograph and CSI Bridge Modeling Said Jalalul Akbar; Maizuar Maizuar; Khairullah Yusuf; Joni Arfiandi
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.345 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v1i4.168

Abstract

Bridges are a critical part of transport infrastructure networks for social activities and economics of human life. Dynamic analysis of bridge is very important to perform in order to ensure the ability of the bridge to withstand loads and maintain the sustainability of transport infrastructure. This paper presents a methodological framework for monitoring dynamic behavior of the bridge (e.g., natural frequencies, displacement time history) by using civil engineering micro-tremor technique and numerical modeling. The study was conducted at the Alue Raya Bridge located in Lhokseumawe City, Aceh Province, Indonesia. To capture the dynamic behavior of the bridge under traffic loading, the micro-tremor techniques, e.g., Short Period Seismograph (SPS) sensor was placed underneath the bridge at the mid span of the bridge girder. The obtained vibration data were processed using Geopsy software. A three dimensional (3D) model of the bridge was then developed by using CSI Bridge software. The modal analysis was conducted to obtain the modal natural frequencies of the bridge due to traffic loads. The natural frequency measurements using SPS were compared with the simulation results. Through analyzing the measured results, it was found that the natural frequency of the bridge is around 4,3275 Hz which is very close to those obtained from numerical modeling using CSI bridge software. The measured maximum vertical displacement of the bridge girders is below 5mm under normal traffic condition which is under the allowable serviceability limit state requirements of the bridge. The outcomes of this study could have the potential to enable maintenance and capital works decisions which are an important component of the sustainability of transport infrastructure.
Studi Desain Elemen Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729 : 2015 dan SNI 1729 : 2020 Maizuar Maizuar; Sari Rama Indah; Teuku Mudi Hafli; Burhanuddin Burhanuddin
Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology Vol 6, No 2 (2022): Special Issue in Material and Transportation - Malikussaleh Journal of Mechanica
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v6i2.7079

Abstract

Berdasarkan keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 232/KEP/BSN/7/2020 ditetapkan SNI 1729:2020 sebagai revisi dari SNI 1729:2015. Perbedaan mendasar kedua standar tersebut terdapat pada Pasal E7 tentang desain komponen struktur tekan dengan elemen langsing di mana pada SNI 1729:2015 digunakan luasan gross (Ag) dan pada SNI 1729:2020 digunakan luasan efektif (Ae) untuk menentukan nilai kekuatan nominal tekan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari perubahan perumusan terhadap kekuatan nominal rencana elemen struktur baja yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020. Pada penelitian ini bangunan yang didesain berupa gedung 5 lantai yang berfungsi sebagai perkantoran dengan tipe struktur yang digunakan yaitu struktur rangka pemikul momen biasa (SRPMB) yang didesain sesuai metode load resistance factor design (LRFD) dengan menggunakan bantuan software ETABS 18.1.1. Profil baja yang digunakan yaitu profil IWF 450.200.9.14 sebagai struktur tekan dengan elemen langsing, H 350.350.12.19 sebagai struktur tekan tanpa elemen langsing dan IWF 350.175.7.11 sebagai struktur lentur dan geser. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekuatan nominal tekan rencana profil IWF 450.200.9.14 sebagai struktur tekan dengan elemen langsing yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020 mengalami penurunan dari 1828,7626 kN menjadi 1780,6193 kN dengan persentase penurunan yaitu sebesar 2,63%, nilai kekuatan tekan profil H 350.350.12.19 sebagai struktur tekan tanpa elemen langsing serta nilai kekuatan nominal lentur dan geser profil IWF 350.175.7.11 yang didesain berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI 1729:2020 memiliki nilai yang sama.
Comparison Analysis of Seismic Base Shear 23 Regencies in Aceh Province Based on SNI 03-1726-2012 and SNI 03-1726-2019 Rahmaini Rahmaini; Fitri Arianggi; Maizuar Maizuar; David Sarana; Khairullah Yusuf
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 3 (2022)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.272 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v2i3.310

Abstract

Aceh is one of the most earthquake-prone regions in Indonesia. It is, therefore, essential to design seismic resistance structures according to applicable standards. To reduce damage to building structures, the Indonesian government has updated the seismic-resistant design code for building and non-building structures. The seismic resistant design standard has been updated from SNI 03-1726-2012 to SNI 03-1726-2019 due to a significant change in spectrum response data. The purpose of this study was to evaluate and compare the impacts on the seismic base shear and the cross-sectional area of columns, beams, and tie beams of buildings in 23 regencies in Aceh Province based on SNI 03-1726-2012 and SNI 03-1726-2019. A typical five-story office building with medium-type soil is used in the study. For structural analysis, a particular moment-resistant frame was considered. The determination of the design response spectra is carried out by using coordinates and soil types through the website “indo spectra”. The method used is spectrum response analysis. Some different requirements in the two standards include the spectrum response curve, mass participation, and dynamic base shear. The study’s results revealed that the dynamic base shear in Sabang City had grown by 192.05 percent. Aceh Barat Daya Regency was observed to have the smallest increase in dynamic base shear, which was only 8.16 percent. The required cross-sectional area of structural columns, beams, and tie beams in Sabang City increased by 96%, 40%, and 44.44%, respectively; in the meantime, the required cross-sectional area of columns, beams, and tie beams in several regencies in Aceh province remained unchanged.
PENGARUH PENAMBAHAN IJUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DASAR PADA TANAH LEMPUNG (Studi Kasus di Aceh Barat Daya) Maizuar, Maizuar
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9189

Abstract

Dari hasil penelitian dengan campuran ijuk beberapa variasi yaitu tanah asli, 0.2% ijuk, 0.3% ijuk, 0.4% ijuk dan 0.5% ijuk terlihat bahwa dengan adanya penambahan ijuk mampu meningkatkan kepadatan kering tanah dan meningkat pula kadar air optimum yang diperlukan untuk mencapai kepadatan kering maksimum. Pada pemadatan tanah asli nilai kepadatan kering maksimum (γd max) 1.532 gr/cm3 dan kadar air optimum (Wopt) 20.20%, pada pemadatan 0.2% ijuk didapat kepadatan kering (γd max) 1.570% dan kadar air optimum (Wopt) 21,20%, pada pemadatan tanah asli ditambah 0.3% ijuk nilai kepadatan kering maksimum meningkat (γd max) yaitu 1,580 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,60 %. pemadatan tanah asli yang ditambah 0.4% ijuk nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,585 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,90 %, dan pemadatan tanah asli yang ditambah 0.5% nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,590 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 22.00 %. Dari berapa-berapa variasi campuran ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum tertinggi pada campuran ijuk 0.5% dan semakin besar nilai kepadatan kering maksimum maka tanah tersebut akan semakin rapat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemadatan yang ditambah ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum meningkat dibangdingkan dengan tanah asli tanpa ada campuran ijuk. Hal ini disebabkan karena ijuk mampu mengikat antar partikel tanah sehingga pori-pori tanah tambah rapat.
ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN STYROFOAM SEBAGAI TAMBAHAN PADA CAMPURAN BATAKO Maizuar, Maizuar; Jalil, Abdul; Putri, Putri
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9187

Abstract

Maraknya perencanaan green building yang memanfaatkan sampah daur ulang,menjadikan peluang bisnis bagi industri kecil yang memanfaatkan styrofoamsebagai bahan campuran kedalam batako. Tujuan dilakukan penelitian ini untukmengetahui kuat tekan yang dihasilkan batako Styrofoam yang memenuhi standarmutu B2. Campuran batako yang digunakan terdiri dari semen, pasir dan air sertabahan tambah styrofoam dengan perbandingan volume 1:4 dan nilai FAS sebesar0,35. Variasi campuran styrofoam terhadap caampuran batako yaitu 0% 10%,30%, 50%, 70% dan 80%. Uji kuat tekan dilakukan setelah batako berumur 28hari. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan dua jenis cetakan batako, padacetakan I secara berturut mengalami penurunan pada setiap variasi yaitu 8,39Mpa, 6,42 Mpa, 3,33 Mpa, 3,06 Mpa, 4,58 Mpa dan 3,06 Mpa . Pada cetakan IImengalami penambahan kekuatan pada setiap penambahan variasi secara berturutyaitu 5,2 Mpa, 5,6 Mpa, 9,73 Mpa, 9,73 Mpa dan 10,8 Mpa.
KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN ETHYLENE VINYL ACETATE SEBAGAI ASPHALT MODIFIER Maizuar, Maizuar
Jurnal Teknologi Terapan and Sains 4.0 Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Terapan & Sains
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tts.v4i1.11054

Abstract

Asphalt concrete - binder course merupakan bagian dari lapis permukaan di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapisan aus (wearing course) yang bergradasi agregat gabungan rapat/menerus, umumnya di gunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas yang cukup berat. Ethylene Vinyl Acetate adalah kopolimer etilen dan vinil asetat. Polimer banyak digunakan dalam pembuatan permukaan jalan sebagai pengubah aspal. Penambahan sejumlah kecil aditif jenis polimer ke aspal telah terbukti meningkatkan kinerja aspal dan meningkatkan kekuatan/masa pakai perkerasan tersebut. Sebagai bahan tambah di dalam campuran Laston AC-BC adalah EVA dengan kadar 1,25%, 2,25%, 3,25%, 4,25% dan 5,25%. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh campuran AC-BC dengan polimer EVA pada kadar variasi 0%, 1,25%, 2,25%, 3,25%, 4,25% dan 5,25% yang dapat memenuhi karakteristik parameter uji Marshall yang sesuai Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan EVA akan mempengaruhi karakteristik campuran aspal. Hasil Marshall test yang didapatkan, bahwasanya penambahan EVA pada AC-BC meningkatkan nilai Stabilitas pada variasi 2,25% dengan nilai 2260 kg, nilai Flow meningkat pada variasi 4,25% dengan nilai 3,87%, nilai MQ yang meningkat pada variasi 5,25%, nilai density meningkat pada variasi 1,25% dengan nilai 2,382 gr/cc, nilai VMA meningkat pada Variasi 4,25% dengan nilai 14,28%, nilai VIM meningkat pada variasi 4,25% dengan nilai 4,04%,VFA meningkat pada Variasi 1,25%. Namun yang memenuhi parameter Marshall dan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 terdapat pada campuran aspal dengan penambahan EVA 4,25% Hasil diperoleh nilai stabilitas sebesar 2.046 kg, Density 2,348 gr/cc, flow 3.87 mm, VIM 4,04% dan VMA sebesar 14,28%.
Effect of Carbon Nanotubes and Graphene Oxide on the Hydration Characteristics and Compressive Strength of Cement Mortar with High Volume Fly Ash Maizuar, Maizuar; Maulani, Emi; Usrina, Nura; Ersa, Nanda Savira; Sofyan, Sofyan; Mahmudy, Ash Shiddiq; Prasetia, Gigih
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i1.648

Abstract

High-volume fly ash (HFVA) in cement mortar has gained attention due to its potential to reduce environmental impact and enhance sustainability. However, HVFA mortar often exhibits reduced initial compressive strength compared to conventional mortars. Incorporating carbon nanotubes (CNT) and Graphene oxide (GO) has been shown to enhance the mechanical properties and microstructure of the mortar, which can overcome the shortcomings of HVFA. This study investigates the effect of CNT and GO on compressive strength and cement hydration of HVFA mortar. This study used fly ash as a 60% cement replacement, with 0.01% CNT and GO contents of 0.01%, 0.02%, 0.03%, 0.04%, and 0.05%. Compressive strength tests were performed at 3, 7, and 28 days of curing. The results showed that adding CNT and GO improved the compressive strength by 15.4% over the control mortar at 0.01% CNT and 0.03% GO. Most importantly, incorporating CNT and GO mitigated the typical reduction in initial compressive strength, with around a 15% increase observed at 3 and 7 days compared to the control mortar. The cement hydration characteristics were analyzed using X-ray diffraction (XRD), which revealed the presence of various crystallization phases, including calcium silicate hydrate (C-S-H), calcium aluminate silicate hydrate (C-A-S-H), quartz, portlandite, calcium carbonate, and ettringite. Adding CNT and GO to HVFA mortar significantly enhances its mechanical properties. It promotes the formation of complete chemical bonds in the cement hydration process, improving the mortar's overall performance.
The Effect of Carbon Nanotubes on the Marshall Characteristics of AC-WC Asphalt Mixture Akbar, Said Jalalul; Maizuar, Maizuar; Muthmainnah, Muthmainnah; Ersa, Nanda Savira; Desmi, Adzuha; Arfiandi, Joni; Adha, Ridwan; Larasati Putri, Ditya
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i1.690

Abstract

Carbon Nanotubes (CNTs) are cylindrical nanostructures with exceptional mechanical strength, high electrical conductivity, and excellent heat transfer capabilities, making them a promising additive in asphalt mixtures. This study investigates the effect of CNTs on the Marshall parameters of Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) mixtures using 60/70 penetration asphalt. CNTs were added to asphalt at 60°C, followed by coarse and fine aggregates preheated to 150°C. Marshall parameter tests were conducted on the samples, and the results showed a significant increase in stability compared to conventional asphalt. Asphalt stability increased by 9%, with the highest value obtained at a CNT concentration of 0.015%, reaching 2177.83 kg. The optimal stability was achieved at a CNT concentration of 0.015%. This study demonstrates that CNTs can be effectively utilized to enhance the performance of AC-WC asphalt mixtures. The flow values decreased as the CNT content increased because CNTs make the asphalt mixture stiffer, improving temperature resistance.