Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

TINJAUAN KERUSAKAN LAPIS PERMUKAAN JALAN BERDASARKAN SPESIFIKASI BAHAN (STUDI KASUS ASPHALT CONCRETE PADA JALAN KRUENG GEUKUEH - BEREUGHANG) Akbar, Said Jalalul
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9191

Abstract

Lapis permukaan jalan yang sering digunakan di Indonesia adalah Asphal Concrete. Kenyataanyang masih terjadi masih banyak kerusakan pada lapis permukaan jalan lebih awal dari umurrencana yang ditentukan. Dalam hal ini perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahuisecara pasti sebab-sebab kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Krueng Geukueh - Beureughang,Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Serta bagaimana upaya perbaikannya pada ruasjalan yang menggunakan lapisan Asphalt Concrete yang cepat mengalami kerusakan terutamapada tempat pemberhentian, tikungan, serta tanjakan. Pada penelitian dengan menggunakanpengujian Marshall Test dan Ektrasi Test hasil yang telah dicapai dengan menggunakan tigasample, maka kesimpulannya telah terjadinya penurunan pada kadar aspal, pengurangan agregatsehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jalan tersebut. Ditambah dengan pembebananyang meningkat dalam kurun waktu 1 (satu) tahun semakin menambah kerusakan pada jalantersebut, oleh karena itu diperlukan perbaikan pada ruas jalan tersebut. Maka dari itu denganpenelitian ini diharapkan bisa memberi masukkan untuk meningkatkan kualitas bahan dan lapisanperkerasan permukaan jalan tersebut.
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH PADA RUAS JALAN LAMPEUNERUT-BILUY- SIBREH KABUPATEN ACEH BESAR Akbar, Said Jalalul
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9190

Abstract

Jalan Lampeunerut - Peukan Biluy - Pekan Sibreh adalah jalan kebupatenyang menghubungkan kecamatan Darul Imarah, Darul Kamal, Simpang TigaDan Kecamatan Suka Makmur, merupakan jalan yang begitu banyakpemanfaatnya. Pemanfaatan tetap jalan ini adalah truk pengangkut materialberupa tanah timbun, batu gunung, kerikil dan pasir karena di daerah initerdapat quary galian C. Oleh karena itu untuk sekarang ini kondisi ruas jalanLampeuneurut-Biluy-Sibreh terlihat rusak berat, sehingga kerusakan tersebutdapat kita jumpai disepanjang badan jalan dan sangat mengganggu aktifitaslalu lintas yang melaluinya. Salah satu faktor yang menyebabakan kerusakanjalan biasa disebabkan oleh truk pembawa muatan berlebih dari muatan yangdiizinkan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besarpengaruh muatan berlebih terhadap kerusakan ruas Lampeuneurut-Biluy-Sibreh kabupaten Aceh Besar pada STA (07 + 800 s.d 09 + 800) denganmenggunakan Metode Analisa Komponen Bina marga, SKBI 1987 yangmelibatkan beberapa jenis kendaraan berat seperti kendaraan ringan (2 ton),Truk 2 As Colt (8 ton), Truk 2 As Engkel (15 ton) dan truk 3 As Tronton (20ton). Setelah dilakukan analisa perhitungan pada jenis-jenis kendaraantersebut, kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan adalahTruk 3 As Tronton, akan tetapi ditinjau dari segi konfigurasi pembebanankendaraan yang lebih cepat merusak perkerasan jalan adalah truk 2 AsEngkel dengan nilai Ekivalen (E) sebesar 1,0375. Untuk lapisan perkerasanbeban realisasi untuk surface course (5 cm), Base Course (15 cm) danSubbase Course (10 cm). Sedangkan untuk lapisan beban rencana surfacecourse (5 cm), Base Course (15 cm) dan Subbase Course (10 cm). Jenis -jenis kerusakan yang terjadi pada STA 07 + 800 s.d 09 + 800 pada ruas jalanLampeuneurut-Biluy-Sibreh Kabupaten Aceh Besar rata - rata adalah retakkulit buaya, penggemuka, terurai dan Amblas. Dari hasil penelitian bahwahubungan antara Indeks permukaan dengan lintas ekivalen selama 10 tahunkedepan, maka untuk ruas jalan Lampeuneuru-Biluy-Sibreh Kabupaten AcehBesar ini harus dilakukan pelapisan tambahan karena telah menunjukkanhubungan nilai Indeks permukaan (IP) sebesar 1,5 maka jalan tersebut untuktingkat pelayanan jalan masih terendah untuk dilalui kendaraan berat.
The Effect of Carbon Nanotubes on the Marshall Characteristics of AC-WC Asphalt Mixture Akbar, Said Jalalul; Maizuar, Maizuar; Muthmainnah, Muthmainnah; Ersa, Nanda Savira; Desmi, Adzuha; Arfiandi, Joni; Adha, Ridwan; Larasati Putri, Ditya
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i1.690

Abstract

Carbon Nanotubes (CNTs) are cylindrical nanostructures with exceptional mechanical strength, high electrical conductivity, and excellent heat transfer capabilities, making them a promising additive in asphalt mixtures. This study investigates the effect of CNTs on the Marshall parameters of Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) mixtures using 60/70 penetration asphalt. CNTs were added to asphalt at 60°C, followed by coarse and fine aggregates preheated to 150°C. Marshall parameter tests were conducted on the samples, and the results showed a significant increase in stability compared to conventional asphalt. Asphalt stability increased by 9%, with the highest value obtained at a CNT concentration of 0.015%, reaching 2177.83 kg. The optimal stability was achieved at a CNT concentration of 0.015%. This study demonstrates that CNTs can be effectively utilized to enhance the performance of AC-WC asphalt mixtures. The flow values decreased as the CNT content increased because CNTs make the asphalt mixture stiffer, improving temperature resistance.
Effect of Graphene Oxide on the Performance of Fly Ash Concrete Exposed to Ambient Temperature Maizuar; Akbar, Said Jalalul; Jalil, Abdul; Arfiandi, Joni
Civil Engineering Journal Vol. 11 No. 7 (2025): July
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2025-011-07-06

Abstract

The rising global temperatures due to climate change are accelerating concrete deterioration by shortening its service life, which subsequently increases maintenance costs. Therefore, the objective of this investigation is to analyze the graphene oxide (GO) effect on the mechanical characteristics and microstructural properties of fly ash (FA) concrete exposed to ambient temperatures. Concrete specimens were created by employing GO from 0.01% to 0.05% by weight of cement and cured using two distinct methods. These include standard curing in immersed water and for 7 days followed by ambient exposure. The mechanical test showed that GO significantly enhanced compressive strength, with 0.04% GO observed to have increased strength by approximately 16% at 28 days. However, exposure to ambient conditions led to decreased compressive and flexural strength and increased mass loss. The microstructural analysis also showed that ambient-exposed concrete exhibited higher porosity and incomplete hydration. The results showed that the addition of GO enhanced durability by refining the microstructure, reducing porosity, and enhancing thermal stability. Thermal analysis also confirmed that GO minimized moisture loss and improved thermal resistance. Furthermore, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) validated the improvement in bonding for the GO-FA concrete. These results showed that GO could mitigate the adverse effects of environmental exposure, leading to its identification as an advantageous additive to increase the long-term durability and concrete performance in different temperature conditions.
Pemanfaatan Arang Tempurung Kelapa Sebagai Substitusi Sebagian Aspal Pada Lapisan Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) Wesli, Wesli; Yusuf, Ifsan; Widari, Lis Ayu; Ersa, Nanda Savira; Akbar, Said Jalalul
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1281

Abstract

Abstrak   Tempurung kelapa merupakan limbah padat yang mudah ditemukan tetapi belum termanfaatkan dengan baik. Limbah tempurung kelapa hasil pembakaran susah untuk terurai sehingga akan mencemari lingkungan. Tempurung kelapa memiliki senyawa karbon yang mempunyai kemiripan dengan dengan karbon aspal yang aktif ketika dipanaskan dengan persentase kemiripan sebesar 91% dengan. Karbon adalah senyawa utama penyusun aspal berfungsi sebagai pengikat antar partikel yang beragam. Pemanfaatan senyawa karbon tempurung kelapa diharapkan dapat mengurangi limbah padat dan meningkatkan mutu serta kualitas aspal pada lapisan Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi Arang Tempurung Kelapa (ATK) yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi parameter marshall pada lapisan Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC). Metode penelitian adalah metode eksperimental dengan metode deduktif. Hasil penelitian variasi ATK sebesar 5%, 10% dan 15% dengan benda uji setiap variasi sebanyak 3 sampel dan total benda uji variasi Arang Tempurung Kelapa (ATK) adalah 9 benda uji diperoleh hasil pengujian parameter marshall dengan seluruh variasi benda uji dapat dimanfaatkan pada campuran perkerasan jalan dan telah memenuhi seluruh Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2.   Kata kunci: Arang Tempurung Kelapa, Laston AC-BC, Parameter Marshall, Substitusi Sebagian Aspal.   Abstract   Coconut shell is a solid waste that is easy to find but has not been utilized properly. Coconut shell waste from burning is difficult to decompose so it will pollute the environment. Coconut shell has a carbon compound that is similar to asphalt carbon which is active when heated with a similarity percentage of 91% with. Carbon is the main compound that makes up asphalt and functions as a binder between various particles. The utilization of coconut shell carbon compounds is expected to reduce solid waste and improve the quality of asphalt in the Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) layer. The purpose of this study was to determine the variation of Coconut Shell Charcoal (ATK) that can be utilized to meet the Marshall parameters in the Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) layer. The research method is an experimental method with a deductive method. The results of the ATK variation research of 5%, 10% and 15% with 3 samples of each variation test object and the total test object of the Coconut Shell Charcoal (ATK) variation is 9 test objects. The results of the Marshall parameter test with all variations of test objects can be used in road pavement mixtures and have met all of the 2018 General Bina Marga Specifications Revision 2.   Keywords: Coconut Shell Charcoal, Laston AC-BC, Marshall Parameters, Partial Asphalt Substitution
PENGGUNAAN ABU BATU BARA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC Abdullah, Zulfhazli Zulfhazli; Wesli, Wesli; Akbar, Said Jalalul
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2016): Volume 6 Nomor 2, September 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.174 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i2.95

Abstract

Abu batu bara terdiri dari partikel-partikel halus, gradasi dan kehalusan abu batu bara dapat memenuhi persyaratan gradasi untuk mineral filler. Penggunaa filler pada campuran aspal beton adalah untuk mengisi rongga dalam campuran, untuk mengikatkan daya ikat aspal beton, dapat meningkatkan stabilitas dari campuran aspal beton. Tujuannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai Parameter Marshall akibat pengaruh penggunaan abu batu bara sebagai pengganti filler dengan beberapa variasi campuran. Metode penelitian menggunakan Metode Marshall dengan rujukan Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 Revisi 2. Hasil penelitian didapat nilai Flow pada campuran aspal mengalami peningkatan pada kadar 25% abu batu bara nilai sebesar 3,30 mm dan kemudian meningkat sebesar 0,91% menjadi 3,33 mm pada kadar 50% abu batu bara,  kemudian terus meningkat seiring bertambahnya kadar abu batu bara seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam camputran,hal ini disebabkan nilai VIM dapat menerima kadar abu batu bara bertambah dan rongga dalam campuran bertambah licin.Sedangkan nilai stabilitas pada campuran aspal mengalami penurunan dimulai pada kadar 25% abu batu bara nilai stabilitas sebesar 1431 kg kemudian menurun sebesar 70,79% pada kadar 50% abu batu bara sebesar 1418 kg nilai stabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar abu batu bara dalam campuran. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penggunaan butiran abu batu yang mengakibatkan film aspal menjadi tebal, sehingga fungsi aspal sebagai pengikat berubah menjadi pelicin dan akan menurunya nilai stabilitas.  
EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR Akbar, Said Jalalul; Wesli, Wesli; Burhanuddin, Burhanuddin; Khadafi, Muammar
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.585 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.125

Abstract

Jalan Banda Aceh-Medan Simpang Jalan Elak-Jembatan Alue Awe saat ini sangat padat arus lalulintas yang melintasi. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah pada lokasi tersebut telah didirikan beberapa gedung/bangunan penting sebagai fasilitas umum seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Rumah Sakit Umum kota Lhokseumawe, Politeknik Negeri dan pertokoan serta tempat-tempat usaha lainnya milik masyarakat. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah jalan tersebut masih mampu melayani lalulintas sehubungan dengan kondisi pada lokasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai LHR pada hari Rabu 930,71 smp/jam, hari Kamis 865 smp/jam dan hari Minggu 578,02 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan rata-rata 0,44 dan tingkat pelayanan termasuk pada katagori C yang bermakna bahwa Sp. Jalan Elak-Jembatan Alue Awe arus lalulintasnya masih stabil dan kecepatan makin terbatas. Hasil pengamatan langsug di lapangan mendekati dengan hasil penelitian yang berarti rencana pembangunan jalan dua jalur dua arah sudak layak untuk dilaksanakan.
PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE Akbar, Said Jalalul; Zulfhazli, Zulfhazli; Sinulingga, Andi Syahputra
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.092 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.128

Abstract

Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sistem bersinyal untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang terjadi. Analisis menggunakan Metode (MKJI) 1997 dengan bantuan program Sidra Intersection 5.1. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, sedangkan data sekunder terdiri dari kondisi lingkungan, termasuk ukuran kota dan jumlah penduduk. Hasil pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kenjenuhan 0.60, panjang antrian 61 m, tundan 31.5 detik, dan level of service (LOS)  C dimana arus lalu lintas pada persimpang tersebut masih stabil, tetapi kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkan. Sedangkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan perubahan fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase didapatkan nilai DS 0,87, panjang antrian 135 m, tundan 53,3 detik, dan LOS D, artinya arus lalu lintas mulai tidak stabil, perubahan volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap besarnya kecepatan perjalanan, hal ini menunjukkan perubahan Sistem Manajemen Lalu Lintas pada Simpang Empat Baiturrahim Kota Lhokseumawe belum tepat dilakukan perubahan jumlah fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase
Studi Penempatan Dinding Geser Terhadap Waktu Getar Alami Fundamental Struktur Gedung Effendi, Fadlan; Wesli, Wesli; Chandra, Yovi; Akbar, Said Jalalul
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2017): Vol. 7 Nomor 2, September 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.87 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i2.133

Abstract

Dinding geser adalah slab beton bertulang yang dipasang pada posisi vertikal pada sisi gedung tertentu yang berfungsi menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya struktur. Ketika dinding geser ditempatkan pada lokasi tertentu yang cocok dan strategis, dinding tersebut dapat digunakan secara ekonomis untuk menyediakan tahanan beban horisontal yang diperlukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tata letak dinding geser terhadap waktu getar alami fundamental struktur gedung serta gaya geser dasar dan simpangan antar lantai yang terjadi dan gaya-gaya dalam pada bangunan akibat adanya beban gempa. Semua variasi dinding geser di analisis dengan bantuan program Extended Three-dimensional Analysis Building System (ETABS). Hasil penelitian ini waktu getar alami fundamanetal yang paling kecil terdapat pada model 5 dengan nilai sebesar 0,957 detik sedangkan yang paling besar terdapat pada model 3 sebesar 1,264 detik. Untuk nilai drift yang paling besar terdapat pada model 6 sebesar 30,322 mm sedangkan nilai yang paling kecil terdapat pada model 3 sebesar 12,128 mm. Untuk nilai geser dasar hanya model 6 yang memenuhi syarat SNI 03-1726-2012 sedangkan yang lain tidak memenuhi sehingga harus dilakukan pembesaran gaya geser. Pemodelan simetris pada model 4, model 5, model 6 memiliki nilai gaya dalam yang kecil. Sehingga dari semua pemodelan dinding geser pada pemodelan simetris yang memenuhi semua syarat SNI 03-1726-2012 dan memiliki gaya-gaya dalam yang kecil. Kata kunci: Dinding geser, waktu getar alami fundamental struktur
STUDI KOMPARASI BASE SHEAR PADA GEDUNG MENGGUNAKAN BASE ISOLATOR DAN NON BASE ISOLATOR siagian, ahmad ridho; Wesli, Wesli; Chandra, Yovi; Akbar, Said Jalalul
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2017): Vol. 7 Nomor 2, September 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.057 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i2.134

Abstract

Perencanaan struktur gedung di Indonesia masih minim dalam penggunaan base isolator pada wilayah gempa kuat seperti Aceh. Penelitian ini mengkombinasikan antara base isolator dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) sebagai sistem penahan gaya gempa di wilayah gempa kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perbandingan respon gempa struktur fixed base SRPMK dan struktur SRPMK base isolator pada bangunan tingkat 10. Kedua struktur di analisis dengan spectrum respon dan data gempa yang digunakan adalah data gempa kota Banda Aceh dengan bantuan program Extended Three Dimensional Analysis of Buliding Systems (ETABS) 2016. Respon struktur yang ditinjau adalah gaya geser dasar (base shear), waktu getar alami, perpindahan (displacement), simpangan antar lantai (interstory drift) dan kapasitas penampang kolom tepi dan tengah pada struktur base isolator SRPMK. Dari hasil penelitian diperoleh gaya geser dasar struktur fixed base sebesar 9677,44 kN arah x dan 9649,26 kN arah y sedangkan struktur base isolator 5871,16 kN arah x dan 5854,27 kN arah y, kemudian hasil waktu getar alami struktur fixed base sebesar 1,178 detik dan struktur base isolator 2,277 detik, dan hasil simpangan antar lantai paling besar terletak di lantai 2 struktur base isolator yaitu 18,948% mereduksi simpangan antar lantai fixed base dan struktur memenuhi peraturan SNI 03-1726-2012 untuk penggunaan isolasi yaitu 46,51 mm. Kapasitas penampang kolom struktur fixed base pada lokasi pinggir yaitu 0,292 dan 0,427 pada lokasi tengah sedangkan nilai kapasitas penampang kolom struktur base isolator pada lokasi pinggir yaitu 0284 dan 0,374  pada lokasi tengah. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa penggunaan base isolator dapat mereduksi gaya geser arah x mencapai 40% dan arah y mencapai 39%, kemudian dapat memperpanjang waktu getar alami struktur bangunan dua kali. Hal ini menyebabkan gaya gempa yang bekerja semakin kecil dan dimensi kolom dapat diperkecil. Kata Kunci  : SRPMK Base isolator, Analisis respon spektrum, ETABS 2016